BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan laporan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar mengenai pembahasan yang dilakukan.
I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan dalam kurun waktu yang panjang telah melahirkan suatu bentuk belajar yang baru, yaitu komunitas belajar. Pada komunitas belajar ini proses belajar dilakukan secara bersamaan dalam suatu komunitas. Perkembangan komunitas belajar terjadi pada lingkungan pendidikan, perusahaan, maupun masyarakat luas. Seiring berkembangnya teknologi informasi, komunitas belajar berkembang dengan teknologi informasi atau bisa disebut komunitas belajar online. Dengan mengetahui esensi dari komunitas belajar maka dapat ditentukan kebutuhan perangkat lunaknya untuk pengembangan sistem yang mendukung tumbuhnya komunitas belajar. Fitur esensial dari komunitas belajar adalah pembelajar menjadi pembangun pengetahuan bukan hanya penerima informasi, belajar berfokus pada proses bukan hanya produk, belajar mengeksploitasi hubungan sosial, disiplin ilmu dipandang sebagai belajar yang saling bercampur tidak diskrit, pengembangan kurikulum berdasarkan kebutuhan nyata sehari-hari, akses informasi global tidak hanya terbatas di ruang kelas, evaluasi formatif dengan fokus pada pengembangan diri bukan pada peringkat, dan refleksi merupakan proses integral dalam proses belajar [BUF03]. Komunitas belajar menjadi istilah yang sering digunakan tanpa panduan bentuk yang lebih jelas sehingga sulit untuk menerapkan dan mengembangkan komunitas belajar dengan fokus pada fitur esensialnya. Pada pemodelan komunitas belajar ingin dilakukan konseptualisasi bentuk komunitas belajar agar dapat diterapkan dengan benar dan mendorong pengembangan komunitas belajar yang berfokus pada produktivitas belajar dan manfaat belajar bagi anggotanya.
I-1
I-2
APA (American Psychological Association) menyadari bahwa teori belajar, perkembangan, dan motivasi tidak banyak terpengaruh dalam reformasi dan restrukturisasi badan pendidikan. Oleh karena itu, dibuatlah prinsip-prinsip psikologis learner-centered berdasarkan penelitianpenelitian yang ada sebelumnya. Kekuatan prinsip-prinsip ini kemudian memberikan fondasi bagi reformasi dan transformasi badan pendidikan di seluruh tingkatan dan organisasi. Perubahan ini juga menciptakan lingkungan belajar yang banyak diperkaya teknologi informasi [BON98]. Pembelajaran learner-centered ini memberikan peluang bagi proses belajar yang optimal untuk peningkatan kemampuan individu. Dengan menerapkan pembelajaran learnercentered, komunitas belajar dapat memberikan proses belajar yang efektif bagi anggotanya. Pemodelan dilakukan untuk dapat menjelaskan komunitas belajar dengan menunjukkan elemen dan proses komunitas belajar secara sistematis. Model referensi komunitas belajar online yang dihasilkan Seufert menunjukkan elemen komunitas belajar dengan teknologi pendukungnya secara sistematis. Sistematisasi ini dimanfaatkan untuk perancangan model komunitas belajar learner-centered. Dalam Tugas Akhir ini, pemodelan task digunakan sebagai metode untuk merancang interaksi sistem dengan menganalisis dan merancang interaksi dalam task (satuan unit kerja). Pemodelan task digunakan sebagai fokus dari pemodelan sehingga dapat diperoleh interaktivitas sistem pada komunitas belajar learner-centered. Pemodelan terhadap komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered dimaksudkan agar panduan yang dihasilkan memberikan karakteristik komunitas belajar dan proses belajar learner-centered, kebutuhan teknologi pendukung, dan rancangan sistem interaktif pada komunitas belajar learner-centered.
I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, permasalahan utama yang dikaji dalam tugas akhir ini adalah bagaimana memodelkan interaksi komunitas belajar yang menerapkan prinsip psikologis learner-centered. Untuk dapat menyelesaikan masalah yang dikemukakan sebelumnya, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep dan pengembangan komunitas belajar?
I-3
2. Bagaimana konsep dan penerapan prinsip psikologis learner-centered? 3. Bagaimana pemodelan interaksi pada komunitas belajar yang menerapkan prinsip psikologis learner-centered?
I.3 Tujuan Tujuan utama yang diharapkan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah memodelkan komunitas belajar menggunakan prinsip psikologis learner-centered dengan pemodelan task. Berikut ini rincian tujuan yang diharapkan tercapai dalam pembuatan tugas akhir: 1. Membangun konsep komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered. 2. Memodelkan interaksi komunitas belajar menggunakan prinsip psikologis learnercentered. 3. Mengevaluasi pengaruh prinsip psikologis learner-centered bagi komunitas belajar.
I.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah: 1. Komunitas belajar yang dimodelkan merupakan model belajar informal yang hanya bertanggung jawab bagi anggotanya dan tidak terikat pada institusi lainnya dan dipandu oleh anggota yang berperan sebagai fasilitator. 2. Menerapkan prinsip psikologis learner-centered pada komunitas belajar dengan fokus pada interaksi dalam komunitas belajar.
I.5 Metodologi Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Studi dilakukan pada literatur berupa buku-buku, makalah-makalah, dan situs-situs internet yang berkaitan dengan pembuatan tugas akhir ini. Studi literatur dilakukan terkait dengan kajian mengenai model dan pemodelan, komunitas belajar, pembelajaran learnercentered, dan rekayasa interaksi.
I-4
2. Analisis Pada tahap ini dilakukan ekstraksi studi mengenai komunitas belajar dan prinsip psikologis learner-centered. Mendefinisikan pemahaman mengenai komunitas belajar. Mendefinisikan penerapan prinsip psikologis learner-centered pada komunitas belajar. Mendefinisikan kebutuhan model komunitas belajar menggunakan prinsip psikologis learner-centered. 3. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan model komunitas belajar menggunakan prinsip psikologis learner-centered dengan pemodelan task. Tahap ini menghasilkan model komunitas belajar learner-centered yang menunjukkan panduan bagi pengembangan komunitas dengan mengidentifikasi kebutuhan interaksi disertai teknologi yang dibutuhkan dalam berbagai cara pandang. 4. Studi Kasus Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap model hasil tahap perancangan, dengan mencobakan pada contoh kasus suatu komunitas belajar dalam Teknik Informatika ITB, yaitu Forum Tugas Akhir. Proses studi kasus dilakukan dengan pengamatan dan wawancara. Studi kasus diakhiri dengan evaluasi terhadap perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered berdasarkan studi kasus Forum TA yang dilakukan.
I.6 Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN, merupakan bab pembuka laporan yang memiliki gambaran umum mengenai pelaksanaan Tugas Akhir. Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan dalam pelaksanaan Tugas Akhir. 2. BAB II DASAR TEORI, menjelaskan dasar-dasar teori mengenai pemodelan, komunitas belajar, dan pembelajaran learner-centered. Dasar-dasar teori ini kemudian digunakan untuk melakukan analisis, perancangan, dan studi kasus. 3. BAB III ANALISIS, berisi analisis yang dilakukan terhadap komunitas belajar, penerapan prinsip psikologis learner-centered pada komunitas belajar, dan pemodelan
I-5
komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered. Analisis dilakukan sebagai dasar dalam melakukan perancangan. 4. BAB IV PERANCANGAN, berisi perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered berdasarkan analisis yang telah dilakukan. 5. BAB V STUDI KASUS, berisi studi kasus forum TA yang dilakukan untuk mengevaluasi model komunitas belajar hasil perancangan. 6. BAB VI PENUTUP, berisi kesimpulan mengenai pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir dan saran yang dapat diberikan untuk pengembangan yang mungkin dilakukan terhadap Tugas Akhir ini.