BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan baik yang bergerak dibidang industri, perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara maksimal. Satu hal yang penting bahwa keberhasilan berbagai aktivitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada keunggulan teknologi, dana operasional, sarana ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh perusahaan, terutama bila mengingat bahwa era Masyarakat Economi Asean (MEA) telah dimulai, dimana persaingan perdagangan antar negara di Asia Tenggara semakin ketat. Hal ini memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien, efektif dan produktif (Sutrisno, 2009) Menurut data International Labour Organization (ILO) 2009 produktivitas tenaga kerja Indonesia berada di posisi 83 dari 124 negara. Berdasarkan data Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan produktivitas tenaga kerja menunjukkan tren yang meningkat dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Produktivitas tenaga kerja atau rata-rata per tenaga kerja menyumbang terhadap PDB tahun 2013, sebesar Rp. 24,6 juta. Namun, produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan 1
2
Malaysia dan Thailand pada tahun 2012. Rendahnya produktivitas ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dari eksternal dan internal. Salah satu faktor yang berasal dari dalam diri adalah adanya kemauan atau dorongan untuk mencapai produktivitas. Oleh karena itu, perlu adanya strategi untuk meningkatkan produktivitas. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan pengembangan budaya produktif. Budaya produktif dapat terwujud jika tenaga kerja mendapatkan motivasi kerja yang baik oleh managemen dimana tenaga kerja tersebut bekerja. Sektor manufaktur merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini sangat beragam dengan perbedaan kinerja yang sangat signifikan antara perusahaan skala besar dan menengah dengan perusahaan skala kecil maupun mikro terutama dalam hal pertumbuhan ketenagakerjaan, kualitas pekerjaan dan produktivitas tenaga kerja. Oleh karena itu, penting untuk menjaga produktivitas tenaga kerja pada sektor manufaktur agar dapat menjaga perekonomian Indonesia (Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan, 2014 ; ILO, 2014). Berdasarkan jurnal penelitian tentang pengaruh motivasi terhadap Produktivitas Kerja Pada PT X Bandung menunjukkan bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja tenaga kerja di PT X Bandung (Hamali, dan Arif Yusuf 2013). Penelitian lainnya menunjukkan terdapat korelasi positif pengaruh motivasi tenaga kerja terhadap produktivitas perusahaan manufaktur PT Mitsuba Indonesia Pipe Parts faktor motivasi yang berpengaruh hanya 3 variabel yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan kebutuhan sosial terhadap produktivitas (Betanursanti Ida, dan
3
Marman, 2013). Penelitian selanjutnya menunjukkan terdapat pengaruh motivasi eksternal dan motivasi internal terhadap produktivitas (Umaternate dkk, 2015). Menurut survey awal pada tenaga kerja bagian Sewing di CV S Sukoharjo, dari 10 tenaga kerja diketahui 7 diantaranya atau 70% belum dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan, dengan kata lain produktivitas kerja belum dapat tercapai. Berdasarkan wawancara tentang faktor motivasi kerja yang dilakukan pada 10 tenaga kerja diperoleh hasil wawancara bahwa faktor motivasi kerja belum diperhatikan oleh pihak manajemen. Hal ini tentu dapat menyebabkan permasalahan berkaitan dengan produktivitas kerja dari tenaga kerja. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan faktor motivasi kerja dengan produktivitas kerja tenaga kerja bagian Sewing CV S Sukoharjo. B. Rumusan Masalah Adakah Hubungan Faktor Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja Tenaga Kerja Bagian Sewing di CV Sabda Alam Abadi Garment Sukoharjo? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Hubungan Faktor Motivasi Kerja dengan Produktivitas Kerja Tenaga Kerja Bagian Sewing di CV Sabda Alam Abadi Garment Sukoharjo.
4
2. Tujuan Khusus a.
Untuk mengetahui hubungan faktor motivasi kerja satisfier factor dengan produktivitas kerja pada tenaga kerja bagian Sewing di CV. S Sukoharjo.
b.
Untuk mengetahui hubungan faktor motivasi kerja dissatisfier factor dengan produktivitas kerja pada tenaga kerja bagian Sewing di CV. S Sukoharjo.
c.
Untuk mengetahui tingkat produktivitas yang dihasilkan tenaga kerja bagian Sewing pada CV. S Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Diharapkan sebagai tambahan informasi dan pengembangan ilmu mengenai hubungan faktor motivasi kerja dengan produktivitas kerja tenaga kerja bagian produksi pada CV S Sukoharjo. 2. Aplikatif a.
Bagi Responden Tenaga kerja dapat mengetahui sejauh mana motivasinya dalam bekerja.
Dapat menjaga motivasi kerja secara konsisten.
Dengan motivasi kerja yang tetap konsisten maka produktivitas kerja akan tercapai secara optimal. Sehingga kesejahteraan tenaga kerja dapat diraih.
5
b.
Bagi Pengusaha Membantu perusahaan dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang menmpengaruhi produktivitas tenaga kerja. Deteksi dini pada tenaga kerja yang memiliki motivasi kerja yang kurang sehingga dapat segera dilakukan tindakan pengendalian agar motivasi kerja tetap terjaga dan tidak mempengaruhi dari produktivitas kerja. Dengan adanya hal tersebut maka perusahaan akan terhindar dari kerugian dan sebaliknya keuntungan akan diperoleh seiring dengan terjaganya motivasi kerja dan produktivitas kerja pada tenaga kerja.
c.
Bagi Peneliti Diharapkan dapat melatih analisis dari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja dengan produktivitas kerja. Dapat mengetahui keterkaitan motivasi kerja dengan produktivitas kerja.
d.
Bagi Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehataan Kerja Diharapkan dapat menambah relasi khususnya dalam kegiatan keilmiahan atau penelitian bagi program studi.