1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini berkembang disegala
aspek kehidupan. baik dibidang pendidikan, perbankan dan pemerintahan. Pemanfaatan TIK sudah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari upaya peningkatan pelayanan organisasi. Era informasi yang semakin maju menuntut penyesuaian yang cepat dalam segala hal yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari termasuk hal yang berhubungan dengan layanan organisasi pemerintah. Salah satu contoh nyata penggunaan teknologi informasi adalah dengan adanya penerapan e-Government merupakan informasi kepegawaian pada setiap pemerintah daerah baik pemerintah daerah tingkat I ataupun pemerintah daerah tingkat II. Sistem informasi kepegawaian tersebut tentunya digunakan untuk kelancaran pengelolaan data pegawai negeri sipil yang ada pada masingmasing pemerintah daerah. Selain menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak standar, instansi pemerintah biasanya juga mengembangkan sistem informasi khusus untuk memenuhi kebutuhan layanan internal maupun eksternal.
2
Menurut Undang-Undang Pasal 1 huruf (a) undang undang nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka atau seseorang yang telah memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan dalam peraturanperundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam jabatannegeri atau disertahi tugas-tugas negeri lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan serta digaji menurut peraturan yang berlaku. Penelitian ini menggunakan graphic rating scale dan metode 360 derajat. Metode 360 sendiri merupakan metode pemberian penilaian dari orang-orang yang berinteraksi dengan pihak yang dinilai secara langsung horizontal dan vertikal. Penilainya adalah pimpinan, rekan kerja diri sendiri dan bawahan. Sedangkan graphic rating scale merupakan skala penilaian grafik yang membandingkan kinerja individu terhadap sebuah standar absolut. Penilai dalam graphic rating scalemengevaluasi kinerja berbagai dimensi atau kriteria, maka dengan diterapkannya dua metode penilaian tersebut diharapkan hasil penilaian mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang merupakan salah satu instansi pemerintah dibawah naungan Walikota Palembang. Dalam penilaian terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, diantaranya, (1) penilaian kinerja yang selama ini dilakukan masih membutuhkan waktu yang lamasatu tahun 2 kali penilaian kinerja pegawai, (2) sIstem penilaian yang ada saat ini belum bisa mengolah data-data yang dipakai, (3) penilaian masih bersifat satu arah , hal ini menyebabkan penilaian kinerja yang sangat tinggi,
3
dikarenakan ada beberapa kriteria yang tidak ada data dilakukan penilaian yang bertujuan untuk motivasi pegawai, produktivitas, tanggun jawab, standar penggajian, pengembangan karir atau promosi, mengukur keberhasil dibutuhkan penilaian terhadap pegawai PNS dengan adanya penilaian kinerja dan menjaga keakuratan data, serta membuat penilaian yang lebih objektif dengan melakukan penilaian 2 arah yaitu dari atasan dan bawahan atau rekan kerja. Adapun perangkat lunak yang dihasilkan dapat membantu penilaian kinerja pegawai PNS maka permasalahan yang ada dilingkungan disdikpora ingin mengangkat judul “Perangkat Lunak Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Palembang Menggunakan Graphic Rating Scale Dan 360 Derajat”.
1.2
Perumusan Masalah Adapun sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“ Bagaimana
membangun perangkat lunak penilaian kinerja pegawai negeri sipil dinas pendidikan pemuda dan olahraga kota palembang menggunakan graphic rating scale dan 360 derajat ?”.
1.3
Batasan Masalah Agar permasalahan lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok
permasalahan, maka komponen penilaian kinerja pegawai dalam penelitian yang dibahas yaitu penilaian kinerja kedisplinan, pekerjaan dan kemampuan pribadi untuk membangun perangkat lunak penilaian kinerja PNS pada dinas pendidikan pemuda dan olahraga kota palembang dengan menerapkan sistem penilaian menggunakan graphic rating scale dan 360 derajat.
4
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun perangkat lunak penilaian kinerja pegawai negeri sipil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang dengan menerapkan sistem penilaian kinerja menggunakan graphic rating scale dan 360 derajat. 1.4.2 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1.
Membantu bagian kepegawaian dalam melakukan penilaian yang dilakukan terhadap pegawai negeri sipil di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang
2.
Memberikan cara penilaian yang sistematis sehingga tumbuh nilai saling percaya antara penilai dan yang dinilai.
3.
Menciptakan transparansi dalam hal penilaian kinerja pegawai negeri sipil.
4.
Penulisan menambah wawasan dan mencari alternatif pemecahan masalah yang berhubungan rekayasa perangkat lunak.
5
1.5
Metodologi Penelitian
1.5.1
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Palembang.Waktu penelitian dilakukan selama 5 (lima) bulan, dari bulan April 2016 sampai bulan Agustus 2016. 1.5.2 Alat dan Bahan Penelitian 1.5.2.1. Alat Penelitian Adapun alat yang digunakan penulis untuk mendukung penelitian baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang digunakan dalam proses pengembangan sistem ini. 1.
Perangkat Keras (hardware) a. Laptop Asus Processor AMD E1-2500 (Ram 2GB, Hardisk 464GB) b. Printer Canon (PIXMA iP2870)
2.
Perangkat Lunak (software) a. Windows 8 Professional 64 bit, sebagai sistem operasi b. Microsoft Office Word dan Power Point 2007 c. Xampp d. MySQL e. Adobe Dreamweaver MX f. Google Chrome dan Mozilla Firefox sebagai browser g. Star UML h. Microsoft Visio
6
1.5.2.2. Bahan Penelitian Bahan penelitian yang akan digunakan oleh penulis mencakup hasil survey dan observasi yang telah dilakukan. Bahan-bahan penelitian itu antara lain: 1. Tutorial dari Aplikasi yang di gunakan di lingkungan Disdikpora Palembang. 2. Alur manajemen kerja di lingkungan Disdikpora Palembang. 3. Mengimplementasikan sistem manajemen alur kerja pegawai pns Disdikpora. 4.
Hasil penilaian kinerja pegawai PNS Disdikpora
1.5.3 Data Penelitian Data penelitian yang menjadi objek dalam melakukan perangkat lunak penilaian kinerja pegawai negeri sipil dinas pendidikan pemuda dan olahraga kota palembang menggunakan graphic rating scale dan 360 derajat ini yaitu sebagai berikut: 1. Data pegawai negeri sipil (PNS), didapat dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang 2. Data kriteria dan sub kriteria, didapat dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang 1.5.4 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang di harapkan melalui suatu penelitian dengan teknik-teknik dan alat-alat tertentu. Ada pun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Action Research.
7
Menurut Ridwan (2004) Action Research adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang diinginkan perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, melakukan prosedur tersebut. Tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk mengubah situasi, prilaku, organisasi dan termasuk struktur mekanisme kerja, iklim serta sarana dan prasarana. 1.5.5 Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Data Primer a.
Wawancara Dalam metode ini penulis mengumpulkan data penelitian dengan bertanya
langsung
kepada
pihak
yang
bersangkutan
untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. b.
Observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung keadaan dan kegiatan pada objek guna mendapatkan keterangan yang akurat.
2. Data Sekunder a. Dokumentasi Mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa buku-buku, catatan, agenda, dan lain sebagainya. b. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan cara mencari informasi dari
8
literature dan buku yang relevan dari penelitian.. 1.5.6 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah Metode waterfall. Menurut Pressman (2010) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman yaitu :
Gambar1.1 ModelWaterfall 1. Communication Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet. 2. Planning Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysisrequirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement ataubisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
9
3.
Modeling Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkandokumen yang disebut software requirement.
4.
Construction Construction
merupakan
proses
membuat
kode.
Coding
atau
pengkodeanmerupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki. 5.
Deployment Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat
akan
dilakukan
evaluasi
dengan
pengujian
beta
dengan
menggunakan pendekatan black box testing. Black box testing merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menemukan kesalahan dan
10
mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan apakah input diterima dengan benar dan output yang dihasilkan telah sesuai dengan yang diharapkan (Musthafa, 2012).
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika ini secara garis besar dapat memberikan gambaran, isi yang
berupa susunan bab dari penelitian. BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini akan berisi tentang latar belakang rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan berisi tentang tinjauan umum dari objek yang
menjadi tempat penelitian dan penjelasan teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan membahas analisis dan desain rancangan sistem metode Graphic Rating Scale dan 360 Derajat. pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang, serta proses pembangunan sistem. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas hasil dari sistem yang telah dibangun, dan melakukan
ujicoba sistem tersebut, kemudian akan melakukan evaluasi dari
sistem tersebut.
11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan berisikan tentang kesimpulan dari keseluruhan
penelitian yang telah dilakukan, dan saran-saran dari berbagai pihak dalam penelitian ini.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1 Profile Disdikpora Kota Palembang Disdikpora merupakan salah Pendidikan di kota Palembang disusun dengan sederhana namun informatif sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh semua orang. Kami merasa bangga karena setelah perjalanan panjang pada akhirnya portal pendidikan ini dapat diwujudkan dan diharapkan menjadi solusi informasi bagi dunia pendidikan Kota Palembang. 2.1.2
Visi dan Misi Disdikpora Palembang
2.1.2.1
Visi Disdikpora Visi Disdikpora dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Terwujudnya Palembang Kota Pendidikan Yang Madani, Merata Dan
Berkualitas 2.1.2.2
Misi Disdikpora Misi Disdikpora dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan menuju tuntas wajib belajar pendidikan menengah 12 tahun. 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan, baik formal maupun non formal
13
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas organisasi pemuda dan olahraga. 2.1.2.3
Struktur Organisasi Struktur Organisasi delam Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Palembang sebagai berikut :
Gambar 2.1Struktur Organisasi
14
2.2
Landasan Teori
2.2.1
Penilaian Kinerja Pegawai Penilaian kinerja Pegawaimerupakan suatu proses organisasi dalam
menilai kinerja pegawainya. Dari hasil penilaian dapat dilihat kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh kinerja pegawai karena kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan penilaian kinerja kedisplinan, pekerjaan dan kemampuan pribadi. Dengan menggunakan score dari 0 – 100 maka dapat di tentukan hasil kinerja pegawai Dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang. Menurut Mangkunegara (2001) mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan penilaian menurut Mathis dan Jackson (2001) Penilaian kinerja (performance Appraisal) adalah proses evaluasi seberapa baik pegawai mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para pegawai. 2.2.2
Graphic Rating Scale Menurut Utomo (2008), Graphic Rating Scale (GRS) merupakan salah
satu metode yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja karyawan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena
metode ini mudah
dikembangkan dan mudah untuk dimodifikasi jika diperlukan adanya perubahan terhadap kriteria-kriteria yang menjadi bahan penilaian. Skala penilaian grafik
15
memberikan penilaian yang khas. Didaftarkan ciri-ciri (seperti mutu dan kehandalan) serta kisaran nilai kinerja (dari yang tidak memuaskan sampai yang luar biasa memuaskan) untuk masing-masing bawahan dengan melingkari atau memeriksa skor yang paling baik menggambarkan kinerjanya untuk masingmasing ciri. Terdapat beberapa alasan mengapa metode ini banyak dipakai secara luas, yaitu: 1. Skala penilaian grafik mudah digunakan. Penyelia dapat menilai banyak individu dalam waktu singkat. Skala-skala ini juga mudah dipahami dan dijelaskan kepada orang-orang yang dinilai. 2. Metode ini juga mudah dibuat dan dimodifikasi jika dibutuhkan. Skala penilaian grafik membandingkan kinerja individu terhadap sebuah standar absolut. Penilai mengevaluasi kinerja berbagai dimensi atau kriteria, seperti kualiatas kerja, penerimaan kritik, kemauan memikul tanggung jawab dan hal-hal yang serupa lainnya. Penilai menngunakan skala berupa angka-angka mulai dari rendah sampai tinggi, dari yang dinilai jelek sampai ke nilai yang baik sekali. Atau dari kriteria yang tidak memuaskan sampai ke kinerja yang sangat bagus. 2.2.3
Metode 360 Derajat Secaraumum, metodeumpanbalik 360 derajat dapat didefinisikan sebagai
metode penilaian kinerja yang dilakukan oleh banyak pihak sehingga hasil yang diperoleh diharapkan lebih jujur, adil dan tepat sasaran. Dengan menggunakan metode kinerja seorang pegawai dinilai berdasarkan umpan balik dari setiap orang yang memiliki hubungan kerja dengannya — atasan, rekan kerja, mitra, anak
16
buah, pelanggan.Pendek kata, metode ini mencoba mengumpulkan masukan dari berbagai narasumber di lingkungan kerja pegawai (Michael 2011). Berdasar kanumpan balik yang diberikan oleh banyak pihak (yang memiliki keterkaitan langsung dengan sipegawai tersebut) maka si pegawai akan memperoleh informasi mengenai: 1. Hal-hal dimana si pegawai memiliki kinerja yang sangat baik; 2. Hal-hal yang masih memerlukan peningkatan atau perbaikan agar menjadi lebih baik. Menurut Linman (2013), metode 360 derajat adalah “metode umpan balik 360 derajat adalah metode evaluasi yang menggabungkan umpan balik dari para pegawai itu sendiri, rekan kerjanya, atasan langsung, para bawahannya dan pelanggan.Hasil yang diperoleh dari survei yang bersifat rahasia ini selanjutnya ditabulasikan dan dibagikan kepada pegawai yang dinilai, biasanya oleh seorang manajer.Interpretasi hasil yang diperoleh, tema dan tren-nya selanjutnya didiskusikan sebagai bagian dari umpan balik. 2.2.4
Proses Penilaian Proses Penilaian kinerja dalam graphic rating scalemengevaluasi kinerja berbagai dimensi atau kriteria, dalam langkah-langkah proses penilaian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan kriteria apa saja yang akan dinilai dan bobotnya 2. Menentukan subkriteria 3. Menentukan bobot jenis penilai 4. Menentukan periode penilaian
17
5. Menentukan penilai dan pegawai yang akan dinilai Berikut contoh penentuan berdasarkan survey yang dilakukan penilaian pegawai dan bisa berubah sesuai kebijakan perusahaan dapat dilihat pada tabel 2.1, tabel 2.2, dan tabel 2.3. Tabel 2.1 Bobot Kriteria Persentase tiap level (%) No
Kriteria
1
Operator
Kedisplinan
Supervisor / manager 30
2
Pekerjaan
30
40
3
Kemampuan Pribadi
40
30
30
Tabel 2.2 Kriteria Penilaian No
Kriteria
1 Kedisplinan
2
Pekerjaan
No
Kemampuan Pribadi
Bobot (%) 10
1
Kehadiran Pegawai
2
Ketepatan waktu
10
3
Sanksi
10
1
Kemampuan menyelesaikan tugas sesuai target dan tepat waktu Kemampuan menyelesaikan tugas sesuai target dan tepat waktu Pekerjaan sesuai SOP Kemampuan menyelesaikan masalah Kemampuan beradaptasi dengan kelompok kerja Kemampuan memimpin dalam team
2
3 1
3
Sub Kriteria
2
3
10
20/10
10 10
10
10/20
18
Tabel 2.3 Bobot Jenis Penilaian No Jenis Penilai Persentase (%) 1 Pimpinan atau atasan 60 2
Bawahan atau rekan kerja
40
Rumus Perhitungan : a. Jika hanya 1 penilai : Nilai Kriteriai =
Dimana: Nilai Kriteriai= nilai subkriteria dari kriteria ke-i pada bobot ke-j Bobot ij = tingkat kepentingan (bobot) Kriteria ke-j i = 1,2,3... n;n= jumlah kriteria j = 1,2,3... m;m = jumlah bobot b. Jika ada 2 penilai Nilai Kriteria i=
Keterangan : Nilai Subkriteria ik= nilai subkriteria Ke-i
19
Nilai Subkriteria ik = nilai sbukriteria dari kriteria ke-i pada bobot ke-k Bobot ik= tingkat kepentingan (bobot) Kriteria ke-k Bobot penilai = tingkat kepentingan penilai pada kriteria ke-j i = 1,2,3... n;n= jumlah kriteria j = 1,2,3... m;m = jumlah bobot penilai k = 1,2,3...m;m=jumlah bobot
Untuk hasil akhir penilaian digunakan rumus : Nilai Akhir Penilaian
Keterangan : Nilai Akhir Penilaian = total nilai dari kriteria ke-i Nilai Kriteriai = nilai dari kriteria ke-i i
2.2.5
= 1,2,3...n;n = jumlah kriteria
XAMPP XAMPP adalah software web server Apache yang di dalamnya tertanam
server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis.XAMPP sendiri mendukung dua system operasi yaitu windows dan Linux (Yogajiwanjaya, 2014).
20
2.2.5.1 Apache Apache merupakan web server yang digunakan untuk menampilkan website di internet seperti menggunakan Mozilla fire fox, Google Chrome, IE, Safari, dll berdasarkan kode-kode yang di tulis di dalam website tersebut baik menggunakan bahasa pemrograman HTML maupun PHP yang mengambil suatu database yang dibangun di MySQL, sehingga terbentuklah sebuah website yang dapat di lihat di Mozilla fire fox dan kawan-kawannya. Apache sendiri bersifat opensource sehingga dapat digunakan oleh siapa saja dan dikembangkan oleh siapa saja tentunya bagi yang mampu mengembagkannya(Yogajiwanjaya, 2014). 2.2.5.2PHP PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa scriptserver-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan softwareopen-source yang disebarkan dan dilisensi secara gratis (Peranginangin, 2006). 2.2.5.3 MySQL MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user(multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded). Saat ini, MySQL banyak digunakan di berbagai kalangan untuk melakukan penyimpanan
21
danpengolahan data, mulai dari kalangan akademis sampai ke industri, baik industri kecil, menengah, maupun besar (Raharjo, 2011). 2.2.6
Macromedia Dreamweaver Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok Macromedia
yang banyak digunakan untuk mendesain situs web.
Adapun Macromedia
Dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML, editor profesional yang berfungsi untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web (Triyuliana, 2007). 2.2.7
Unified Modelling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek (Rosa & Shalahuddin, 2014). 2.2.7.1 Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi (Rosa & Shalahuddin, 2014). 1.
Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
2.
Operasi merupakan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
22
nama_kelas +atribut +operasi()
Gambar2.2Class Diagram 2.2.7.2 Use Case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat (Rosa & Shalahuddin, 2014). 2.2.7.3 Use Case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang di rancang. Use case menjelaskan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi. Use case berfungsi untuk mengetahui apa saja yang ada didalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case. (Rosa & Shalahuddin, 2014). 1.
Aktor bisa sistem, orang, atau proses lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tetapi aktor belum tentu merupakan orang.
2.
Use case adalah fungsi yang disediakan sistem sebagai unit-unit saling bertukar pesan antara unit atau aktor. Berikut simbol-simbol yang ada pada diagram use case :
23
Tabel2.4 Use Case Diagram Simbol
Nama
Deskripsi
Actor
Orang atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem Informasi.
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk(ancestor).
<
>
Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankanya use case ini.
<<Extend>>
Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan.
Association
Komunikasi antara aktor atau use case berinteraksi.
Use Case
yang saling
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
2.2.7.4 Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagrammenggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem (Rosa & Shalahuddin, 2014). Tabel2.5 Activity Diagram Simbol
Nama Status awal
Aktivitas
Deskripsi Start aktivitas sistem
Aktivitas yang dilakukan sistem
24
Simbol
Nama
Deskripsi
Percabangan/ decision
Percabangan jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / Join Penggabungan lebih dari digabungkan menjadi satu Status akhir
Nama
2.3.
Swimlane
satu
aktivitas
Status akhir yang dilakukan oleh sistem
Memisahkan antara organisasi yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
Penelitian Sebelumnya Dalam melakukan penelitian ini penulis mengacu pada penelitian lain
sebagai referensi. Salah satu penelitian berkaitan dengan metode 360 derajat ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Lavinia dan Tanaamah (2013) dengan judul Implementasi Metode 360 Derajat Pada Penerimaan Djarum Beasiswa Plus. Seleksi calon penerima beasiswa, dijelaskan bahwa pada proses seleksi setiap pendaftar menyerahkan informasi mengenai dirinya kepada tim penyeleksi dan pihak pemberi beasiswa memiliki kriteria-kriteria tertentu dalam menentukan pendaftar mana yang berhak menerima beasiswa. Sistem pendukung keputusan diharapkan dapat membantu pihak pemberi beasiswa dalam penentuan penerima beasiswa, terlebih lagi sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode 360 derajat. Metode 360 derajat menilai secara objektif dan juga merupakan suatu metode yang berdasarkan multi-kriteria. Metode 360 derajat sesuai dengan penentuan penerima beasiswa yang juga memiliki beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan.
25
Penelitian lain yang juga penulis jadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan olehSulistyawan (2013) dengan judul sistem informasi penilaian kinerja pegawai menggunakan metode graphic rating scales dan 360 derajat. Dimana didalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa metode yang digunakan telah diterapkan ke dalam sistem informasi dan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai menghasilkan nilai kinerja dan rekap laporan untuk masing-masing pegawai sebagai ukuran kinerja untuk pegawai setiap periodenya. Selain itu juga Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai dapat mengetahui perkembangan kinerja pegawai selama beberapa periode.
26
2.4.
Kerangka Berpikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Mulai Studi Pustaka
Metode Pengumpulan Data
Studi Lapangan
Studi Literatus Sejenis Communication
Planning Metode Pengembangan Sistem
Modeling
Construction
selesai
Deployment
Observasi
1.Identifikasi Masalah 2.Penetapan Lingkup Sistem 3.Penetapan Tujuan Pengembangan Sistem 4.Pembuatan Jadwal Pengembangan Sistem 1.analysis requirement 2.user requirement 1.Use Case Diagram 2.Activity Diagram 1.Konstruksi Perangkat Lunak 2.Pengujian Perangkat Lunak 3.Menggunakan Metode Graphic Rating scale dan metode 360 Derajat 1.Setelah Melakukan analisis,desain 2.Pengujian Perangkat Lunak Pemeliharaan secara berkala
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Perangkat lunak penilaian kinerja pegawai yang memakai metode Grs dan
360 derajat telah dikembangkan guna memfasilitasi pengguna (User) di lingkungan Disdikpora Palembang mampu memberikan solusi terbaik gunakan mengefesienkan dan meningkatkan kemampuan – kemampuan User dalam mengoperasikan Aplikasi – Aplikasi yang ada di lingkungan Disdikpora Palembang. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perangkat Lunak penilaian kinerja mampu memfasilitasi pengguna (User) dalam
melakukan
proses
tanya
jawab
mengenai
kendala
atau
permasalahan yang di hadapi oleh pengguna (User) dalam mengoperasikan Aplikasi – Aplikasi yang ada dilingkungan Disdikpora Palembang. 2. Perangkat
Lunak
penilaian
kinerja
yang
telah
dibangun
dan
diimplemntasikan di lingkungan Disdikpora Palembang dapat berjalan dengan baik hal ini telah di buktikan dengan pengujian Alpha dengan menggunakan metode Graphic Rating Scale & 360 derajat dan tidak terdapat kendala – kendala dalam proses penggunaannya.
49
3. Perangkat Lunak penilaian yang telah dibangun dan diimplementasikan di lingkungan Disdikpora Palembang memiliki manfaat baik bagi Admin Disdikpora, User dilingkungan Disdikpora Palembang maupun bagi Disdikpora Palembang itu sendiri.
5.2
Saran Dari beberapa kesimpulan diatas adapun saran yang diberikan bagi
penggunaa Penilaian Kinerja Pegawai PNS Disdikpora Kota Palembang Menggunakan metode Grs dan 360 derajaat sebagai berikut : 1. Diperlukannya pemeliharaan terhadap perangkat lunak yang telah di kembangkan, agar perangkat lunak tersebut dapat berjalan secara efektif dan efesien. 2. Diperlukannya pengembangan berkelanjutan terhadap perangkat lunak penilaian kinerja pegawai menjadi penilaian secara mobile agar penggunaan dari perangkat lunak ini dapat lebih maksimal dan efektif.