BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia beserta kebudayaan. Penerapan dari ilmu antropologi mula – mula adalah terhadap masalah pembangunan masyarakat, kemudian lebih luas lagi, yaitu terhadap masalah ekonomi masyarakat, terhadap masalah kesehatan masyarakat, dan lain – lain. Masih dalam rangka pembangunan masyarakat, para ahli antropologi sering diminta oleh para dokter kesehatan masyarakat dan para dokter lainnya untuk membantu mereka dalam hal meneliti atau memberi data mengenai masalah konsepsi dan sikap penduduk tentang kesehatan, tentang sakit, terhadap obat – obatan tradisional, terhadap pengobatan modern, terhadap kebiasaan – kebiasaan dan pantangan – pantangan dan sebagainya. Sehat adalah sebuah kondisi yang diinginkan oleh setiap orang. Namun kondisi ini tidak mudah dicapai. Karena setiap manusia, baik tua maupun muda, baik miskin maupun kaya, baik mereka yang mempunyai tingkat pendidikan rendah maupun mereka yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi selalu terkena dari serangan penyakit --- suatu kondisi lawan dari sehat. Artinya, penyakit akan menyerang siapa saja tanpa melihat statusnya.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu dari sekian banyak penyakit yang menyerang manusia adalah kanker payudara. Kanker payudara sebenarnya bukan hanya menyerang kaum wanita, kaum pria juga bisa terkena kanker payudara. Penyakit ini dapat mematikan. Faktor resiko kanker payudara menurut Tara (2001) faktor resiko kanker payudara yaitu, gender (kewanitaan), sedangkan pada pria 1%, usia di atas 30 tahun, wanita yang tidak memiliki anak (tidak menyusui), memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara, sebelumnya pernah ditemukan kanker disalah satu payudara, siklus menstruasi pada usia dini, terlambat menopause setelah usia 50 tahun, terlambat melahirkan setelah usia 30 tahun, diet tinggi lemak, peminum alcohol, obesitas pada wanita post menopause, pernah mengalami radiasi, mendapat terapi hormonal dalam jangka panjang. Kaum wanita masih sangat rentan menderita penyakit kanker payudara yang dapat mengakibatkan kematian. World Health Organization (WHO) menunjukkan 5 juta jiwa wanita lebih awal menemui ajalnya kerena penyakit kanker payudara. WHO juga menunjukkan bahwa, setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar 7 juta jiwa. Hingga saat ini frekuensi wanita yang terkena penyakit kanker payudara mencapai angka 20% dari seluruh penyakit kanker di dunia. Kanker payudara merupakan 1-3% penyebab kematian pada wanita diseluruh dunia. (www.tempo.co.id) Di Eropa dan Amerika, penyakit kanker payudara merupakan penyakit keganasan terbanyak dijumpai pada kelompok wanita. Angka berkisar 7075kasus per-100.000, penduduk setiap tahun (Swiss). Di Benua Australia, satu
Universitas Sumatera Utara
dari sebelas wanita meninggal akibat kanker payudara setiap tahunnya. Sebaliknya di Asia, kanker payudara mempunyai insiden rendah. Diperkirakan di Jepang berkisar 15 hingga 18 kasus per-100.000 penduduk pertahun. Kuwait sekitar 15 hingga 17 per-100.000 penduduk, dan di negeri Tirai Bambu, Cina kejadiannya dibawah 10 kasus per-100.000 penduduk per-tahun. (Tapan E,2005). Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Penderita kanker payudara di Indonesia ada yang baru berusia 18 tahun. Padahal di Neclara Eropa dan Amerika, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan jumlah penderita kanker jenis lain. Hal ini disebabkan di Negara tersebut kesadaran untuk melakukan deteksi dini sudah berkembang balk. Di negara Eropa dan Amerika kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga dapat segera diobati dan disembuhkan. Sedangkan di Indonesia kebanyakan kasus penyakit
kanker
payudara
ditemukan
pada
stadium
lanjut,
dimana
penyembuhannya sudah sulit untuk dilakukan. Padahal mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah, cukup beberapa menit, sebulan sekali, dimana dengan melakukan pemenksaan payudara sendiri atau di singkat SADARI. (www.javajamu.blogspot.com) Jumlah yang diperkirakan 50% penderita kanker payudara di Indonesia datang memeriksakan penyakit kanker yang dideritanya sudah pada stadium lanjut. Masalah pokok dalam penanggulangan kanker payudara adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kanker payudara,
Universitas Sumatera Utara
termasuk cara pencegahan dan deteksi dini kanker payudara. Deteksi dini kanker payudara merupakan langkah awal yang baik untuk mengetahui adanya penyakit kanker payudara sedini mungkin, yaitu dengan Periksa payudara Sendiri (SADARI). (Rakmah.2007). Penyakit ini semakin menjadi momok bagi wanita khususnya dikarenakan penderita kanker payudara akan kehilangan salah satu mahkota tubuhnya, yaitu payudara. Selain fungsi payudara dari segi biologis terganggu, kehilangan fungsi payudara sebagai body image tidak terpenuhi. Mereka yang menderita kanker payaudara sudah dapat dipastikan menjadi seorang wanita yang tidak sempurna. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bagi wanita keindahan dalam konsep body image menjadi suatu masalah besar. Banyak sekali penyakit yang disebabkan untuk mencapai atau member penampilan tubuh sesuai dengan body image. Body berubah hampir pada semua penderita kanker payudara dan jika perubahan ini tidak terintegrasi dengan konsep diri maka kualitas hidup akan menurun secara drastis. Dalam sebuah penelitian juga terungkap wanita yang mengalami kanker payudara akan mengalami gangguan body image yaitu merasa menjadi wanita yang kurang sempurna karena secara fungsi sebagai seorang ibu yaitu tidak bisa menyusui anak. Secara umum faktorfaktor yang mempengaruhi wanita mengalami gangguan body image menurut Thomson (dalam Nirmala, 1996), yaitu body image distortion dan body image dissatisfaction (Ketidak puasan Citra Tubuh). Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Sumatra Utara, pasien penderita
Universitas Sumatera Utara
kanker payudara dalam pengobatan rawat jalan tercatat sebanyak 56 wanita, sedangkan rawat inap karena penyakit kanker payudara sebanyak 73 wanita. (Profil Dinas Kesehatan). Tingginya angka kejadian wanita yang terkena penyakit kanker payudara, karena kurangnya pengetahuan wanita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Banyak wanita datang merneriksakan penyakit
kanker
payudaranya
sudah
pada
stadium
lanjut,
dimana
penyembuhannya sudah sangat sulit untuk dilakukan (Rakmah,2007). Suatu hal yang hampir dilupakan adalah bahwa kanker payudara dapat disembuhkan dan pencegahan dini dapat dilakukan. Data yang tercatat dari RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari-Desember 2008, tercatat 121 kasus kanker payudara, tercatat berada pada stadium I-IV (Rekam Medik). Pengobatan kanker payudara dapat dicegah sedini mungkin, dimana kemungkinan.untuk sembuh akan lebih besar. SADARI cara yang telah diakui manfaatnya, aman dan sederhana, serta.. penting karena hampir 85% terjadinya kanker payudara ditemukan oleh penderita sendiri. Bagaimana pun SADARI merupakan bagian yang penting dari perawatan kesehatan, yang merupakan salah satu cara melindungi wanita dari resiko terkena kanker payudara. Dalam hal pelaksanaan SADARI ini, perlu adanya pendidikan kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan wanita. Pemerintah, melalui dinas kesehatan sepakat bahwa SADARI merupakan sebuah usaha perawatan tubuh yang merupakan pengetahuan dini tentang keberadaan penyakit kanker payudara. Sehingga dengan diketahuinya penyakit
Universitas Sumatera Utara
kanker payudara tersebut, dapat diambil tindakan pengobatan lebih awal. Dengan demikian angka kematian disebabkan penyakit kanker payudara dapat diturunkan. Namun seberapa jauh masyarakat mengetahui SADARI ini menjadi sebuah tujuan penelitian ini.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : "Bagaimana Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Dusun III Desa Sidomulyo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Lebih rincinya dari perumusan masalah itu muncul pertanyaanpertanyaan yang akan menjawab antara lain: Apa yang mereka ketahui tentang penyakit dan penyakit kanker payudara. Sejauh mana mereka mengetahui SADARI sebagai sebuah perawatan kesehatan tubuh untuk mencegah atau mengetahui penyakit kanker payudara sejak dini.
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Wanita usia subur tentang periksa payudara sendiri (SADARI) di Dusun III Desa Sidomulyo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat .
Universitas Sumatera Utara
Manfaat Penelitian a.
Bagi Instansi Desa Setempat Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi pada kepala desa tentang pengetahuan wanita usia subur mengenai periksa payudara sendiri (SADARI) untuk dilakukan dan dijadikan sebagai intervensi.
b.
Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti khususnya dalam mengaplikasikin mata kuliah metodologi penelitian.
c.
Bagi Instansi Pendidikan Penelitian ini berguna bagi mahasiswi Fisip Program Studi Antropologi Sosial dimana dapat dijadikan sebagai bahan bacaan di perpustakaan dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang memilih topik yang sama.
D. Hipotesis Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian awal bahwa penelitian ini untuk melihat tingkat pengetahuan wanita usia subur terhadap SADARI sebagai suatu usaha yang baik utuk mencegah dan mengetahui penyakit kanker payudara sejak awal. Penelitian ini meihat hubungan yang linear, sehingga hipotesis yang dibangun adalah : Tingginya tingkat pengetahuan usia subur di desa Sidomulyo terhadap SADARI.
Universitas Sumatera Utara