BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi secara mendadak dan di luar perkiraan pada akhir
1990-an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. Dampak terparah dan langsung dirasakan adalah meningkatnya tingkat inflasi dan melemahnya nilai rupiah yang menyebabkan tidak sedikit perusahaan yang menutup usahanya (http://www.bps.go.id/). Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti tangguh dalam menghadapi krisis, ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1998, hanya sektor UKM yang mampu bertahan dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. Krisis tersebut ternyata mampu memberi dorongan positif bagi pertumbuhan Usaha Kecil. Efek positif ini didapat melalui pertumbuhan jumlah unit usaha, jumlah pekerja, dan pengusaha baru khususnya di sektor Usaha Kecil, akibat banyaknya jumlah pekerja di sektor ekonomi formal yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Akibat desakan untuk mempertahankan hidup, maka banyak mantan karyawan yang kemudian melakukan kegiatan ekonomi apa saja yang dapat dikerjakan dengan modal dan sumber daya lainnya yang dimiliki saat itu, termasuk membuka Usaha Kecil ataupun bekerja di Usaha Kecil milik orang lain yang masih beroperasi (Tambunan, 2002: 13).
Universitas Sumatera Utara
UKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan adanya keberadaan UKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang di-PHK dan tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM telah dipromosikan dan dijadikan sebagai agenda utama pembangunan ekonomi Indonesia. Suatu perusahaan kecil yang ingin berkembang harus memiliki semangat kewirausahaan agar dapat membuat keputusan dalam mengatasi masalah dan melihat peluang yang ada. Dengan kata lain, pengusaha kecil harus terus membangun semangat wirausahanya. Dalam situasi menghadapi tantangan dan permasalahan di atas, seorang wirausaha pada suatu perusahaan atau organisasi tentunya harus memiliki sikap kewirausahaan dan fleksibilitas yang tepat dalam menjalankan atau mengelola perusahaannya. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovasi ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sikap kewirausahaan akan muncul apabila seseorang berani mengembangkan usaha dan ide-ide baru yang dimilikinya. Oleh karena itu inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang (Suryana, 2003:13). Persaingan yang terjadi diantara Usaha Kecil biasanya akan mendorong mereka untuk lebih berpacu dalam meningkatkan produk mereka. Persaingan yang terjadi bukanlah antara apa yang diproduksi, tetapi antara apa yang mereka tambahkan pada produk mereka, sehingga produk tersebut memiliki daya tambah
Universitas Sumatera Utara
yang mampu membuat konsumen tertarik. Oleh karena itu, sebuah usaha haruslah memiliki kemampuan dalam menciptakan nilai tambah terhadap produknya. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan kreatifitas dan keinovasian dalam produk dan jasa yang ditawarkan. Kreativitas adalah daya cipta yang bernilai ‘lebih’ tinggi dan positif dalam membuat atau menghasilkan suatu produk baru yang lebih pragmatis. Nilai lebih dapat diartikan sebagai lebih baru, lebih baik, lebih bagus, lebih benar, lebih modifikatif, lebih efektif dan lebih efisien. Sementara, lebih ‘pragmatis’ mengandung arti lebih berguna, lebih bermanfaat bagi masyarakat luas dan lebih mudah diperoleh (Suherman, 2008:58). Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Menurut Suherman (2008:59) inovasi adalah pendayagunaan hasil kreativitas tertentu (yang orisinil) sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari sebelumnya. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode dan cara sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan melalui proses berfikir
Universitas Sumatera Utara
kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambahan (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Kemampuan melakukan inovasi yang lemah dan merasa cukup puas dengan apa yang sudah didapat menjadi faktor yang membuat kemampuan untuk bersaing daya produk yang dihasilkan tidak cukup kuat. Inovasi merupakan kunci utama yang seringkali menjadikan suatu pihak memiliki keunggulan kompetitif. Sesungguhnya inovasi merupakan inti kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan perusahaan besar lainnya yang menjadi pesaing mereka. Proses kreativitas dan inovasi hanya di lakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu orang yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen) berinisiatif (energik dan percaya diri ) memiliki motif berprestasi
(berorientasi
hasil
dan
berwawasan
kedepan)
memiliki
jiwa
kepemimpinan (berani tampil beda) dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan Suryana (2003:15). Salah satu bisnis yang sedang berkembang sekarang ini adalah bisnis garment. Pertimbangan pemilihan bisnis garment ini dikarenakan kebutuhankebutuhan akan penampilan sudah dianggap sangat penting sehingga kebutuhan yang tidak terlalu mendesak ini sudah menjadi keharusan dan wajib dipenuhi. Kenyataan ini dapat dilihat pada setiap kalangan termasuk kaum tua dan muda. Terutama kaum muda yang senantiasa menjaga penampilannya untuk tetap berpenampilan menarik dengan menggunakan pakaian, sepatu dan aksesoris yang dikenakannya.
Universitas Sumatera Utara
Dewasa ini industri garment atau konveksi di Indonesia tumbuh dengan pesat, hal ini ditunjukkan pada semakin tingginya minat beli konsumen terhadap produk garment. Hal tersebut dijadikan peluang bagi para pelaku bisnis garment dalam meningkatkan laba perusahaan melalui berbagai strategi untuk dapat meraih penjualan yang maksimal. Dalam iklim pasar yang semakin kompetitif saat ini, tumbuh suatu kesadaran bahwa keberhasilan di masa depan hanya akan datang dari perencanaan yang sangat cermat dan adanya persiapan pasar. Perusahaan yang bertujuan memberikan kepuasan tertinggi bagi konsumen akan berusaha meningkatkan inovasi dan kreativitas dengan meluncurkan produk-produk berkualitas yang mempunyai nilai tambah (value added) untuk meningkatkan penguasaan pasar. Demikian yang terjadi pada perusahaan garment di Indonesia. Hal ini tentu menimbulkan persaingan antar pengusaha industri garment itu sendiri. Satu sama lain berlomba-lomba untuk merebut hati konsumen dengan berbagai tawaran produk yang menarik. Kondisi ini merupakan ancaman bagi perusahaan yang belum siap bermain dalam percaturan bisnis. Persaingan sekarang bukanlah antara apa yang diproduksi oleh perusahaan, tetapi antara apa yang mereka tambahkan pada produk tersebut sehingga produk tersebut memiliki daya tambah yang mampu membuat konsumen tertarik. Dalam dunia bisnis, terutama toko pakaian (clothing), tuntutan terhadap kemampuan kreativitas dan keinovasian sangatlah penting, karena perkembangan
Universitas Sumatera Utara
trend dan selera pasar sangat cepat berubah, selain itu tingkat persaingan juga relatif tinggi. Perusahaan akan dihadapkan pada permasalahan yang banyak dan rumit sifatnya, seperti berapa besar sebaiknya kapasitas produksi dari perusahaan tersebut, metode atau teknik produksi apa yang kemungkinan dapat diterapkan. Pada dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya. Tauko Medan merupakan salah satu dari sekian banyak toko pakaian, (clothing) yang ada di kota Medan. Tauko Medan menyediakan berbagai jenis kebutuhan pakaian dan aksesoris untuk anak-anak, remaja, serta dewasa, seperti kaos, jaket, sandal, tas, topi, pin, stiker, dan sebagainya. Peneliti merasa sangat tertarik untuk meneliti usaha ini karena selain pengunjung yang datang cukup ramai, Tauko Medan juga menawarkan produk yang memiliki ciri khas dalam setiap desainnya. Selain itu, ada satu hal yang menjadi daya tarik utama serta menjadi pembeda bagi Tauko Medan, hal tersebut adalah misi mereka untuk mengabadikan kota Medan dalam produk-produk yang mereka jual. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa atau kata-kata yang sering diucapkan sehari-hari oleh masyarakat Medan, seperti: “Aku Dari Medan Terus Kau Mau Apa!”, “Gak Usah Kreak”, “Sor-Sor Kau Aja Bah”, serta menggunakan landmark kota Medan dalam bentuk desain, misalnya menara Tirtanadi, mesjid raya, dan lain-lain. Dari segi promosi, Tauko Medan menggunakan pendekatan yang cukup menarik, saat ini mereka rutin mengadakan event bulanan bernama “Jumpa Jum’at” yang menjadi ajang kumpul berbagai komunitas di Medan.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini ditampilkan jumlah pelanggan Tauko Medan, yang jumlah pelanggannya terus meningkat setiap bulannya yakni: Tabel 1.1 Data Pelanggan Tauko Medan Keterangan 2010 2011 Januari 221 236 Februari 185 233 Maret 189 191 April 214 203 Mei 195 198 Juni 193 215 Juli 186 210 Agustus 201 212 September 222 235 Oktober 195 220 November 220 241 Desember 239 256 Total 2460 2650 Orang Orang Sumber: Tauko Medan (Tahun 2013)
2012 254 232 212 223 217 225 226 275 265 249 255 267 2900 Orang
Tabel 1.1 menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan di Tauko Medan pada tiga tahun terakhir. Dapat dilihat peningkatan dari Juli 2012 sampai dengan Desember 2012 mengalami peningkatan jumlah penjualan yang cukup signifikan, sehingga penulis mengambil populasi pada periode tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Pakaian Tauko Medan.”
Universitas Sumatera Utara
1.2
Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah dan penjelasan di atas yang telah diuraikan
sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut: “Apakah kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha pakaian Tauko Medan?” 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1
Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kebenaran suatu
pengetahuan. Dengan demikian, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreatifitas dan inovasi terhadap keberhasilan usaha pada usaha pakaian Tauko Medan. 1.3.2
Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan daya beli konsumen melalui perwujudan variabel-variabel yang mempengaruhinya. 2. Bagi Peneliti Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang Manajemen Usaha Kecil khususnya yang berhubungan dengan pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap keberhasilan usaha.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada bidang lain di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara