BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pariwisata pada saat ini menjadi harapan bagi negara berkembang seperti Indonesia sebagai sektor yang dapat diandalkan dalam pembangunan ekonomi. Indonesia yang secara alamiah merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan budayanya memiliki potensi pengembangan pariwistata yang luar biasa terutama pariwisata alam. Indonesia dapat menjadi destinasi ekowisata utama karena keanekaragaman atraksi alam tropika, tersedianya fasilitas, aksesibilitas yang cukup baik, image hutan tropis dan harga – harga yang relatif murah (Burns and Holden, 1995). Ekowisata sebagai bentuk pariwisata dengan kegiatan yang bertumpu pada konservasi akan bermanfaat secara ekologi, sosial dan ekonomi masyarakat serta menjamin kelestarian sumberdaya alam dan berkelanjutan. Kawasan hutan biasanya kaya akan atraksi alam seperti air terjun, sungai, telaga dan goa, daya tarik ini akan semakin besar apabila dikaitkan dengan desa tradisional di dalam dan di sekitar hutan, maka pariwisata di bidang kehutanan sangat perlu dikembangkan. Salah satu bentuk dari pengelolaan dari obyek wisata adalah pengelolaan pariwisata berbasis komunitas. Komunitas ini terdiri dari masyarakat yang berada di
sekitar
menempatkan
obyek
wisata.Pengelolaan
masyarakat
masyarakatdalam
berbagai
obyek
wisata
berbasis
sebagai
pelaku
utama
melalui
kegiatan
kepariwisataan,
sehingga
1
komunitas
pemberdayaan manfaat
dari
2
pengelolaan obyek wisata dapat langsung dirasakan oleh masyarakat pelaku wisata.
Pengelolaan
berbasis
komunitas
melibatkan
masyarakat
dalam
pengelolaan seperti pembuatan keputusan, pelayanan dan pembagian keuntungan, sehingga pengelolaan berbasis komunitas mampu menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun dalam penerapannya, pengelolaan berbasis komunitas mengalami kendala seperti minimnya modal, kemampuan masyarakat dalam memberikan layanan dan hasil yang bersifat tidak langsung atau tidak instant.Hasil yang tidak langsung dari pengelolaan menjadi masalah terbesar karena masyarakat dalam komunitas menginginkan hasil yang langsung seperti yang mereka dapatkan apabila bekerja seperti bercocok tanam atau bertani. Salah satu obyek wisata yang menerapkan pengelolaan wisata berbasis komunitas adalah Obyek Wisata Air Terjun Sri Gethuk. Obyek wisata ini dirintis pada tahun 2007 dan telah dilakukan launchingpada tahun 2010 dengan obyek yang menjadi daya tarik utamanya adalah Air Terjun Sri Gethuk. dan obyek yang menjadi obyek wisata pendukungnya adalah Gua Rancang Kencono. Atraksi yang paling diminati oleh pengunjung dari kawasan ini adalah perahu gethek yang digunakan untuk melihat air terjun Sri Gethuk dalam jarak yang lebih dekat. Hal yang menarik dalam pengelolaan di Obyek Wisata Ari Terjun Sri Gethuk ini adalah pengelolaan dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat, dengan kata lain obyek wisata ini sepenuhnya dikelola oleh masyarakat desa Bleberan yang mayoritas masih bekerja sebagai bertani. Berdasarkanlaunchingpada tahun 2010, obyek wisata ini dalam kurun dua tahun yaitu pada tahun 2012 telah mampu memberikan kontribusi PAD daerah
3
sebesar 210.000.000 per tahun. Prestasi yang telah diraih pengelola Obyek Wisata Sri Gethuk
adalah Juara 1
lomba Pokdarwis tingkat DIY pada tahun
2013.Sehubungan dengan besarnya kontribusi dari obyek wisata Air Terjun Sri Gethuk, tingkat kunjungan dari obyek wisata ini harus terus ditingkatkan untuk mensejahterahkan
masyarakat
sekitar.Permasalahan
yang
dihadapi
dalam
pengembangan obyek wisata adalah pengelola atau pemberi layanan wisata di obyek wisata ini adalah masyarakat sekitar adalah petani dalam hutan yang terbiasa bertani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Perubahan kebiasaan dari bertani menjadi pengelola
atau
pemberi jasa
layanan
berpengaruh
pada
kemampuan dalam memberikan layanan wisata pada wisatawan. Kemampan dalam memberikan layanan berpengaruh pada kinerja pengelolaan dari Obyek Wisata. Kinerja pengelola yang berada di bawah harapan dari wisatawan akan berpengaruh pada tingkat kepuasan pengunjung. Kepuasan wisatawan adalah salah satu konsep penting yang harus dikaji di dalam bidang pariwisata dan menjadi acuan kesuksesan pengelola.Pengelola yang sukses mampu memberikan kepuasan pada wisatawan yang sangat mempengaruhi perilaku pasca berkunjung seperti keinginan untuk berkunjung kembali dan keinginan
merekomendasikan
kepada
calon
wisatawan.Kepuasan Wisatawan
dapat menjadi salah satu acuan atau dasar strategi untuk meningkatkan tingkat kunjungan dengan mengoptimalkan perilaku pasca berkunjung wisata yang berpengaruh
pada
meningkatnya
tingkat
kunjungan
menjadi tujuan
utama
pengelolaan untuk meningkatkan pendapatan atau income dari suatu obyek wisata. Pendapatan atau income dari tingkat kunjungan sangat dibutuhkan mengingat
4
pengelolaan berbasis komunitas menghadapi hambatan yaitu minimnya modal untuk pengembangan obyek wisata.
1.2. Rumusan Masalah Obyek Wisata Air Terjun Sri Gethuk telah dilaunching pada tahun 2010 dengan air terjun sebagai daya tarik utamanya. Air Terjun ini berada di desa Bleberan dan berbatasan langsung dengan masyarakat.
Obyek
wisata ini
sepenuhnya dikelola oleh komunitas/masyarakat dalam bentuk Badan Usaha Milik Desa. Permasalahan yang dihadapi oleh pengelola adalah kemampuan masyarakat
dalam
memberikan
layanan
wisata.
Kurangnya
kemampuan
masyarakat ini disebabkan oleh perubahan kebiasan masyarakat dari bertani di dalam hutan kemudian menjadi pemberi layanan wisata di dalam obyek wisata. Sehubungan meningkatkan
dengan
hal
tingkat
tersebut
pelayanan
maka untuk
diperlukan
upaya
meningkatkan
serius
tingkat
dalam
kepuasan
pengunjung. Kepuasan pengunjung terhadap pelayanan menjadi salah satu kunci untuk
meningkatkan
tingkat
kunjungan.
Pemahaman
terhadap
kepuasan
pengunjung di Obyek Wisata Air Terjun penting diketahui untuk mengetahui atribut dalam pelayanan yang perlu ditingkatkan ataupun dipertahankan.
1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tingkat kepuasan pengunjung Obyek Wisata Air Terjun Sri Gethuk. 2. Mengetahui
hubungan
tingkat
kepuasan
pengunjung
karakteristik wisatawan Obyek Wisata Air Terjun Sri Gethuk.
dengan
5
1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tentang kepuasan wisatawan di Obyek Wisata Air Terjun Sri Gethuk
ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi
pengelola dari Obyek Wisata Air Terjun Sri Gethuk dalam rangka untuk meningkatkan
pelayanan
sehingga
kepuasan
pengunjung
dapat
meningkat.
Analisis kepuasan dari wisatawan ini mampu memberikan penjabaran tentang kinerja dari pengelola dan harapan dari pengunjung serta memberikan strategi prioritas dari atribut wisata yang harus ditingkatkan. Strategi pengelolaan yang tepat akan meningkatkan kepuasan wisatawan dan meningkatkan income atau keuntungan dari pengelolaan wisata. Analisis kepuasan juga digunakan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kunjunga yang dapat digunakan wisatawan.
untuk
meningkatkan jumlah kunjungan maupun kunjungan ulang