BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Islam adalah agama dakwah , Islam harus disebarluaskan kepada umat manusia. Dengan demikian umat Islam bukan saja berkewajiban melaksanakan ajaran
Islam
dalam
keseharian
hidupnya,
melainkan
juga
harus
menyampaikan(tabligh) atau mendakwahkan kebenaran ajaran Islam terhadap orang lain . Para pemeluk agama Islam digelari Allah SWT sebagai umat pilihan sebaik-baik umat (khoirut ummah), yang mengemban tugas dakwah, yaitu mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Oleh karena itu aktivitas dakwah harus menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari.seorang muslim.1 Dakwah adalah salah satu bentuk komitmen muslim terhadap agamanya. Setiap muslim dan muslimat wajib mendakwahkan Islam sesuai dengan kemampuan dan kesanggupannya. Sesuai dengan profesi dan dedikasinya masingmasing terhadap orang lain, baik orang Islam sendiri maupun orang-orang yang tidak atau belum beragama Islam.2 Untuk menunjang dalam mencapai sukses atau keberhasilan dakwah , perlu diusahakan usaha-usaha yang tepat dan konkrit baik dalam bentuk metode atau alat yang akan dicapai untuk berdakwah. Salah satu usaha memenuhi harapan
1
Asep Syamsul M.Romli,SIP,Jurnalistik Dakwah (visi misi dakwah bilQolam), Remaja Rosda karya, Bandung , 2003, hlm 3. 2 Endang Saifuddin Anshari, Kuliah Al Islam, Pustaka, Bandung, 1978, hlm 78.
1
itu yang perlu diperhatikan yaitu semakain berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, demikian pula dalam menyebarluaskan agama Islam. Juga perlu memperhatikan hal tersebut, dimana untuk mencapai tujuan ini medialah yang harus kita pakai dengan tidak melupakan situasi dan kondisi.3 Dakwah merupakan salah satu usaha islami untuk melakukan rekonstruksi sosial yang sesuai dengan ideologi Islam. Semua bidang dapat untuk dijadikan arena dan seluruh kegiatan hidup manusiapun bisa digunakan sebagai sarana atau alat dakwah. Kegiatan politik, kegiatan ekonomi, usaha-usaha sosial, gerakan gerakan budaya, kegiatan kegiatan ilmu dan teknologi, kreasi seni,modifikasi hukum dan lain sebagainya.4 Sejak masuknya Islam di Indonesia sekitar abad ke-12, para penyebar Islam sudah memanfaatkan sastra sebagai media untuk menyampaikan pengajaran tentang sejarah , hukum, serta tasawuf . bentuk bentuk sastra yang lazim mereka manfaatkan adalah pantun, syair , gurindam, dan prosa5 Sekian banyak media, syair lagu merupakan salah satu sarana untuk menyebarluaskan ajaran Islam kepada masyarakat, dimana syair lagu pada saat ini masih dianggap paling mudah untuk diterapkan. Mengingat syair dan atau nyanyian sudah sangat akrab ditelinga masyarakat kita sejak zaman dahulu dan hingga sekarang, kita tinggal hanya mengemas syair-syair lagu itu dalam sebuah lagu dalam bingkai selera masyarakat. Syair itu sendiri merupakan salah satu
3
Bambang Sugito, Dakwah Islam Melalui Media Wayang kulit, Aneka, Solo, 1992, hlm 11. M. Amin Rais , Cakrawala Islam Antara Cita Dan Fakta, Mizan, Bandung, 1987, hlm 27. 5 Ahmad Tohari, Sastra dan budaya Islam Nusantara. Dialektika Antar Sistem Nilai, Yogyakarta SMF: Adab IAIN Sunan Kalijaga, 2003, hlm 80. 4
2
bentuk karya sastra yang disenangi masyarakat dari pusat kota sampai sudut kampung.6 Syair atau puisi merupakan sebuah karya yang banyak disukai orang. Pasalnya syair manyajikan untaian kata-kata indah ,menarik dan tentu saja mengandung banyak makna. Syair memang sebuah karya, tapi siapapun tidak tahu kalau ia akan mampu mendobrak keterpurukan nilai-nilai agama yang telah dikebiri untuk satu kepentingan. syair bukan saja memotret kejadian disetiap masa
dengan apik, tapi juga bisa berperan sebagai media kritis terhadap
kebobrokan moral, penyelewengan nilai agama dan norma masyarakat.7 Di tengah gencarnya kebobrokan tersebut, muncullah seorang Iwan Fals diantara seniman yang sangat peduli dengan kebobrokan tersebut. Kemudian dengan kemampuannya dalam mencipta lirik, dituangkannya rasa keprihatinan yang mendalam tersebut kedalam sebuah lirik lagu yang sangat menyentuh emosional para pendengarnya, sehingga kadang membuat “merah telinga” bagi yang kena. Dengan penampilan gitar bolong dan berkalung harmonika, Iwan sering kali membuat nyanyian dalam gaya spontanitas.tema-tema kritik sosial ia ciptakan. Lagu-lagu protes sosial macam inilah yang ditunggu fans fanatik Iwan, dan akhirnya mampu untuk membedakan Iwan Fals dengan gaya penampilan musik balada, dan country yang dinyanyikan Ebit G.Ade, Franky Sahilatua, serta
6
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Departemen P dan K, Sastra lisan Banjar, Departemen P dan K, Jakarta, 1979, hlm 190 7 Heri Munhanif “syair”, Hidayah sebuah Intisari Islam, Edisi Agustus 2004, hlm 108
3
sejumlah rekannya sendiri dari komunitas pengamen jalanan (KPJ) di gelanggang remaja Jakartanan yang dikomandani oleh Anto Baret8. Fokus kritikan tidak hanya perorangan dan kelompok saja, namun untuk oknum wakil rakyat yang teledor juga tak luput dari tema-tema liriknya. Dari keberaniannya dalam membuat lirik-lirik bermuatan protes sosial tersebut, makna baik dan buruknya manusia sebagai manusia yang berpendidikan, beragama, dan berbangsa tergambar dengan jelas. Dia benar-benar menikmati suasana dengan apa yang sedang ia suarakan. Gaya itu pula yang membuat kharisma Iwan Fals semakin disukai kaum muda dan tertanam dimata para penggemarnya. Berangkat dari hal di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang syair lagu karya Iwan fals dalam album Salam Reformasi, yang merupakan contoh yang relevan untuk menunjukkan bahwa Iwan Fals menciptakan karya-karyanya bukan tanpa pretensi apapun. Album yang terdiri dari 18 lagu ini berisi beberapa masalah antara lain protes terhadap pemerintah, kebobrokan akhlak,rakyat kecil dan kepedulian sosial, kemanusiaan,lingkungan hidup, kepahlawanan dan patriotisme. Sebagai contoh syair lagu dalam album tersebut adalah syair lagu berikut: Tikus-tikus kantor Kisah usang tikus-tikus kantor Yang suka berenang disungai yang kotor Kisah usang tikus-tikus berdasi Yang suka ingkar janji Lalu bersembunyi dibalik meja Teman sekerja Didalam lemari dari baja 8
Pamungkas, “Anak Panen, Ngamen”, News Musik ,No 4, 22 Maret-12 April 2000, hlm 13
4
Kucing datang Cepat ganti muka Segera menjelma Bagai tak tercela Masa bodoh hilang harga diri Asal tak terbukti ah Tentu sikat lagi Tikus-tikus tak kenal kenyang Rakus-rakus bukan kepalang Otak tikus memang bukan otak udang Kucing datang Tikus menghilang Kucing-kucing yang kerjanya molor Tikus bertingkah tengik Mungkin karma sang kucing Pura-pura mendelik Tikus tahu sang kucing lapar Kasih roti jalanpun lancar Memang sial sang tikus teramat pintar Atau mungkin si kucing yang kurang ditatar!9
Setelah malalui pembacaan heuristik dan hermeunitik syair lagu diatas berisikan kritik tentang kolusi yang terjadi antara seorang yang melanggar hukum (korupsi) di satu pihak dan seeorang yang berkedudukan sebagai pengawas (petugas) di pihak lain melalui
perumpamaan binatang tikus dan kucing.
Sehingga syair lagu ini bisa diartikan sebagai ajaran untuk tidak melakukan korupsi dan nepotisme. Berdasarkan latar belakang tersebut, kiranya perlu mengkaji muatan dakwah dalam syair atau lirik lagu Iwan Fals. Kajian tersebut diwujudkan dalam
9
Iwan Fals lirik lagu “Tikus-tikus Kantor”, Album Salam Reformasi, Musica Studio,Jakarta, 1998
5
bentuk tulisan skripsi dengan judul “MUATAN DAKWAH DALAM SYAIR LAGU IWAN FALS (STUDI TERHADAP ALBUM SALAM REFORMASI)”.
1.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah deskripsi dari isi album Salam Reformasi ? 2. Apa sajakah muatan materi dakwah yang terkandung dalam syair lagu Iwan Fals pada Album Salam Reformasi ?
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan isi dari album Salam Reformasi. 2. Untuk mengetahui apa saja muatan materi dakwah yang terkandung dalam syair lagu Iwan Fals Album Salam Reformasi. Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis : 1.
Secara teoritis penelitian ini dimaksudkan untuk megembangkan Ilmu Dakwah khususnya terkait dengan seni musik.
2. Secara praktis penulis melakukan pemnelitian ini untuk menambah apresiasi mubaliq terhadap media dakwah yang berbentuk sastra. Hal ini terkait dengan anggapan bahwa sastra adalah salah satu media yang dapat
6
digunakan untuk menuangkan dan menyampaikan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari.
1.4. TINJAUAN PUSTAKA Pengkajian dakwah melalui media syair telah banyak dilakukan diantaranya : 1. Dakwah melalui media elektronik (telaah terhadap pesan dakwah dalam kaset KH. Ma’ruf Islamuddin). Peneliti Arif Widodo tahun 2001. Bahwa dakwah yang disampaikan KH. Ma’ruf Islamuddin melalui media elektronik dalam kaset yaitu memasukkan bidang-bidang agama yakni: Ibadah, Syariah dan Akidah serta tauhid dengan metode ceramah yang menggunakan kemampuan vokal dan gaya yang humoris dengan diiringi sholawat dan tembang- tembang adalah kelebihan KH. Ma’ruf Islamuddin dalam berdakwah10. 2. Pesan dakwah dalam syair lagu Neno Warisman .Oleh Titi Nurhayati, tahun 1997. a. Syair lagu yang diciptakan Neno Warisman, banyak muatan pesan dakwah, menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh jiwa anak-anak. Jenis musiknya yang progresif, ceria dan penuh dengan canda, sesuai dengan kejiwaan anak. Sehingga syair lagu yang memuat pesan dakwah tersebut mudah dihafalkan oleh anak-anak dan itu nantinya yang memegang peranan penting dalam 10
Arif Widodo,Sripsi Dakwah Melalui Media Elektronik (Telaah Terhadap Pesan Dakwah Dalam Kaset KH. Ma’ruf Islamuddin),tahun 2001.
7
penyampaian pesan dakwahnya. Pesan dakwah Neno Warisman diwujudkan dalam segi Aqidah, Syariah, dan Akhlaqul Karimah. b. Yang menjadi obyek dari syair lagu karya cipta Neno warisman adalah anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan, khususnya
adalah
anak-anak
yang
masih
dalam
masa
pengembangan diri yaitu anak-anak TK/SD/TPQ/TPA11. Dari tinjauan pustaka di atas, penelitian ini bukan penelitian pertama yang membahas tentang pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam sebuah karya sastra. Dari kedua skripsi yang penulis paparkan di atas, berbeda dengan skripsi yang penulis buat. Dilihat dari judul, serta rumusan masalahnya sudah beda, apalagi hasil penelitiannya.
1.5. KERANGKA TEORITIK 1. Sastra dan Syair Syair atau puisi adalah bentuk karya sastra yang menggungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian pada struktur fisik dan struktur batinnya.12 Dari dua batasan tersebut jika kemudian dirangkum dan digabungkan akan didapat kan beberapa pokok pikiran yang ada dalam puisi yaitu :isi, bentuk, dan bahasa yang merupakan unsur intrinsik dalam sebuah puisi. Unsur-unsur puisi dapat juga ditemukan dalam lirik lagu. Dengan kata lain, lirik lagu dapat 11 12
Titi Nurhayati,Skripsi Pesan Dakwah Dalam Syair Lagu Neno Warisman , tahun 1997. Herman J Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, Erlangga ,Jakarta, 1987, hlm 25
8
dianggap sebagai puisi, tetapi memiliki kekhususan tersendiri
dalam
pengamatannya dibanding puisi pada umumnya. Lebih tegas lagi yang dikatakan oleh Jan Van Luxemburg dan kawan-kawan (1989) sebagai berikut: Definisi mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenisjenis sastra, melainkan pula percakapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan politik, syair-syair lagu pop, dan doa-doa. 13 Untuk memberikan suasana tertentu, pengarang lirik lagu juga mempergunakan pemanipulasian bahasa sebagai salah satu usaha untuk menciptakan daya tarik terhadap liriknya. Pemanipulasian bahasa ini antara lain merupakan permainan vokal, gaya bahasa, panyimpangan makna kata, dan sebagainya.Lirik lagu juga merupakan ekspresi sesorang dari dalam batinnya tentang sesuatu hal yang sudah dilihat, didengar, maupun dialaminya. Penuangan ekspresi lewat lirik lagu ini selanjutnya diperkuat dengan melodi dan notasi musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga penikmat musik akan semakin terbawa dalam alam batin pengarangnya.14 2. Fungsi sastra. Fungsi sastra adalah mengungkapkan adanya nilai keindahan ( yang indah ), nilai manfaat (berguna), dan mengandung nilai moralitas (pesan moral). Suatu karya sastra dikatakan memiliki niai keindahan karena karya sastra yang terungkap dalam sebuah prosa,puisi, ataupun
13
Jan Van Luxemburg,Mix Bal, Willem G Weststeijn, Pengantar Ilmu Sastra, Penerjemah Dick Hartoko, PT Gramedia, Jakarta,1989,hlm 175. 14 Mokoo Awe, Fals-Nyanyian di Tengah Kegelapan, ombak,Yogyakarta,2003, hlm 21
9
drama merupakan suatu karya yang dapat dinikmati, baik bagi pembacanya (bagi prosa), pendengarnya (bagi pendengarannya),dan penonton (bagi yang melihatnya). Yang lebih penting mengenai fungsi karya sastra yang mengutip dari Edgard Allan (Rene Willek & Austin Warren ) yaitu:memiliki nilai hiburan dan nilai didaktik (didactic heresy). Suatu karya sastra (apakah karya sastra itu berupa prosa, puisi, drama) dapat mengandung nilai hiburan dan mengajarkan pesan moral (ajaran moral).15
3. Syair dan Dakwah Pandangan Islam terhadap syair ada 2 macam yang pertama suatu syair
akan dipandang terpuji oleh Islam jika syair itu digunakan dengan
maksud dan cara yang baik.Sebaliknya jika syair itu digunakan dengan maksud dan cara yang tidak terpuji maka Islam akan menganggap sebagai suatu yang tidak terhormat. Dalam sejarah perkembangan agama Islam dizaman nabi, syair sangat berfungsi sekali untuk mengadakan berbagai macam komunikasi..16 Secara jelas pula bahwa dakwah itu termasuk salah macam bentuk komunikasi, sebab unsur–unsur yang dalam kegiatan dakwah telah memenuhi persyaratan untuk dikatakan komunikasi. Di dalam berdakwah terdapat beberapa unsur misalnya : Pemberi dakwah (Subyek), Penerima
15
M.Darori Amin,MA,Islam dan Kebudayaan Jawa,Gama media,Yogyakarta,2002,hlm 142. Yunus Ali Al Muhdar H Bey Arifin, Sejarah Kesusastraan Arab, Bina Ilmu,Surabaya,1983,hlm 106. 16
10
Dakwah (Obyek Dakwah), Materi Dakwah (Pesan), dasar, tujuan, metode dan alat dakwah, sedangkan dalam komunikasi sekurang-kurangnya terdapat unsur-unsur antara lain : sumber pesan, penerima pesan dan satu saluran. 17 Berkaitan dengan judul skripsi ini, yang menjadi fokus penelitian adalah salah satu unsur dakwah yaitu muatan atau materi dakwah. Dalam hal ini akan dideskripsikan muatan-muatan atau materi dakwah yang termanifestasi dalam syair atau lirik lagu Iwan Fals pada Album Salam Reformasi. Muatan pesan dakwah yaitu pesan-pesan atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh subyek dakwah, yakni keseluruhan ajaran agama Islam yang ada dalam kitabullah maupun sunnnah rasul-Nya, yang pada pokoknya mengandung ajaran : 1. Akidah (sistem keyakinan / keimanan kepada Allah SWT). 2. Syariah (sistem ajaran yang menyangkut aktivitas manusia muslim dalam kehidupan bermasyarakat ,mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh). 3. Akhlak (menyangkut tata cara hubungan secara vertikal dengan Allah SWT maupun secara horisontal dengan sesama manusia).18
17
Hafi Anshari,Pemahaman dan Pengalaman Dakwah (Pedoman untuk mujahid \dakwah) AlIkhlas, Surabaya,1993,hlm 13. 18 Op.Cit, hlm 145
11
Masalah aqidah dalam Islam adalah bersifat I’tiqod bathiniyah yang erat hubungannya dengannya dengan rukun iman. Dibidang aqidah ini bukan saja pembahasannya tertuju pada masalah-masalah yang wajib di-imani,akan tetapi materi dakwah juga meliputi masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya, misalnya syirik(menyekutukan adanya tuhan), ingkar dengan adanya tuhan dan sebagainya. Syar’iyyah dalam Islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan/hukum Allah guna mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia. Masalah syar’iyyah bukan saja terbatas pada ibadah kepada Allah tetapi masalah-masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antar sesama manusia diperlukan juga. Seperti hukum jual beli, berumah tangga, bertetangga, warisan, kepemimpinan dan amal-amal saleh lainnya. Demikian juga larangan Allah seperti minum, berzina, mencuri dan sebagainya termasuk pula masalah-masalah yang menjadi materi dakwah Islam (nahi anil munkar).19 Akhlaqul karimah artinya akhlak yang mulia, yaitu sikap yang digerakkan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia baik, indah dan terpuji20Akhlak dilihat dari pelaksanaanya ada empat, yaitu 21
19
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar strategi Dakwah Islam, Al-ikhlas, Surabaya, hlm 60-61 Mochtar Effendi, Ensiklopedi Agama dan Filsafat, Universitas Sriwijaya, 2000, hlm 138. 21 Ibid, hlm 139-141 20
12
Akhlak kepada Allah. Akhlak kepada Allah meliputi semua I’tikad, baik dalam hati, lisan, maupun dengan perbuatan yang ikhlas pasrah kepada Allah. Malkukan perintah serta menjauhi laranganNya, taqwa kepada Allah dan selalu mengharap ridhoNya. Akhlak kepada sesama manusia.meliputi tingkah laku yang baik diantara manusia, keluarga, tetangga, sesama muslim maupun dengan non muslim. Akhlak terhadap diri sendiri. Dengan memelihara, membentuk diri sendiri agar selalu bersifat terpuji, dan menjauhi sifat tercela. Akhlak terhadap sesama makhluk. Terhadap sesama makhluk, selain manusia baik itu hewan maupun tumbuhan, harus juga berakhlak baik. Untuk memahami isi materi-materi dalam syair lagu Iwan Fals pada Album Salam Reformasi, penulis akan menggunakan pendekatan semiotik (semiotic analysis). Secara etimologis istilah semiotik berasal dari kata yunani semeion yang berarti “tanda”22.sedangkan secara terminologis semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas obyek-obyek ,peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.23 Menurut Pateda, dalam perkembangannya sekurang-kurangnya terdapat sembilan macam semiotik yaitu; semiotik analitik, semiotik
22
Alex Shobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisa Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framming, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001, hlm. 95. 23 Ibid., hlm 101
13
deskriptif, semiotik faunal, semiotik kultural, semiotik naratif, semiotik natural, semiotik normatif, semiotik sosial, dan semiotik struktural.24 Adapun pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan semiotik structural yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda, yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.25
1.6. METODOLOGI PENELITIAN 1.6.1 Jenis Pendekatan dan spesifikasi Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu sebagai suatu konsep keseluruhan untuk mengungkapkan rahasia sesuatu, dilakukan dengan menghimpun data dalam keadaan sewajarnya mempergunakan cara bekerja yang sistematik, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya.26 Untuk memahami materi dakwah dalam syair lagu Iwan Fals pada album Salam Reformasi, penulis akan menggunakan pendekatan semiotik struktural yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yan dimanifestasikan melalui struktur bahasa27. Semiotik itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari sederetan luas obyek-obyek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.28 Dengan asumsi bahwa karya sastra merupaka struktur tanda yang bermakna. Tanpa memperhatikan system 24
Ibid., hlm. 100 Ibid., 101 26 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, LKiS, Yogyakarta, 2001, hlm.225226 27 Alex shobur., op.cit, hlm 101 28 Alex shobur., op.cit., hlm 95 25
14
tanda dan maknanya, dan konvensi tanda struktur karya sastra (atau karya sastra) tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal.29 Tanda itu tidak hanya satu macam saja, tetapi ada beberapa berdasarkan hubungan antara penanda dan petandanya, yaitu Ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan yang bersifat alamiah antara penanda dan petanda. Misalnya gambar kuda sebagai penanda yang menandai kuda (petanda) sebagai artinya. Indeks adalah tanda yang menunjukkan hubungan kausal (sebab-akibat) antara penanda dan petandanya, misalnya asap menandai api. Simbol adalah tanda yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan alamiah antara penanda dan petandanya, hubungannya bersifat arbitrer (semau-maunya ). Arti tanda itu ditentukan oleh konvensi. ‘Ibu’ adalah symbol. Artinya ditentukan oleh konvensi masyarakat bahasa (Indonesia).orang Inggris menyebutnya mother. Bermacam-macam tanda untuk satu arti itu menunjukkan “kesemena-menaan” tersebut. Perlu diperhatikan, dalam penelitian sastra dengan pendekatan semiotik, tanda yang berupa indekslah yang paling banyak dicari ( diburu) yaitu berupa tanda yang menunjukkan hubungan sebab-akibat (dalam pengertian luasnya).misalnya dalam penokohan, seorang tokoh tertentu , misalnya dokter (Tono dalam Belenggu) dicari tanda-tanda yang memberiakn indeks bahwa ia dokter. Misalnya tono, ia selalu
29
Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode kritik, dan Penerapannya.Pustaka Pelajar,yogyakarta,1995, hlm 118
15
mempergunakan istilah-istilah kedokteran,alat-alat kedokteran, mobil bertanda simbol dokter dan sebagainya. 30 Spesifikasi dari penelitian ini adalah analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi ataupun data untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis31. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui muatan dakwah yang ada dalam syair lagu Iwan Fals pada Album Salam Reformasi
1.6.2 Defenisi operasional a. Muatan Dakwah Yang dimaksud muatan dakwah dalam penelitian ini adalah pesan-pesan dakwah yang meliputi aspek akidah yakni keyakinan atau keimanan kepada sesuatu yang gaib (rukun iman,percaya pada Allah,rasul-rasul-Nya,malaikat-Nya,kitab-Nya, qodha dan qodhar) , syariah yakni materi yang meliputi hukum-hukum Islam , tata cara beribadah, bergaul, dengan Allah maupun dengan manusia. Yang berhubungan dengan perintah dan larangan dari Allah melalui rosulnya ada lima (wajib, sunah, haram, makruh, mubah), dan aspek akhlakul karimah, yakni materi yang membahas tentang tata cara pergaulan dan etika kepada Allah sesama makhluk
30
Ibid., hlm 120 Asep Syaiful muhtadi,Agus Ahmad Safe’, Metode Penelitian dakwah, Pustaka setia,Bandung,2001, hlm.128 31
16
Allah.(amar makruf nahi munkar,taubat dan tawaddu, birull walidain, tidak putus asa, syaja’ah dsb) b. Syair lagu Syair lagu merupakan hasil penuangan ekspresi dari alam batin tentang sesuatu hal yang sudah dilihat, didengar, maupun dialami dalam kehidupan sehari-hari. Penuangan ekspresi lewat lirik lagu ini selanjutnya diperkuat dengan melodi dan notasi musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya.32 Syair lagu yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah syair lagu Iwan Fals pada album Salam Reformasi. Didalam album kompilasi tersebut berisi delapan belas lagu pilihan. Dimana di side A ada sembilan lagu diantaranya ; Surat Buat Wakil Rakyat, Galang Rambu Anarki, Tikus-Tikus Kantor, P.H.K, Ujung Aspal Pondok Gede, Serdadu, Bangunlah Putra Putri Pertiwi, Celoteh Camar Tolol & Cemar, Kontrasmu Bisu. Sedangkan di side B ada; Libur Kecil Kaum Kusam, Sumbang, Bung Hatta, Kereta Tiba Pukul Berapa, Guru Oemar Bakri, Jangan Bicara, Tince Sukarti Binti Mahmud, Ambulance Zig Zag, Siang Seberang Istana. 1.6.3 Sumber dan Jenis Data a Sumber data primer. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah teks tulisan syair lagu Iwan Fals dalam Album Salam Reformasi. 32
Mokoo Awe, op.cit., hlm.21
17
b.Sumber data sekunder Sumber data sekunder yaitu data yang diambil dari lagulagu
Iwan
fals
dari
Album
lainnya,
buku-buku
perpustakaan,majalah -majalah tentang Iwan Fals, hasil penelitian, hasil seminar, Internet dengan alamat situs :www.iwan-fals.com, koran; harian dan mingguan, dan karya-karya yang lain yang berkenaan dengan masalah yang akan diteliti baik langsung maupun tidak langsung. 1.6.4
Sample Penelitian ini menggunakan purposive sample sebagai teknik dalam penggambilan sample yaitu dengan cara mengambil bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu dengan syarat harus didasarkan atas cirri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan cirri-ciri pokok populasi.
33
Secara keseluruhan album “Salam
Reformasi” berisi 18 syair lagu. Dalam mendeskripsikan album Salam Reformasi , penulis tidak akan mengupas keseluruhan syair lagu yang ada, melainkan akan mengambil beberapa syair lagu masing-masing
pengelompokkan
syair
lagu
yang
pengamatan penulis memuat pesan-pesan keagamaan.
33
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan dan Praktek, Jakarta:Rinekacipta,1998, cet.XI,hlm 127-128
18
menurut
1.6.5. Metode pengumpulan data a. Metode dokumentasi Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,transkrip, buku, surat, kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. 34 Dalam metode dokumentasi ini telah diupayakan beberapa sumber, diantaranya; majalah-majalah tentang Iwan Fals, konserkonsernya yang didokumentasikan dalam kaset rekaman, serta internet dengan alamat situs: www.iwan-fals.com b. Metode Heuristika Untuk dapat memberi makna sajak secara semiotik, pertama kali dapat dilakukan dengan cara pembacaan heuristik dan hermeunitik atau retroaktif. Pembacaan heuristik
adalah
pembacaan berdasarkan struktur kebahasaannya atau secara semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama. Dalam pembacaan heuristik ini,sajak dibaca berdasarkan struktur kebahasaannya. Untuk memperjelas arti bilamana perlu diberi sisipan kata atau sinonim kata-katanya ditaruh didalam kurung .begitu juga struktur kalimatnya disesuaikan dengan 34
Suharsini Arikunto,,Ibid hlm. 114-115.
19
kalimat baku (berdasarkan tata bahasa normatif); bilamana perlu susunan terbalik untuk memperjelas arti. 35 Contoh pembacaan heuristik syair lagu Iwan Fals berjudul “P.H.K” sebagai berikut:
P.H.K Lelaki renta setengah baya geram Ditrotoar jalan saat panas tikam kepala Seorang buruh disingkirkan Bising mesin menyulut resah, masih bisa engkau pendam Canda anak istri dirumah bangkitkan engkau untuk bertahan. …………………
Pembacaan heuristik kebahasaannya)
(pembacaan
berdasarkan
struktur
Bait ke-1 lelaki renta (yang usianya)setengah baya geram,(di) saat panas tikam kepala (matahari tepat di atas kepala) di trotoar jalan. (pada saat itulah) Seorang buruh (pekerja kasar) disingkirkan Bait ke-2 Masih bisa engkau pendam (tahan), bising (suara ribut) mesin. (yang mudah) menyulut (ke )resah (an). Canda dan tawa anak dan istri dirumah (mem) bangkitkan engkau untuk (tetap) bertahan. Pembacaan hermeunitik (berdasarkan tafsiran maknanya) Bait ke-1 Seorang lelaki yang dilihat secara fisik terlihat sudah renta (tua) namun sebenarnya usianya masih setengah baya (lelaki renta setengah baya) yang sedang (geram) yakni perasaan gundah, 35
Jabrohim (Ed), Metodologi Penelitian Sastra, Hanindita, yogyakarta, 2003, cet ke-3, hlm 80-81
20
gelisah, emosi yang bercampur atau berkecamuk menjadi satu didalam hati. Lelaki itu berjalan kaki ditrotoar jalan (tempat khusus untuk pejalan kaki) dengan langkah yang gontai, disaat matahari yang sangat panas tepat berada diatas kepala. Pada saat itulah seorang buruh (pekerja kasar) disingkirkan (diberhentikan,dipecat,di PHK) secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
Bait ke-2 Suara bising mesin kendaraan yang berlalu lalang di jalan, bisa menambah keresahan hati. Namun lelaki tersebut masih bisa menahannya .Karena dia ingat canda tawa anak dan istrinya dirumah yang masih membutuhkan dia dan kebutuhan untuk hidup, hal itulah yang mem (bangkitkan) dia artinya untuk tetap optimis dan bertahan menjalani hidupnya meskipun ia tidak mempunyai pekerjaan lagi karena telah dipecat (PHK).
1.6.6 Metode Analisis Data Setelah data terkumpul, maka perlu dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini. Dalam penganalisaan data ini, penulis menggunakan metode hermeunitik, untuk menganalisis syair lagu Iwan Fals dalam album Salam Reformasi. Lebih lanjut Noeng Muhajir juga menyatakan bahwa salah satu “cara membaca” dalam data semiotik structural adalah hermeunitik , oleh karena itu dalam penelitian ini penulis menggunakan metode hermeunitik dalam melakukan analisis data.36 Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis merujuk pada Prof. Dr. Rachmad Djoko Pradopo yang mengutip 36
Noeng Muhajir, Metodologi penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, cet. Ke-2, Yogyakarta, 2003, hlm. 314
21
Riffaterre (1978:5-6) yakni untuk dapat memberi makna sajak secara semiotik, pertama kali dapat dilakukan dengan pembacaan heuristik dan hermeunitik atau retroaktif.37 Pembacaan heuristik. Dalam pembacaan heuristik ini sajak
dibaca
berdasarkan
struktur
kebahasaannya.
Untuk
memperjelas arti bilamana perlu diberi sisipan kata atau sinonim kata-katanya disesuaikan dengan kalimat baku (berdasarkan tata bahasa normatif); bila mana perlu susunannya dibalik untuk memperjelas arti. 38 Pembacaan hermeunitik. Pembacan hermeunitik harus diulang kembali dengan bacaan retroaktif dan ditafsirkan secara hermeunitik berdasarkan konvensi sastra (puisi) yaitu sistem semiotik tingkat kedua. Konvensi ketidak langsungan ucapan (ekspresi) sajak.39 Wilhem Dilthey juga mengatakan bahwa hermeunitik adalah sebuah disiplin yang menafsirkan ekspresi-ekspresi kehidupan batin manusia, baik dalam bentuk ekspresi isyarat (sikap), perilaku historis, kodifikasi hukum, dan karya seni atau sastra40
37
Rachmad Djoko Pradopo., op.cit, hlm 124 Ibid., hlm136 39 Ibid., hlm137 40 Richard E Palmer, Hermeunitika, Teori Baru Mengenai Interpretasi. Penerjemah Musnur Hery dan Damanhuri Muhammad,Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hlm. 110 38
22
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Untuk mempermudah penulisan dan pembahasan dalam skripi ini agar menjadi runtut, maka penulis merancangnya sebagai berikut: Pada bab pertama, memuat tentang pendahuluan yang berisi latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuandan manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Pada bab kedua, memuat tentang obyek kajian skripsi dalam dataran teoritis, adapun teknis pembahasannya meliputi, pertama, ,syair dan materi dakwah kedua lirik lagu dan musik sebagai media dakwah Pada bab tiga, akan ditampilkan tentang Iwan Fals dan lirik-lirik lagunya yang meliputi biogarafi Iwan Fals, data diri, karya-karya Iwan Fals, serta lirik-lirik lagu Iwan Fals pada Album Salam Reformasi. Sementara bab keempat, memuat tentang analisis terhadap materi dakwah Lirik-lirik Album Salam Reformasi ,pertama, analisis terhadap materi yang berkaitan dengan akidah, kedua, analisis terhadap materi yang berkaitan dengan syariah, ketiga analisis terhadap materi yang berkaitan dengan dengan akhlak, Bab kelima, memuat kesimpulan yang terdiri dari saran dan penutup sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, akan diisi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
23
24