BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. Humas Pemerintah Kabupaten Jepara menggunakan situs web sebagai sarana publikasi berita-berita hasil karya humas Pemerintah Jepara. Semua tulisan karya humas baik itu siaran pers atau berita harus mengikuti tata cara penulisan berita agar memudahkan pembaca untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Pada zaman sekarang, Kemampuan media massa dalam penyebaran informasi sudah sangat cepat dan oleh karena itu, Pemerintah Jepara membuat situs web untuk memudahkan masyarakat mengetahui beragam informasi yang terjadi di Jepara. Pemerintah daerah mempunyai peran untuk mengembangkan potensi daerahnya baik dari segi bisnis, budaya dan pariwisata yang dapat meunjang ekonomi daerah dan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Jepara paham bahwa perlu dengan adanya media online tersebut bisa membantu meningkatkan penyebaran informasi ke publik, dengan harapan pesan yang dipublikasi bisa membangun persepsi dan opini yang positif dari khalayak sebagai bentuk promosi Jepara itu sendiri. Pemerintah Kabupaten Jepara menggunakan media online situs web, karena lebih mudah diakses oleh khalayak tanpa dibatasi ruang dan waktu. Tapi, untuk membuat sebuah publikasi tidaklah mudah, karena publikasi tersebut harus memenuhi unsur berita. 1
Publikasi umumnya disusun oleh Public Relations dalam bentuk berita atau lebih dikenal dengan istilah siaran pers. Tapi bentuk publikasi pada situs web Pemerintah Kabupaten Jepara dalam bentuk berita. Menurut John Vivian (2008:262-264), menurutnya keberadaan internet bisa melampau pola penyebaran pesan media tradisional; sifat internet yang bisa berinteraksi mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang terpenting bisa dilakukan secara real time. Terdapat perbedaan karakteristik antara media tradisional dan media online menurut David Beer (2008) memaparkan perbedaan antara media lama dan media baru, karakteristrik media lama bersifat pola broadcast dan karakteristik media baru bersifat pola interactivity. Penjelasannya sebagai berikut: Karakteristik media lama atau tradisional: 1. Tersentral (dari satu sumber ke banyak khalayak). 2. Komunikasi terjadi satu arah. 3. Terbuka peluang sumber atau media untuk dikuasai. 4. Media merupakan instrument yang melanggengkan strata dan ketidak setaraan kelas sosial. 5. Terfragmentasinya khalayk dan dianggap sebagai massa. 6. Media dianggap dapat atau sebagai alat memengaruhi kesadaran. Karakteristik media baru atau online: 1. Tersebar (dari banyak sumber ke banyak khalayak). 2. Komunikasi terjadi timbal balik atau dua arah. 3. Tertutupnya penguasaan media dan bebasnya kontrol terhadap sumber. 4. Media memfasilitasi setiap khalayak (Warga Negara).
2
5. Khalayak bisa terlihat sesuai dengan karakter dan tanpa meninggalkan keragaman identitasnya masing-masing. 6. Media melibatkan pengalaman khalayak baik secara ruang maupun waktu. Dalam penyajiannya publikasi pemerintah kabupaten Jepara bisa diakses lewat situs web pemerintah, publisitas lewat situs web diharapkan mampu mempermudah masyarakat dan juga wartawan media untuk mengakses berita tersebut. Meski tidak seperti organisasi swasta yang memerlukan pemberitaan positif lewat media massa untuk kepentingan bisnis, tapi pemerintah kabupaten Jepara juga berharap bisa melalui publisitas bisa membantu mempromosikan dan mengembangkan beragam potensi di bumi Jepara. Dalam suatu survei atas para manajer personalia 175 perusahaan besar di bagian barat Amerika menunjukkan bahwa komunikasi lisan dan komunikasi tulisan menempati urutan pertama dan kedua dari 24 faktor terpenting yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan (Mulyana, 2007:34). Salah satu tugas public relations adalah mencari cara agar perkembangan dan perubahan, baik yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan senantiasa terinformasikan kepada publik. Upaya menginformasikan berbagai informasi penting perusahaan, biasanya terjadi dalam praktik perencanaan strategi dari PR, yaitu teknik menulis dan berbicara (Prayudi, 2007:4). Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1980 terhadap 200 anggota Public Relations Society of America atau PRSA terbukti bahwa 90% praktisi public relations profesional menyatakan kemampuan dalam bidang penulisan naskah atau berita merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh mahasiswa PR. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wicaksono Noeradi, dalam acara Musyawarah Besar Perhimpunan Hubungan
3
Masyrakat Indonesia di Yogyakarta tahun 2004 menyatakan bahwa aktivitas utama dari Public Relations
atau sekitar 70% adalah menulis. Jadi, seorang praktisi PR harus
mampu membuat tulisan yang menarik dan memiliki nilai berita bagi media, tentunya dalam hal ini praktisi PR perlu memahami teknik penyusunan publisitas yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan baik. Selain memahami teknik penyusunan publisitas, tentunya praktisi PR juga harus memahami kriteria umum nilai berita yang bisa menjadikan publisitas menjadi sebuah publikasi yang menarik perhatian khalayak. Publisitas hasil karya humas biasanya dalam bentuk siaran pers,
menurut
Soemirat dan Ardianto (2004) siaran pers adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations suatu organisasi / perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/redaksi media massa (koran, tv, radio) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut. Tetapi pada penelitian ini, publisitas yang dipublikasikan melalui website Kabupaten Jepara adalah dalam bentuk Berita. Penulisan publisitas layak dimuat bila memenuhi unsur-unsur berita seperti halnya wartawan atau redaksi media dalam menulis dan menyunting berita. Dimulai dengan membuat lead atau teras berita yang mengandung unsur 5W+1H (What: apa yang terjadi? Where: dimana terjadinya? When: kapan peristiwa tersebut terjadi? Who: siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? Why: mengapa peristiwa tersebut terjadi? How: bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?). Setelah menulis teras berita bisa dikembangkan menjadi paragraf kedua, keseluruhan bahasa yang digunakan harus dengan bahasa yang singkat, padat, lugas, jelas dan tanpa ada kata-kata ambigu. Selain itu, dalam gaya penulisan siaran pers menggunakan metode piramida terbalik yakni
4
mengurut penulisan berita dari yang terpenting atau paling menarik dengan asumsi setiap pembaca sangat sibuk dan tidak mungkin membaca setiap berita sampai habis. Penulisan skripsi ini memfokuskan pada pemenuhan unsur berita pada publikasi siaran pers pada situs web Pemerintah Kabupaten Jepara, sebagai salah satu media massa online
Pemerintah
Kabupaten
Jepara
yang
bisa
diakses
melalui
http://www.jeparakab.go.id/. Isi situs Pemerintah Kabupaten Jepara pada bagian menunya terdiri dari Beranda, Profil, Agenda, Berita, Download, Galeri foto, Hubungi Kami, Pariwisata, Fasilitas, Link SKPD. Penulis hanya akan menelaah pada bagian Berita yang berisi Berita Seputar Jepara. Mengacu pada bahasan diatas penulis mengajukan judul skripsi: “ANALISIS ISI BERITA PADA SITUS PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DILIHAT DARI PEMENUHAN UNSUR BERITA.”
2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah penulisan berita pada situs web pemerintah kabupaten Jepara sudah memenuhi unsur berita dan format penulisan berita ”
3. TUJUAN PENELITIAN “ Untuk mengetahui apakah sudah memenuhi unsur berita dan format penulisan yang benar pada berita yang dimuat pada menu berita di situs web pemerintah kabupaten Jepara.” 5
4. KEGUNAAN PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pemahaman pembaca tentang penggunaan metode Analisi Isi dalam mengetahui pemenuhan unsur berita .
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada khalayak tentang analisis isi unsur berita dalam pemberitaan lewat situs web Pemkab Jepara. Serta menjadi rujukan bagi mahasiswa lain yang sedang meneliti topik yang sama.
5. SISTEMATIKA PENULISAN Bab I Pendahuluan Pada Bab pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Disini penulis membahas latar belakang meneliti topik analisis isi berita dan juga sedikit membahas mengenai perbedaan karakteristik media tradisional dan media online.
6
Bab II Tinjauan Pustaka Pada Bab ini merupakan landasan teori yang dipakai oleh penulis, penulis membahas mulai pengertian PR, beragam bentuk penulisan PR, media PR, kriteria penulisan berita, serta kerangka pemikiran penelitian. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang metodologi penelitian yang akan digunakan penelitian, bahan penelitian, teknik pengumpulan data, metode analisis data dalam mengolah data yang sudah diperoleh, dan inti permasalahan pada objek yang diteliti. Metode penelitian dalam penarikan sampel menggunakan rumus Taro Yamane, sedangkan dalam pengujian reliabilitas menggunakan rumus Holsty. Bab IV Hasil Penelitian Pada bab ini akan menganalisis dan interpretasi subjek penelitian data di lapangan, kemudian dilakukan pembahasan dengan menelaah konsep-konsep yang telah diuraikan pada Bab III sesuai dengan data yang telah diperoleh di lapangan, sehingga menjadi hasil penelitian yang relevan dengan teori yang ada. Bab V Penutup Berisi kesimpulan dan saran
7