1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta perhatian siswa sehingga proses belajar terjadi. Peran media dalam belajar khususnya dan pendidikan anak usia dini semakin penting, mengingat perkembangan anak pada saat itu berada pada masa berfikir konkrit. Salah satu prinsip pendidikan untuk anak usia dini harus berdasarkan kenyataan. Dengan demikian pendidikan untuk anak usia dini harus menggunakan sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar dengan benar. Prinsip tersebut mengisyaratkan perlunya menggunakan media sebagai saluran penyampai pesanpesan pendidikan untuk anak usia dini. Kompas (21/10/2013), Direktur Jenderal PAUDNI Kemdikbud, Lydia Freyani Hawadi, di Bogor mengatakan : "Pada masa usia emas (golden age), otak anak-anak mampu secara cepat menyerap berbagai informasi yang diterima dari lingkungan sekelilingnya. Usia emas seorang anak terhitung saat mereka dilahirkan sampai usia delapan (0-8) tahun, ini merupakan masa saat anak belum mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah aturan main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik perkembangan fisik maupun perkembangan psikis. Potensi anak
2
yang sangat penting untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif, bahasa, sosioemosional, kemampuan fisik dan lain sebagainya..” Media komunikasi untuk pendidikan anak usia 3-5 tahun / prasekolah cukup penting, karena pada usia tersebut anak-anak masih sibuk mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya. Perkembangan bahasa terkait erat dengan perkembangan kemampuan membaca di kemudian hari. Pada usia ini, memberikan kosakata kepada anak, dan melatih daya ingat anak dengan visual sesering mungkin akan menumbuhkan daya ingatnya dan memperluas kosakatanya. Pada usia ini anak dapat mulai mempelajari keterampilan motorik halus dasar yang diperlukan untuk belajar menulis nantinya (pre-writing skills). Keterampilanketerampilan tersebut misalnya belajar menarik garis, menggambar lingkaran, dan menghubungkan
titik-titik.
Mewarnai
juga
menunjang
perkembangan
keterampilannya. Menggunakan ilustrasi, audio, dan visual kepada anak usia dini akan cendrung lebih peka dengan indra mata, dan telinganya sehingga daya ingat anak lebih baik1. Perkembangan teknologi berperan penting dalam media pembelajaran, Teknologi komputer yang memiliki fungsi awal sebagai alat bantu dalam mencari informasi dan alat bantu dalam segala bidang, kemudian memasuki fungsi sebagai media belajar. Hal ini ditandai dengan banyak produk-produk berbasis komputer untuk dunia pendidikan, salah satunya adalah multimedia. Teknologi multimedia mampu mengemas dan mengintegrasikan unsur visual dan audio secara interaktif untuk mendidik anak-anak, karena CD-ROM yang 1
. Amanda Soebadi, Perkembanan Literasi Anak, Departemen Ilmu Kesehatan FKUI-RSCM, Diakses 13 September 2013 dari http://idai.or.id/public-articles/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak.html.
3
merupakan bagian dari teknologi ini bisa menampung data yang setara dengan 11.000 tumpukan kertas ukuran A4, bahkan lebih dengan menggunakan teknik kompresi data. Dalam hubunganya dengan pendidikan, multimedia dapat diartikan suatu pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggbungkan media teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi), dengan menggunakan link atau tool yang memungkinkan pemakai mendapatkan informasi, berinteraksi dan berkomunikasi. Dalam bidang pendidikan penulis mencoba untuk memenuhi bagaimana caranya agar kemajuan teknologi dalam dunia informasi dapat dimanfaatkan dalam menyampaikan materi belajar tentang pengenalan dasar angka, huruf, dan warna untuk membantu anak-anak yang sudah memasuki tahap pertumbuhan tetapi belum bisa mengembangkan kebentuk verbal. Kecenderungan anak-anak tersebut mengalami kendala dalam memahami dan menyampaikan apa yang dilihat. Hal itu disebabkan karena anak-anak hanya belajar dari gambar atau visual saja tanpa ada ucapan verbal sehingga cepat bosan dan apa yang dipelajari tidak dapat dicerna dengan baik, maka dari itu kendala tersebut dapat diatasi dengan melihat berupa referensi dalam bentuk audio visual, karena manusia lebih cepat dalam mencerna sesuatu dengan idra mata dan telinga dibandingkan dengan membaca. Selain itu dengan aplikasi multimedia interaktif ini dimungkinkan pemilihan materi yang hendak dipelajari secara bebas, misalnya pada hari ini pengenalan warna yang akan dipelajari, esok hari mungkin pengenalan huruf, atau kombinasi keduanya
4
dalam satu hari, tergantung dari minat anak tersebut, dan ini semua dikemas dalam sebuah CD-ROM. Tetapi dengan dengan begitu banyak fitur aplikasi multimedia interaktif ini tidak ditujukan untuk menjadi one stop solution, karena dalam mendidik anak tetap diperlukan media lain, aplikasi multimedia interaktif ini membatasi diri hanya untuk menjadi pelengkap. Aplikasi multimedia interaktif, terdapat wahana yang menjembatani agar isi atau content ini dapat tersampaikan yaitu graphical user interface atau antar muka grafis. Graphical user interface (GUI) adalah sarana untuk berinteraksi dengan isi atau content yang hendak disampaikan, bila desain (GUI) tidak dapat dimengerti sudah dapat dipastikan aplikasi tersebut menjadi mubazir karena isi atau content tidak dapat dimengerti oleh komunikan. 1.2 Identifikasi Masalah Media belajar saat ini masih dalam bentuk cetak, kelemahan media tersebut adalah harganya yang mahal, distribusi yang kurang meluas, mudah sobek dan terbatasnya produksi buku. Media belajar anak dengan teknologi interaktif, sebagai sarana pembelajaran mengenal huruf, angka dan warna masih kurang. Dengan media interaktif serta visual, dan ilustrasi yang lucu, menarik, dan disukai anak-anak, bisa menjadi salah satu pelengkap dalam belajar. Sebuah aplikasi multimedia harus ditunjang user interface yang tepat dan tidak rumit sehingga dapat dimengerti anak-anak. Masalah yang sering melanda aplikasi semacam ini adalah penerapan atau pembuatan user interface yang tidak menuruti kaidah-kaidah yang berlaku.
5
1.3 Rumusan Masalah Bagaimana merancang cd interaktif untuk anak belajar huruf, angka, dan warna yang didukung tekhnologi komputer, dengan menggunakan desain yang lucu, menarik, dan disukai anak-anak. Memberikan kemudahan bagi orang tua dalam proses mendidik anak sejak usia dini, sehingga usia keemasan anak bisa dimaksimalkan. 1.4 Batasan Masalah Pada penulisan ini, batasan masalah pada rancangan cd interaktif yaitu sebagai media belajar dengan konten mengenal angka, huruf, dan warna untuk usia 3-5 tahun. Penggunaan cd interaktif dikarenakan mudahnya dalam distribusi dan memiliki fitur yang lebih baik dengan audio & visual. 1.5 Tujuan Perancangan. Media belajar berbasis multimedia ini, diharapkan dapat membantu orang tua yang ingin memberikan pengetahuan sejak dini kepada anak-anak mereka, dengan cara yang mudah dan menyenangkan.