BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat penting. Oleh karena itu dibutuhkan manajamen sumber daya manusia agar pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan organisasi atau perusahaan. Kualitas suatu perusahaan sangat erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan (ability) daan ketrampilan (skill) sumber daya manusia maka perusahaan mengadakan penilaian terhadap prestasi kerja para karyawannya, penilaian prestasi kerja karyawan yang dilaksanakan oleh perusahaan juga dimaksudkan agar karyawan merasa termotivasi untuk lebih giat dan lebih bersemangat dalam bekerja. Dengan penilaian prestasi kerja karyawan akan mempunyai informasi yang lengkap terhadap prestasi kerja karyawannya. Penilaian prestasi kerja karyawan, merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menilai kemampuan dan kredibilitas para karyawannya. Penilaian prestasi kerja karyawan yang efektif akan memberikan suatu dasar yang obyektif dan rasional kepada pihak manajemen perusahaan
1
2
untuk menentukan siapa yang berhak dipromosikan dan nantinya diharapkan dapat mendorong semangat kerja karyawan. Promosi jabatan bagi pegawai Bank Indonesia diatur dalam Peraturan Dewan Gubernur No.6/8/2004 dan Surat Edaran No.6/54/INTERN tanggal 30 September 2004 tentang Sistem Promosi Pegawai Bank Indonesia. Dalam Surat Edaran (SE) tersebut dikemukakan bahwa tujuan Promosi Jabatan adalah : 1. Mengisi Lowongan Jabatan Golongan G.II sampai dengan G.VIII secara tepat waktu dengan Pegawai yang kompeten dibidangnya; 2. Memelihara dan meningkatkan motivasi kerja pegawai; dan 3. Menghargai Pegawai yang memiliki prestasi, kompetensi dan potensi serta integritas. Di dalam SE tersebut juga dikemukakan mengenai prinsip dasar promosi jabatan sebagai berikut : 1. Tersedia Lowongan Jabatan; 2. Diusulkan Pemimpin Satuan Kerja; 3. Lolos seleksi administrative; 4. Lolos seleksi Kompetensi untuk Lowongan Jabatan yang dituju. Untuk dapat mengikuti pelaksanaan seleksi promosi tersebut di atas pegawai harus memenuhi persyaratan administrative dimana salah satu dari persyaratan tersebut adalah predikat kinerja.
3
Predikat kinerja diperoleh pegawai melalui penilaian yang dilakukan melalui Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Bank Indonesia (SPKP). Sistem yang digunakan Bank Indonesia untuk menilai kinerja pegawai merupakan bagian dari system menajemen sumber daya manusia/manajemen personalia. Sedangkan SPKP dimana tujuan penilaiannya adalah untuk mengukur Prestasi dan Perilaku Kerja Pegawai selama 1 (satu) Periode Penilaian dalam rangka meningkatkan motivasi kerja Pegawai. Umpan balik (feed back) terhadap kinerja pegawai salah satu dasar pertimbangan dalam penetapan kebijakan kepegawaian. Pada dasarnya prinsip kerja SPKP yaitu berorient pada korelasi yang erat antara kinerja Bank Indonesia, Satuan Kerja dan Pegawai dengan sifat penilaian dengan objektif dan transfaran. Di dalam Surat Edaran (SE) BI No.7/46/INTERN tanggal 19 Juli 2005 tentang Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Bank Indonesia (SPKP), ada 2 (dua) faktor dalam penilaian kinerja, yaitu : a. Prestasi Kerja 1) Prestasi Kerja bagi Pemimpin Satuan Kerja didasarkan pada pencapaian target yang ditetapkan pada awal tahun berupa IKU. 2) Prestasi Kerja bagi Pegawai lainnya didasarkan pada hasil penyelesaian tugas dibandingkan dengan rencana penyelesaian tugas yang ditetapkan pada awal Periode Penilaian maupun berdasarkan uraian jabatan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan IKU Satuan Kerja.
4
b. Perilaku Kerja 1) Penilaian Kerja Pegawai merupakan penilaian atas tingkat kesesuaian antara sikap kerja Pegawai dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan kompetensi inti Pegawai Bank Indonesia dan tingkat kehadiran sebagaimana yang dipersyaratan dalam 1 (satu) Periode Penilaian. 2) Faktor-faktor yang dinilai dalam Perilaku Kerja meliputi: a) Pengembangan diri (continous learning) b) Integritas (integrity) c) Mengembangkan Kepercayaan (building trust) d) Profesionalisme (work standard) e) Kerjasama tim (teamwork) f) Tingkat kehadiran (attendeance) Selanjutnya dari penilaian faktor-faktor tersebut di atas menghasilkan Predikat Kerja atau disebut konduite pegawai yang bersangkutan, merupakan persyaratan utama dalam setiap pelaksanaan promosi jabatan selain persyaratanpersyaratan pendukung lainnya yaitu masa dinas golongan, pendidikan formal dan masalah kepegawaian. Sistem Penilaian Kinerja Pegawai yang tertuang dalam Surat Edaran No.7/46/INTERN tanggal 19 Juli 2005 merupakan bentuk penyempurnaan dari system-sistem penilaian kerja terdahulu, yaitu :
5
a. SE No.14/47/Rupa-rupa tanggal 30 September 1981 perihal Sistem Penialian Pegawai Bank Indonesia; b. SE No.18/21/INTERN tanggal 13 Agustus 1985 perihal Sistem Penilaian Pegawai Bank Indonesia; c. SE No.26/1/INTERN tanggal 23 April 1993 perihal Sistem Penilaian dan Pengembangan Prestasi serta Potensi Kerja Pegawai d. SE No.28/39/INTERN tanggal 18 Januari 1996 perihal Sistem Penilaian dan Pengembangan Prestasi Kerja Pegawai (SP3K) Ketentuan-ketentuan dalam Surat Edaran sebagaimana tersebut di atas dicabut
dan
dinyatakan
tidak
berlaku
lagi
setelah
ditetapkan
SE
No.7/46/INTERN tanggal 19 Juli 2005 perihal SPKP yang diterapkan seluruh pegawai dengan faktor-faktor yang dinilai dibedakan menurut golongan kepangkatan atau jabatan.
1.2 Batasan dan Perumusan Masalah 1.2.1 Batasan Masalah Sistem penilaian kinerja SPKP yang mulai berlaku di Bank Indonesia sejak tahun 2005 dengan penetapan Rencana Penyelesaian Tugas berdasarkan target Indikator Kinerja Utama (IKU) Satuan Kerja dan Jabatan Pegawai yang bersangkutan.
6
Kaitannya SPKP dengan pola kepangkatan/Gaji/IPK adalah : a. Predikat kinerja berpengaruh terhadap kenaikan jenjang golongan b. Perubahan jenjang golongan berpengaruh terhadap skala gaji dan gaji pokok c. Nilai Kinerja berpengaruh terhadap perhitungan indeks perkalian insentif dalam IPK (intensif Peningkatan Kinerja) dan Perhitungan Gaji Dalam penulisan skripsi ini penulis hanya membatasi masalah pengaruh penilaian kinerja pegawai terhadap promosi jabatan pada Bank Indonesia Kantor Pusat selama tahun 2005 sampai dengan 2007. Mendasari dilakukannya penyempurnaan di bidang penilaian pegawai mengingat sistem penilaian kinerja sebelumnya belum dapat sepenuhnya memenuhi atau mencerminkan penilaian kinerja pegawai yang sesungguhnya dalam arti yang sebenarnya, sehingga kurang mendorong pegawai dalam mengoptimalisasikan sumber daya manusianya sendiri yang mengakibatkan terciptanya penilaian kinerja yang tidak objektif.
1.2.2 Perumusan Masalah Masalah yang dapat diindentifikasi penulis bahwa dalam melakukan promosi jabatan mengalami kesulitan untuk itu penulis ingin mengetahui sebagai berikut : a. Apakah nilai kinerja yang diperoleh pegawai sebagai syarat administratif dalam melaksanakan promosi jabatan sudah objektif?
7
b. Apakah pelaksanaan promosi jabatan melalui seleksi promosi telah menjaring pegawai yang telah memiliki predikat kinerja di atas rata-rata? Dari permasalah tersebut di atas penulis lebih mendalami bidang Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan penilaian kinerja pegawai dan promosi pada Bank Indonesia dengan menyusun karya ilmiah (skripsi) dengan judul “PENGARUH PENILAIAN KINERJA PEGAWAI TERHADAP PROMOSI JABATAN PADA BANK INDONESIA KANTOR PUSAT”.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1) Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi jabatan pegawai melalui Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (SPKP). 2) Untuk mengetahui apakah SPKP sudah efektif dalam menjaring pergawai yang berpotensi tinggi, sehingga dapat mendorong pegawai untuk maju. b. Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah agar dapat memberikan masukan kepada Lembaga mengenai pelaksanaan penilaian kinerja dan promosi pegawai.