BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah Taman Kanak-kanak memiliki peranan yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak (Rahman, 2005). Masitoh, dkk (2005) juga
mengungkapkan
bahwa
pendidikan
Taman
kanak-kanak
diselenggarakan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan di Taman Kanak-kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan untuk dapat memfasilitasi pengembangan seluruh aspek tersebut guna mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi aspek kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik dan motorik serta adanya pengalaman belajar atau pembelajaran yang melibatkan anak secara aktif sehingga anak terdorong untuk bereksplorasi, mempelopori, dan menciptakan (Coughlin, 2000). Anak yang terbiasa berkreasi dan menciptakan sesuatu akan terbiasa pula untuk mencari dan menggali ide-ide baru yang mereka miliki sehingga mereka akan lebih mampu ketika berhadapan dengan persoalan yang harus dipecahkan. Semakin kurang terbiasanya anak-anak dengan pembelajaran yang melibatkan keaktifan dirinya sehingga dapat berkreasi dan menciptakan sesuatu maka semakin sulit pula mereka mengawalinya (Silberman, 2006). Belajar secara aktif untuk anak merupakan proses yang kompleks yang mengharuskan mereka untuk terlibat pada aktivitas mental dan fisik. Namun anak-anak pada dasarnya memiliki kemampuan membangun pengetahuannya serta mengembangkannya kembali dengan kreasinya sendiri atau kreativitasnya.
1
Asriani Syahifah, 2013 Pengaruh Penerapan Plan Do Review Terhadap Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Menurut Ayan (2002), kreativitas muncul secara alami ketika manusia berada pada masa kanak-kanak, rasa ingin tahu yang tinggi, antusias mengeksplorasi lingkungan sekitar, rasa ingin merasakan, mengambil sesuatu, memanipulasi segala sesuatu yang dilihatnya dan bereksperimen dengan berbagai macam hal, baik itu benda maupun unsurunsur alam seperti hujan, pasir dan lumpur. Menurut Smilansky dan Sheftya (Hohmann, M dan Weikart, D, 1995) bahwa anak mengungkapkan aktivitas mereka melalui „kreasi‟ dan mengakui dirinya sendiri sebagai „pencipta‟. Kreativitas anak muncul ketika diberikan kesempatan dan kebebasan serta bimbingan untuk melakukan semua kegiatan yang mampu mengasah potensi diri mereka (Masitoh et al., 2005). Salah satu alasan pentingnya kreativitas menurut Maslow (Munandar,
1985)
yang
menyelidiki
sistem
kebutuhan
manusia
menekankan bahwa kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya, dan perwujudan diri (Munandar, 1985) merupakan salah satu kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam kehidupan kita sebagai manusia. Selanjutnya Munandar (1985) juga mengungkapkan bahwa beraktivitas secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri anak dan lingkungan, tetapi memberikan kepuasan pada anak itu sendiri serta kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Permasalahan yang muncul saat ini adalah masih terdapat pembatasan kreativitas yang dilakukan guru secara tidak langsung kepada anak khususnya anak Taman Kanak-kanak. Sehubungan dengan hal tersebut, Ayan (2002) mengungkapkan bahwa belajar pada anak saat ini justru tidak memunculkan kreativitas anak, malah membatasinya. Belajar lebih sering dilakukan melalui hafalan-hafalan, duduk di bangku dengan rapi dan tunduk terhadap peraturan serta prosedur yang kaku di sekolah daripada bereksplorasi, bertanya dan bereksperimen atau mencoba hal-hal baru yang disenanginya. Asriani Syahifah, 2013 Pengaruh Penerapan Plan Do Review Terhadap Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Terkait pembelajaran yang berpusat pada guru, Samsul (2010) berpendapat
bahwa Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata
pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi keberhasilan pencapaian kompetensi adalah cara guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan yang terjadi pada proses pembelajaran di Indonesia adalah kegiatan belajar masih berpusat pada guru, yaitu guru lebih banyak bercerita atau berceramah. Pelaksanaan pembelajaran yang lebih didominasi guru sebaiknya diubah menjadi pembelajaran yang mampu menjadikan anak kreatif dan tidak pasif sehingga proses belajar meningkat dan kreativitas
anak
semakin berkembang. Menurut John Holt (Silberman, 2006) proses belajar akan meningkat jika informasi atau kegiatan-kegiatan yang telah anak dapatkan mampu dikemukakan kembali melalui kata-kata mereka sendiri, anak mampu memberikan contoh, memahami proses belajar secara utuh, mampu menghubungkan suatu informasi dengan kenyataan/fakta maupun gagasan yang mereka miliki, memprediksikan sejumlah konsekuensi dan menyebutkan lawan atau kebalikan dan informasi yang mereka miliki. Rahayu (2010) dalam penelitiannya menerangkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kreativitas pada pembelajaran konvensional dan pembelajaran yang menggunakan kelas yang berpusat pada anak. hal tersebut dilihat berdasarkan hasil penilaian rata-rata posttest kelompok eksperimen yang menerapkan pendekatan kelas yang berpusat pada anak lebih tinggi sebesar 161,3 dibandingkan dengan nilai rata-rata post-test kelompok kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional sebesar 84,3. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan pendekatan kelas yang berpusat pada anak lebih baik dibanding dengan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kreativitas anak sehingga pendekatan kelas yang berpusat pada anak dapat digunakan sebagai model alternatif dalam pembelajaran. Asriani Syahifah, 2013 Pengaruh Penerapan Plan Do Review Terhadap Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Hasil penelitian lain dilakukan Solihah (2010) menunjukan bahwa penerapan metode proyek di Taman Kanak-kanak sebagai salah satu bentuk implementasi dari pendekatan belajar aktif dapat meningkatkan kreativitas. Hal tersebut dilihat pertama, dari kemampuan anak dalam berpikir lancar (fluency) yang ditunjukkan melalui kemampuan anak dalam menghasilkan banyak gagasan dengan mengungkapkan kata-kata secara bervariasi dan kecepatan dalam menjawab pertanyaan serta jawaban anak terarah. Kedua, meningkatnya kemampuan berpikir fleksibel (fleksibility) yang ditunjukkan melalui kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan tidak terlihat rasa takut, tidak kaku lagi dan anak lebih banyak berinisiatif dalam mengemukakan pendapatnya. Ketiga, meningkatnya kemampuan berpikir dan berkarya secara orisinal (originality), hal ini terlihat melalui kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan tidak meniru orang lain serta dapat menghasilkan karya yang berbeda dari temannya. Berdasarkan beberapa data hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi anak belajar secara aktif melalui pengalaman belajar secara langsung sesuai minatnya dan mampu mengembangkan kembali sesuai kreativitasnya. Banyak berbagai pola mengajar diterapkan pada anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Salwah (2002) juga berpendapat bahwa terdapat berbagai metode dan pola mengajar yang dapat diterapkan. Kegiatan yang dilaksanakan diharapkan dapat mengembangkan kreativitas anak sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Salah satunya adalah plan do review (merencanakan, mengerjakan, dan melaporkan kembali) yang merupakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada anak yang mana dalam pelaksanaan kegiatannya anak terlibat langsung secara aktif dalam proses pembelajaran dimana mereka bukan hanya diberikan kesempatan melakukan suatu aktivitas yang mampu mengembangkan kreativitasnya tetapi anak juga merencanakan sendiri atau memilih jenis kegiatan yang akan dilakukan. Hal tersebut sejalan dengan pendapatnya Munandar Asriani Syahifah, 2013 Pengaruh Penerapan Plan Do Review Terhadap Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
(2009) bahwa salah satu cara/hal yang dapat mengembangkan kreativitas anak adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih. Memilih jenis kegiatan yang akan dilakukan merupakan tahap perencanaan pada proses pembelajaran plan do review dan tahap perencanaan ini sangat penting karena perencanaan mendorong anak-anak mengeluarkan ide-ide, pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan mereka. Setiap anak menunjukkan niat/maksud mereka melalui gerakan, tindakan dan ungkapan kata-kata sebelum melakukan pekerjaannya. Setelah melalui tahapan perencanaan maka tahap selanjutnya adalah tahap bekerja. Tahap bekerja adalah waktu dimana anak-anak melaksanakan niat mereka bermain dan memecahkan masalah, sendiri atau berkelompok. Sedangkan pada tahap pelaporan, anak-anak membangun pemahaman mereka mengenai apa-apa yang telah mereka kerjakan atau selesaikan. Proses Plan Do Review merupakan bagian terpusat dari pendekatan belajar aktif, dan dalam proses ini anak-anak belajar mengeluarkan hal yang mereka pikirkan dan maksudkan serta merefleksikannya melalui tindakan. Mereka juga mulai menyadari kemampuan menjadi pemikir, pengambil keputusan, dan pemecah masalah (Hohmann dan Weikart, 1995). Memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih merupakan salah satu cara mengembangkan kreativitas dalam proses kegiatan pembelajaran. Terkait pada cara belajar anak yang aktif dan terlibat secara menyeluruh dalam pembelajaran terhadap kreativitas dan untuk mengkaji bagaimana kaitan penerapan plan do review terhadap kreativitas anak Taman Kanak-kanak diperlukan penelitian karena sumber dan hasil penelitian masih sangat sedikit, maka penulis tertarik untuk meneliti : “Pengaruh Penerapan Plan Do Review terhadap Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak”.
Asriani Syahifah, 2013 Pengaruh Penerapan Plan Do Review Terhadap Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
B. Rumusan Masalah Permasalahan utama dalam penelitian ini difokuskan pada pembahasan “Bagaimana pengaruh penerapan Plan Do Review terhadap kreativitas anak TK Mutya Agni?”. Permasalahan
tersebut
diuraikan
kedalam
bentuk
rincian
pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah profil kreativitas anak TK Mutya Agni sebelum diterapkan Plan Do Review?
2.
Bagaimanakah profil kreativitas anak TK Mutya Agni setelah diterapkan Plan Do Review?
3.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kreativitas anak TK Mutya Agni sebelum dan sesudah diterapkan Plan Do Review?
C. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh penerapan plan do review terhadap kreativitas anak Taman Kanak-kanak. Adapun secara lebih khusus penelitan ini bertujuan sebagai berikut: A. Mengetahui kreativitas anak Taman Kanak-kanak Mutya Agni sebelum diterapkan Plan Do Review. B. Mengetahui kreativitas anak Taman Kanak-kanak Mutya Agni setelah diterapkan Plan Do Review. C. Memperoleh gambaran mengenai perbedaan kreativitas anak Taman Kanak-kanak Mutya Agni sebelum dan sesudah diterapkan Plan Do Review secara signifikan.
Asriani Syahifah, 2013 Pengaruh Penerapan Plan Do Review Terhadap Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh suatu gambaran atau informasi tentang bagaimana pengaruh penerapan plan do review terhadap kreativitas anak di Taman Kanak-kanak.
2.
Manfaat praktis a.
Bagi Peneliti
Memberikan
tambahan
pengalaman
dan
wawasan
dalam
melakukan penelitian pendidikan khususnya megenai pengaruh penerapan Plan Do Review terhadap kreativitas anak.
b.
Bagi guru
Dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan atau acuan dan perbandingan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang selama ini terlaksana di kelas.
c.
Bagi lembaga penelitian
Khususnya di Taman Kanak-kanak, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi penyelenggara sebuah instansi atau lembaga pendidikan TK.
d.
Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian studi peneliti selanjutnya untuk mengkaji secara lebih mendalam sehingga diperoleh informasi yang lebih banyak lagi.
Asriani Syahifah, 2013 Pengaruh Penerapan Plan Do Review Terhadap Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
E. Struktur Organisasi Skripsi ini terdiri dari 5 bab, bab I terdiri dari : latarbelakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II terdiri dari : konsep plan do review dan konsep kreativitas. Bab III terdiri dari : lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV terdiri dari : hasil penelitian dan pembahasan Bab V terdiri dari : kesimpulan dan saran.
Asriani Syahifah, 2013 Pengaruh Penerapan Plan Do Review Terhadap Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu