1
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan didirikan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan dan memaksimalkan kekayaan pemiliknya atau pemegang saham dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi keuangan. Untuk menilai kinerja perusahaan, maka dilakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari menganalisis laporan keuangan perusahaan, yaitu untuk menilai atau mengevaluasi suatu kinerja khususnya manajemen perusahaan dalam suatu periode akuntansi, serta menentukan strategi apa yang harus diterapkan pada periode berikutnya jika tujuan perusahaan sebelumnya telah tercapai. Saat ini laporan tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara perusahaan dan masyarakat yang membutuhkan informasi keuangan dan perkembangan perusahaan. Bagi perusahaan itu sendiri, informasi digunakan terutama oleh para investor dan calon investor kaitannya dalam pengambilan keputusan. Adanya informasi yang lengkap dan akurat dapat membantu investor untuk melakukan pengambilan keputusan secara tepat sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan bagi masyarakat, informasi tersebut digunakan sebagai dasar penilaian terhadap perusahaan tersebut. Pengungkapan terbuka mengenai perusahaan sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
dilakukan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas manajemen perusahaan kepada stakeholders. Keterbukaan informasi dari perusahaan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi stakeholders dalam pengambilan keputusan (Almilia dan Retrinasari, 2007). Selain mengejar keuntungan, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat serta turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini mengindikasikan perusahaan boleh berlanjut sebagai entitas pencetak laba sepanjang tidak merusak lingkungan dan sosial. Substansi keberadaan tanggung jawab sosial muncul dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan dengan membangun kerjasama antar stakeholders yang terkait (Elkington dalam Effendi, 2009) Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sendiri dapat diartikan bahwa sebuah perusahaan harus bertanggung jawab untuk setiap tindakannya yang mempengaruhi orang-orang, masyarakat, dan lingkungan mereka. Bisnis harus mengakui kekuatan mereka yang luas dan menggunakannya untuk masyarakat yang lebih baik (Lawrence, 2006). Selain itu tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat bagi bisnis sendiri maupun untuk pemerintah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi suatu wacana yang sangat penting. Hal tersebut dikaitkan dengan kerusakan lingkungan hidup maupun lingkungan sosial yang diakibatkan dari adanya aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk membatasi aktivitas bisnis yang dapat merusak lingkungan hidup maupun sosial, maka pemerintah mengesahkan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007, pasal 66 dan 74. Pada Pasal 66 ayat (2) bagian c disebutkan bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sedangkan dalam Pasal 74 menjelaskan kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam. Selain itu, kewajiban pelaksanaan CSR juga diatur dalam UndangUndang Penanaman Modal No. 25 tahun 2007 pasal 15 bagian b, pasal 17, dan pasal 34 yang mengatur setiap penanaman modal diwajibkan untuk ikut serta dalam tanggung jawab sosial perusahaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan perusahaan dapat mengembangkan aktivitas bisnis yang etis tidak hanya mementingkan profit, tetapi juga memperhatikan sosial dan lingkungan. Program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Praktik dan pengungkapan CSR merupakan konsekuensi logis dari implementasi konsep Good Corporate Governance (GCG), yang prinsipnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
antara lain yang menyatakan bahwa perusahaan perlu memperhatikan kepentingan stakeholders-nya, sesuai dengan aturan yang ada dan menjalin kerjasama yang aktif dengan stakeholders demi kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan. Selain itu juga disebutkan bahwa mekanisme dan struktur governance di perusahaan dapat dijadikan sebagai infrastruktur pendukung terhadap praktik dan pengungkapan CSR di Indonesia. Dengan adanya mekanisme dan Struktur governance ini diharapkan dapat mengurangi asimetri informasi. Sehingga apabila asimetri informasi dibiarkan terjadi, maka kemungkinan besar akan terjadi adverse selection maupun moral hazard, dengan konsekuensi perusahaan tidak melakukan praktik dan pengungkapan CSR (Utama, 2007). Saat ini di Indonesia telah berdiri lembaga-lembaga pemerhati GCG diantaranya, pada tahun 2000 berdiri Forum for Corporate Governance Indonesian (FCGI) dan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), dimana tujuan utamanya adalah untuk mendorong terciptanya dunia usaha Indonesia yang beretika dan bermartabat melalui praktik GCG. IICG sendiri mempunyai program riset dan pemeringatan CGPI guna mendorong perusahaan meningkatkan kualitas penerapan konsep Corporate Governance melalui perbaikan yang berkesinambungan dengan melaksanakan evaluasi benchmarking. Menurut BPKP (2001), latar belakang kebutuhan atas GCG, dari latar belakang praktis, dilihat dari pengalaman Amerika Serikat yang harus melakukan restrukturisasi corporate governance akibat market crash pada tahun 1929. Dari latar
belakang
akademis,
kebutuhan
GCG
timbul
berkaitan
dengan
principalagency theory. Implementasi dari GCG diharapkan bermanfaat untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
menambah dan memaksimalkan nilai perusahaan. GCG diharapkan mampu mengusahakan
keseimbangan
antara
berbagai
kepentingan
yang
dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh. Empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate governance yaitu Fairness (Kewajaran) menekankan pada adanya perlakuan dan jaminan hak-hak yang sama kepada pemegang saham asing serta investor lainnya, Transparancy (Transparansi) berhubungan dengan kualitas informasi yang disajikan oleh perusahaan, Accountability (Akuntabilitas) berhubungan dengan adanya sistem yang mengendalikan hubungan antara unit-unit pengawasan yang ada di perusahaan, dan Responsibility (Pertanggungjawaban) menekankan pada adanya sistem yang jelas untuk mengatur struktur pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan pihak-pihak lain yang berkepentingan (Maya, 2011). Secara konkrit prinsip corporate governance memiliki beberapa tujuan yaitu memberikan kemudahan informasi mengenai akses investasi domestik maupun asing, mendapat cost of capital yang lebih murah, memberikan sebuah keputusan terhadap kinerja ekonomi perusahaan, serta dapat meningkatkan kepercayaan shareholders terhadap perusahaan. Kinerja perusahaan dapat dipengaruhi oleh konfik-konflik yang muncul dalam perusahaan itu sendiri, konflik tersebut muncul karena adanya suatu kepentingan yang berbeda antara agen dan principal. Dengan adanya wacana CSR (Corporate Social Responsibility) dan penerapan GCG (Good Corporate Governance) diharapkan dapat menciptakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
aktivitas bisnis yang bersih tanpa adanya praktik-praktik bisnis yang dapat merugikan seluruh pemangku kepentingan perusahaan, dan diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan aspek ekonomi, tetapi juga dapat meningkatkan aspek sosial dan lingkungan. Adanya beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan di Indonesia untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam melakukan pengungkapan CSR. Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) berhasil menemukan faktor kepemilikan manajemen dan jenis industri menjadi bahan pertimbangan oleh perusahaan untuk mengungkapkan CSR. Rosmasita (2007) menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR suatu perusahaan dalam hal ini hanya pada laporan tahunan perusahaan manufaktur antara lain: kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas. Penelitian lain dilakukan oleh Puspitasari (2009) menemukan bahwa faktor kepemilikan saham asing, kepemilikan saham publik, ukuran industri dan tipe industri berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Dari penelitian tersebut terlihat ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu ditunjukkan dalam penelitian Amran dan Devi (2008), Machmud dan Djakman (2008), dan Said et.al. (2009) tidak menemukan adanya hubungan antara faktor kepemilikan saham Asing terhadap luas pengungkapan CSR. Namun hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian Puspitasari (2009) yang menemukan bahwa kepemilikan
saham
Asing
mempunyai
pengaruh
positif
dengan
luas
pengungkapan CSR. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan Anggraini (2006)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
dan Rosmasita (2007) menemukan hubungan positif antara kepemilikan saham manajerial dengan luas pengungkapan CSR, namun hasil berbeda ditemukan dalam penelitian Said et.al. (2009) bahwa kepemilikan saham manajerial tidak berhubungan dengan luas pengungkapan CSR. Penelitian yang dilakukan oleh Meirrisa dan Istianingsih (2012) menemukan bahwa GCG berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang dilihat dari besarnya abnormal saham. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Titin Purwantini (2007) dan Faramudya Jati (2009) yang menyimpulkan bahwa Corporate Governance berpengaruh siginfikan terhadap kinerja perusahaan. Di Indonesia saat ini masih rendahnya kualitas dan kuantitas praktik pengungkapan tanggung jawab social, walaupun sudah ada Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang CSR. Hal tersebut yang memotivasi penulis untuk melakukan penelitian ini. Sebagaimana yang disampaikan Utama (2007), bahwa Corporate Governance perusahaan akan menentukan arah dan kebijakan perusahaan, termasuk diantaranya kegiatan CSR beserta pelaporannya, maka apabila perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah menerapkan GCG, seharusnya praktik pelaksanaan dan pengungkapan CSR akan semakin baik. Perusahaan pertambangan dipilih untuk penelitian ini karena perusahaan pertambangan dianggap memiliki kontribusi cukup besar dalam masalah-masalah polusi, limbah, keamanan produk, dan tenaga kerja dibandingkan perusahaan lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui bagaimana mekanisme pelaksanaan GCG dan pengungkapan CSR dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang dilakukan perusahaan-perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada mekanisme cara perhitungan corporate soIcial responbility dan corporate governance. Oleh karena itu, penulis mengambil penelitian dengan judul “Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2010 – 2014” . B.
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini: 1. Apakah penerapan Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan ? 2. Apakah pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan ? C. 1.
Tujuan dan Kontibusi Penelitian Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
b. Untuk menganalisa pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan. 2.
Kontribusi Penelitian
Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Memberikan kontribusi praktis bagi perusahaan / manajemen tentang manfaat penerapan
dan
mekanisme
Good
Corporate
governance
(GCG)
dan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan bagi perusahaan. b. Sebagai tambahan pengetahuan mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap kinerja perusahaan. c. Sebagai referensi bagi pihak – pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/