BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya. Berbagai jenis seni yang dimiliki Indonesia sangat beragam mulai dari bentuk, ciri khas, karakter serta memiliki keunikan pada daerah-daerah tertentu. Berbagai jenis seni terdiri dari seni rupa, seni tari (gerak), seni suara, (vokal/musik), seni sastra, seni peran (teater). Para seniman selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam memberikan kreatifitas yang tidak terbatas. Beberapa tempat pertunjukan seni tersebut adalah Gedung Kesenian Jakarta di Pasar Baru, Taman Ismail Marzuki di Cikini, Bentara Budaya di Palmerah, serta Komunitas Salihara di Pasar Minggu. Saat ini peneliti akan mengangkat seni peran (teater) yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ). Pengertian teater menurut Yudiaryani (2015:60) Peristiwa yang digelar oleh sekelompok pemain tertentu. Peristiwa yang biasanya dilakukan oleh pemain selama produksi, teater tampil secara konkret dan langsung, biasanya teater merupakan manifestasi atau representasi dari drama atau transkrip. Seni peran (teater) merupakan suatu bentuk pertunjukan drama atau sandiwara yang menitik beratkan pada pemeranan. Dalam seni teater pertunjukan diberikan melalui percakapan, nyanyian dalam dialog dan gerak-gerik para pemain, percakapan dan gerak-gerak itu memperagakan cerita yang dituliskan didalam naskah. Seni teater menggabungkan unsur-unsur audio, visual, dan 1
kinestetik (gerak) yang meliputi bunyi, suara, musik, gerak, serta seni rupa. Teater dapat dijadikan media pemahaman akan kesan-pesan di balik peristiwa kehidupan. Karena itu, setiap produk pementasan teater senantiasa merefleksikan kondisi manusia secara kritis terhadap kehidupan personal atau kolektif dengan latar belakang budaya dan tradisi, sosial, politik, atau religius yang hidup di lingkup kehidupannya.
Penyelenggaran pertunjukan di GKJ dilaksanakan oleh grup-grup yang terpilih berdasarkan inovasi dan kreatifitas yang mewakili kesenian lokal, nasional maupun internasional. Hal ini terus dilakukan agar GKJ tetap menjadi tempat pertunjukan yang representative, eksklusif dan bertaraf internasional disamping menjadi oase budaya bagi masyarakat Jakarta, persinggahan dan dialog budaya para seniman dan seniwati dalam dan luar negri. Beberapa teater yang menyajikan pertunjukan di GKJ antara lain Teater Kosong, Teater Bejana, Teater Aquila, Teater Koma, Teater Enjuku, Teater Sekolah dan lain-lain.
Dalam penyelenggaraan kegiatan program GKJ mendapat bantuan/subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Diluar bantuan/subsidi tersebut GKJ memperoleh dana dari kerjasama dengan grup kesenian berupa kegiatan:
1. Penjualan Tiket Kerjasama dilakukan dengan maksud menghasilkan pendapatan yang baik dari setiap penyelenggaraan kegiatan pertunjukan. 2. Penggunaan Gedung
2
Pergelaran yang ditampilkan di GKJ melalui seleksi materi pertunjukan dan
membayar
kompensasi
biaya
penggunaan
fasilitas
gedung
pertunjukan.
Dibawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, GKJ menjalin hubungan baik dengan badan / instansi pemerintah lainnya diantaranya: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Dinas Penerangan Jalan Umum (PJU) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta dan lainnya.
Dalam menunjang programnya GKJ menjalin hubungan kerjasama dengan:
a. Kedutaan Besar b. Pusat Kebudayaan Asing c. Para penampil diantaranya : 1. Para seniman 2. Komunitas Seni 3. Institusi Pendidikan, diantaranya : Sekolah Balet, Sekolah Musik, Lembaga Kesenian, Sanggar Teater, Wayang Orang, Sekolah dan Universitas di Jakarta, Rumah Produksi. d. Mitra Sponsor e. Media Partner seperti : Media Cetak ( surat kabar, majalah, tabloid ), Media Elektronik ( televise, radio ), Media Online ( website, situs )
3
Berdasarkan data yang diperoleh dari Gedung Kesenian Jakarta, jumlah pengunjung yang menghadiri pertunjukan seni teater pada tahun 2012 adalah 5,672 pengunjung, dan pada tahun 2013 jumlahnya meningkat sebesar 6,631 pengunjung menjadi 12,303 pengunjung, sedangkan pada tahun 2014 jumlah pengunjung yang menghadiri pertunjukan seni teater mengalami penurunan sebesar 4,884 menjadi 7,419 pengunjung. Berikut data pengunjung pada pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta.
Gedung Kesenian Jakarta 14000 12000
12303
10000 8000
7419
6000 4000
5672
2000 0 2012
2013
2014
Sumber : Data diperoleh dari Humas GKJ
GAMBAR 1.1 GRAFIK JUMLAH PENONTON YANG MENGHADIRI PERTUNJUKAN TEATER DI GKJ
Pada penelitian sebelumnya, dalam Kay, Wong dan Polonsky terdapat delapan hambatan tentang alasan konsumen tidak ingin menghadiri pertunjukan seni yaitu Akses fisik, akses pribadi (kepribadian konsumen), waktu, produk (seni pertunjukan), biaya, kepentingan pribadi, sosialisasi dan informasi.
4
Setiap konsumen memiliki kepribadian yang berbeda dalam menentukan suatu keputusan, banyak yang beranggapan bahwa seni teater membosankan dan tidak menarik, faktor pendidikan dan lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap kepribadian konsumen. Saat ini seni teater sudah semakin pudar dan mulai jarang dikenal oleh masyarakat luas. Hal itu sangat berpengaruh pada berapa banyak pengunjung yang akan menghadiri pertunjukan, karena banyak yang beranggapan bahwa pengunjung merasa tidak tertarik dengan judul teater yang akan diselenggarakan, pengunjung merasa harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan pertunjukan, pengunjung merasa tidak nyaman untuk menghadiri pertunjukan teater, atau pengunjung merasa tidak akan menyenangkan untuk menghadiri acara pertunjukan seni teater.
Selain kepribadian konsumen, seni pertunjukan menghasilkan karya yang akan dipertunjukan dan karya tersebut merupakan hal penting untuk menarik konsumen, apakah karya pertunjukan yang disajikan berkualitas baik, apakah pertunjukan yang disajikan memiliki daya tarik bagi pengunjung, cerita apa yang disuguhkan
agar
dapat
mendatangkan
banyak
pengunjung.
Pertunjukan
merupakan unsur utama dalam pertunjukan teater, yang terdiri dari cerita/narasi, pesan/misi, dan musik pengiring. Dalam hal ini sutradara harus memberikan ide yang kreatif sehingga memberikan pertunjukan yang berkualitas dan dalam pertunjukan cerita harus disajikan menarik agar penonton tidak merasa bosan.
Berdasarkan data pengunjung yang diperoleh dari Gedung Kesenian Jakarta dan hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk meneliti
5
apakah kedelapan hambatan tersebut mempengaruhi turunnya jumlah pengunjung pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta, dengan tema pengaruh kepribadian konsumen dan seni pertunjukan terhadap keputusan pembelian tiket pertunjukan teater di Gedung Kesenian Jakarta.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan data yang didapatkan, penulis mencoba merumuskan beberapa masalah pada penelitian ini, yaitu: 1. Apakah
kepribadian
konsumen
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian tiket pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta ? 2. Apakah seni pertunjukan berpengaruh terhadap keputusan pembelian tiket pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta ? 3. Apakah kepribadian konsumen dan seni pertunjukan berpengaruh terhadap keputusan pembelian tiket pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta ? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepribadian konsumen terhadap keputusan pembelian tiket pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta
6
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh seni pertunjukan terhadap keputusan pembelian tiket pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepribadian konsumen dan seni pertunjukan terhadap keputusan pembelian tiket pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta 2. Kontribusi penelitian Kontribusi penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi Praktis / Kebijakan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan di praktik nyata atau dapat dipergunakan untuk pengambilan kebijakan serta untuk memasarkan produk bagi perusahaan.
2. Kontribusi Akademik Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian yang akan datang selanjutnya mengenai pengaruh kepribadian konsumen dan seni pertunjukan terhadap keputusan pembelian tiket pertunjukan seni teater di Gedung Kesenian Jakarta.
7