BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi
gagal
jantung
berdasar
wawancara
terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 persen, dan yang terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 persen.
Prevalensi
jantung
koroner
berdasarkan
wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 persen (Anonim, 2013). Di antara komplikasi penyakit adalah
gagal
syok
transient
jantung
yang
global
mengakibatkan
pada
dan
akhirnya
ischemia
adanya
penyakit
di
gangguan
jantung
koroner
menciptakan
kondisi
otak. pada
Kondisi
berbagai
ini
fungsi
otak, khususnya yang terkait dengan perilaku. Milot
dan
Plamondon
(2009)
mengemukakan
bahwa
ischemia global memberikan efek perilaku berupa emosi, lokomosi, dan habituasi pada tikus. Pemeriksaan dengan open field test dapat digunakan untuk menilai perubahan perilaku eksploratori pada tikus (Schoemaker dan Smits, 1994 dalam sitasi Hovens et al., 2013). Sementara itu Y-maze dipilih karena metode tersebut sensitif terdapat berbagai parameter perilaku eksploratori dan performa
1
2
memori spasial serta kondisi memori dapat diukur secara cepat dengan alat ini (Conrad et al., 1997). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek transient
global
ischemia
terhadap
perilaku
eksploratori tikus dengan dua metode uji yang dipilih. Penelitian ini penting dilakukan untuk menjadi dasar penentuan model iskemik untuk digunakan pada penelitian lain mengenai terapi pada kasus ischemia otak. Dengan model ini pula
dapat dilakukan berbagai penelitian
untuk meneliti patofisiologi kerusakan neuronal akibat ischemia. Hasil-hasil penelitian tersebut juga dapat dianalisis untuk meneliti ada atau tidaknya interaksi antara untuk
suatu
substansi
mengurangi
dengan
kerusakan
proses
neuronal
patofisiologi akibat
iskemi
(Block, 1999). Heyser perilaku
et
al.
tikus
dipengaruhi
(1999) di
oleh
menyatakan
Y-maze
latar
bahwa
test
secara
belakang
genetik
penampilan signifikan tikus
dan
parameter pengujian. Penelitian Bolivar et al. (2000) mengkonfirmasi tikus
di
open
adanya
peran
genetik
field
test.
Dengan
pada
kebiasaan
demikian,
hasil
penelitian dengan Y-maze test dan open field test di tikus dengan latar belakang genetik yang berbeda dapat
3
memberikan hasil yang berbeda pula. Dengan demikian, diharapkan
penelitian
menentukan
model
ini
tikus
mampu
dalam
menjadi
studi
acuan
transient
untuk global
ischemia. B. Rumusan Masalah 1. Apakah
terdapat
perubahan
perilaku
eksploratori
tikus setelah intervensi ischemia global ditinjau dengan open field test? 2. Apakah
terdapat
perubahan
perilaku
eksploratori
tikus setelah intervensi ischemia global ditinjau dengan Y-maze test? 3. Adakah
perbedaan
bermakna
pada
hasil
pemeriksaan
perilaku eksploratori tikus dengan dua metode uji berbeda, yaitu open field test dan Y-maze test?
C. Keaslian Penelitian Menurut meninjau
pengetahuan
efek
transient
penulis, global
penelitian
ischemia
pada
yang tikus
dengan open field test dan Y-maze test belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian sebelumnya yang mirip dengan penelitian penulis adalah sebagai berikut. Penelitian yang meninjau efek pencahayaan terhadap perilaku eksploratori tikus dengan intervensi transient
4
global ischemia di open field dilakukan oleh Milot dan Plamondon (2008). Pada penelitian tersebut, tikus diuji sebanyak tiga kali di open field dengan pencahayaan yang
berbeda
intervensi.
dimulai
Pada
pada
hari
ketiga
setelah
penelitian
yang
dilakukan
oleh
penulis, tikus diuji di open field dan Y-maze masingmasing satu kali. Proses pengujian dimulai pada hari kedua setelah intervensi. Rojas
et
al.
(2013)
melakukan
penelitian
tentang
efek hypoxic-injury terhadap penampakan perilaku tikus di open field. Pada penelitiannya, tikus mendapatkan stimulus lingkungan spesifik sebelum diuji dengan open field. Hypoxic-injury diberikan dengan oklusi permanen arteri
carotis
berkadar
communis
oksigen
dextra
rendah.
dan
Penelitian
paparan Crawley
atmosfer (1985)
menguji pengaruh obat anti ansietas terhadap perilaku eksploratori mencit di open field. Akan tetapi, subjek tidak mendapatkan perlakuan transient global ischemia. Menurut penjelasan tentang beberapa penelitian yang mirip
di
menguji
atas, efek
saat
ini
transient
belum global
ada
penelitian
ischemia
yang
terhadap
perilaku eksploratori tikus ditinjau dengan open field test dan Y-maze test.
5
D. Tujuan Penelitian 1. Memeriksa
efek
ischemia
global
terhadap
perilaku
eksploratori tikus Wistar dengan open field test. 2. Memeriksa
efek
ischemia
global
terhadap
perilaku
eksploratori tikus Wistar dengan Y-maze test. 3. Membandingkan hasil pengujian open field test dan Ymaze
test
Wistar
terhadap
setelah
perilaku
mendapatkan
eksploratori intervensi
tikus
ischemia
global.
E. Manfaat Penelitian 1. Mengetahui efek ischemia global terhadap perilaku eksploratori tikus Wistar ditinjau dengan open field test. 2. Mengetahui efek ischemia global terhadap perilaku eksploratori
tikus
Wistar
ditinjau
dengan
Y-maze
test. 3. Mengetahui
perbandingan
hasil
uji
efek
ischemia
global terhadap perilaku eksploratori tikus Wistar dengan dua metode yang berbeda, yaitu open field test dan Y-maze test.