1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Teknologi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia pada era globalisasi abad 21 ini. Naisbitt (1984, dalam Surya, 2011:54) mengemukakan, terdapat sepuluh kecenderungan besar yang akan terjadi di abad 21, salah satunya adalah adanya pergesaran dari teknologi yang bersifat konvensional ke teknologi tinggi. Ungkapan tersebut terbukti bahwa kehadiran teknologi telah memberikan pengaruh pada pola kehidupan manusia dari yang bersifat konvensional ke teknologi yang lebih canggih. Teknologi telah merambah ke berbagai dimensi kehidupan manusia, termasuk dalam dimensi pendidikan. Pendidikan tidak dapat lepas dari teknologi, justru dari pendidikanlah teknologi dilahirkan, dan dengan adanya teknologi pendidikan semakin bergerak maju. Dalam bidang bimbingan dan konseling misalnya, seperti yang dilaporkan oleh Miller, et al. (2009:317) kemajuan dalam teknologi audio memunculkan penggunaan perekam kaset sebagai perangkat dalam supervisi, dan kemajuan lainnya dalam teknologi video mendorong luas penggunaan kamera video sebagai alat untuk merekam proses konseling. ASCA (American School Counselor Association) menganalisis berbagai ekspektasi dari stakeholders yang mengindikasikan adanya reposisi arah layanan bimbingan dan konseling di abad 21 (Dahir, 2009), dan teknologi termasuk salah satu ranah yang mengalami pergeseran. Pada masa lampau, layanan konseling hanya terbatas pada konseling, konsultasi, dan koordinasi, namun pada masa kini terjadi transformasi layanan konseling yang bersifat layanan proaktif dan telah terintegrasi dengan program sekolah yang dalam pelaksanaanya ditunjang dengan peran teknologi. Teknologi telah menjadi bagian dalam layanan konseling, sekaligus menjadi ciri dari layanan konseling masa kini. Lebih jauh, Reljic, Harper, dan Crethar (2013:1) mengungkapkan ada banyak teknologi baru dan berbagai cara bahwa teknologi dapat digunakan untuk Astoni Nurdin, 2015 EFEKTIVITAS APLIKASI KODA Sis (KOMBINASI DATA SISWA) DALAM KEGIATAN HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2
meningkatkan proses konseling. Munculnya teknologi informasi berbasis komputer telah memudahkan proses layanan konseling, baik dari segi proses seperti konseling berbasis internet, pengolahan data, manajemen data, penyimpanan data dan proses evaluasi. Baradwaj (2011:63), dalam penelitiannya mengungkapkan munculnya teknologi informasi di berbagai bidang telah memudahkan dalam penyimpanan data dalam jumlah besar dengan berbagai format seperti catatan, file, dokumen, gambar, suara, video, data ilmiah dan format data lainya. Artinya, kehadiran teknologi terutama teknologi informasi dapat memberikan kemudahan yang besar dalam bidang bimbingan dan konseling. Selain itu penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan produktivitas konselor, meningkatkan pencatatan tugas, dan membantu dalam analisis data, penjadwalan, dan tugas-tugas administrasi lainnya (Creamer, 2001:7). Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dalam konseling dapat dikelompokan menjadi 3 bidang utama, yaitu; (1) pencatatan, (2) analisis data, (3) cybercounseling dan cyberlearning (Yusof, 2009). Berdasarkan pendapat dan temuan penelitian yang telah dipaparkan, dapat dipahami bahwa teknologi memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang pelaksanaan dan perkembangan layanan bimbingan dan konseling. Peran teknologi
dalam
layanan
bimbingan
dan
konseling
diharapkan
dapat
meningkatkan kualitas proses maupun hasil layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan. Oleh karena itu semakin baik derajat pengelolaannya maka akan semakin baik atau tinggi pula kinerja layanan yang dihasilkan. Penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling dipandang sebagai hal yang tidak dapat dihindari dan bahkan dibutuhkan (Myers dan Gibson 1999:1). Alasan teknologi dalam bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan adalah ketika bimbingan dan konseling tidak mengimbangi perkembangan teknologi, maka bimbingan dan konseling akan tertinggal oleh dinamika perkembangan zaman yang semakin maju. Dengan mempertimbangkan revolusi teknologi dan penerapannya dalam setiap aspek kehidupan, merupakan Astoni Nurdin, 2015 EFEKTIVITAS APLIKASI KODA Sis (KOMBINASI DATA SISWA) DALAM KEGIATAN HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
kesempatan bagi bimbingan dan konseling untuk menerima perkembangan teknologi (Koutsonika, 2008). Penerapan teknologi dalam bimbingan dan konseling hendaknya tidak hanya dipahami sebagai sekedar fasilitas, namun hendaknya teknologi menjadi refleksi dari integritas seorang konselor (Kincaid, 2004: 22). Dengan demikian, teknologi informasi hendaknya menjadi bagian yang integral dan menjadi sebuah kompetensi dalam diri seorang konselor, sehingga seorang konselor tidak gagap dalam teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling (BK) dengan cara yang kreatif tidak dapat lepas dari konselor selaku pengguna, serta dibutuhkan sebuah kompetensi khusus, kompetensi tersebut merupakan kompetensi teknis yang terkait dengan kemampuan konselor dalam menggunakan berbagai aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak (Sakti, 2011: 55). Penelitian yang dilakukan oleh Rainey, McGlothlin, dan Miller, (2009) terhadap 3000 orang konselor tentang pengalaman mereka menggunakan berbagai bentuk teknologi komputer, secara keseluruhan sikap mereka menunjukkan respon yang positif terhadap penggunaan komputer, dan memengaruhi kerja mereka. Perkembangan teknologi komputer
yang terus
maju
tidak hanya
memberikan fasilitas kemudahan kepada konselor, melainkan perkembangan teknologi tersebut akan mengubah pendekatan yang bersifat tradisional dan mengubah standar kerja bagi konselor di lapangan. Atas dasar pendapat dan temuan penelitian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bimbingan dan konseling perlu menghadirkan sentuhan teknologi informasi, sehingga layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih efektif dan efisien . Bantuan teknologi informasi memberikan kemudahan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, terutama dalam pengolahan data. Kendatipun demikian, berdasarkan observasi dan wawancara terhadap beberapa guru BK SMP di Kecamatan Sukasari Bandung, ditemukan adanya kondisi yang kurang memuaskan dalam pelaksanaan himpunan data. Kondisi tersebut terlihat pada penanganan himpunan data belajar siswa yang cenderung dilakukan secara Astoni Nurdin, 2015 EFEKTIVITAS APLIKASI KODA Sis (KOMBINASI DATA SISWA) DALAM KEGIATAN HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
manual, beberapa data seperti nilai hasil belajar siswa, daftar kehadiran, data IQ, data pilihan pelajaran yang disukai dan yang tidak disukai oleh siswa telah disimpan dalam bentuk soft file di dalam komputer, namun data tersebut tidak dipadukan secara bersamaan. Kendatipun 85% sekolah di bandung telah memiliki perangkat komputer (Sakti, 2011: 48). Tidak berimbangnya rasio guru BK dan siswa menjadikan pelaksanaan kegiatan himpunan data semakin berat, menyita banyak waktu dan tenaga guru BK. Dari 53 SMP Negeri se-Kota Bandung terdapat 131 guru BK (Silalahi, 2013), dengan jumlah siswa sebanyak 49.629 siswa (informasi sekolah di kota Bandung, 2008). Artinya, rasio rata-rata guru BK dan siswa yaitu 1:379 orang, sementara rasio ideal guru BK dan siswa adalah 1:150-250 orang. Permasalahan yang lain adalah pengolahan data yang dilakukan secara manual tanpa memanfaatkan software program komputer, akan menyita banyak waktu guru bimbingan dan konseling dan berdampak terhadap kualitas program BK yang dihasilkan, serta berpengaruh terhadap kinerja guru BK (Anni, 2012: 105). Berdasarkan temuan yang telah diuraikan dapat disimpulkan, di sekolah khususnya ruang BK telah memiliki fasilitas komputer, namun belum dilengkapi adanya perangkat lunak khusus BK yang mendukung komputer, sehingga penggunaan bagi guru BK kurang maksimal. Kegiatan himpunan data belajar siswa merupakan kegiatan yang penting, mengingat kegiatan belajar merupakan kegiatan inti di sekolah, dan indikator keberhasilan siswa di sekolah dapat terlihat dari data hasil belajar. Kegiatan himpunan data belajar siswa yang dilakukan secara manual dalam jumlah yang sangat banyak tentu menyita waktu dan tenaga guru BK, sehingga dapat menghambat pelaksanaan layanan bimbingan belajar di sekolah. Atas dasar adanya kondisi yang kurang memuaskan dalam pelaksanaan himpunan data tersebut, diperlukan penerapan cara baru dalam kegiatan himpunan data belajar, yaitu
dengan
menghadirkan
perangkat
lunak
komputer,
yang
mampu
menghimpun dan menggabungkan berbagai macam data belajar ke dalam sebuah aplikasi khusus atau perangkat lunak. Dengan bantuan aplikasi komputer, maka Astoni Nurdin, 2015 EFEKTIVITAS APLIKASI KODA Sis (KOMBINASI DATA SISWA) DALAM KEGIATAN HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
produktivitas kerja guru BK dalam himpunan data belajar dapat ditingkatkan, karena komputer menawarkan berbagai keunggulan yaitu; pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat, tingkat akurasi tinggi, kapasitas penyimpanan besar, efektif untuk tugas yang berulang-ulang, otomatis, dapat berfungsi hampir secara terus menerus, teliti dalam mendeteksi situasi menyimpang, dapat diperbaiki dan ditingkatkan (Susilowati 2011). Aplikasi kombinasi data siswa (KODA Sis), menawarkan sebuah alternatif dalam menghimpun data. Aplikasi KODA Sis mampu mengkombinasikan berberapa data belajar siswa, mengelompokkan dan mendeskripsikan data secara otomatis. Prinsip kerja atau penggunaan aplikasi KODA Sis telah didesain dengan mudah, user atau pengguna hanya perlu untuk menyiapkan data dan memasukkannya ke dalam sebuah fitur yang terdapat dalam aplikasi KODA Sis yang telah disediakan. Aplikasi KODA Sis merupakan aplikasi yang bersifat portable,
sehingga
pengguna
tidak
perlu
melakukan
instal
dalam
menggunakannya. Aplikasi KODA Sis sejalan dengan kegiatan bimbingan dan konseling, khususnya apabila diterapkan dalam kegiatan himpunan data belajar siswa. Desain dan fungsi yang ditawarkan oleh aplikasi KODA Sis diharapkan dapat menunjang pekerjaan guru BK, sehingga pekerjaan guru BK menjadi lebih efektif dan efisien dari segi waktu, beban kerja dan tenaga, serta diharapkan proses dan hasil dari kegiatan himpunan data menjadi lebih baik.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah Atas dasar uraian latar belakang penelitian, diperoleh kejelasan fokus permasalahan, sebagai berikut. Pertama, aktivitas guru BK dalam kegiatan himpunan data belajar siswa di beberapa SMP Kota Bandung saat ini cenderung dilakukan secara manual, sehingga beresiko terhadap kesalahan pengolahan data, lambatnya informasi, Astoni Nurdin, 2015 EFEKTIVITAS APLIKASI KODA Sis (KOMBINASI DATA SISWA) DALAM KEGIATAN HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
serta pengambilan informasi menjadi tidak efektif, menyita banyak waktu guru BK, dan berdampak pada kualitas program BK yang dihasilkan. Kedua, aplikasi KODA Sis menawarkan alternatif dalam kegiatan himpunan data. Berbagai keunggulan aplikasi KODA Sis diantaranya, mampu mengkombinasikan berbagai data, mengelompokkan dan mendeskripsikan data secara otomatis, serta mudah dalam penggunaanya. Aplikasi KODA Sis sejalan dengan kegiatan bimbingan dan konseling, khususnya dalam kegiatan himpunan data belajar siswa. Ketiga, aplikasi KODA Sis belum diketahui efektivitasnya terhadap kegiatan himpunan data, sehingga diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap penerapan aplikasi KODA Sis dalam himpunan data belajar siswa.
2. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, dirumuskan masalah sebagai berikut. “apakah aplikasi KODA Sis efektif dalam kegiatan himpunan data belajar siswa di beberapa SMP Kecamatan Sukasari Bandung, Tahun Ajaran 2013/2014?”. Pertanyaan penelitian; a. Bagaimanakah komponen fitur aplikasi KODA Sis? b. Bagaimanakah kelayakan sistem aplikasi KODA Sis? c. Dengan bantuan aplikasi KODA Sis, apakah kegiatan guru BK dalam himpunan data belajar siswa menjadi lebih efektif?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas aplikasi KODA Sis dalam kegiatan himpunan data belajar siswa yang dilakukan oleh guru BK di beberapa SMP di beberapa SMP Kecamatan Sukasari Bandung, Tahun Ajaran 2013/2014. Astoni Nurdin, 2015 EFEKTIVITAS APLIKASI KODA Sis (KOMBINASI DATA SISWA) DALAM KEGIATAN HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam menambah wawasan dan kepustakaan dan memberikan kontribusi nyata pada dunia pendidikan khususnya dalam kajian bidang bimbingan dan konseling yang terkait dengan teori himpunan data dan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling. 2. Manfaat Praktis Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut. a. Bagi guru bimbingan dan konseling Diharapkan dengan menggunakan aplikasi KODA Sis, pekerjaan guru BK menjadi lebih mudah, lebih cepat, efektif dan efisien terutama dalam kegiatan himpunan data belajar siswa, sehingga waktu guru BK tidak terfokus pada kegiatan himpunan data dan dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling lainnya. b. Bagi guru mata pelajaran Diharapkan dengan bantuan aplikasi KODA Sis, guru bimbingan dan konseling dengan mudah dapat melakukan koordinasi dan laporan kepada guru mata pelajaran terkait dengan data belajar siswa dan kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar. c. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini menjadi data awal yang berguna untuk mengkaji lebih mendalam terkait teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling di sekolah.
E. Sistematika penulisan Astoni Nurdin, 2015 EFEKTIVITAS APLIKASI KODA Sis (KOMBINASI DATA SISWA) DALAM KEGIATAN HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Penulisan penelitian terdiri dari 5 bab dengan urutan dan rincian sebagai berikut. 1. Bab I menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, yaitu memaparkan konteks penelitian yang dilakukan. Kemudian menjelaskan tentang identifikasi dan rumusan masalah penelitian, yang memuat identifikasi spesifik mengenai permasalahan yang diteliti. Selanjutnya menjelaskan tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian dan sistematika penulisan penelitian. 2. Bab II berisi tentang kajian pustaka dan memaparkan hasil penelitian yang relevan, pada bagian ini, peneliti membandingkan dan memosisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dengan masalah yang sedang diteliti, serta mengajukan hipotesis penelitian. 3. Bab III berisi tentang metode penelitian, yaitu bagian yang bersifat prosedural, meliputi pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 4. Bab IV menyampaikan dua hal utama, yakni (1) temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. 5. Bab V berisi simpulan dan rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian.
Astoni Nurdin, 2015 EFEKTIVITAS APLIKASI KODA Sis (KOMBINASI DATA SISWA) DALAM KEGIATAN HIMPUNAN DATA BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu