BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan permasalahan yang dipandang sangat diperhatikan berbagai organisasi pada saat ini dikarenakan mencakup permasalahan kemanusiaan, ekonomi, biaya, hukum, pertanggung jawaban serta citra sebuah organisasi atau perusahaan.1 Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya penting yang ada dalam proses operasional dalam perusahaan, khususnya pada masyarakat yang beralih dari kebiasaan lama kepada kebiasaan yang baru, perubahan ini dapat menimbulkan berbagai masalah yang bila tidak ditanggulangi dapat menimbulkan akibat yang lebih besar.2 Kejadian hampir celaka atau near miss disebabkan oleh faktor tindakan tidak aman (unsafe act) atau perilaku tidak aman (unsafe behavior) yang dapat meningkatkan kecelakaan kerja menjadi lebih serius. Penelitian yang dilakukan oleh National Safety Council (NSC) menyatakan bahwa 88% penyebab kecelakaan kerja dikarenakan adanya unsafe behavior, sebanyak 10% dikarenakan unsafe condition dan 2% tidak diketahui.3 Mencegah kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan fokus mengurangi unsafe behavior. Identifikasi unsafe act atau unsafe behavior dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan pendekatan perilaku yaitu Behavior Based Safety (BBS). Behavior Based Safety (BBS) adalah sebuah proses yang menciptakan kemitraan keamanan antara manajemen dan tenaga kerja dengan fokus yang berkelanjutan terhadap perhatian dan tindakan setiap orang serta perilaku selamat, sehingga pelaksanaan BBS di perusahaan dapat dijadikan salah satu solusi untuk mencegah dan mengurangi kejadian kecelakaan kerja termasuk di industri Oil and Gas.4 MontD’Or Oil Tungkal Ltd merupakan salah satu operator produksi minyak mentah di Indonesia. MontD’Or Oil Tungkal Limited mengoperasikan Wilayah Kerja (WK) Blok Tungkal di Provinsi Jambi. Faktor-faktor bahaya yang timbul akibat proses produksi dan kegiatan lainnya selama kegiatan operasional perusahaan meliputi kebisingan, getaran, bahaya kimia dan bahaya fisik. Kebisingan akibat dari gas compressor, shipping pump, generator, separator dan mesin produksi lainnya. Getaran mekanis berasal dari pergerakan mesin-mesin antara lain generator, forklift, boom truck
dan alat bantu angkut lainnya. Faktor kimia seperti gas yang berasal dari sampling point saat pengambilan sampel minyak, gas yang keluar dari tangki produksi, debu silica yang bersumber dari proses sandblasting pada kegiatan pengelasan, bahan kimia demulsifier yang digunakan untuk blending minyak mentah. Faktor lain yang muncul antara lain operasional tank truck untuk pengangkutan minyak mentah dari dan ke Mengoepeh – Jambi dan juga aktifitas perawatan sumur menggunakan well service rig. Berdasarkan data kecelakaan yang terjadi pada periode 2013, MontD’Or Oil Tungkal Ltd telah melalui 760.616 jam hari kerja tanpa LTI (Loss Time Incident). Total kejadian kecelakaan ada 5 (lima) kasus kecelakaan yaitu 1 (satu) kasus masuk kategori fist aid case, 3 (tiga) kasus dalam kategori property damage, dan 1 (satu) kasus dalam kategori motor vehicle accident. Upaya pencegahan maupun pengendalian terhadap risiko kecelakaan kerja telah dilakukan MontD’Or Oil Tungkal Ltd. Dalam usaha menerapkan prinsip K3, MontD’Or Oil Tungkal Ltd mengadakan upaya pendekatan-pendekatan berupa : safety talk, toolbox meeting, kampanye K3, training K3 dan program implementasi kartu observasi bahaya atau HOC (Hazard Observation Card). Perusahaan semakin mencari cara untuk meningkatkan keterlibatan karyawan untuk keselamatan. Pengembangan program yang inovatif untuk keselamatan salah satunya adalah dengan program implementasi kartu observasi bahaya atau HOC (Hazard Observation Card). Program ini merupakan bentuk praktek atau perilaku budaya K3. Program ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam keselamatan. pelatihan dan pengembangan yang efektif diperlukan untuk menumbuhkan dan memelihara perilaku karyawan yang diinginkan dan sikap tentang keselamatan. MontD’Or Oil Tungkal Ltd telah menerapkan program HOC ini sejak tahun 2011. Berdasarkan data yang ada di departemen HSSE (Health Security Safety and Enviroment) pada periode 2013, terdapat sekitar 700 lebih kartu HOC yang terkumpul dari sekitar 110 lebih karyawan MontD’Or Oil Tungkal Ltd dan kontraktor yang ikut berpartisipasi yang terbagi dalam 6 departemen yaitu departemen produksi, departemen maintenance dan konstruksi, departemen sekuriti, departemen transportasi, departemen katering, departemen administrasi. Untuk memberikan semangat kepada karyawan agar aktif dalam program ini, perusahaan memberikan reward baik berupa uang tunai ataupun
souvenir yang diberikan kepada karyawan yang terpilih membuat kartu observasi bahaya atau HOC terbaik. Dalam proses pembentukan dan perubahan perilaku manusia terdapat faktorfaktor yang berpengaruh, di antaranya faktor umur, lama kerja, pendidikan, jabatan, sikap, reward and punishment, pengawasan, safety promotions, sandard operating procedure (SOP), pelatihan K3.5 Beberapa penelitian menyebutkan faktor yang berhubungan dengan perilaku aman, di antaranya adalah penelitian yang dilakukan pada pekerja departemen Cor PT. Pinpad Persero Bandung dengan penelitian deskriptif yang menggunakan metode cross sectional diperoleh 45,1 % (23 orang) berperilaku kerja selamat dan 54,9% berperilaku tidak selamat. Variabel yang berhubungan dengan perilaku bekerja selamat adalah pengawasan, peraturan, dan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian pada 113 pekerja di Schlumberger Indonesia tahun 2005 diperoleh bahwa supervisor (pengawas) merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku tidak aman, yaitu sebanyak 51 (45,13%) responden yang menyatakan peran pengawas yang kurang baik berpengaruh terhadap perilaku pekerja yang tidak aman dibanding dengan peran pengawas yang baik (8.85%). Hasil penelitian Odds Ratio menunjukkan peran pengawas yang kurang baik cenderung 9.633 kali mendorong pekerja berperilaku tidak aman daripada peran pengawas yang baik (95% CI 3.970-23,376) Faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan perilaku tidak aman yaitu peran rekan kerja yang rendah (40,71%), persepsi yang rendah (36,63%) dan motivasi yang rendah (40,71%). Dari beberapa penelitian dan teori yang dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai evaluasi implementasi kartu observasi bahaya atau HOC (Hazard Observation Card) di perusahaan MontD’Or Oil Tungkal Ltd. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah “ Evaluasi implementasi kartu observasi bahaya di perusahaan MontD’Or Oil Tungkal Ltd ?”
C. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengevaluasi implementasi kartu observasi bahaya di perusahaan MontD’Or Oil Tungkat Ltd. b. Tujuan Khusus 1. Mendeskripsikan pendidikan, masa kerja dan jabatan. 2. Mendeskripsikan kualitas implementasi kartu observasi bahaya yang sudah dijalankan di perusahaan MontD’Or Oil Tungkal Ltd. 3. Menganalisis perbedaan setiap jenjang pendidikan dengan implementasi kartu observasi bahaya di perusahaan MontD’Or Oil Tungkal Ltd. 4. Menganalisis hubungan pendidikan, masa kerja dan jabatan dengan implementasi kartu observasi bahaya di perusahaan MontD’Or Oil Tungkal Ltd. D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas implementasi kartu observasi bahaya dan diharapkan akan didapatkan rumusan yang tepat bagaimana mengembangkan kualitas implementasi kartu observasi bahaya demi perkembangan perusahaan.
2.
Manfaat Teoritis dan Metodologis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan implementasi kartu observasi bahaya.
E. Keaslian Penelitian
N o 1.
Nama Peneliti Yuli Hendra Kusuma
Judul Penelitian Beberapa faktor yang berhubungan dengan praktik pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada Radiografer di instalasi radiologi 4 Rumah sakit di kota semarang 2010
Tabel 1.1 Keaslian penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Variabel independen:. umur, pelatihan, pendidikan, Masa Kerja dan keberadaan protap
Studi survey dengan pendekatan cross sectional dan metode wawancara menggunakan kuesioner untuk mengetahui data tentang karakteristik Variabel dependen: responden yang meliputi Praktik penggunaan umur, pelatihan, tingkat APD pendidikan dan keberadaan protap
Hasil Penelitian Tenaga kerja diRadiografer yang tidak patuh menggunakan APD 96,8 % dan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik responden, umur p = 0,484 pendidikan p = 1,000 masa kerja 0,387 dengan praktik penggunaan APD
2.
Hilna Yuliani
3.
Amalia, Frida.R.
4.
Astriana, furqan naeim, muhama d nur rohim
Hubungan antara karakter individu, pengetahuan, dan sikap operator mesin winding unit spining vi dengan kepatuhan terhadap instruksi kerja di perusahaan tekstil semarang. 2008 Analisis tingkat kepatuhan personal dalam mendukung mencapai zero accident pada kesehatan dan keselamatan kerja (K3) Studi pada PT. Molindo Inti Gas Mankang
Variabel independent: Karakteristik individu, pengetahuan sikap
Penelitian ini dengan desain cross sectional dimana pendekatan yang digunakan dengan chi dan square sampel sebanyak 44 orang diambil secara acidental Variabel dependen: Kepatuhan instruksi kerja Variabel Jenis Penelitian independen: deskriptif kualitatif kepatuhan pendekatan studi kasus peraturan K3 dan dengan teknik pemakaian APD pengambilan data key person yakni suppersial Variabel dependen: technikal suport & K3 Pencapaian Zero secara wawancara accident mendalam
Tidak ada hubungan antara karakteristik individu, pengetahuan, dan sikap dengan kepatuhan terhadap instruksi kerja
Pengetahuan, persepsi dan praktik perlindungan diri terhadap risiko bahaya kimia pada karyawan percetakan di kota makasar 2013
Variabel Jenis independen: deskriptif pengetahuan, persepsi dan praktik perlindungan diri
Gambaran pengetahuan tinggi (26,0%), sedang (61,6%), dan rendah sebanyak (12,3%). persepsi positif (76,7%), persepsi negatif (23,3%). Karyawan melakukan cara kerja aman sebanyak (83,6%) sedangkan cara kerja tidak aman (16,4%). Karyawan yang menggunakan alat pelindung diri dengan kategori tidak baik (86,3%) sedangkan kategori baik (13,7%).
Variabel dependen: bahaya kimia
penelitian
Peraturan K3 di PT. Molindu inti gas telah merujuk pada buku pedoman keselamatan dan kesehatan kerja PT. Molindo raya Edisi 1 tahun 1996 akan tetapi perlu adanya dislipin karena karyawan masih terdapat tidak disiplin
Berdasarkan penelitian dilakukan memiliki perbedaan dibandingkan dengan penelitian lainnya : a.
Varibel : perbedaan variabel bebas yang digunakan ini adalah disini terdapat tambahan dalam variabel bebas yaitu pendidikan, masa kerja dan jabatan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas implementasi kartu observasi bahaya.
b.
Metode penelitian : dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey. Dimana penelitian ini mencoba untuk menggabungkan hasil dari survey dengan data kualitas kartu observasi bahaya. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggabungkan antara kuantitatif dengan kualitatif sedangkan penelitian sebelumnya ini hanya menggunakan satu jenis metode saja.
c.
Alat ukur : Alat ukur yang digunakan untuk survey adalah kartu observasi bahaya dikumpulkan dari karyawan yang dianalisa untuk digabungkan dengan hasil check list kualitas implementasi kartu observasi bahaya yang telah ada.