BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kepuasan dalam bekerja atau kepuasan kerja yang merupakan sikap urnum seorang individu terhadap pekerjaannya dapat terjadi pada semua tingkatan pekerjaan dalam suatu organisasi. Kepuasan kerja tidak hanya terjadi pada para pekerja di lingkup instansi manufaktur dan jasa, akan tetapi juga dapat terjadi pada pegawai atau pegawai pada lingkup instansi pemerintah, sekalipun sistem penggajian (salary system) telah terstandar dengan baku, yang umumnya didasarkan pada tingkat pendidikan dan senioritas. Sistem penggajian ini relatif berbeda jika dibandingkan dengan pegawai pada badan usaha swasta, semi swasta, ataupun instansi-instansi berbasis keluarga. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara yang bertugas dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat secara profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil, adalah pengemban tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna sehingga pegawai negeri sipil tunduk pada hierarki organisasi. Namun demikian setiap pelaksana dituntut untuk selalu berprestasi, terutama dengan tugas-tugas sehari-hari yang menjadi kewajiban dan diatur dalam deskripsi pekerjaan (job description). Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pegawai negeri
1
sipil, secara hakikatnya tidaklah berbeda dengan pengelolaan manajemen sumber daya manusia pada instansi. Pada beberapa hal memang ada perbedaan, tetapi bukanlah perbedaan yang esensial dan berarti, pada setiap organisasi, sebingga pegawai negeri sipil yang bekerja juga mampu memperlihatkan prestasi kerja yang patut memperoleh penghargaan. Kepuasan kerja di lingkungan pegawai negeri sipil tidak dapat dilepaskan dan manajemen pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pembahasan Atas UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Dalam Undang-Undang tersebut ditegaskan bahwa manajemen pegawai negeri sipil diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna. Dengan demikian seorang pegawai negeri sipil harus profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasar sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Kebijakan (policy) manajemen terhadap pegawai negeri sipil mencakup penataan norma, standar, prosedur, formasi, pengangkatan, pengembangan kualitas sumber daya pegawai negeri sipil, pemindahan (mutasi), gaji, tunjangan - tunjangan, kesejahteraan, pemberhentian, hak dan kewajiban serta kedudukan hukum (pasal l2 dan 13). Kepuasan kerja pegawai negeri sipil sebagai salah satu unsur yang berhubungan erat dengan hasil (Outcome) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) secara keseluruhan,
2
merupakan suatu gambaran tentang prestasi kerja pegawai negeri sipil yang bersangkutan. Jika pengisian DP3 akurat dan penilaian tepat, maka akan diketahui tingkat kepuasan yang dirasakan oleh individu pegawai negeri sipil. Tingkat kepuasan berpengaruh kuat pada pelaksanaan pekerjaan atau kinerja dalam arti luas. Pegawai negeri sipil yang mengalami kelesuan dalam bekerja, bukan karena beratnya beban kerja, akan tetapi disebabkan karena rendahnya tingkat kepuasan yang dimiliki. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka penulis berniat untuk mengadakan penelitian dengan judul "Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasiā. B.
Perumusan Masalah 1.
Bagaimana kepuasan kerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi?
2.
Bagaimana kinerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi?
3.
Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi?
4.
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, faktor mana yang paling mempengaruhi kinerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi?
C.
Batasan Masalah Berdasarkan masalah yang ada maka penulis membatasi penulisan yang dikarenakan oleh adanya keterbatasan waktu, pikiran dan sarana yang ada maka penulis hanya membatasi dan membahas mengenai faktor-faktor
3
kepuasan kerja yang benar-benar berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi, yaitu faktor kepuasan finansial, faktor kepuasan fisik, faktor kepuasan sosial dan faktor kepuasan psikologi. D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah tersebut, maka penulis bertujuan untuk : 1.
Mengetahui kepuasan kerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi.
2.
Mengetahui kinerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi.
3.
Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi.
4.
Mengetahui faktor - faktor mana yang paling dominan mempengaruhi kinerja Pegawai Badan Pertanahan Kota Bekasi.
E.
Manfaat Penelitian 1.
Bagi Badan Pertanahan Nasoional Kota Bekasi Untuk membantu dalam memberikan informasi mengenai faktor faktor kepuasan kerja pegawai yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang dapat membantu para pimpinan mengambil kebijakan untuk berusaha memenuhi keinginan-keinginan dan faktor - faktor kepuasan kerja pegawai agar terjadi peningkatan kinerja pegawai dan sekaligus kinerja instansi itu sendiri.
2.
Bagi Universitas Mercubuana Jakarta Dapat menambah buku referensi dan masukan bagi pihak-pihak yang
4
bersangkutan dan memerlukan informasi mengenai kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai, khususnya bagi jurusan manajemen. 3.
Bagi Penulis Agar dapat memahami dan mencoba untuk menerapkan ilmu yang pernah penulis terima untuk mempraktekkannya langsung ke lapangan kerja, khususnya bagi mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
5