1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari perawatan maternitas (Bobak, 2005). Selama kehamilan ibu hamil mengalami perubahan psikologis dan emosional. Kondisi psikologis ibu hamil akan mengalami banyak perubahan sejalan pertambahan usia kehamilan. Hal ini merupakan suatu hal yang alami dan wajar terjadi pada ibu hamil. Salah satu bentuk perubahan kondisi psikologis yang dialami banyak ibu hamil adalah stres (Harianto, 2010). Melahirkan adalah suatu pengalaman manusia yang alami, normal, dan sehat. Tubuh wanita diciptakan untuk mengandung, memelihara janin yang berkembang, dan melahirkannya (Mongan, 2007). Persalinan dipandang dari segi psikologis merupakan suatu kejadian penuh dengan stres pada sebagian besar ibu bersalin yang menyebabkan peningkatan rasa nyeri, takut dan cemas. Primipara mengalami proses persalinan lebih lama daripada multipara sehingga primipara mengalami nyeri persalinan lebih lama pula. Hal tersebut menyebabkan mereka lebih letih, persepsi nyeri meningkat dan rasa takut lebih parah yang dapat meningkatkan intensitas nyeri (Bobak, 2005). Ketidaknyamanan ibu selama proses persalinan yang menyebabkan pola pernafasan tidak teratur juga berpengaruh terhadap pertukaran serta transpor O2 dari ibu ke janin. Sehingga
2
terdapat gangguan dalam persediaan O2, dalam menghilangkan CO2 bisa menyebabkan gangguan pada denyut jantung janin dan nilai Apgar bayi (Prawirohardjo : 2002). Nyeri persalinan memiliki derajad yang paling tinggi diantara rasa nyeri yang lain seperti patah tulang atau sakit gigi. Banyak perempuan yang belum siap memiliki anak karena membayangkan rasa sakit yang akan dialami saat melahirkan nanti. Sarwana (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa responden meminta persalinan seksio sesaria karena alasan rasa sakit pada persalinan spontan. Salfariani, dan Nasution, (2012) dalam penelitiannya didapatkan hasil 59,1% seksio sesaria dari faktor kecemasan persalinan normal. Faktor kecemasan dan ketakutan akan berdampak pada proses persalinan yang lama. Ahmad (2000) menjelaskan bahwa ada hubungan yang bermakna antara persalinan lama dengan kejadian asfiksia neonatorum. Dewasa
ini
nyeri
dalam
persalinan
sudah
banyak
metode
penatalaksanaannya baik farmakologis maupun nonfarmakologis. Metode nonfarmakalogis diantaranya dengan 1). terapi manual dengan massase, 2) kompres panas dan dingin, 3). sentuhan terapeutik, 4). akupresur dan akupuntur, 5). Trancutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS), 6). musik, 7). hidro terapi, 8). posisi, postur dan ambulasi, 9). lingkungan persalinan, 10). aroma terapi, dan 11). hypnobirthing (Judha, 2012). Dari beberapa metode nonfarmakologis tersebut peneliti memilih metode hypnobirthing, dengan alasan, aplikasi metode ini mudah, dengan menggunakan kata-kata untuk menanamkan sugesti positif pada pasien berdasarkan panduan. Pasien juga bisa melakukan sendiri atau menghipnosis sendiri berdasarkan latihan yang sudah dilakukan. Manfaat
3
hypnobirthing bisa dirasakan ibu sebelum melahirkan, selama proses persalinan dan setelah melahirkan. Penelitian self hypnosis yang dilakukan Werner (1959), Davidson (1962), Rock (1969), dan Freeman (1986) dengan hasil bahwa metode ini mengurangi penggunaan analgesik dan lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit. Hypnobirthing merupakan salah satu teknik autohipnosis (self hypnosis), yaitu upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran bawah sadar dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Metode hypnobirthing didasarkan pada keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk menjalani proses melahirkan secara alami, tenang dan nyaman (tanpa rasa sakit). Program ini sudah banyak dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Bali. Banyak testimoni yang disampaikan oleh ibu yang mengikuti kelas hypnobirthing yang melahirkan secara alamiah dengan baik (www.hypnobirthingindonesia.com). Gerakan hypnobirthing makin banyak digunakan oleh petugas kesehatan dan pengelola rumah bersalin yang memperhatikan kebutuhan emosional wanita. Mereka memenuhi semua kebutuhan itu di rumah sakit, rumah bersalin dan di rumah pada lebih dari 22 negara bagian (Mongan, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa antusias masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Program hypnobirhing mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan gerak dan ritme tubuh yang alami saat menjalani proses serta meyakini bahwa tubuh mampu berfungsi sebagaimana seharusnya sehingga rasa sakit menghilang (Kuswandi, 2012).
4
Nyeri akut merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang mendapat persetujuan
North
American
Nursing
Diagnosis
Association
(NANDA
International). Nyeri menurut NANDA (2012) didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dengan istilah seperti awitan yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan. Faktor yang berhubungan dengan nyeri akut ini adalah agen-agen penyebab dari biologis, kimia, fisik, dan psikologis. Rasa tidak nyaman selama persalinan disebabkan oleh dua hal, pada tahap pertama persalinan, kontraksi rahim menyebabkan dilatasi penipisan servik serta iskemia rahim (Bobak, 2005). Intervensi
keperawatan
untuk
mengatasi
nyeri
menurut
Nursing
Intervenstions Classification (NIC) salah satunya adalah manajemen nyeri dengan mengajarkan penggunaan tehnik nonfarmakalogis yaitu hipnosis. Praktik keperawatan diberikan melalui asuhan keperawatan untuk klien, individu, keluarga, masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan kompleks. Praktik keperawatan dapat diberikan di sarana kesehatan dan praktik mandiri keperawatan. Tindakan mandiri keperawatan antara lain adalah tindakan terapi keperawatan, observasi keperawatan, terapi komplementer, penyuluhan kesehatan, nasehat, dan konseling (PPNI, 2005). Keperawatan Maternitas adalah asuhan keperawatan pada ibu atau wanita pada masa reproduktif (wanita usia subur, pasangan usia subur, wanita pada masa kehamilan, persalinan, nifas, keluarganya dan bayinya sampai 28 hari) pada
5
tatanan pelayanan kesehatan (Reeder, 2011). Perawatan kehamilan merupakan tindakan mandiri perawat maternitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Salah satu tindakan mandiri dalam keperawatan maternitas adalah memberikan tehnik relaksasi dengan metode hypnobirthing. Data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 untuk indikator pemeriksaan kehamilan dan persalinan yaitu pemeriksaan kehamilan 96%, persalinan 83% dan melahirkan di fasilitas kesehatan 63%. Data kesehatan ibu dan anak tahun 2012 di Puskesmas Kebonarum, cakupan kunjungan ibu hamil 309 dengan jumlah persalinan 294 (95,77%), jumlah ini melampaui target yang ditargetkan yaitu 90%. Sedang data dari Puskesmas Jogonalan didapatkan jumlah ibu hamil 463 dengan jumlah persalinan 426. Hasil wawancara kepada beberapa bidan mereka mengatakan bahwa di wilayah Kebonarum Klaten belum menerapkan tehnik hypnobirthing, sedang di wilayah Jogonalan sudah ada bidan yang menerapkan tehnik ini. Fenomena proses persalinan yang ada bahwa ibu bersalin mengalami rasa sakit yang tidak tertahankan sehingga mereka ada yang sampai berteriak dan mengatakan jera tidak akan hamil lagi. Rasa sakit ini tidak hanya dialami oleh wanita yang hamil pertama kali, tetapi juga wanita yang hamil lebih dari satu kali. Dari fenomena tersebut maka perlu ada perhatian khusus pada ibu hamil. Perhatian ini bisa diwujudkan dalam bentuk menyiapkan ibu hamil menghadapi proses persalinan salah satunya dengan melatih Hypnobirthing. Teknik hypnobirthing merupakan salah satu cara yang dapat diaplikasikan oleh ibu hamil untuk memperoleh ketenangan saat menghadapi kehamilan dan persalinan. Fenomena inilah yang
6
mendasari penulis untuk melakukan penelitian tentang pengaruh hypnobirthing terhadap kesejahteraan ibu dan janin.
B. Rumusan Masalah Masa hamil menyebabkan kondisi hormon cenderung menciptakan ketidakstabilan tubuh dan pikiran sehingga ibu menjadi lebih mudah panik, mudah tersinggung, jauh lebih sensitif, mudah terpengaruh, cepat marah, dan sebagainya. Persalinan sering menimbulkan ketakutan akan timbulnya rasa sakit. Sebagian ibu yang menjalani persalinan menunjukkan bahwa saat terjadi kontraksi pada proses persalinan membuat wanita menjerit dan berteriak karena tidak tahan sakit. Rasa sakit saat persalinan sering menimbulkan kecemasan dan ketakutan.
Beberapa
hasil
penelitian
menjelasakan
bahwa
kecemasan
menimbulkan proses persalinan menjadi lama dan bisa berakibat terjadinya asfiksia pada bayi. Untuk itu diperlukan cara agar wanita bisa bersalin dengan nyaman. Dari fenomena tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah “Apakah metode hypnobirthing dapat 1) mengurangi nyeri persalinan, 2) memperpendek lama persalinan kala 1, 2, 3 dan 3) mencegah kejadian asfiksia?”
C. Tujuan 1.
Tujuan Umum Mengetahui pengaruh metode hypnobirthing terhadap kesejahteraan ibu dan janin pada proses persalinan.
7
2.
Tujuan Khusus a. Mengetahui kesejahteraan ibu dalam proses persalinan: 1) Mengetahui perbedaan nyeri persalinan pada kelompok ibu yang dilatih metode hypnobirthing dengan kelompok ibu yang tidak dilatih metode hypnobirthing. 2) Mengetahui perbedaan lamanya persalinan kala I, II, dan III pada kelompok ibu yang dilatih metode hypnobirthing dengan kelompok ibu yang tidak dilatih metode hypnobirthing. b. Mengetahui kesejahteraan janin, yaitu dengan mengetahui perbedaan kejadian asfikisa yang dilihat dari nilai Apgar bayi yang dilahirkan pada kelompok ibu yang dilatih metode hypnobirthing dengan kelompok ibu yang tidak dilatih metode hypnobirthing.
D. Manfaat 1.
Bagi dunia pendidikan Hasil penelitian ini untuk menambah ilmu pengetahuan keperawatan khususnya dalam perawatan kehamilan untuk persiapan pesalinan dengan metode hypnobirthing.
2.
Bagi masyarakat Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi masyarakat, keluarga dan terkhusus pasangan yang sedang menanti kelahiran bayi agar bisa menikmati kehamilan dan persalinan dengan nyaman melalui metode hypnobirthing.
8
3.
Bagi pelayanan kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif rujukan untuk perawatan kehamilan dan persiapan persalinan. Selain itu,
dapat
digunakan sebagai masukan dalam menetapkan kebijakan pelayanan antenatal dalam menyiapkan psikologis ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
E. Keaslian Penelitian Tehnik hypnobirthing belum banyak dikenal masyarakat Indonesiaa, namun penelitian tentang hypnobirthing sudah banyak dilakukan baik di luar negeri maupun di Indonesia. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya tentang hypnobirthing antara lain :
Tabel 1: Hasil penelitian tentang hypnobirthing No
1
Peneliti
Judul
Effect
Metode & Jenis Penelitian
Abbasi
The
of
(2009)
Hypnosis on Pain Relief
During
Labor
and
Childbirth Iranian Women
in Pregnant
Kualitatif
Hasil
Perbedaan
Responden merasa: Jenis - Lega
dan penelitian dan sampel
nyaman - Percaya diri - Nyeri berkurang - Rasa
takut
menurun - Lelah berkurang - puas
9
Lanjutan tabel 1 No
Peneliti
Judul
Jenis penelitian
2
Adkhaini
Perbedaan tingkat
(2009)
nyeri
Pra
pada eksperimental
Hasil
Perbedaan
nyeri Variabel
Rata-rata kelompok
terikat,
persalinan normal
eksperimen adalah sampel,
melalui
0,40,
vaginal
kontrol 4,50
kala I fase aktif yang
kelompok tempat,
dan
uji statistik
dilakukan
hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing pada nullipara di Rumah Bersalin
Tantri
Cilacap
3
Harahap
Pengaruh Tekhnik Kuantitatif
Tingkat nyeri lebih Rancangan
(2009)
Relaksasi Hipnosis cross
rendah
dan penelitian,
persalinan
lebih sampel,
Tingkat Nyeri dan
pendek
pada variabel
Lama
kelompok
bebas, dan uji
eksperimen
statistik.
terhadap sectional
Diri
Persalinan
Ibu Primipara di RS Ananda Bekasi Jawa Barat
4
Fox (2000)
Kuantitatif
Summaries
Proses
persalinan Sampel
Research
on
lebih pendek pada desain
Effects
of
kelompok
HypnoBirthing on Labor & Delivery.
eksperimen
penelitian
dan
10
Lanjutan tabel 1 No
5
Peneliti
Judul
Jenis penelitian
Hasil
Perbedaan
Batbual
Pengaruh
Kuantitatif
Rata-rata lama kala Rancangan
(2010)
hypnobirthing
Randomized
satu lebih singkat penelitian,
(melahirkan
controlled
(10,09) jam pada tempat,
dengan
hipnosis) trial
terhadap
lama
kelompok
sampel,
eksperimen
uji statistik
persalinan kala satu
dibandingkan
di daerah Istimewa
kelompok
Yogyakarta
dengan perbedaan
dan
kontrol
6,74 jam 6
Kuantitatif.
Landolt dan
Clinical
Milling
Psychological
(2011)
Review
:
Hypnosis : - Metode efektif
The
- Mendukung
efficacy of hypnosis
konseling
as an intervention
- Mengurangi
for
labor
and
delivery pain: A comprehensive methodological review
Sampel
rasa
sakit - Apgar bayi lebih baik - Kala satu pendek.
lebih
tempat
dan