BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Transportasi pada dasarnya mempunyai dua fungsi utama, yaitu melayani kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau daerah tertentu. Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh negara-negara yang telah maju (developed) dan juga oleh negara-negara yang sedang berkembang (developing) seperti Indonesia baik di bidang transportasi perkotaan (urban) maupun transportasi antar kota (regional). Terciptanya suatu sistem transportasi atau perhubungan yang menjamin pergerakan manusia dan/atau barang secara lancar, aman, cepat, murah dan nyaman merupakan tujuan pembangunan di sektor perhubungan (transportasi). Pemilihan moda transportasi tidak lepas dari berbagai pertimbangan aspek (kriteria-kriteria) yang menyangkut kelancaran perjalanan moda transportasi dari tempat asal ke tempat tujuan (dalam penelitian ini mengambil kasus perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta). Pertimbangan aspek (kriteria-kriteria) yang dimaksud diantaranya adalah tarif, waktu perjalanan, keselamatan, kenyamanan, keamanan, dan frekuensi. Untuk mengetahui pertimbangan kriteria mana yang paling penting diperhatikan dalam penyelenggaraan transportasi, maka diperlukan urutan prioritas dari kriteria-kriteria tersebut. Dalam penelitian ini akan membahas seberapa besar bobot dari berbagai kriteria-kriteria tadi, sehingga diperoleh kriteria prioritas yang harus diutamakan dalam penyelenggaraan transportasi.
Selain itu pemilihan moda transportasi dari Jakarta ke Yogyakarta menawarkan berbagai alternatif, berbagai jenis alternatif tersebut antara lain adalah pesawat terbang, kereta api, bus, travel, atau dengan menggunakan kendaraan pribadi. Dari berbagai jenis alternatif moda tersebut, penelitian ini juga akan mencoba mengevaluasi tentang penggunaan moda transportasi mana yang menjadi prioritas responden di lihat berdasarkan masing-masing kriteria diatas yang sudah dijelaskan sebelumnya. Metode AHP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam penentuan prioritas sejumlah kriteria dan alternatif moda yang ada, dengan melibatkan sejumlah preferensi dan responden dalam satu skala penilaian tertentu, yang disusun dalam suatu kuesioner sehingga hasil dari evaluasi dengan metode AHP ini dapat memberikan gambaran bagaimana prioritas dari setiap alternatif moda yang ada dari Jakarta menuju Yogyakarta ditinjau dari sejumlah kriteria/aspek tertentu. Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun kontinu. Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan preferensi relatif. AHP memiliki perhatian khusus tentang penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan pada ketergantungan di dalam dan diantara kelompok elemen strukturnya (Sri Mulyono, 1996).
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana
proporsi
prioritas
kriteria/aspek
yang
mempengaruhi
kepentingan pemilihan moda transportasi dari Jakarta ke Yogyakarta? 2. Bagaimana pengaruh masing-masing kriteria/aspek terhadap pemilihan alternatif moda transportasi yang tersedia dari Jakarta ke Yogyakarta ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis
proporsi
prioritas
kriteria
atau
aspek
apa
yang
mempengaruhi kepentingan pemilihan moda transportasi dari Jakarta ke Yogyakarta. 2. Menganalisis bobot prioritas alternatif pemilihan moda transportasi yang tersedia dari Jakarta ke Yogyakarta berdasarkan kriteria atau aspek yang sudah ditentukan sebelumnya.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para akademisi, pemerintah, operator, serta masyarakat. Khususnya bagi para penyusun program kebijakan transportasi nasional (pemerintah dan operator transportasi), semoga penelitian ini dapat memberikan gambaran ataupun masukan dalam perancangan sistem transportasi antar kota antar wilayah.
E. Batasan Penelitian Batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengingat bahwa penelitian ini memerlukan depth interview untuk memperoleh data primer, maka pemilihan responden dalam penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa pascasarjana MSTT UGM . Alasan pemilihan responden didasarkan atas pertimbangan bahwa mahasiswa pascasarjana MSTT UGM lebih memudahkan penulis untuk melakukan depth interview. Selain itu juga responden dianggap memiliki pengetahuan yang cukup baik di bidang transportasi. 2. Alternatif moda yang ditawarkan dianggap dalam kelas dan pelayanan yang sama. Hal ini dinilai perlu, agar didapatkan perbandingan bobot pada level yang setara. 3. Prasyarat untuk menjadi responden ekspert ditentukan minimal telah melakukan perjalanan Jakarta-Yogyakarta sebanyak 5 kali dan juga minimal pernah menggunakan 3 jenis alternatif moda transportasi. Menurut penulis, prasyarat tersebut dianggap sudah mampu menjadikan responden ekspert menjadi sumber data yang mumpuni dalam penelitian ini.
F. Keaslian Penelitian Berikut beberapa penelitian sebelumnya mengenai sistem dan moda transportasi dengan menggunakan metode AHP antara lain pernah dilakukan oleh Lena (2005), Sukarto (2006), dan Mulyawan (2012).
Lena (2005) melakukan penelitian tentang “Tingkat Kepentingan Berbagai Jenis Kriteria Moda Dalam Menentukan Moda Angkutan Umum Di Kota Bandar Lampung”. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bobot tingkat kepentingan dari masing-masing komponen dan kriteria dalam penentuan alternatif jenis moda angkutan kota dengan menggunakan metoda Analytical Hierarchy Process (AHP). Komponen angkutan yang dipilih yaitu penumpang (user), pengusaha (operator), pemerintah (regulator) dan ahli transport, dengan kriteria yang digunakan adalah waktu perjalanan, waktu tunggu penumpang, frekuensi, faktor muat, tarif, keandalan, keselamatan, kenyamanan dan keamanan. Analisis sensitivitas untuk mendapatkan alternatif optimum dilakukan dengan skenario perubahan bobot tingkat kepentingan komponen. Sementara itu, Sukarto (2006) melakukan penelitian dengan judul “Pemilihan Model Transportasi di DKI Jakarta Dengan Analisis Kebijakan Proses Hirarki Analitik”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi pemecahan masalah kemacetan di Jakarta. Ada 7 (tujuh) alternatif model transportasi yaitu : penyediaan busway, konsep pembatasan penumpang, pembatasan mobil pribadi, pembatasan kendaraan umum, menambah jaringan jalan dan pembuatan jalan layang, penyediaan Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM), dan pembenahan angkutan umum. Berdasarkan analisis diperoleh hasil bahwa pembenahan angkutan umum dalam hal ini bus kota menjadi prioritas utama dalam upaya menurunkan kepadatan lalu lintas kendaraan bermotor. Selanjutnya, Mulyawan (2012) pernah melakukan penelitian dengan judul “Penentuan Prioritas Kebijakan Untuk Mengatasi Kemacetan Di Kota Bekasi”.
Penelitian ini menggunakan metode analisis hirarki proses (AHP). Analisis dilakukan dengan menyusun hirarki pemilihan kebijakan mengatasi kemacetan di kota Bekasi dalam 5 level alternatif, yaitu tujuan, sasaran, kendala, aktor atau pelaku, dan alternatif kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh alternatif pada setiap level yang ada, responden expert memilih sasaran utama adalah penataan ruang dan wilayah yang terencana dengan baik namun mendapat kendala pada kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah. Pemerintah merupakan pelaku yang paling berperan untuk mengatasi kendala keterbatasan keuangan daerah dan kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah. Sementara petugas lalu lintas adalah pelaku utama untuk mengatasi kendala pada lemahnya penegakan hukum. Kebijakan prioritas yang dipilih untuk mengatasi kemacetan di kota Bekasi adalah melakukan perbaikan manajemen lalu lintas dan shifting operasional angkutan kota, kemudian penegakan disiplin, penggantian moda transportasi massal, pemindahan terminal induk kota Bekasi, dan yang terakhir adalah perbaikan dan pembangunan ruas jalan lokal dan jalan tol. Lebih lanjut, terdapat perbedaan posisi antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai seberapa besar bobot prioritas dari sejumlah kriteria (aspek) yang menjadi faktor pertimbangan dalam bertransportasi. Kemudian dalam penelitian ini juga akan dibahas seberapa besar bobot prioritas sejumlah alternatif moda transportasi yang tersedia berdasarkan masing-masing kriteria (aspek) transportasi yang sudah ditentukan sebelumnya.