BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bayi ibu diabetes melitus adalah bayi yang lahir dari ibu yang mengalami gangguan toleransi glukosa yang terjadi dan atau baru diketahui pada saat kehamilan. Hal ini tanpa melihat mempertimbangkan penggunaan insulin atau adanya gangguan toleransi glukosa yang mendahului kehamilan. Pada kehamilan kemungkinan komplikasi terhadap kontrol glukosa adalah 3%-10%. Prevalensi terjadinya prediabetes di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 10%, sedangkan prevalensi diabetes melitus gestasional sebesar 1,9%-3,6% (Soewardono dan Pramono, 2011). Bila dibandingkan negara lain angka ini lebih rendah, meskipun demikian, masalah diabetes gestasional di Indonesia masih membutuhkan penanganan yang serius melihat jumlah penderita yang cukup banyak serta dampak yang ditimbulkan pada ibu hamil dan janin. Bayi dari ibu diabetes mellitus akan meningkatkan risiko morbiditas pada saat konseptional, fetal, neonatal dan perkembangan selanjutnya. Menurut konsep dari hipotesis pedersen, Fetus normal mempunyai system yang belum matang dalam pengaturan kadar glukosa darah. Fetus normal adalah penerima pasif glukosa dari ibu. Glukosa melintasi barier plasenta melalui proses difusi dipermudah, dan kadar glukosa janin sangat mendekati kadar glukosa ibu. Mekanisme transport glukosa melindungi janin terhadap kadar maternal yang tinggi, hal ini menjamin bahwa pada 1
2
kehamilan normal pankreas janin tidak dirangsang secara berlebihan oleh puncak posprandial kadar glukosa darah ibu. Bila kadar glukosa ibu tinggi melebihi batas normal / tidak terkontrol akan menyebabkan transpor glukosa jumlah besar dari ibu ke fetus dan menyebabkan hiperglikemia pada fetus. Kadar insulin ibu tidak dapat melewati barier plasenta, sehingga kadar glikosa ibu yang mempengaruhi kadar glukosa fetus. Sel beta pankreas fetus kemudian akan menyesuaikan diri terhadap tingginya kadar glukosa darah. Hal ini akan menimbulkan fetal hiperinsulinemia yang sebanding dengan kadar glukosa darah ibu dan fetus. Hiperinsulinemia yang bertanggung jawab terhadap terjadinya makrosomia / large gestational age (LGA) oleh karena meningkatnya lemak tubuh. Risiko morbiditas pada bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus dapat terjadi gangguan pada pertumbuhan, metabolisme, status hematologic, fungsi jantung, fungsi pernafasan, dan fungsi neurologi (Nold, 2004). Pada gangguan pertumbuhan dapat menyebabkan terjadinya kondisi makrosomia pada janin, yang mana kondisi ini dapat meningkatkan terjadinya risiko trauma pada saat kelahiran karena terjadi disproporsi kepala panggul, sehingga evaluasi kemungkinan berat badan dan ukuran bayi saat dilahirkan sangat diperlukan agar dapat menentukan cara bayi akan dilahirkan. Kondisi ibu diabetes melitus juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme tubuh meliputi metabolisme glukosa darah, besi, kalsium dan magnesium. Selain itu bayi juga dapat mengalami kejadian polisitemia yang ditunjukan dengan pletorik, letargi pada bayi sehingga dapat menyebabkan terjadinya hiperbilirubinemia yang diperlihatkan dengan ikterik pada pasien.
3
Bayi lahir dari ibu diabetes melitus dapat memilki gangguan fungsi pernafasan yang disebabkan oleh surfaktan defisiensi atau transien takipneu setelah persalinan.
Gangguan
fungsi
jantung
juga
dapat
terjadi
karena
adanya
intraventricular septal hypertrophy dan kardiomiopati. Komplikasi-komplikasi yang timbul pada bayi tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem saraf pusat yang menimbulkan gejala kejang, jitteriness, letargi, gangguan tonus dan gangguan gerakan.
B. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dibuat rumusan masalah penelitian: Apakah kejadian hipoglikemia dan makrosomia pada bayi yang dilahirkan dari ibu diabetes melitus lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu tidak diabetes melitus di ruang rawat instalasi maternal perinatal (IMP) RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, dan apakah kejadian tersebut dipengaruhi oleh faktor risiko lain?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diabetes melitus pada kehamilan terhadap kejadian makrosomia dan hipoglikemia pada saat neonatus.
4
2. Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui morbiditas yang terjadi pada bayi yang lahir dari ibu diabetesw melitus serta faktor resiko lain yang mempengaruhi kejadian tersebut dan dapat dijadikan acuan untuk tata laksana kondisi tersebut di RSUP DR. Sardjito.
D. Manfaat Penelitian Hasil
penelitian
diharapkan
dapat
memperjelas
besar
kemungkinan
hipoglikemia dan makrosomia yang dapat terjadi pada bayi dari ibu diabetes melitus sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam manajemen bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus.
5
E. Keaslian penelitian Tabel 1. Ringkasan studi morbiditas pada bayi ibu diabetes melitus Peneliti, tahun
Desain penelitian
Subyek penelitian
Hasil penelitian
Perbedaan dengan penelitian ini
Peaceet al., 2010
Kohort prospektif
47 bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus
Hipoglikemia dan hiperbilirubinemia pada bayi ibu diabetes melitus lebih tinggi dibanding bayi dari ibu tidak diabetes melitus (p=0,04). Tetapi angka kematian tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing morbiditas terhadap morbiditas yang lain.
Mahmoodet al., 2008
Kohort prospektif
52 bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus
Hipoglikemia terjadi pada 23% kasus dan lebih tinggi pada pregestational diabetes dibandingkan dengan gestational diabetes. Polisitemia lebih tinggi pada gestasional diabetes dengan niali statistik signifikan (p < 0,05)
Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing morbiditas terhadap morbiditas yang lain.
Cordero et al., 2014
Kohort retrospektif
311 bayi yang lahir dari ibu diabetes melitus dengan besar masa kehamilan
21%, bayi lahir prematur dengan berat badan lahir besar kelahiran banyak dilakukan secara SC dan44% membutuhkan perawatan intensif
Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing morbiditas terhadap morbiditas yang lain.
6