1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari bertujuan untuk meningkatkan diri dan membentuk pribadi yang lebih baik. Hal ini, tidak terlepas dari upaya individu itu sendiri untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Setiap aktifitas atau tugas yang dikerjakan diperlukan adanya konsentrasi dan kefokusan agar tujuan yang diinginkan tercapai dengan maksimal. Konsentrasi dimaksudkan untuk memusatkan segenap kekuatan dan perhatian pada suatu situasi belajar sehingga membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian (Sardiman, 2011). Dalam situasi belajar, konsentrasi dan pemusatan perhatian itu didapat ketika kondisi seorang individu merasa nyaman mengikuti perkuliahannya, nyaman mengerjakan tugas dan fokus pada aktifitas yang dikerjakannya. Kondisi fokus dan konsentrasi penuh pada apa yang ingin dicapai individu yang disebut flow. Flow dibutuhkan dalam berbagai aktifitas termasuk aktifitas akademik yang disebut flow akademik (Yuwanto, 2010). Namun, tidak semua individu mampu mengalami kondisi flow saat melakukan aktivitas akademik, artinya individu akan mampu mencapai flow apabila ia memiliki kemampuan dalam menjalankan aktifitas yang dilakukannya. Flow dapat memberikan manfaat bagi individu antara lain dapat lebih fokus, kreatif, dan lebih mudah menyerap materi perkuliahan. Sehingga berdampak pada hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, flow akademik diperlukan untuk meraih prestasi akademik (Yuwanto, 2011). Artinya, untuk meraih prestasi itu,
2
seorang individu harus mempunyai kemampuan dan orientasi tugas yang menyeluruh agar dapat mencapai hasil maksimal. Peneliti tertarik untuk meneliti topik ini karena sampai saat ini, sepengetahuan peneliti berdasarkan literatur yang ada dari perpustakaan UIN Suska Riau belum ditemukan referensi terkait motivasi berprestasi dan flow akademik selain Karolina Arif (2013) dan Yuwanto (2012). Masih sedikitnya penelitian terkait motivasi berprestasi ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti. Penelitian ini difokuskan pada area akademik seperti, mengerjakan tugas belajar, belajar yang membutuhkan daya konsentrasi, fokus pada suatu pekerjaan dan memiliki motivasi intrinsik untuk berprestasi. Hal ini dapat dilihat dari fenomena awal yang terjadi di menwa satuan 042/IB dimana masih terdapat anggota yang kurang berminat dalam membaca dan mengulang pelajaran, tidak mengerjakan tugas belajar, tidak fokus pada suatu pekerjaan. Selain itu, masih ada juga anggota yang suka datang terlambat bahkan sampai bolos kuliah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau mengatakan Bahwa: “jujur saya katakan bahwa saya lebih menikmati menjadi anggota menwa, meskipun saya tetap dapat menikmati kegiatan yang ada diperkuliahan hanya saja konsentarasi yang berubah-rubah dalam menjalankan kegiatan akademik. Jika kegiatan dimenwa tidak dilaksanakan maka akan ada sanksi tegas dari pimpinan sedangkan jika diakademik sanksi tersebut tidak dirasakan saat itu dan tidak mengikat makanya kebanyakan dari anggota menwa lebih menfokuskan kegiatan yang ada di menwa, kegiatan dimenwa lebih menantang dan langsung mengaplikasikan dilapangan teori yang telah diberikan oleh atasan, sedangankan kegiatan akademik hanya bersifat teori semata.”.( wawancara Ramlan semester XI, Maret 2013).
3
Selanjutnya juga hampir sama dengan hasil wawancara yang pertama yaitu sebagai berikut : “saya dapat menikmati kegiatan akademik seperti awal saya masuk kuliah, hanya saja konsentarasi dan motivasi terhadap kegiatan akademik yang terkadang turun naik. Ketika dikelas terkadang saya memikirkan kegiatan dimenwa maknya saya tidak dapat berkonsentrasi penuh. Kegiatan di menwa ada sanksi jika tidak dilaksanakan sedangkan dikampus dampaknya jauh kedepan seperti masa study yang relatif lebih lama karena mata kuliah yang masih banyak belum diambil dan ada juga yang harus diulang. Kegiatan dimenwa membuat saya bersemangat untuk terus melaksanakannya dengan baik dan tidak ingin melewatkannya setiap kegiatan yang ada karena saya merasa kegiatan yang ada dimenwa bener-benar mencerminkan kepribadian saya. Berbeda jika melaksanakan kegiatan akademik saya merasa jenuh apalagi jika harus mengulang atau mengambil matakuliah dengan para junior hal itu terkadang membuat saya malu dan kurang berseangat melakukannya.” (wawancara Nelawati Semester IX, Maret 2013). “setelah menjadi anggota menwa saya kurang bisa menikmati kegiatan akademik menurut saya saya lebih menyukai kegiatan yang ada di menwa dan saya dapat melakukannya dengan konsentrasi yang tinggi saat itu. Berbeda apa bila saya melakukan kegiatan akademik konsentrasi agak menurun dan mudah terpecah sehingga saya tidak dapat fokus, kegiatan menwa itu menyenangkan, apabila saya tekun melaksanakannya dengan baik saya akan mendapatkan penilaian positif dari atasan dan jika saya mampu memanfaatkan kesempatan dan apa yang saya punya maka peluang untuk berkarir lebih baik kedepannya lebih terbuka lebar, selain itu mengikuti kegiatan menwa memperbanyak relasi, mengenal orang-orang penting baik dikampus, aparat negara maupun orangorang pemerintahan, hal ini kan memudahkan saya kedepannya. Kegiatan dikampus hanya sebatas teori untuk masa depan masih belum dapat diprediksi jika hanya berbekalkan nilai yang ada.”.( wawancara Suryani Semester VII, 2013). Dari ketiga narasumber wawancara awal yang dilakukan, anggota menwa lebih memilih dan menikmati kegiatan dimenwa dibandingkan dengan kegiatan yang ada diakademik, angota menwa lebih dapat berkonsentrasi melakukan kegiatan dimenwa dan memiliki harapan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencapai flow, antara lain motivasi atau keinginan untuk terlibat dalam aktifitas yang akan dilakukan, keinginan membuat aktifitas yang dilakukan menyenangkan, kondisi fikiran dan
4
hati yang tenang sehingga dapat memusatkan perhatian pada aktifitas yang dilakukan. Seseorang akan semakin termotivasi dalam belajar ketika ia mengalami flow, meningkatnya motivasi otomatis meningkatkan prestasi belajarnya secara optimal. Dorongan atau usaha untuk meningkatkan prestasi belajar itulah yang disebut motivasi berprestasi. Menurut McClelland (dalam Hasibuan, 2001) mengatakan motivasi berprestasi adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan tantangan yang bertujuan untuk kemajuan dan pertumbuhan. Motivasi berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial atau fisik, mengatasi rintangan, dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing untuk melebihi yang lampau dan mengungguli orang lain, Hall dan Linzey (dalam Wirabayu, 2005). Motivasi berprestasi adalah kondisi internal yang spesifik dan mendorong perilaku seseorang untuk mengatasi kendala, melaksanakan kekuasan, berjuang untuk melakukan sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin. Motivasi berprestasi ini membuat prestasi sebagai sasaran itu sendiri. Individu yang mempunyai dorongan berprestasi tinggi umumnya suka menciptakan risiko. Menurut Herman (dalam Linda, 2004) motivasi berprestasi ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena motif berprestasi akan mendorong seseorang untuk mengatasi tantangan atau rintangan dan memecahkan masalah seseorang, bersaing secara sehat, serta akan berpengaruh pada prestasi kerja seseorang.
5
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik yang akademik maupun non akademik diperlukan kondisi flow dan motivasi berprestasi. Karena, dengan adanya keinginan dan konsentrasi yang tinggi terhadap apa yang mereka inginkan, maka setiap tantangan yang mereka hadapi akan terselesaikan dengan baik. Motivasi berprestasi yang tinggi pada seorang individu akan menciptakan flow akademik yang tinggi. Artinya, seseorang akan mencapai tujuan yang mereka inginkan secara optimal dengan konsentrasi yang penuh dalam setiap aktifitas yang mereka kerjakan, meskipun mereka melakukan berbagai macam kegiatan ataupun aktifitas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa flow dan motivasi berprestasi sangat berhubungan dan diperlukan dalam menjalankan setiap aktifitas akademik maupun non akademik agar semua aktifitas itu mencapai hasil yang maksimal.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah “Apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau?”
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui secara ilmiah hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau.
6
D. Keaslian Penelitian Penelitian tentang Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Flow Akademik Pada Anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau adalah penelitian kuantitatif yang difokuskan pada ada atau tidaknya hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada anggota Menwa di Satuan 042/IB UIN Suska Riau. Keaslian penelitian sebelumnya dilakukan oleh Evanti tahun 2012 dengan hasil menunjukkan 40,6% mahasiswa Fakultas psikologi ubaya memiliki motivasi yang rendah, sedangkan dalam penelitian Sugito tahun 2012 persentasi terbesar adalah 38,6% mahasiswa memiliki motivasi berprestasi rata-rata bawah. Penelitian tersebut hanya meneliti hubungan motivasi saja. Dan sepengetahuan peneliti, penelitian yang berhubungan dengan motivasi dan flow akademik hanya satu yaitu, diteliti oleh Makicin tahun 2007 dengan hasil menunjukkan korelasi positif antara motivasi berprestasi dan flow pada atlet renang. Penelitian itu menunjukkan bahwa atlet renang yang mengalami flow ketika latihan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Penelitian tentang motivasi dan flow pada area akademik dilakukan Yuwanto tahun 2012 dengan hasil menunjukkan ada korelasi positif antara motivasi dan flow akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya dengan jumlah sampel 109 mahasiswa angkatan 2008 dan 2009. Sedangan pada penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah hubungan antara motivasi berprestasi dengan flow akademik pada anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan objek penelitian adalah anggota Menwa Satuan 042/IB UIN Suska Riau.
7
E. Manfaat Penelitian 1.
Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang dapat bermanfaat dan dapat menjadi sebagai bahan rujukan dalam penelitian lain yang berkaitan dengan penulisan ilmiah, dengan adanya penelitian ini diharapkan juga dapat menambah khasanah ilmu, kuhususnya pada bidang psikologi pendidikan.
2.
Secara Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi berprestasi sehingga flow akademik akan lebih tercapai oleh anggota menwa satuan 042/IB UIN Suska Riau.