BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Semua aktivitas dalam dunia bisnis baik ruang lingkup besar, menengah maupun ruang lingkup kecil tidak akan lepas dari transaksi keuangan, dimana transaksi keuangan tersebut akan melibatkan perbankan sebagai perantara. Perbankan telah dikenal oleh masyarakat luas, teknologi saat ini dapat memudahkan masyarakat dalam mengetahui sumber informasi yang mereka perlukan salah satunya ialah informasi mengenai perbankan.Hal tersebut memicu masyarakat lebih selektif menanamkan dananya pada bank tertentu karena mudahnya informasi yang mereka peroleh.Tingkat kesehatan dan laporan keuangan bank dapat dengan mudah dilihat dari berbagai media yang ada, oleh masyarakat. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Industri perbankan syarat dengan risiko, karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat yang diputar dalam berbagai investasi seperti pembelian surat berharga, pemberian kredit dan penanaman dana lainnya. Untuk mengetahui kinerja suatu bank baik atau buruk, dilakukan penilaian terhadap bank apakah bank tersebut sehat atau tidak. Semakin banyak bank yang sehat, maka akan memperlancar lalu lintas keuangan suatu Negara. Dalam peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum, faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank dengan cakupan sebagai berikut: profil Risiko, Good Corporate Governance (GCG), Profitabilitas (earnings), dan permodalan (capital). Informasi yang dapat
Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
digunakan dalam menilai kinerja bank adalah dengan menganalisa tingkat likuiditas, solvabilitas, serta tingkat profitabilitas bank. Dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001 : 35) “Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama suatu periode tertentu”. Berdasarkan pendapat tersebut profitabilitas merupakan salah satu aspek penting dalam penilaian kinerja keuangan bank terutama dalam menghasilkan laba.Profitabilitas menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan laba dimana laba tersebut yang menjadi pendukung dalam perkembangan suatu bank.Kinerja bank dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasi bank, dapat terlihat dari tingkat profitabilitas yang dimiliki oleh bank tersebut. Profitabilitas penting bagi berbagai pihak, tidak hanya bagi pengelola bank saja.Bagi perusahaan profitabilitas penting dalam menilai dan mengukur pendapatan yang diperoleh.
Bagi masyarakat tidak akan merasa ragu untuk
menyimpan uangnya di bank, bila bank yang bersangkutan memiliki tingkat profitabilitas yang baik. Bagi pemerintah bank yang memiliki profitabilitas tinggi, maka bank tersebut dapat dikategorikan ke dalam bank yang sehat. Tingkat profitabilitas bank dapat diukur dengan cara menganalisis laporan keuangan bank dan menganalisis rasio-rasio didalamnya. Menurut Lukman Dendawijaya (2009:118), analisis rasio untuk mengukur profitabilitas suatu bank umumnya yaitu: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Rasio Biaya Operasional (BOPO), dan Net Profit Margin (NPM). Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas bank. ROA menunjukan tingkat efisiensi dalam pengelolaan aset yang dilakukan bank juga menunjukan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset bank. Dikemukakan oleh Frianto Pandia (2012:71) return on assets adalah: Rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menujukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan. ROA merupakan indikator kemampuan perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh bank. Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Lukman Dendawijaya (2009:118) mengemukakan bahwa semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.Berdasarkan pernyataan tersebut ROA dapat mengukur tingkat laba yang diperoleh oleh bank dan sebeberapa baik bank dalam mengelola aset yang dimilikinya. Berbagai permasalahan yang ada dalam dunia perbankan menimbulkan persaingan yang sangat ketat di dalamnya, bank swasta maupun bank milik pemerintah saling bersaing demi mencapai tingkat kesehatan bank yang baik. Namun pada kenyataannya usaha yang dilakukan oleh berbagai lembaga perbankan tidak semua sesuai dengan target yang direncakan. Terdapat beberapa dari bank swasta dan bank milik pemerintah yang mengalami permasalahan di dalam tingkat kesehatan bank itu sendiri. Lembaga perbankan di indonesia meliputi Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional Devisa, Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa, Bank Pemerintah Daerah, Bank Perkreditan Rakyat, Bank Syariah, Bank Campuran dan Bank Asing. Bank yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bank umum swasta nasional (BUSN) devisa yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI). Alasan memilih bank tersebut karena bank devisa merupakan bank yang dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing, sehingga aktivitas bank di bidang jasa dapat lebih luas dibandingkan dengan bank non devisa. Selain itu penelitian yang terkait, dengan menggunakan objek Bank Umum Swasta Nasional Devisa belum pernah dilakukan sebelumnya.
Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Tabel 1.1 Profitabilitas (ROA) BUSN Devisa yang Terdaftar di BEI ROA (%) NO Nama Bank 2010 2011 2012 1 Bank Artha graha internasional, Tbk 0.76 0.72 0.66 2 Pan indonesia bank, Tbk 1.76 2.02 1.96 3 Bank nusantara parahyangan, Tbk 1.5 1.53 1.57 4 Bank OCBC NISP, Tbk 1.29 1.91 1.79 5 Bank central asia, Tbk 3.5 3.8 3.6 6 Bank Permata, Tbk 1.9 1.66 1.7 7 Bank CIMB Niaga, Tbk 2.75 2.85 3.18 8 Bank Bumi arta, Tbk 1.51 2.1 2.47 9 Bank Kesawan, Tbk 0.17 0.46 -0.81 10 Bank Mega, Tbk 2.45 2.29 2.74 11 Bank Windhu kencana internasional, Tbk 1.11 0.96 2.04 12 Bank Of india indonesia, Tbk 2.93 3.66 3.14 13 Bank Bukopin, Tbk 1.62 1.87 1.83 14 Bank Himpunan saudara, Tbk 2.78 3 2.78 15 Bank BRI agroniaga, Tbk 0.67 1.39 1.63 16 Bank Danamon, Tbk 2.7 2.6 2.7 17 Bank Ekonomi Raharja, Tbk 1.78 1.49 1.02 18 Bank ICB Bumiputra, Tbk 0.51 -1.64 0,09 19 Bank Sinarmas, Tbk 1.44 1.07 1.74 20 Bank Internasional Indonesia, Tbk 1.14 1.13 1.62 21 Bank Mutiara 2.53 2.17 1.06 22 Bank Mayapada Internasional, Tbk 1.22 2.07 2.41 Sumber :Hasil pengolahan data, Bursa Efek Indonesia tahun 2014
2013 1.39 1.85 1.58 1.81 3.8 1.66 2.76 2.05 0.07 1.14 1.74 3.8 1.75 2.23 1.66 2.5 1.19 -0.93 1.71 1.71 -7.58 2.53
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat terlihat pencapaian profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada periode 2010 sampai dengan 2013. Secara keseluruhan tingkat ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada empat tahun terakhir fluktuatif dan cenderung menurun. Beberapa bank yang terdaftar memiliki tingkat ROA kurang dari standar minimal ROA yang ditetapkan dalam surat edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yaitu1,5%. Dari 22 bank selama empat periode, didapat 88 ROA dan terdapat 25 atau sekitar 28% ROA yang berada dibawah standar ROA bank
Indonesia.
Selain itu
Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
terdapat beberapa bank yang memiliki tingkat ROA yang negatif seperti bank kesawan dan bank ICB bumiputra. Melihat kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI memiliki permasalahan dalam mengoptimalkan kinerja keuangannya sehingga pencapaian tingkat profitabilitas bank belum optimal. Profitabilitas merupakan salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank. Diungkapkan oleh Kasmir (2008:44) “Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara profitabilitas terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan.” Ketika profitabilitas bank tersebut tinggi maka akanmemberikan nilai yang tinggi pada penilaian kesehatan bank sehingga bank tersebut dinilai sehat. Namun sebaliknya ketika profitabilitas bank tersebut rendah maka akan memberikan nilai yang rendah pada penilaian kesehatan bank sehingga bank tersebut di nilai kurang sehat. Dampak dari profitabilitas bank yang rendah juga akan mengakibatkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut, dikemukakan oleh Sastradipoera (2004:275) “…profitabilitas yang rendah akan menurunkan kredibilitas nasabah terhadap manajemen bisnis perbankan..”. Profitabilitas ialah pendukung di dalam menjaga keberlangsungan usaha bank, seperti diungkapkan oleh Boy Leon dan Sony Ericson (2008:31) “Bank harus senantiasa menjaga profitabilitasnya untuk menjaga keberlangsungan usahanya”. Kinerja manajemen dalam mengelola perbankan harus dilakukan secara profesional sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal terusmenerus. Bank merupakan lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai penyalur dan penghimpun dana masyarakat. Keuntungan utama yang diperoleh bank, bersumber dari selisih bunga pinjaman terhadap bunga simpanan, dimana bunga pinjaman lebih tinggi dari bunga simpanan. Selain laba yang diperoleh bank bersumber dari selisih bunga,laba yang diperoleh bank juga dapat diperoleh dari biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah melalui jasa-jasa bank lainnya yang dikenal dengan Fee based. Pengelolaan spread based dilakukan bersamaan dengan fee based sebagai kelengkapan jasa perbankan. Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Mengingat persaingan di dalam dunia perbankan saat ini sangat ketat terutama dalam segi produk bank , menuntut pihak manajemen bank harus lebih inovatif dan kreatif dalam menarik nasabah. Sehingga selain aktivitas menghimpun dan menyalurkan dana, perbankan juga melakukan kegiatan jasajasa pendukung lainnya yang bertujuan untuk memperlancar dan mendukung proses yang dilakukan perbankan dalam menghimpun dana dan menyalurkan dana. Jasa-jasa tersebut dilakukan oleh bank adalah bagian dari strategi dari perbankan dalam menarik nasabah. Bank yang memiliki berbagai jenis jasa di dalam aktivitasnya maka akan semakin baik bank tersebut karena nasabah dapat melakukan berbagai macam aktivitas perbankan di dalam satu bank saja. Dan hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan tingkat profitabilitas dari suatu bank. Dikemukakan oleh Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah (dalam Ezer, 2011) : Perbankan nasional diperkirakan akan merevisi Rencana Bisnis Bank (RBB) pada semester II- 2012 ini untuk mengantisipasi kebijakan BI yang akan mengerem laju kredit perbankan. Sebab pertumbuhan kredit yang terlampau tinggi berpotensi menimbulkan overheating ekonomi.Selain merevisi RBB, bank nasional dapat mendorong peningkatan pendapatan non bunga (fee based income).Dengan demikian, bank nasional tetap dapat menjaga laba tinggi meskipun pendapatan dari bunga kredit agak menipis karena pengucuran kredit direm. Dikarenakan pertumbuhan kredit yang tinggi akan menyebabkan suatu kondisi dimana pertumbuhan ekonomi melebihi kapasitas ekonomi. Bank Indonesia (BI) menerapkan kebijakan untuk mengerem laju kredit perbankan. Oleh karena itu perbankan tidak hanya dapat mengandalkan keuntungan yang diperolehnya dari Spread based saja bank juga dapat memperoleh keuntungan dari kegiatan jasa-jasa lainnya (fee based income). Fee based income dapat meningkatkan pendapatan bank dengan cara menjual jasa-jasa bank seperti kiriman uang, kliring, inkaso dan lain sebagainya. Dengan fee based income bank dapat memperoleh keuntungan secara efektif dan dapat terbebas dari resiko kredit macet. Peningkatan keuntungan yang diperoleh oleh bank secara efektif dan efisien akan membuktikan kinerja yang baik di dalam suatu bank. Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Fee based income memperoleh pendapatan dari biaya-biaya jasa lainnya yang diterima oleh bank. Dikemukakan oleh Kasmir (2008:6) biaya yang dipungut dari jasa-jasa bank lainnya”… meliputi biaya kirim, biaya tagih, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya iuran, biaya sewa dan biaya-biaya lainnya.” Banyak usaha yang dilakukan oleh lembaga perbankan, salah satunya ialah dengan menambah aktivitas perbankan di dalam jasa-jasa lainnya. Dikutip dari artikel Rosiana dan Bagus (2012) “PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) gencar meningkatkan pendapatan non bunga, hingga akhir 2012 menargetkan tambahan pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar Rp 1 triliun dari penggunaan elektronik banking.” Di sisi lain, dikutip dari artikel Franedya (2012): PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus berusaha meningkatkan pendapatan non bunga (fee based income) untuk mendukung kinerja keuangan. Salah satunya memperbanyak kerjasama dengan institusi lain dalam pengiriman uang. Seperti dengan PT Telekominikasi Indonesia Tbk. Dalam kerjasama ini, BTN bertindak sebagai agen produk Delivery Money Access atau Delima milik Telkom.Jadi, setiap pengiriman uang melalui layanan Delima dapat dicairkan di cabang BTN. Nasabah dikenakan fee Rp 12.000 per transaksi. Peningkatan jasa-jasa lainnya yang dilakukan oleh berbagai lembaga perbankan memperkuat pentingnya meningkatkan berbagai produk jasa yang dimiliki oleh suatu bank. Mandala Manurung dan Prathama Rahardja (2004:155) mengungkapkan, bahwa “… Pendapatan non-bunga harus ditingkatkan dengan cara memperbanyak dan meningkatkan kuantitas dan kualitas produk jasa-jasa perbankan” Berikut ini merupakan berbagai teori mengenai hubungan fee based income terhadap profitabilitas bank : Dikemukakan oleh Graddy dan Spencer (1990:26) Sumber pendapatan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: (1) Sumber pendapatan utama (main source revenue) adalah selisih suku bunga (spread based) antara suku bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dengan suku bunga yang dibayarkan pada nasabah. (2) Sumber pendapatan lain (other source revenue) adalah fees and other non interest income atau
Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
disebut fee based income. Pada total aset yang sama, semakin tinggi fee based income akan menghasilkan ROA yang semakin tinggi. Sedangkan Kusuma (2005:39) mengemukakan hubungan pengaruh fee based income terhadap return on assets “Apabila Fee based income dan Return On Asset (ROA) dalam keadaan yang normal, dan sama-sama bertujuan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan (Bank), maka disini fee based income mempunyai pengaruh terhadap return on asset (ROA)”. Penelitian mengenai fee based income terhadap profitabilitas bank telah dilakukan oleh berbagai pihak. Penelitian-penelitian tersebut menghasilkan berbagai kesimpulan mengenai hubungan keduanya. Berikut ini merupakan hasil dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai fee based income terhadap profitabilitas bank. Dalam Jurnal Analisis Hubungan Spread of Interest Rate, Fee based income, dan Loan to Deposit Ratio dengan ROA pada Perbankan di Jawa Timur Vol.1 oleh Pompong B. Setiadi : Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Spread of Interest Rate, Fee based income, dan Loan to Deposit Ratio dengan profitabilitas (ROA) pada Bank Pemerintah. Artinya bahwa, secara bersama-sama spread of interest rate, fee based income, dan loan to deposit ratio sangat mempengaruhi profitabilitas (ROA) Bank Pemerintah, Bank Umum Swasta Nasional, dan Bank Asing. Jurnal Determinants of Bank Profitability in a Developing Economy : Empirical Evidence From The Philippines, Vol. 4, 2008 oleh Fadzlan Sufian dan Royfaizal Razali Chong : Temuan empiris menunjukkan bahwa ukuran, risiko kredit, dan perilaku preferensi beban yang berhubungan negatif dengan profitabilitas bank, sedangkan pendapatan non-bunga dan kapitalisasi memiliki dampak positif. Jurnal Analisis Fee based income Dampaknya Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia. Tbk), Vol.9, 2010 oleh Sri Dewi Anggadini : Dari hasil penelitian dan pembahasan regresi linier diperoleh
Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
Y=1.725629242+1.51635E-06 dan koefisien korelasi menunjukan pengaruh fee based income dan profitabilitas sangat kuat dan searah Jurnal berikutnya Determinants and consequences of non-interest income diversification of commercial banks in OECD countries, vol 12, oleh Joon-Ho Hahm :menemukan bahwa sementara bank dengan saham pendapatan non - bunga yang lebih tinggi cenderung menunjukkan ROA serentak lebih tinggi. Selanjutnya dalam skripsi pengaruh fee based income terhadap profitabilitas pada bank asing 2010 oleh Dwi nopalia, dapat diketahui fee based income memberikan pengaruh sebesar 14,6% terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya ialah didalam segi objek penelitian. Dimana yang akan menjadi objek penelitian adalah Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. Diharapkan fee based income dapat menjadi salah satu aktivitas perbankan yang mempunyai andil besar terhadap pencapaian laba, dan laba yang dihasilkan oleh bank tersebut akan berpeluang menaikan tingkat profitabilitas suatu bank. Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang terjadi maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh fee based income terhadap profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI periode 2010-2013” .
1.2.Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan
uraian
latar
belakang
permasalahan
diatas
maka
permasalahan yang akan ditelaah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana gambaran fee based income pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. 2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. 3. Bagaimana pengaruh fee based income terhadap profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan ialah untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan proporsi fee based income dan tingkat profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. Serta menganalisa lebih dalam bagaimana kinerja keuangan dari Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. Tujuan penelitian ini ialah untuk : 1. Mengetahui gambaran fee based income pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. 2. Mengetahui gambaran profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI. 3. Mengetahui pengaruh fee based income terhadap profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di BEI.
1.4.Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkuat teori yang ada mengenai kesehatan suatu bank terutama profitabilitas bank itu sendiri. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu yang ada mengenai dunia perbankan. 1.4.2. Kegunaan Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber masukan dan referensi terhadap penyelesaian masalah yang ada mengenai tingkat kesehatan suatu bank terutama profitabilitas bank. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi rujukan pertimbangan kinerja keuangan suatu bank.
Nita Nur Astri, 2014 Pengaruh Fee Based Income Terhadap Profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bei Periode 2010-2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu