BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan bisnis yang semakin meningkat di Indonesia. Dengan berkembangnya industri-industri saat ini, maka muncul banyaknya para pesaing dalam industri yang sama, misalnya pada industri mebel dan khususnya spring bed. Banyak para industri yang bersaing untuk memberikan kualitas yang memuaskan pada konsumen. Di bantu dengan pertumbuhan properti di Indonesia yang mendorong penjualan spring bed karena banyaknya para developer yang menawarkan properti lengkap dengan seisinya. Seiring dengan berkembangannya pertumbuhan bisnis properti ini seperti didirikannya perumahan baru akan mempengaruhi jumlah permintaan spring bed mencapai 30%. Pihak konsumen maupun developer akan menyesuaikan dengan barang-barang yang akan digunakan untuk mengisi ruangan kamar. Tentunya kenyamanan sangat didambakan oleh para konsumen dalam menikmati waktu tidur. Konsumen akan memilih kualitas yang bagus dan tentunya juga harga yang sesuai. Hal ini akan mendorong para industri untuk terus melakukan suatu inovasi terhadap produk-produk spring bed agar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan industri terus melakukan inovasi, hal ini membawa dampak buruk bagi para pihak ritel. PT. Central Karya Sentosa merupakan perusahaan ritel yang bergerak di bidang furniture yang terletak di Jl. Raya Dramaga Km.7 No.5, Bogor. Perusahaan ini merupakan perusahaan ritel yang menjual produk spring bed. Kendala yang dialami oleh perusahaan adalah stok barang yang lama tidak terjual karena permintaan konsumen lebih pada produk terbaru yang dikeluarkan oleh pabrik. Seringnya terjadi penumpukan stok barang lama karena peminat dari konsumen sendiri berkurang. Perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah stok barang karena penjualan terhadap unit spring bed tidak menentu. Hal ini mengakibatkan jumlah stok mengalami kelebihan stok (overstock) maupun kekurangan stok (out of stock). Tingkat peminatan konsumen terhadap barang yang berbeda-beda juga mempersulit perusahaan dalam melakukan pemesanan stok barang. Berikut adalah data penjualan spring bed pada PT. Central Karya Sentosa : 1
2
Data Penjualan Spring Bed Bigland Periode Januari 2013 sampai Mei 2014
BULAN
Type Kids
Big Land Standard
King Size
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei
19 25 21 26 24 25 21 19 23 26 30 38 21 25 23 27 25
27 33 31 30 26 32 30 27 30 35 31 37 26 31 30 32 29
13 16 15 19 14 17 15 18 17 15 16 23 15 18 16 20 18
Tabel 1.1 Penjualan Spring Bed Bigland
Data Penjualan Spring Bed Airland Periode Januari 2013 sampai Mei 2014 BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei
Airland
Kids 16 20 22 25 21 17 21 19 23 24 27 32 18 24 20 25 26
Standard
King Size
22 27 24 23 28 32 27 32 26 23 28 36 25 30 27 30 27
15 18 13 15 18 20 14 16 18 16 20 26 18 22 19 23 20
Tabel 1.2 Penjualan Spring Bed Airland
3
Data Penjualan Spring Bed Guhdo Periode Januari 2013 sampai Mei 2014
BULAN
Type Kids
Guhdo Standard
King Size
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei
21 25 22 24 18 23 18 22 25 20 23 29 23 28 29 26 25
28 23 29 25 22 26 30 34 28 24 29 38 29 32 28 34 30
19 16 20 17 19 16 20 14 18 14 17 25 22 20 24 21 19
Tabel 1.3 Penjualan Spring Bed Guhdo
Permasalahan ini harus segera diselesaikan agar tidak terjadi penumpukan stok barang. Penumpukan stok barang sendiri akan mengakibatkan kemacetan dalam perputaran modal. Jika dilihat dari kondisi perusahaan saat ini, perusahaan akan mengalami penurunan dalam penjualan karena stok barang lama semakin banyak, sementara inovasi produk yang dikeluarkan oleh pabrik semakin banyak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perusahaan pun harus melakukan peramalan penjualan untuk periode kedepannya. Perusahaan melakukan terhadap peramalan penjualan atas produk di masa mendatang. Dengan cara seperti itu, maka perusahaan dapat menentukan jumlah barang yang harus ready stock agar tidak mengalami kelebihan stok (over stock) maupun kekurangan stok (out of stock). Metode forecasting dan inventory merupakan metode yang tepat untuk memecahkan masalah pada perusahaan ini. Penggunaan metode forecasting dapat membantu perusahaan dalam melakukan peramalan penjualan produk. Perusahaan dapat merencanakan jumlah stok yang harus disediakan di masa mendatang agar mampu memenuhi permintaan atas
konsumen.
Apabila
tidak
adanya
peramalan
terhadap
jumlah
stok
4
memungkinkan akan terjadinya hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Misalnya, jumlah stok barang tidak dapat memenuhi atas permintaan dari konsumen. Dan apabila jumlah stok barang mengalami kelebihan, dengan kata lain barang yang telah disediakan oleh perusahaan pun tidak laku. Menurut Nakano, Mikihisa; Oji, Nobunori dalam jurnalnya yang berjudul “The Transition From A Judgmental To An Integrative Method In Demand Forecasting”, menjelaskan bahwa “The forecasting department showed the benefits of new forecasting and planning process by achieving the actual performance that both inventory and out of stocks were reduced.” Dimana penjelasan tersebut memiliki arti Departemen peramalan menunjukkan manfaat dari proses peramalan dan perencanaan baru dengan mencapai kinerja aktual yang baik persediaan dan kekurangan stok saham dikurangi. Sementara itu, penggunaan model inventory agar dapat membantu perusahaan dalam mengendalikan persediaan agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Lebih tepatnya akan memakai metode ABC Analysis
yang dapat
menggolongkan barang berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan kemudian dibagi menjadi kelas-kelas besar terprioritas; biasanya kelas dinamai A, B, C, dan seterusnya secara berurutan dari peringkat nilai tertinggi hingga terendah, oleh karena itu analisis ini dinamakan “Analisis ABC”. Menurut Teunter, Ruud H; Babai, M Zied; Syntetos, Aris A dalam jurnalnya yang berjudul “ABC Classification: Service Levels and Inventory Costs”, dijelaskan bahwa ABC inventory classification systems are widely used by business firms to streamline the organization and Management of inventories consisting of very large numbers of distinct items, referred to as stock-keeping units (SKUs). Dimana penjelasan tersebut memiliki arti sistem klasifikasi persediaan ABC banyak digunakan oleh perusahaan bisnis untuk merampingkan organisasi dan manajemen persediaan terdiri dari jumlah yang sangat besar item yang berbeda, disebut sebagai stock-keeping units (SKUs).
5
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah dikemukakan, maka penulis berusaha mengidentifikasikan masalah yang akan dijabarkan, yaitu sebagai berikut : 1. Apa yang harus dilakukan agar meminimalisir kelebihan stok (overstock) maupun kekurangan stok (out of stock) pada PT. Central Karya Sentosa? 2. Bagaimana mengatasi jumlah persediaan barang sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan pada PT. Central Karya Sentosa? 3. Kapan titik waktu pemesanan ulang produk spring bed pada PT. Central Karya Sentosa?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan tugas akhir dengan konsentrasi entrepreneurship, guna memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sarjana ekonomi studi manajemen pada Universitas Bina Nusantara. Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menentukan langkah yang tepat agar dapat meminimalisir kelebihan stok (overstock) maupun kekurangan stok (out of stock) pada PT. Central Karya Sentosa 2. Untuk menganalisis persediaan pada PT. Central Karya Sentosa dalam menentukan jumlah stok barang agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. 3. Untuk mengetahui titik pemesanan ulang terhadap produk pada PT. Central Karya Sentosa. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini berguna bagi pihak perusahaan dan juga bagi penulis. Diharapkan pula hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
6
1. Kegunaan teoritis : Memberikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada tentang operasional khususnya mengenai peramalan penjualan dan membagi produk ke dalam beberapa kelas sehingga dapat melakukan pengendalian persediaan stok barang. Selain itu, penelitian ini berguna sebagai salah satu informasi bagi para peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode operasional yang dipakai dalam suatu perusahaan.
2. Kegunaan operasional : a. Bagi perusahaan Memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan yang menjadi lokasi penelitian mengenai tema pokok penelitian ini, yakni tentang manajemen operasional. b. Bagi pendidikan Memberikan informasi kepada para pembaca mengenai hasil penelitian yang berupa kesimpulan hasil penelitian serta memberikan saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan analisa dan pengetahuan yang berkaitan dengan metode peramalan dan pengendalian persediaan stok barang dan dapat memberikan perubahan pada perusahaan di masa yang akan datang.