BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Hallyu atau Korean Wave (Gelombang Korea) adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia. Umumnya Hallyu memicu banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa Korea dan kebudayaan Korea. Kegemaran akan budaya pop Korea dimulai di Republik Rakyat Cina dan Asia Tenggara mulai akhir 1990-an. Pada saat ini, Hallyu diikuti dengan banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan, seperti masakan, barang elektronik, musik, film, fashion, tren make-up bahkan operasi plastik. Fenomena
ini
turut
mempromosikan
Bahasa
Korea
dan
budaya.
(http://wikipedia.com) Masyarakat di seluruh dunia ketika melihat produk baru yang menarik di video K-Pop dan drama favorit mereka membuat mereka ingin membeli produk tersebut. Melihat jaman yang sudah terhubung melalui internet dan layanan jaringan sosial, Korea telah menjadi sebuah negara baru dalam ekspor di banyak negara. Hallyu Wave juga membuat dampak pasar untuk Korean Beauty juga menjadi booming, dengan banyak wisatawan yang datang khusus untuk berbelanja kebutuhan kosmetik dan perawatan kecantikan atau membeli versi yang telah diekspor di negara asal mereka. Karena K-Pop banyak orang orang tertarik pada produk Korea, yang membuat ekspor di negara tersebut kini kian meningkat pesat di berbagai belahan dunia. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1. (http://koreanindo.com)
1
TABEL 1.1 SOUTH KOREAN COSMETICS MARKET
Sumber : www.kcia.or.kr diakses pada tanggal 22 Februari 2012 Menurut KCIA (Korean Cosmetics Industry Association), pada tahun 1997 ada 130 produsen kosmetik di Republik Korea. Ini menunjukkan pertumbuhan di industri sejak tahun 1981 ketika hanya ada 32 produsen. Produksi telah meningkat terus sejak tahun 1994 bahkan memungkinkan untuk beberapa stabilisasi pada tahun 1997. GAMBAR 1.1 PRODUKSI KOSMETIK KOREA
Sumber : www.kcia.or.kr diakses pada tanggal 22 Februari 2012 2
Menurut data yang dirilis oleh Badan Statistik Korea, total penjualan kosmetik di Korea Selatan melampaui 10 triliun won atau $ 8870000000, pada 2011, naik 9,6% dari tahun lalu. Pasar kosmetik telah terus bertambah dari 7,9 triliun won pada tahun 2007. Pertumbuhan tersebut diberikan tidak hanya untuk meningkatkan belanja oleh warga Korea, tetapi juga untuk semakin populernya kosmetik Korea di kalangan pengunjung asing yang tertarik pada fashion dan make up dari bintang Korea. Di Indonesia pertumbuhan industri kosmetik saat ini berkembang pesat, Dari data International Cosmetics Club menyebutkan bahwa impor produk kosmetik mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 10 miliar per bulan. Bahkan, pada tahun 2006 impor selama setahun mencapai Rp 1 triliun. Sementara itu untuk pasaran lokal, menurut Persatuan Kosmetik Indonesia (Petosmi) omzet penjualan kosmetik bisa mencapai Rp 40 miliar untuk satu perusahaan besar dalam satu bulan, Darmadji, (2008). Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian kosmetik di Indonesia sangat besar. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian kaum wanita. Hal ini memberikan peluang bagi industri kosmetik di Indonesia, sehingga banyak bermunculan produk baru dipasaran yang dapat menimbulkan persaingan cukup ketat. Kosmetik statistik impor memperkirakan permintaan pasar melalui melihat, Duta Besar AS untuk Indonesia di Seoul. Menurut Biro Perdagangan pasar kosmetik Korea pada tahun 2004 oleh Indonesia, sebanyak 880 juta. Barang impor pasar tingkat pertumbuhan lebih dari 40 persen dua tahun dan kosmetik pasar telah tumbuh menjadi skala berat diperkirakan 1000000000 $ setahun.
3
Di setiap pusat perbelanjaan atau jalan utama terdapat minimal satu toko kosmetik produk lokal. Di Namdaemun, pusat perbelanjaan terkenal di Seoul, toko kosmetik mendominasi wilayah tersebut. Satu merk kosmetik bisa memiliki lebih dari lima toko di Namdaemun. Produk-produk kosmetik Korea tersebut antara lain Etude House, Missha, Palgantong, The Face Shop, Lanaige, Skin Food, Hanskin, dan lain-lain (www.buhaykorea.com). Salah satu produk kecantikan yang dirintis Korsel adalah Blemish Balm Cream atau BB Cream. Awalnya, BB Cream digunakan oleh para dokter kulit untuk membantu pasien yang baru saja menjalani operasi kulit dengan sinar laser. BB Cream berfungsi untuk menjaga, menenangkan dan merawat kulit yang sangat sensitif. Produk ini juga mampu menutupi luka pasca operasi, jerawat dan noda-noda kulit lainnya (www.aiushop.net.). Dalam penelitian ini penulis mengambil studi kasus pada Hillary Shop yang merupakan salah satu toko online yang menjual produk kosmetik Korea. Hillary Shop didirikan pada bulan September 2009 yang berlokasi di Jakarta. Hillary Shop didirikan oleh Ivanna. Alamat official websitenya yaitu www.hillaryshoponline.com, selain di website Hillary Shop juga membuat account di Facebook dengan nama HillaryShop Dua Sale. Hillary Shop bergerak dalam bidang penjualan, promosi dan pelayanan pesan antar kosmetik Korea baik dalam kota maupun luar kota. Produk Korea yang dijual yaitu antara lain Etude House, The Face Shop, Skin Food, serta kosmetik Korea lainnya seperti alat-alat yang berfungsi sebagai penunjang bentuk tubuh yang ideal, masker untuk perawatan wajah, perawatan tubuh, perawatan rambut dan lain sebagainya.
4
GAMBAR 1.2 WEB HILLARY SHOP
Sumber : www.hillaryshoponline.com diakses pada tanggal 21 Februari 2012 Hillary Shop berperan sebagai penjual produk, selain itu juga merupakan distributor dan menerima reseller, baik kepada toko-toko online lainnya yang menjual kosmetik Korea maupun kapada konsumen langsung. Jadi
tipe
bisnis
yang
digunakan
yaitu penjualan
bisnis
ke
bisnis
dan penjualan bisnis ke konsumen. Skala perusahaan ini termasuk skala perusahaan menengah karena area pemasarannya yang dijangkau dari dalam kota sampai luar kota wilayah Indonesia. Para pelanggan hanya tinggal mengakses ke www.hillaryshoponline.com atau melalui account facebook Hillary Shop (HillaryShop Dua Sale) untuk melihat contoh produk kosmetik. Pemesanan dapat dilakukan langsung pada website tersebut atau dengan mengirimkan email dan sms ke kontak yang disediakan, dan juga bisa langsung melalui Blackberry Massenger. Setelah itu owner akan mengkonfirmasi pesanan. Pembayaran dilakukan dengan mengirimkan tagihan ke rekening Ivanna selaku pemilik dari Hillary Shop. Produk yang dipesan akan dikirim ke alamat pelanggan dengan menggunakan jasa pengiriman barang dan akan sampai ke alamat pelanggan dua sampai 5
empat hari atau satu minggu setelah pemesanan tergantung wilayah tempat tinggal para konsumen. Gambar 1.3 merupakan beberapa contoh produk kosmetik yang ditawarkan oleh Hillary Shop seperti BB Cream, serum pemutih, perawatan rambut, perawatan tubuh dan masih banyak lagi produk kosmetik lainnya. GAMBAR 1.3 CONTOH PRODUK HILLARY SHOP
Sumber : www.hillaryshoponline.com diakses pada tanggal 21 Februari 2012 Disisi lain, perkembangan teknologi informasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak transformational pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya dunia bisnis. Setelah berlalunya era “total quality” dan “reengineering”, kini saatnya “era elektronik” yang ditandai dengan menjamurnya istilah-istilah e-business, euniversity, e-government, e-economy, e-entertainment, dan masih banyak lagi istilah sejenis. Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai 6
bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal penyempurnaan direct marketing. Internet menyediakan fasilitas-fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk berbisnis. Dimana fasilitas internet bisa memberikan kemudahan untuk melakukan penawaran, layanan terhadap pelanggan, penjualan dan promosi dengan harga yang relatif murah, tanpa harus menggunakan cara-cara promosi yang membutuhkan biaya lebih besar, seperti promosi dengan menggunakan poster, iklan di radio atau televisi, penjualan dengan toko ritel, dan lain-lain. Pemasar
melakukan
pemanfaatan
gerakan baru sebagai
teknologi
informasi
sebagai
tuntutan
zaman dengan
metode
pelengkap
dan
penyempurnaan dalam melakukan promosi, pemasaran, dan penyebarluasan produk secara lebih efektif dan efisien melalui sebuah sistem internet guna meningkatkan penjualan secara signifikan. Menurut Gould and Golob (2002:153), ada 3 (tiga) alternatif strategi bisnis menjadi pertimbangan beberapa calon pelaku bisnis kosmetik Korea yang muncul akibat adanya teknologi internet ini, yaitu: strategi pemasaran online dengan strategi produksi Pre Order (PO), strategi pemasaran online dengan strategi produksi make-to-stock, dan strategi pemasaran kombinasi online dan ritel dengan strategi produksi make-to-stock. Strategi pemasaran online dengan strategi produksi Pre Order (PO), adalah strategi pemasaran dengan membuka toko online, dan penjualannya dilakukan ketika ada pemesanan. Jadi pemasaran dilakukan di toko online tersebut dengan memajang gambar-gambar produk yang dijual, namun produk tersebut tidak siap dibeli melainkan siap dipesan. Owner akan memberikan batas pada masa PO tersebut biasanya sekitar 2-3 minggu. Dan ketika pelanggan berminat maka barang akan dipesan kemudian baru dikirim ke pelanggan.
7
Untuk strategi bisnis kedua, strategi pemasaran online dengan strategi produksi make-to-stock (O-MTS), adalah strategi bisnis dengan membuka toko online, dan owner melakukan pemesanan barang secara masal kemudian di-stock. Gambar-gambar produk dipajang ditoko online untuk dipasarkan, dan ketika pelanggan berminat untuk membeli, barang sudah siap dikirim. Strategi yang ketiga, strategi bisnis kombinasi online dan ritel dengan strategi produksi make-to-stock (K-MTS), untuk strategi ini pemasaran dilakukan di 2 (dua) toko, yaitu : toko online dan toko ritel. Pada strategi ini strategi produksinya harus make-to-stock, karena dengan adanya toko ritel mengharuskan pelaku bisnis melakukan display produk dan pemenuhan terhadap permintaan pelanggan secara langsung di toko ritel. Adanya niat beli akan menciptakan suatu potensi pasar, dimana niat beli ini tentunya adalah niat beli melalui via internet dalam mendorong terciptanya pasar cyber. Dengan mengetahui sejauh mana potensi pasar cyber yang ada dapat menjadikan peluang-peluang baru dalam memulai dan menjalankan bisnis dengan berbasis internet. Pemasaran yang dilakukan dalam sistem online marketing menjadi salah satu senjata pelengkap pemasaran untuk mencapai penjualan berlipat ditinjau pada pemakaian internet yang tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Tentunya dengan tingkat persentase hasil penjualan yang dicapai juga akan lebih besar. Selain digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar maupun kecil, online marketing juga digunakan oleh individu yang tidak terikat oleh instansi manapun untuk memulai suatu usaha ataupun menjadikannya sebagai lapangan bisnis. Walaupun dalam perkembangan bisnis internet milik sendiri dapat menjadi suatu hal yang sulit dihadapi. Hal ini tidaklah lepas dari sistem website yang dimana berperan sebagai media pembantu adanya pasar cyber yaitu sebagai vendor penyedia layanan jasa transaksi secara online. Menurut Hanson (2000:367), pemesanan e-commerce menangkap semua pemesanan yang dilakukan secara online dan dibayar kemudian melalui 8
telepon dan dibayar. Layanan seperti Auto-By-Tel menyarankan pemesanan melalui web tapi menyelesaikannya di dealer mobil. Banyak pelancong melakukan pemesanan online tapi melengkapi pembelian tiket di bandara udara. Pembelian
e-commerce
menggabungkan
antara
pemesanan
dan
pembayaran online. Ini adalah kategori yang paling cepat tumbuh dan paling menarik bagi pemasar Internet. Pembeli online menghubungkan aksi pemasaran langsung dengan pendapatan. Pemasar dapat melacak efisiensi usaha pemasaran mereka. E-commerce menjadi lokomotif yang menegaskan kemajuan web, perbaikan kinerja, dan insentif bagi teknologi baru. Selain itu juga meningkatkan peran strategi situs web, mengubah pola perilaku pembelian pada konsumen dan bisnis, dan memberi tekanan pada saluran distribusi tradisional. Sistem online perlu memahami tentang inventori, pajak, biaya pengiriman, dan kesepakatan penjualan yang tepat. Pemesanan dari situs web harus menuju jalur yang benar dalam sistem logistik perusahaan. Aturan harga dan konfigurasi produk perlu dikembangkan dan sebagian dibuat otomatis. Membuat situs web bertanggung jawab terhadap pendapatan berarti menguhubungkan situs web langsung dengan jantung perusahaan/interaksi dengan pelanggan. Situs e-commerce harus merespon terhadap permintaan pelanggan, dan mereka harus bekerja untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan. (Hanson, 2000:368) Semua penjualan menghadirkan peluang bagi e-commerce untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, menghantarkan nilai PACE (price, assortment, convinience, entertaiment) yang lebih tinggi. Ketika semuanya dipuaskan, dijamin e-commerce akan mencapai kesuksesan. (Hanson, 2000:376)
9
GAMBAR 1.4 DATA JUMLAH TRANSAKSI BISNIS MELALUI ONLINE SHOP DALAM LINGKUP ASIA PASIFIK What is your online shopping spending percentage of total monthly spending?
Base: All respondents shopping online in Q27 n=5618 Consumer Confidence Survey – Q1 2010 • Field dates March 8, 2010 – March 28, 2010 Sumber : http://at.nielsen.com/site/ diakses pada tanggal 5 Desember 2011 Berdasarkan gambar di atas konsumen online Cina dan Korea paling produktif membeli di kawasan Asia Pasifik dengan 95% dari pengguna internet berniat untuk melakukan pembelian melalui Web.
Dalam hal
berbelanja melalui internet, masyarakat Indonesia masih kalah tertinggal dibandingkan dengan negara Korea dan Cina, yang merupakan negara tetangga dalam lingkup Asia Pasifik. Hal ini dapat dilihat dalam data diatas, yaitu Indonesia masih menduduki peringkat ketujuh dalam hal berbelanja secara online. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nielsen pada tahun 10
2010, konsumen Korea lebih menyukai berbelanja buku, kosmetik, baju/accessories/sepatu melalui jaringan dunia maya. Menurut data dari www.internetworldstats.com, jumlah pengguna internet, baik secara global, terus meningkat tiap tahun. GRAFIK 1.1 PERTUMBUHAN PENGGUNA INTERNET SECARA GLOBAL
Sumber : www.internetworldstats.com diakses pada tanggal 5 Desember 2011 Apabila dilihat dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna internet baik secara global maupun nasional mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini jelas menjadi sebuah potensi bisnis yang sangat menjajikan. Hal ini diperkuat dengan komposisi pengguna internet. Menurut Yom dalam (Tjiptono & Diana, 2007:16), kalangan pendidikan tercatat sebagai pengguna paling banyak (59%), diikuti kalangan bisnis (21%), pemerintah (14%) dan sisanya pengguna individual. Apabila dilihat dari jumlah pengguna dan komposisi pengguna internet, bisnis benar-benar dapat berkembang di dunia maya. Pengguna internet di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.2. 11
TABEL 1.2 PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA Travel to Indonesia : Tourism in Indonesia Internet Usage and Population Statistics: Year
%Pen.
GDP p.c.*
Usage
Users
Population
2000
2.000.000
206.264.595
1,0 %
US$ 570
ITU
2007
20.000.000
224.481.720
8,9 %
US$ 1,916
ITU
2008
25.000.000
237.512.355
10,5 %
US$ 2,238
APJII
2009
30.000.000
240.271.522
12,5 %
US$ 2,329
ITU
2010
30.000.000
242.968.342
12,3 %
US$ 2,858
ITU
Source
Note: Per Capita GDP in US dollars, source: United Nations Department of Economic and Social Affairs Sumber : www.internetworldstats.com diakses pada tanggal 5 Desember 2011 Penggunaan layanan pembelian lewat internet (online shopping) di Indonesia juga meningkat drastis. Peningkatan pengguna internet terus meningkat sekitar 25 persen setiap tahunnya. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kemudahan dalam mengendalikan informasi yang berada di tangan publik. Tahun 2008 tercatat ada lebih dari 70 ribu situs, sementara tahun 2009 diperkirakan ada tambahan lima ribu pengguna baru. (Gendis, 2006:2) Pemanfaatan layanan pembelian melalui internet, selain menghadirkan banyak keuntungan bagi pemasar, juga menghadirkan banyak keuntungan bagi konsumen online. Menurut Kotler & Amstrong (2001:261) keuntungan bagi konsumen online antara lain memberikan kenyamanan. Pelanggan tidak perlu bergelut dengan lalu lintas, tidak perlu mencari tempat parkir dan berjalan dari toko ke toko. Konsumen dapat membandingkan merk, memeriksa harga dan memesan barang dagangan 24 jam sehari dari mana saja. Pembeli online terasa mudah dan pribadi pelanggan menemui sedikit 12
percekcokan sewaktu membeli. Pembelian online menawarkan beberapa keunggulan tambahan. Jasa online komersial dan internet memberi konsumen akses ke informasi pembandingan yang melimpah, informasi tentang perusahaan, produk dan pesaing. Konsumen sering berinteraksi dengan situs penjual untuk mencari informasi, produk atau jasa yang benar-benar konsumen inginkan, kemudian memesan atau men-download informasi di tempat. (Gendis, 2006:3) Menurut Chandra (2000:64-65) dalam tulisan ilmiahnya yang berjudul “Mengenal Koncumen di Dunia Digital : Proses Belanja Konsumen melalui Media Internet”, menjelaskan bahwa kekuatan terbesar dari internet yang membuatnya menjadi pilihan utama konsumen dalam berbelanja di masa depan ialah bahwa proses pencarian, evaluasi pilihan serta aktualisasi belanja terjadi sangat cepat, nyaman, serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Proses pencarian internet dapat diperkuat dengan diskusi melalui chat atau news group diantara sesama konsumen atau calon konsumen kemudian proses evaluasi untuk membanding-bandingkan serta membangun decision criteria. Selanjutnya proses transaksi pembelian. Menjamurnya toko online membuka peluang usaha dalam bidang produk kosmetik di internet yang banyak membidik remaja sebagai konsumenya banyak dari remaja yang berasal dari kalangan berpendidikan seperti mahasiswi. Berbagai macam produk
kosmetik dari ujung rambut sampai
ujung kaki seperti sepatu menyebabkan permintaan produk sangat banyak untuk memenuhi kebutuan wanita. Semakin maraknya bisnis di internet tentu saja hal ini akan mengakibatkan persaingan yang ketat, hal ini mengharuskan toko online untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat terus membuat toko kosmetik online dapat bertahan, tumbuh dan berkembang, dalam hal ini toko kosmetik online semakin dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik konsumen. Toko kosmetik online perlu mencermati perilaku konsumen dan 13
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumenya. Masingmasing konsumen memiliki pertimbangan sendiri dalam memutuskan membeli secara online. Hal tersebut yang menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian tentang “Pengaruh E-commerce “Hillary Shop” Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Korea”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang tersebut, maka dirumuskan pertanyaan penelitian (Research Question) sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap adanya toko online “Hillary Shop” yang menjual produk kosmetik Korea? 2. Faktor-faktor apa saja yang membuat konsumen tertarik untuk membeli produk kosmetik Korea melalui toko online “Hillary Shop”? 3. Apakah penjualan yang dilakukan dengan menggunakan e-commerce pada toko online “Hillary Shop” cukup efisien terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Korea?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitain ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap adanya toko online “Hillary Shop” yang menjual kosmetik Korea.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat konsumen tertarik dalam membeli produk kosmetik Korea melalui toko online “Hillary Shop”.
3.
Untuk mengetahui seberapa efisien penggunaan e-commerce pada toko online “Hillary Shop” terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Korea. 14
1.4 Kegunaan Penelitian 1.
Bagi Pelaku Bisnis Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap produk kosmetik Korea yang dipasarkan melalui media internet yaitu melalui toko online dalam meningkatkan kualitas penjualan.
2.
Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk kualitas hidup dalam memperkaya khasanah keilmuan.
1.5 Sistematika Penulisan Adapun rencana dari sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian meliputi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan penjabaran dari teoristik yang terdapat pada usulan penelitian dan memuat materi-materi yang disimpulkan dan diperoleh dari sumber tertulis yang dipakai sebagai bahan acuan dalam pembahasan atas topik permasalahan yang dimunculkan. Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori mengenai konsep pemasaran, konsep internet, konsep website, konsep e-commerce serta keputusan pembelian konsumen. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi jenis penelitian yang digunakan, operasional variabel dan skala pengukuran, tahapan penelitian, populasi 15
dan sampel, teknik pengumpulan data, analisis data, dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menampilkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pengolahannya dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu akan dijelaskan mengenai analisa dari hasil pengolahan data berdasarkan data yang diperoleh. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan hasil pembahasan dari penelitian dan memberikan saran yang dapat disampaikan kepada perusahaan mengenai analisis masalah yang diteliti oleh penulis.
16