BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dan semakin cepatnya informasi maka semakin cepat
pula perkembangan hidup manusia saat ini. Perkembangan dunia industri maupun teknologi yang semakin tajam telah memacu peningkatan di berbagai bidang dengan harapan segala kebutuhan dan keinginan manusia dapat terpenuhi dengan baik. Sudah suatu keharusan bagi suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan efisiensi kegiatan dan operasinya. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya, untuk mencapai hal itu diperlukan adanya suatu sistem pemeliharaan/perawatan (Maintenance)
yang
baik.
Sehingga
diharapkan
sistem
pemeliharaan
(Maintenance) tersebut dapat memberikan keuntungan dari segi biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan atau waktu yang dibutuhkan oleh suatu mesin. Kegiatan pemeliharaan mempunyai peranan yang sangat penting, karena selain pendukung beroperasinya sistem agar lancar sesuai yang dikehendaki, kegiatan pemeliharaan juga dapat meminimalkan biaya atau kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan mesin. Karena dalam suatu perusahaan salah satu bagian yang memiliki peranan vital terhadap kelangsungan kinerja suatu perusahaan adalah bagian produksi dengan inputnya mesin. Dengan melalui pelaksanaan pemeliharaan pada fasilitas atau peralatan tersebut, maka kerusakan yang terjadi akan dapat diminimalisir sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan dan biaya operasional yang tidak besar. Kebijakan pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa macam, tergantung dari dasar yang dipakai untuk menggolongkannya, tetapi pada dasarnya terdapat dua kegiatan pokok dalam pemeliharaan yaitu preventive
1
2
maintenance yang dimaksud untuk menjaga keadaan peralatan sebelum terjadinya kerusakan dan corrective / breakdown maintenance yang dimaksud untuk memperbaiki peralatan yang telah rusak. Seluruh kegiatan operasional pada dasarnya bertujuan untuk menjamin kelancaran operasional, yang menjadi perhatian dalam kegiatan operasional salah satunya yaitu pemeliharaan fasilitas operasional, maka untuk itulah pemeliharaan mesin dan fasilitas diperlukan agar mesin-mesin selalu dapat digunakan untuk mengasilkan input yang diinginkan karena apabila mesin mengalami gangguan atau kerusakan kan menghambat aktivitas operasional. PT. MSE (Mobar Sarana Energi) merupakan suatu perusahaan
yang
bergerak dibidang manufaktur, produksi alat-alat uji dan kontrol elektrik. Pelaksanaan pemeliharaan mesin-mesin mempunyai arti penting bagi PT. MSE (Mobar Sarana Energi) yaitu menjaga agar mesin dan peralatan operasional selalu dalam kondisi yang baik dan selalu siap digunakan. Terkadang terjadi hal-hal kerusakan pada mesin diluar rencana sehingga memerlukan biaya pemeliharaan tambahan yang tidak sedikit, meskipun pemeliharaan mesin-mesin sudah dijadwalkan. Agar biaya pemeliharaan yang di gunakan dapat lebih rendah, menjadi seefisien mungkin dan mengingat pentingnya pelaksanaan maintenance yang baik pada perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Analisis Sistem Pemeliharaan Mesin Produksi Dalam Efisiensi Biaya Operasional di PT.MSE (Mobar Sarana Energi)”
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan aktivitas maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi ) ? 2. Bagaimana masalah biaya maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi )? 3. Bagaimana efisiensi biaya dalam pelaksanaan maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi )?
3
1.3
Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan
informasi yang relevan tentang pelaksanaan aktivitas maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi ). Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan aktivitas maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi ) ? 2. Untuk mengetahui besar biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan maintenance yang dilakukan oleh PT. MSE ( Mobar Sarana Energi ) ? 3. Untuk mengetahui efisiensi biaya pelaksanaan maintenance pada PT. MSE ( Mobar Sarana Energi ) ?
1.4
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan mampu memberikan manfaat
bagi berbagai kalangan, khususnya dalam memberikan informasi tentang maintenance dalam bidang manajemen operasional. 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penulis tentang cara kerja perusahaan dagang dikehidupan nyata. Selain itu juga sebagai aplikasi penerapan dan teori-teori yang telah dipelajari penulis selama masa perkuliahan. 2. Bagi Perusahaan Sebagai masukan, informasi ataupun saran bagi pihak pengelola perusahan yang diteliti. Diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam pelaksanaan maintenance sehingga dapat menjadi hal yang bermanfaat dimasa yang akan datang. 3. Bagi Fakultas Bisnis dan Manajemen Menambah literatur sehingga dapat berguna sebagai salah satu referensi.
4
4. Bagi Pembaca dan Pihak Lain Memberikan wawasan maupun informasi bagi pembaca dan pihakpihak lain mengenai penggunaan metode maintenance serta sebagai bahan masukan apabila mengadakan penelitian lebih lanjut.
1.5
Kerangka Pemikiran Pada dasarnya seluruh kegiatan produksi bertujuan untuk menjamin
kelancaran operasional, salah satu faktor yang harus menjadi perhatian dalam kegiatan produksi adalah pemeliharaan terhadap fasilitas operasional, maka untuk itulah pemeliharaan mesin dan fasilitas operasional sangat diperlukan agar mesinmesin selalu dapat digunakan untuk menghasilkan input yang diinginkan karena apabila mesin tersebut mengalami gangguan atau kerusakan akan menghambat aktivitas operasional. Pemeliharaan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Sebab setiap perusahaan selalu berharap agar mesin dan peralatan yang dimiliki tetap dalam kondisi yang baik dan selalu siap digunakan sehingga dapat mendukung kelancaran operasional perusahaan. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan, diantaranya adalah peningkatan nilai perusahaan dan kepuasan pelanggan. Dalam mencapai tujuan tersebut, salah satu fungsi yang berpengaruh adalah fungsi operasional. Hasil dari proses operasional tersebut harus efektif dan efisien agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Pengertian maintenance menurut Sofjan Assauri (2008;134), yaitu : “Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.”
5
Pengertian maintenance menurut Manahan P. Tampubolon (2004;247), yaitu : “Pemeliharaan (maintenance) merupakan semua aktifitas termasuk menjaga sistem peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan pesanan pekerjaan.” Pengertian maintenance menurut Stevenson (2002;720), yaitu : “Maintenance encompasses all those activities that relate to keeping facilities and equipment in good working order and making necessary repairs when breakdown occur.” Artinya : “Pemeliharaan meliputi semua aktivitas yang berhubungan dengan pemeliharaan/perawatan fasilitas dan perlengkapan agar selalu dalam kondisi siap pakai dan perlu memperbaiki bila terjadi kerusakan.” Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa maintenance merupakan suatu kegitan yang diharapkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan suatu proses operasional sehingga dari proses tersebut diharapkan hasil baik berupa kuantitas, kualitas maupun biaya yang sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Aktivitas maintenance
mutlak harus dilakukan oleh perusahaan agar
kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan maintenance yang baik, akan mengurangi waktu yang terbuang sebagai akibat dari mesin yang mengalami kerusakan sehingga proses operasional terhambat. Secara umum ada dua jenis aktivitas pemeliharaan yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenace yang merupakan tugas dari bagian pemeliharaan yang dapat mendukung aktivitas maintenance seefektif dan seefisien mungkin.
6
Menurut Sofjan Assauri (2008;135), kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu preventive maintenance dan corrective / berakdown maintenance. Preventive Maintenance “Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan pada proses produksi.” Corrective/Breakdown Maintenance “Corrective/Breakdown maintenance adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.” Menurut Manahan P. Tampubolon (2004;250), terdapat dua tipe pemeliharaan yaitu preventive maintenace dan breakdown maintenance : “Preventive maintenance,
merupakan kegiatan pemeliharaan atau
perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang tidak terduga, yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.” “Breakdown
maintenace,
merupakan
kegiatan
pemeliharaan
yang
dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau terjadi karena kelainan yang terjadi pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.” Disamping keputusan yang dihadapkan dalam dua pilihan antara preventive maintenance maupun breakdown maintenance. Dalam prakteknya, kedua
pemeliharaan
tersebut
sama-sama
diperlukan.
Tanpa
preventive
maintenance biaya korektif akan sangat mahal, biaya reparasi juga termasuk biaya
7
kehilangan operasional, tenaga kerja dan mesin menganggur. Apabila preventive maintenace
dilakukan terlalu sering maka akan menyebabkan biaya menjadi
tinggi. Jadi diperlukan keseimbangan antara preventive maintenance dan breakdown maintenace. Namun tetap harus diperhitungkan pula mana yang terbaik dilihat dari sisi teknis maupun dari sisi ekonomi. Menurut Sofjan Assauri (2008;134), tujuan pemeliharaan adalah : 1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi. 2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu. 3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama
waktu
yang
ditentukan
sesuai
dengan
kebijaksanaan
perusahaan mengenai investasi tersebut. 4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya. 5. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. 6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah. Dengan pemeliharaan (maintenance) yang efektif dari segi pelaksanaan maka mutu dari produk atau jasa yang dihasilkan akan dapat terjaga keandalannya, sedangkan efisiensi yang dihasilkan akan berpengaruh kepada meningkatnya laba atau profit yang didapatkan oleh perusahaan yang pada
8
akhirnya kedua faktor yaitu efektifitas dan efisiensi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan dan memenuhi kepuasan pelanggannya. Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Perusahaan
Operasional
Input
Proses
Output
Pemeliharaan
Preventive
Breakdown
Efisiensi Biaya
1.6
Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif,
yaitu metode yang akan menggambarkan apa yang akan dilakukan dan apa yang terjadi pada perusahaan dengan data yang diperoleh. (Moh. Nazir, 2003;54)
9
Teknik Pengumpulan Data : Untuk
dapat
melakukan
pengolahan
data
maka
penulis
memerlukan data, adapun sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian yaitu berupa : 1. Data Primer Data Primer yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dengan melakukan wawancara pada pihak yang terkait dengan permasalahan yang akan dibahas dan meminta data-data sebagai sumber informasi yang berasal dari dokumen perusahaan. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan alat yang berupa literatur-literatur yang berhubungan dengan analisis yang digunakan dengan mempelajari serta memahami literatur yang digunakan sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih jelas dalam menganalisis pelaksanaan maintenance pada PT. MSE (Mobar Sarana Energi ). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Penelitian Lapangan ( Field Research ) Yaitu penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh informasi mengenai data-data yang diperlukan. a. Pengamatan ( Observation ) Yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti dengan melakukan pencatatan secara sistematis. b. Wawancara ( Interview ) Yaitu teknik pengumpulan data menggunakan pertanyaan secara lisan kepada pihak-pihak yang dapat dipercaya untuk memberikan informasi yang diperlukan selama penelitian.
10
2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Yaitu penelitian yang digunakan untuk memperoleh data sekunder dengan cara menggunakan informasi dari buku-buku ataupun sumbersumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
1.7
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai dasar penyusunan skripsi ini dilakukan pada PT.
MSE ( Mobar Sarana Energi ) yang terletak di Jalan Cihanjuang No. 1 Km 5,6 Cihanjuang Rahayu Cimahi.