BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang masyarakatnya belum menyadari pentingnya asuransi jiwa, ini ditunjukkan dengan laporan Bisinis Asuransi Jiwa oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang dipublikasikan April 2003 : “Tahun 2003 ini jumlah penerimaan premi industri asuransi jiwa nasional diperkirakan tumbuh minimal 25 persen – 30 persen. Data ini menunjukkan masih cerahnya bisnis asuransi jiwa di Indonesia. Beberapa indikator memperlihatkan masih besarnya potensi pasar. Antara lain, masih sedikitnya penduduk Indonesia yang terjangkau oleh asuransi jiwa. Indikator lain adalah berbagai langkah pemerintah sebagai regulator bisnis asuransi yang terus berupaya menyempurnakan peraturan-peraturan tentang tata kelola perusahaan asuransi jiwa untuk meningkatkan kinerja perusahaan.” ( www.kompas.com ). Padahal dengan memiliki asuransi jiwa, seseorang sudah memberikan bekal untuk keluarganya apabila meninggal dunia, dimana perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah uang (uang pertanggungan) kepada ahli waris, dalam hal ini keluarganya. Uang tersebut dapat digunakan untuk biaya sekolah anak-anak dan lainnya. Contoh lainnya, apabila seseorang mengalami cacat tubuh dan tidaka dapat bekerja lagi, ia juga akan mendapatkan uang pertanggungan dari perusahaan asuransi untuk bekal hidup. Saat ini produk-produk asuransi jiwa yang dipasarkan cukup banyak pilihannya dan hampir memenuhi kebutuhan asuransi jiwa bagi masyarakat. Beberapa perusahaan asuransi jiwa bahkan menawarkan produk baru yang saat ini sangat diminati oleh masyarakat yang memiliki modal, yaitu produk unit link, yang merupakan kombinasi dantara asuransi jiwa dan investasi. Dalam upaya mengembangkan industri asuransi, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah kondisi Sumber Daya Manusia yang ada, terutama salest agent. Sumber Daya Manusia merupakan kunci utama bagi kelangsungan perusahaan, apalagi di 1
lingkup industri asuransi jiwa di Indonesia yang sangat kompetitif. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang maksimal akan memungkinkan perusahaan asuransi untuk mampu bersaing. Salah satu cara untuk meningkatkan pemberdayaan karyawan tenaga penjualan adalah dengan meningkatkan motivasinya. Motivasi yang dipengaruhi oleh tiga dasar kebutuhan (mengacu pada teori motivasi ERG yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer) yaitu existence needs, relatedness needs, growth needs. Karyawan yang termotivasi diharapkan dapat memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan, hasil yang diperoleh karyawan tersebut dapat dilihat pada prestasi kerja yang diraihnya. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung mempunyai masalah dalam motivasi dan prestasi kerja karyawan tenaga penjualan yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga dimana mereka bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Masalah motivasi yang muncul selama ini antara lain karyawan tenaga penjualan tidak rutin mengikuti meeting yang diadakan secara berkala, karyawan tenaga penjualan kurang termotivasi dengan masa kontes (pencapaian target yang diadakan oleh District Manager Bandung) yang dirasa terlalu lama yaitu 9-12 bulan. Sedangkan masalah prestasi kerja yang ada antara lain belum ada inisiatif dalam mencari klien/nasabah serta minimnya jumlah nominal polis yang didapat. Branch Manager PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan motivasi kerja dan prestasi kerja karyawan tenaga penjualan nya, misalnya pemberian komisi, pemberian bonus bagi karyawan tenaga penjualan yang memenuhi target, pemberian asuransi kesehatan dan asuransi jiwa gratis, para atasan juga selalu menyemangati masingmasing karyawan tenaga penjualan. Meskipun cara-cara tersebut membuahkan hasil, tetapi masih belum maksimal. Untuk itulah, pada penelitian ini, penulis mencoba mengangkat dan menganalisa masalah dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Tenaga Penjualan pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung”.
2
1.2 Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang penelitian, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana motivasi kerja karyawan tenaga penjualan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung ? 2. Bagaimana prestasi kerja karyawan tenaga penjualan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung ? 3. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja (existance needs, relatedness needs, growth needs) terhadap prestasi kerja karyawan tenaga penjualan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini dilakukan adalah untuk memperoleh data yang berkenaan dengan pengaruh indikator-indikator motivasi terhadap karyawan tenaga penjualan pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung. Data yang diperoleh digunakan sebagai tolak ukur pada perusahaan tersebu unuk lebih meningkatkan prestasi kerja karyawannya. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Motivasi kerja karyawan tenaga penjualan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung. 2. Prestasi kerja karyawan tenaga penjualan PT.Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh motivasi (existance needs, relatedness, growth needs) terhadap prestasi kerja karyawan tenaga penjualan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung.
3
1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Perusahaan Dapat dijadikan sebagai masukan yang bermanfaat sehingga dapat dipergunakan sebagai salah satu alternatif pertimbangan guna perbaikan yang akan dilakukan berkaitan dengan masalah sumber daya manusia. 2. Penulis Berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan sebagai tempat untuk menerapkan teori yang telah digunakan dari perkuliahan selama ini. 3. Pembaca / Pihak lainnya Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk menambah pengetahuan mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai permasalahan yang diteliti penulis.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung yang beralamat di Jalan Asia Afrika 142 Kota Bandung 40261. Adapun waktu penelitian dilakukan sejak bulan Mei 2012 sampai dengan selesai.
1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Dari kerangka pemikiran yang dikemukakan di bawah ini, maka dapat diduga bahwa motivasi kerja (existance needs, relatedness needs, growh needs) berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan tenaga penjualan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Distrik Bandung.
4
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Tenaga Penjualan
Motivasi Kerja : 1. Existence Needs (Kebutuhan Eksistensi) -
Gaji
- Komisi
-
Keselamatan Kerja
- Kesehatan Kerja
- Bonus
2. Relatedness Needs (Kebutuhan Hubungan) -
Hubungan kerja antar karyawan
-
Hubungan kerja antar karyawan dengan atasan
3. Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) -
Penghargaan terhadap prestasi kerja
-
Kebebasan dalam mengemukakan ide
-
Adanya program pelatihan kerja
-
Adanya kenaikan jabatan
-
Alderfer yang dikutip oleh Robbins (2007:215)
Prestasi Kerja : -
Kuantitas kerja
-
Kualitas kerja
-
Keandalan
-
Inisiatif
-
Kerajinan
-
Sikap
-
Kehadiran Ranupandojo (1990:126)
5