1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut
Sartono
(2012:122),
“Profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.” Bagi perusahaan masalah profitabilitas sangat penting. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan perusahaan, semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan, maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan. Profitabilitas dapat menganalisa tingkat efisiensi dalam memperoleh laba selama periode tertentu dengan modal yang dipergunakan. Modal kerja terdiri dari tiga komponen yaitu kas, piutang, dan persediaan. Menurut Lazaridis dan Tryfonidis (2006) menyatakan bahwa “Ketiga komponen modal kerja tersebut dapat dikelola dengan cara yang berbeda untuk memaksimalkan
profitabilitas
atau
untuk
meningkatkan
pertumbuhan
perusahaan.” Lukman dan Dira (2009) menyatakan bahwa “Modal kerja sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan, dan modal kerja sangat penting dalam menunjang kelancaran kegiatan operasi perusahaan, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik secara berkesinambungan.” Putra (2012) menyatakan bahwa “modal kerja adalah investasi perusahaan jangka pendek seperti kas, surat berharga, piutang dan inventori atau seluruh aktiva lancar. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja, maka perusahan tidak dapat menjalankan
kegiatan
operasionalnya
secara
maksimal,
sedangkan
bila
perusahaan kelebihan modal kerja dapat mengakibatkan banyak dana yang menganggur sehingga dapat memperkecil profitabilitas perusahaan.” Penggunaan modal kerja akan dinyatakan optimal jika jumlah modal kerja yang digunakan dalam perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang besar pula bagi perusahaan. Menurut Lukman (2007), “efisiensi dalam manajemen modal kerja sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan atau keberhasilan jangka panjang dan mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan yang dalam hal ini memperbesar kekayaan bagi para pemilik.” Keberhasilan jangka panjang sangat dipengaruhi oleh keberhasilan jangka pendek oleh karenanya efisiensi 1
2
pengelolaan kerja ini penting untuk dilakukan karena mendorong perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek Indikasi semakin kuatnya pasar dalam negeri dapat dilihat dari peran Perdagangan Besar dan Eceran yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Perdagangan besar dan eceran selalu memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Pada tahun 2014, pertumbuhan sektor perdagangan besar dan eceran adalah sebesar 4,44 persen (dihitung berdasarkan perbandingan data Triwulan I s/d IV Tahun 2014 terhadap Triwulan I s/d IV Tahun 2013) perdagangan besar dan eceran (tidak termasuk hotel dan restoran) selama periode tahun 2004-2014 selalu memberikan kontribusi cukup besar, antara 13,42 persen sampai dengan 15,05 persen, terhadap perekonomian
Indonesia
(dihitung
berdasarkan
kontribusi
PDB
sektor
perdagangan besar dan eceran terhadap total PDB Indonesia). Perkembangan
perusahaan
dagang di
Indonesia
setiap
tahunnya
mengalami kenaikan dan penurunan, sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Perkembangan serta pertumbuhan sub sektor perdagangan sangat berkaitan dengan kinerja impor dan konsumsi masyarakat. Meningkatnya daya beli masyarakat akan mendorong naiknya laju pertumbuhan konsumsi masyarakat dimana permintaan akan barang-barang konsumsi baik dalam maupun luar negeri juga meningkat. Dengan melihat lambatnya pertumbuhan perdagangan di Indonesia menuntut perusahaan agar lebih meningkatkan kelangsungan hidup perusahaannya dengan analisis pemetaan sebagai perkembangan usahanya dan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan ke depannya, sehingga perkembangan perusahaan dagang di Indonesia dapat meningkat setiap tahunnya. Banyaknya perusahaan dalam perdagangan di Indonesia serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antarperusahaan. Perkembangan perusahaan dagang ini semakin semarak dengan adanya kehadiran para pelaku usaha perdagangan di Indonesia. Husnan dan Pudjiastuti (2004) menyatakan “kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid, yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban financial perusahaan.” Selain kas, komponen lainnya adalah piutang, yang timbul karena adanya penjualan kredit. Sanotoso dan Nur (2008) menyatakan “semakin
3
besar penjulan kredit maka semakin besar pula investasi dalam piutang dan akibatnya risiko atau biaya yang akan dikeluarkan akan semakin besar pula.” Komponen modal kerja yang lain dalam penelitian ini adalah persediaan, persediaan juga merupakan elemen utama dari modal kerja, karena jumlahnya yang cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis persediaan yang ada dalam perusahaan akan tergantung dari jenis perusahaan. Menurut Lukman Syamsuddin (2002:236), “Semakin besar perputaran kas, semakin sedikit jumlah kas yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan, sehingga dengan demikian perputaran kas haruslah dimaksimalkan agar dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.” Munawir (2010: 116) mengemukakan bahwa : Modal kerja dalam hal ini seperti kas, efek, piutang, dan persediaan harus cukup jumlahnya karena modal kerja yang cukup menguntungkan perusahaan dan memungkinkan perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien. Penggunaan modal kerja yang efektif dan efisien sangat memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari sebuah perusahaan, dapat diukur dari tingkat perputarannya, maka dalam penelitian ini variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan akan dipergunakan sebagai variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap profitabilitas. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas yang hasil penelitiannya ada yang sejalan ataupun yang bertentangan. Penelitian-penelitian diantaranya yang dilakukan oleh Putra (2012) menunjukkan bahwa “perputaran kas, perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.” Penelitian tersebut diperkuat oleh Wijaya (2012) yang menyatakan bahwa “komponen modal kerja tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.” Penelitian yang dilakukan Raheman dan Nasr (2007) juga dapat memperkuat karena “perputaran persediaan, perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas”. Hasil penelitian berbeda juga didapatkan oleh Teruel dan Solano (2007) yang menyimpulkan “bahwa perputaran piutang, perputaran persediaan mempunyai hubungan yang negatif signifikan terhadap profitabilitas.” Penelitian yang dilakukan oleh Ganesan (2007) juga menunjukkan bahwa “manajemen modal kerja memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap profitabilitas.”
4
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Subsektor Perdagangan Eceran yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan secara parsial ? 2. Apakah perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan secara simultan ? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup penelitian ini ialah pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Menggunakan data time series selama kurun waktu 5 tahun dari tahun 2010-2015. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan secara parsial ? 2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan secara simultan ? 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan akhir ini adalah : 1. Dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu akuntansi, khususnya pada bidang manajemen keuangan terkait profitabilitas, dan 2. Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang dilakukan khususnya dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.
5
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan Laporan Akhir ini dijelaskan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi penjelasan mengenai latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah serta tujuan dan kegunaan penelitian. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab tinjauan pustaka berisi penjelasan mengenai landasan teori yang mendasari penelitian, tinjauan umum mengenai variabel dalam penelitian, penelitian terdahulu, pengembangan kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab metode penelitian berisi penjelasan mengenai jenis dan sumber data yang
digunakan,
metode
pengumpulan
data,
apa
saja
variabel
yangdigunakan dalam penelitian serta definisi operasionalnya, dan metode analisis data seperti apa yang dilakukan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab hasil dan pembahasan berisi penjelasan setelah diadakan penelitian. Hal tersebut mencakup gambaran umum objek penelitian, hasil analisis data dan hasil analisis perhitungan statistik serta pembahasan. BAB V
PENUTUP
Bab penutup berisi penjelasan mengenai kesimpulan dari hasil yang diperoleh setelah dilakukan penelitian. Selain itu, disajikan keterbatasan serta saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian selanjutnya