BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik yang berorientasi laba (profit oriented organization) maupun yang tidak berorientasi laba (non-profit oriented organization) mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju dan persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efisien dan efektif, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Suatu perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk atau jasa yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan.
Laporan
keuangan
perusahaan
berikut
pengungkapannya
menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan yaitu perencanaan, operasional, investasi, dan pembiayaan. Aktivitas
perencanaan
suatu
perusahaan
pada
dasarnya
mengimplemetasikan tujuan dan sasaran tertentu yang terdapat dalam rencana bisnis (business plan). Rencana bisnis mendeskripsikan maksud, strategi dan taktik untuk aktivitasnya. Rencana bisnis membantu manajemen untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan hambatan yang diharapkan. Aktivitas operasional mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas investasi dan pembiayaan. Aktivitas operasional setidaknya mencakup lima komponen yaitu penelitian dan pengembangan,
pembelian, produksi, pemasaran dan administrasi. Aktivitas operasional perusahaan ini merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya, mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efektif dan efisien. Aktivitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, hak legal (paten, lisensi, hak cipta), persediaan, human capital (manajemen dan karyawan), dan sistem informasi adalah untuk menjalankan operasional bisnis perusahaan. Aset ini dikenal dengan nama aset operasional (operating asset). Perusahan juga sering secara temporer atau permanent menginvestasikan kelebihan kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas, obligasi dan reksadana atau dikenal dengan istilah aset keuangan (financial asset). Aktivitas pembiayaan adalah teknik atau metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayar kebutuhan seperti membeli bahan baku untuk produksi, membayar pegawai, mengakuisisi perusahaan dan teknologi, dan untuk penelitian dan pengembangan. Perusahaan harus berhati-hati dalam perolehan dan penggelolaan sumber daya keuangan. Keputusan tentang komposisi aktivitas pembiayaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan. Perusahaan harus dapat mengelola sumber kas yang dimiliki dengan sebaikbaiknya agar dapat bertahan dalam meneruskan aktivitas perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang baik harus menyusun laporan keuangan untuk mengetahui dengan jelas tentang sumber dan penggunaan kas. Laporan keuangan tersebut menyediakan informasi yang menyangkut arus kas, kinerja perusahaan serta perubahan arus kas perusahaan yang bermanfaat dalam mengambil keputusan manajemen. Sebelum mengambil keputusan, pihak manajer harus melakukan analisis terhadap sumber dan penggunaan kas yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun tujuannya adalah untuk menggali informasi yang lebih lengkap dalam mengambil keputusan manajemen. Laporan arus kas melaporkan kegiatan investasi dan keuangan perusahaan untuk satu periode tertentu. Kegiatan ini umumnya digambarkan dengan istilah
arus kas masuk dan arus kas keluar sebagai alat keputusan manajemen. Laporan arus kas melaporkan sumber-sumber utama penerimaan kas perusahaan serta penggunaan utama pembayaran kasnya untuk suatu periode tertentu. Laporan seperti ini memberikan informasi yang berguna bagi manejemen guna kegiatan suatu perusahaan dalam menghasilkan kas dari kegiatan operasi, memperluas dan mempertahankan kapasitas operasi perusahaan. Anggaran kas (cash budget) menyajikan laporan arus kas masuk dan keluar dari kas yang diharapkan untuk satu hari, per-minggu, atau periode yang lebih panjang. Penerimaan diklasifikasikan menurut sumbernya dan pengeluaran menurut penggunaannya. Saldo kas yang diharapkan pada akhir periode kemudian dibandingkan dengan jumlah kas yang ditetapkan sebagai saldo minimum (kas minimum) dan perbedaannya merupakan antisipasi kelebihan atau kekurangan kas untuk periode tersebut. Saldo kas minimum mencerminkan cadangan penyangga (safety buffer) untuk mengamankan adanya kekeliruan dalam perencanaan kas dan untuk keadaan darurat, jumlah yang ada dalam saldo minimum ini tidak perlu tetap, ada kemungkinan saldo tersebut lebih besar selama periode puncak kegiatan bisnis daripada selama musim lesu. Untuk dapat mengukur kinerja suatu perusahaan, seorang investor memerlukan
informasi yang berasal dari dalam perusahaan
tersebut, untuk itu maka diperlukan suatu media informasi yang bersifat keuangan dari dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk mencapai prestasi dan kinerja dari perusahaan, sehingga para investor dengan sendirinya dapat menilai dan memprediksikan seluruh potensi yang terdapat dalam perusahaan serta dapat memprediksikan prospek keuangan perusahaan tersebut dimasa yang akan datang sebagai alat untuk menilai dan menganalisis informasi keuangan, para investor biasanya menggunakan laporan keuangan yang umum (standar), yang terdiri dari; laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan posisi keuangan, dan laporan laba ditahan sebagai informasi keuangan. Sebagai sarana untuk menilai kondisi keuangan perusahaan, biasanya bagi perusahaan yang sudah listing di bursa efek diwujudkan dengan prospectus laporan keuangan yang diterbitkan oleh
perusahaan, dengan sarana ini, maka para investor diharapkan dapat mengambil keputusan terbaik dalam melaksanakan investasinya. Secara garis besar laporan arus kas dilaporkan dengan klasifikasi ke dalam tiga jenis aktivitas yang cukup berbeda satu sama lain. Laporan arus kas (cash flow statement) sebagai salah satu komponen laporan keuangan standar yang wajib disertakan dalam pelaporan laporan keuangan menurut SAK sebagai pengganti laporan arus dana (fund flow) selain laporan neraca keuangan (balance sheet) dan laporan laba rugi (income statement). Selain ketiga laporan keuangan diatas terdapat juga laporan keuangan lainnya yang sifatnya berupa laporan tambahan dan pelengkap, seperti laporan produksi, daftar debitur, daftar kreditur, penjelasan atas laporan keuangan dan lain-lain, yang semuanya itu merupakan bagian integral dari suatu laporan keuangan. Berdasarkan uraian serta pertimbangan di atas penulis tertarik untuk melakukan penulisan skripsi dengan judul : “ANALISIS RASIO LAPORAN ARUS KAS UNTUK MEMBANDINGKAN KINERJA PERUSAHAAN KEUANGAN
NON
BANK/FINANCE
GO
PUBLIC.”
(Survei
pada
perusahaan keuangan non Bank/Finance yang terdaftar di BEI)
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan hal di atas, masalah yang dapat diidentifikasi penulis dalam
penelitian ini adalah: 1. Bagaimana analisis rasio laporan arus kas di masing-masing perusahaan pada perusahaan keuangan non Bank/Finance Go Public untuk kurun waktu tahun 2005 sampai dengan 2007. 2. Bagaimana perbandingan kinerja perusahaan berdasarkan hasil analisis rasio laporan rasio arus kas pada keseluruhan perusahaan pada perusahaan keuangan non Bank/Finance Go Public untuk kurun waktu tahun 2005 sampai dengan 2007.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui analisis rasio laporan arus kas di masing-masing perusahaan pada perusahaan keuangan non Bank/Finance Go Public selama kurun waktu tahun 2005 sampai dengan 2007. 2. Untuk mengetahui perbandingan kinerja perusahaan berdasarkan hasil analisis rasio laporan arus kas pada keseluruhan perusahaan pada perusahaan keuangan non Bank/Finance Go Public selama kurun waktu tahun 2005 sampai dengan 2007.
1.4
Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat berguna : 1. Bagi Penulis Dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai analisis laporan arus kas dalam bentuk rasio untuk menilai kinerja operasi perusahaan sebagai salah satu dasar bagi pengambilan keputusan penanaman modal dan salah satu syarat dalam menempuh Ujian Strata-1 Fakultas Ekonomi (Program Studi Akuntansi) di Universitas Widyatama. 2. Bagi Perusahaan Dengan melihat hasil analisis laporan arus kas diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangannya dan dapat diketahui sejauh mana prestasi yang dicapai perusahaan dari tahun ke tahun sehingga dapat membantu pihak manajemen dalam menjalankan usahanya. 3. Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topiktopik yang berkaitan dengan analisis laporan arus kas dalam bentuk rasio untuk membandingkan kinerja perusahaan.
1.5
Kerangka pemikiran Transaksi saham biasanya didasari oleh adanya suatu ekspektasi dari para
investor mengenai masa depan perusahaan dan expected return yang diharapkan akan diterima oleh para investor, sebagai indikator untuk melihat tingkat pengembalian modal yang diharapkan (rate of return) oleh para pemilik yang akan dapat diperoleh. Alat yang digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan apakah akan membeli atau menjual ataupun menahan portofolio surat berharga adalah informasi yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, khususnya informasi yang bersifat keuangan ataupun semi keuangan. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan tersebut para investor secara umum diantaranya akan berpedoman pada informasi yang “netral” yang dikeluarkan oleh manajemen perusahaan yaitu dalam bentuk laporan keuangan yang sebelumnya telah dilakukan audit untuk menjamin bahwa laporan yang diterbitkan tersebut telah disajikan secara wajar tanpa memihak pada salah satu dari banyak pemakai laporan keuangan. Penyampaian laporan keuangan pada publik harus disajikan secara kontinyu dan periodik, setidak-tidaknya dalam jangka waktu satu tahun satu kali, hal ini dimaksudkan supaya pemakai laporan keuangan memiliki pedoman yang jelas dalam proses pengambilan keputusan terhadap kepemilikan sahamnya ditempat mereka melakukan investasi. Mengingat pentingnya informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut bagi para investor dalam melakukan pengambilan keputusan, maka perusahaan wajib mengungkapkan seluruh informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut dalam hal aspek materialitas dan informasi-informasi lainnya yang dapat mempengaruhi para pemakai laporan keuangan untuk mengambil keputusan. Baik dalam SAK, maupun dalam FASB masing-masing secara garis besar menyatakan pentingnya informasi akuntansi baik bagi para investor, maupun para kreditur yaitu sebagai alat bantu dalam membuat decision models untuk melakukan pengambilan keputusan. Selain itu juga secara khusus laporan keuangan itu dapat digunakan untuk menaksir prospek arus kas perusahaan dimasa depan, menilai kondisi keuangan, menilai sumber-sumber perolehan dan
penggunaan dana menurut FASB Concepts No. 1, hal tersebut juga dinyatakan secara eksplisit dalam SAK (2007 ,4) sebagai berikut: “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.” Menurut Kusnadi (2000;241) obyek utama dari para pemakai laporan keuangan sebagai berikut: “Laporan keuangan yang utama ditujukan kepada para pemakai yang mempunyai wewenang, kemampuan, atau sumber-sumber terbatas untuk memperoleh dan yang percaya kepadanya sebagai sumber informasi utama tentang kegiatan ekonomi perusahaan.” Atas dasar teori ini, maka para pengguna laporan keuangan, khususnya terhadap para investor diharapkan dapat membuat peramalan (forecasting), dan proyeksi terhadap informasi keuangan yang diperolehnya dengan menggunakan model keputusan yang dibuatnya, misalkan pengaruh besarnya laba terhadap pembayaran dividen yang kemudian diproyeksikan pada pergerakan harga pasar saham. Seperti yang telah kita ketahui bahwa bagi setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan Bapepam untuk secara berkala melaporkan laporan keuangan kepada masyarakat dimana salah satunya adalah berbentuk prospektus yang biasanya terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan posisi keuangan yang biasa berbentuk laporan arus kas, maupun laporan arus dana (fund flow). Seperti yang kita ketahui bahwa laporan keuangan standar minimal terdiri dari tiga macam komponen yang saling melengkapi satu sama lainnya, yaitu laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan perubahan posisi keuangan, dalam hal ini yaitu laporan arus kas, yang menurut PSAK No. 2 bentuk pelaporannya terbagi dalam tiga jenis aktivitas, yaitu; aktivitas operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan dimana di dalamnya berisi perincian mutasi arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode yang pada umumnya berjalan satu tahun. Suatu laporan keuangan pada prinsipnya harus konsisten dan saling bersesuaian antara laporan yang satu dengan laporan yang lainnya sebagai bagian
tidak terpisahkan (intergral). Pada dasarnya, perusahan memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasilan pendapatan utama (revenue-producing activities). Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan memengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan pristiwa yang sama. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada laporan arus kas dalam membandingkan kinerja perusahaan. Jadi menurut penulis, dapat disimpulkan bahwa dari teori-teori tersebut sangat mendukung dalam membuat skripsi dengan judul Analisis Laporan Arus Kas untuk Membandingkan Kinerja Perusahaan. Yang dijelaskan diatas bahwa tujuan dibuat laporan keungan adalah untuk dapat memberikan informasi bagi yang berkepentingan, maka penulis mengolah data laporan keuangan tersebut untuk menilai kinerja perusahaan dengan menganalisis rasio laporan arus kas.
Tabel 1.1 Tabel Kerangka Pemikiran Perusahaan
Proses Akuntansi Laporan Keuangan
Laporan Neraca
Laporan Rugi Laba
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Rasio Cakupan Arus Kas Terhadap Bunga (CKB) Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Rasio Pengeluaran Modal (PM) Rasio Total Hutang (TH) Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)
Kinerja
1.6
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu
metode yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan emiten yang sudah terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Data penelitian ini merupakan gabungan dari deret waktu (Time series) dan satu waktu untuk suatu fenomena (Cross section) selama kurun waktu 2005 sampai dengan 2007. Teknik untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara: 1. Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data dari perusahaan yang sedang diteliti untuk kemudian dipelajari, diolah dan dianalisis. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk memperoleh dasar teoritis.
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis
melakukan
penelitian
pada
perusahaan
keuangan
non
Bank/Finance yang sudah go publik dan terdaftar di BEI, dimana menurut data terakhir berjumlah 14 perusahaan (emiten), dan melakukan pengambilan data melalui internet. Sedangkan waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini dimulai pada bulan Agustus tahun 2008 sampai dengan selesai.
Table 1.2 Tabel Perencanaan Penelitian
NO
KEGIATAN
1
Penyusunan Proposal
2
Penyusunan tinjauan pustaka
3
Penentuan sampel
4
Pengumpulan data
5
Analisis data
6
Penyusunan kesimpulan dan saran
7
Penyempurnaan Laporan
8
Penggandaan Laporan
BULAN 1
BULAN 2
1 2 3 4 X
1 2 3 4
BULAN 3 1
2
3
4
X X X X X X X X X X X