BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang.
Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajemen perusahaan itu sendiri. Tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan yang baik dan dengan hati-hati serta tentunya dapat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya yang berdampak pada perusahaan. Pada tahun 2003 terdapat 287 perusahaan yang terdaftar di BEI, sampai dengan akhir tahun 2011 perusahaan yang listing sebanyak 428 perusahaan. Perkembangan tersebut menunjukkan betapa pentingnya pasar modal bagi perusahaan untuk mencari sumber pendanaan eksternal. (www.idx.co.id) Salah satu sektor yang mencari sumber dana di pasar modal adalah sektor manufaktur. Saat ini, sektor industri tersebut sedang berfluktuasi dengan tajam diperkirakan akan terus berkembang. Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri Kemenperin Arryanto Sagala mengatakan, semua sektor industri manufaktur berkembang positif di akhir 2011. Hal ini terlihat dari perkembangan industri tersebut dimana sektor ini menjadi kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan barang konsumsi. Seiring berjalannya waktu sektor manufaktur mengalami peningkatan yang sangat pesat. Saat ini industri manufaktur merupakan industri yang cukup bertahan dikala krisis ekonomi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan industri manufaktur pada tahun 2011 naik sebesar 6,02% dari periode yang sama di tahun 2010. Hal ini terjadi karena jumlah permintaan pada industri tersebut tetap tinggi, di samping itu juga industri ini tidak bergantung pada bahan baku ekspor dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik, selain itu juga karena ditopang oleh pasar domestik dan pasar ekspor. (Sumber: economy.okezone.com) Sehingga industri manufaktur di Indonesia harus mampu bersaing dalam hal merebut minat konsumennya yang semakin ketat. Perkembangan kegiatan industri manufaktur memerlukan pembiayaan yang cukup besar sehingga diperlukan alternatif sumber pembiayaan. Melalui pasar modal industri tersebut dapat melakukan penawaran sahamnya 15
sehingga bagi perusahaan manufaktur pertimbangan komposisi struktur keuangan perlu dilakukan, sebab struktur keuangan ini berperan penting dalam meningkatkan kinerja keuangan. (Sumber: economy.okezone.com) PT. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu bursa yang menjadi acuan pasar modal Indonesia memiliki 424 emiten yang didominasi emiten industri manufaktur. Seperti diketahui bahwa krisis ekonomi Indonesia berdampak pada nilai fundamental perusahaan, khususnya perusahaan yang listing di Pasar Modal. Krisis yang tejadi awal tahun 1997 pada dasarnya adalah gagalnya pengelolaan hutang (financing policy) yang berimplikasi pada keputusan investasi (investment policy) dan pembagian laba (dividend policy), karena ketiga keputusan tersebut saling berhubungan. Fenomena di atas berimplikasi pada kebijakan perusahaan, yaitu sulitnya melakukan investasi baru karena perusahaan akan berkonsentrasi menekan jumlah hutang. Selain itu, perusahaan akan sulit menerapkan kebijakan dividen karena laba tidak diperoleh atau kecil. Kondisi ini tentu tidak akan memuaskan stakeholders khususnya para pemegang saham (shareholders) sebagai pemilik perusahaan (owners). Ini menyebabkan banyak para memegang saham yang juga termasuk dalam jajaran direksi perusahaan (managerial ownership) melepas kepemilikannya kepada publik. Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai apakah keputusan investasi, kebijakan deviden, dan struktur permodalan berpengaruh terhadap nilai perusahaan publik di Indonesia yang dituangkan dalam judul : “Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Deviden, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2010”
1.2 Identifikasi Masalah Nilai perusahaan sangat berpengaruh dalam perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus cermat dalam memutuskan nilai perusahaan. Perusahaan di dalam memutuskan nilai perusahaan dipengaruhi oleh keputusan investasi, kebijakan dividen, dan struktur modal. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
16
1. Bagaimana perkembangan keputusan investasi, kebijakan dividen, dan struktur modal perusahaan pada sektor indutri manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010? 2. Bagaimana perkembangan nilai perusahaan pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010? 3. Bagaimana pengaruh keputusan investasi, kebijakan dividen, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010 secara simultan dan parsial?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisa, dan menyajikan data yang berkaitan dengan masalah keputusan investasi, kebijakan dividen, dan struktur modal sehingga dapat dilakukan analisis dan diperoleh gambaran yang jelas mengenai seberapa besar pengaruh keputusan investasi, kebijakan dividen, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI, dan selanjutnya akan dituangkan oleh penulis dalam bentuk skripsi yang merupakan sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Bisnis pada Fakultas Bisnis & Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk menganalisis perkembangan keputusan investasi, kebijakan dividen, dan struktur modal perusahaan pada sektor indutri manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20062010. 2. Untuk menganalisis perkembangan nilai perusahaan pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010. 3. Untuk menganalisis pengaruh keputusan investasi, kebijakan dividen, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010 secara simultan dan parsial.
17
1.4 Kegunaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi pihak-pihak sebagai berikut : 1. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi bagi para praktisi, seperti investor atau calon investor. Khususnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dan pertimbangan perusahaan dalam mengambil keputusan investasi, kebijakan dividend an struktur permodalan dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan. 2. Penulis Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah didapat dibangku kuliah secara teoritis dikaitkan dengan kondisi sebenarnya yang terjadi dilapangan. Selain itu juga dapat menambah pengalaman, wawasan, dan pengetahuan dalam ilmu manajemen keuangan khususnya yang berkaitan dengan fungsi keuangan perusahaan.
3. Civitas akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang manajemen keuangan khususnya teori tentang bagaimana proses keputusan investasi, kebijakan dividen, dan struktur modal untuk meningkatkan nilai suatu perusahaan. Penulis juga berharap penelitian ini menjadi bahan referensi bagi penelitian - penelitian lebih lanjut.
1.5 Kerangka Pemikiran Laporan keuangan merupakan suatu media yang dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Namun dalam menginterpresentasikan laporan keuangan dibutuhkan suatu tindak lanjut analisa agar laporan keuangan tersebut dapat menjadi informasi yang lebih tepat dan akurat. Dengan adanya analisis laporan keuangan, pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat menjadikan laporan keuangan tersebuat sebagai dasar pengambilan keputusan.
18
Analisis laporan keuangan seringkali memasuki aktivitas untuk membuat berbagai transformasi atas laporan keuangan. Teknik analisis tersebut memungkinkan untuk dilakukan indentifikasi, pengkajian dan perangkuman hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan. Teknik yang biasa digunakan dalam hal seperti ini adalah analisis rasio keuangan. Menurut S. Munawir (2007:65) analisis rasio keuangan adalah: “Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.” Manajemen keuangan memiliki ruang lingkup yang luas dan dinamis. Keuangan dapat berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manusia dan organisasi. Untuk memperoleh laba dalam melakukan suatu usaha diperlukan keungan yang optimal untuk dapat berjalan dengan baik sehingga untuk dapat mengoptimalkan keuangan perusahaan maka diperlukan manajemen yang baik. Oleh karena itu, keuangan mempunyai hubungan yang erat hubungan terhadap ilmu manajerial. Seiring dengan perkembangan zaman, manajemen keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-tagihan, dan mencari dana. Akan tetapi, manajemen keuangan juga mengatur dalam penginvestasian dana, menagtur kombinasi dana yang optimal, serta mengatur pendistribusian keuntungan (Pembagian deviden).
Menurut Sutrisno (2003:3) bahwa Manajemen Keuangan adalah : “Sebagai semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.” Fungsi manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga tugas penting, yaitu (1) memutuskan alternatif pembiayaan. Fungsi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam memilih alternatif pembiayaan terbaik dari berbagia alternatif sumber dana yang ada, sehingga diperoleh suatu kombinasi pembiayaan. (2) menetapkan pengalokasian dana. Fungsi ini mencakup keputusan yang harus dilakukan oleh manajer keuangan dalam menetapkan kombinasi dari pengalokasian dana yang paling baik bagi perusahaan. (3) kebijakan
19
pembagian deviden. Kewajiban manajer keuangan di dalam menetapkan kebijakan pembagian dividen, karena fungsi ini akan mempengaruhi nilai dari perusahaan tersebut, yang akan memberikan gambaran atas keuntungan para pemilik deviden. Ketiga fungsi pokok dari manajer keuangan tersebut pada akhirnya hanya mengarah pada satu tujuan yaitu untuk memaksimalkan nilai dari perusahaan bagi pemiliknya. Dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan di tentukan oleh kebijakan keuangan yang menggambarkan kompisisi pembiayaan dalam struktur keuangan perusahaan dan juga besarnya deviden yang dibagikan sebagai gambaran keuntungan kepemilikan. Ketiga variable manajemen keuangan tersebut saling terkait dan bersifat saling mempengaruhi. Mengalokasikan dana secara efisien merupakan tugas perusahaan di dalam menginvestasikan dananya pada aktiva yang dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Menurut Tendi Haruman (2008:8) bahwa : “Investasi adalah pertumbuhan total asset perusahaan dari tahun ke tahun yang menunjukkan perkembangan investasi perusahaan.” Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Apabila tingkat investasi di suatu perusahaan tinggi, maka akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut karena pertumbuhan investasi dapat dipresepsikan sebagai good news bagi investor. Selain itu, peningkatan investasi ini akan dianggap sebagai pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang dan penentu nilai perusahaan itu sendiri. Rasio dividend payout merupakan perbandingan jumlah dividen yang dibayarkan per lembar saham terhadap EPS perusahaan. semakin tinggi rasio ini akan menguntungkan para investor tetapi akan memperlemah internal financial perusahaan karena memperkecil laba ditahan. Sebaliknya rasio yang semakin kecil akan merugikan para pemegang saham (investor) tetapi internal financial perusahaan akan semakin kuat. Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut sebagai investor. Investor pada umumnya dibagi menjadi dua. Pertama adalah investor individual yang terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi dan yang kedua adalah investor institusional yang biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun maupun perusahaan investasi. Kebijakan dividen menurut Martono dan Harjito (2007:253) :
20
“Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang”. Kebijakan dividen ini merupakan kebijakan yang penting yang harus dilakukan perusahaan. Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka perusahaan akan dianggap semakin baik. Perusahaan yang baik di anggap menguntungkan dan tentunya penilaian terhadap perusahaan akan semakin baik pula, biasanya tercermin melalui peningkatan harga saham perusahaan. Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, mungkin diartikan sebagai sinyal positif membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Struktur modal suatu perusahaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua bagian pokok yaitu modal dari para pemilik atau pengambil saham (modal sendiri) dan modal berasal dari para kreditur (modal asing). Menurut Harjito (2007:240) : “Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang di tunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.” Menurut Dr. Darsono (2006:153) : “Struktur modal adalah jumlah permanen perusahaan yang tersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri.” Berdasarkan kedua pengertian diatas dilihat dari laporan keuangan neraca perusahaan maka yang dimaksud dengan struktur permodalan disini adalah pada bagian kredit yang tercermin pada perkiraan hutang jangka panjang dengan unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Debt Equity Ratio (DER) menunjukan hubungan antara hutang jangka panjang yang diberikan kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan dalam rangka mengukur resiko, fokus perhatian kreditur jangka panjang ditujukan pada prospek laba dan perkiraan arus kas perusahaan. Meskipun demikian, mereka tidak dapat mengabaikan pentingnya tetap dalam mempertahankan keseimbangan antara proporsi aktiva
21
yang didanai oleh kreditor dengan yang didanai oleh pemilik perusahaan. Pengukuran tersebut dilakukan dengan rasio debt to equity. Dimana rasio ini merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio debt to equity dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan sehingga dapat dilihat resiko tak tertagihnya hutang. Semakin besar proporsi hutang relatif terhadap equitas maka semakin besar pula resiko perusahaan. Optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi managemen keuangan, dimana salah satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dari harga pasarnya. Harga pasar (market value) menunjukkan harga yang bersedia dibayar investor. Harga pasar dapat lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan nilai bukunya. Perbandingan nilai pasar terhadap nilai buku saham yang semakin tinggi menunjukkan penilaian investor terhadap perusahaan semakin naik. Nilai pasar dapat dilihat melalui harga saham perusahaan yang terjadi di bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Menurut Brigham & Erhardt (2005): “Nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari free cash flow di masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata tertimbang biaya modal (weighted average cost of capital, WACC)”. Free cash flow merupakan cash flow yang tersedia bagi investor (kreditur dan pemilik) setelah memperhitungkan seluruh pengeluaran untuk operasional perusahaan dan pengeluaran untuk investasi serta aktiva lancar bersih. Dalam beberapa jurnal penelitian menjelaskan pengaruh-pengaruh fungsi-fungsi manajemen terhadap nilai perusahaan seperti : menurut Hasnawati (2005) keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam penelitiannnya menemukan bahwa secara bersama-sama, keputusan pendanaan, keputusan investasi dan kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan dengan nilai R2 sebesar 78%. Menurut Sri Hasnawati (2005:117-126) dalam jurnalnya. Keputusan investasi terdapat tiga indikator dalam pengukuran nilai perusahaan yakni spread value over cost to book of assets (SVOC), excess return to market, dan market value, namun hanya svoc dan excess return to market lebih tepat sebagai ukuran nilai perusahaan dimana menunjukkan pengaruh
22
yang positif. Sehingga keputusan investasi lebih kuat dibentuk dimasa yang akan datang dibadingkan dengan komposisi asset dalam perusahaan. Menurut Muhammad Umar Mai (2008) dalam jurnalnya, peningkatan pembayaran deviden berpengaruh terhadap kenaikan nilai perusahaan. Dan kedua variabel tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Adapun, kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba tersebut adalah sangat ditentukan oleh pilihan investasi yang beresiko sebagai konsekuensi melakukan investasi pada proyek-proyek yang mempunyai net present value positif. Menurut Haruman (2008) dalam jurnalnya, salah satu keputusan penting yang harus dilakukan manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal. Struktur modal perusahaan merupakan komposisi pendanaan yang diambil perusahaan yang menunjukkan komposisi modal internal dan eksternal. Pendanaan yang diambil perusahaan ini dapat mempengaruhi nilai perusahaan. (Modigliani & Miller ;1963, De Angelo & Masulis;1980, Bradley et al; 1984 dan Park (Evan;1996). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dina Rusmala (2009), yang berjudul pengaruh keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividend terhadap harga pasar saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei. kesimpulan dari hasil penelitian ini berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 17,8% perubahan nilai perusahaan dipengaruhi oleh keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividend sedangkan sisanya, yaitu 82,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian seperti tingkat bunga, laju inflasi, dan penawaran.
23
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan Manufaktur
Laporan Keuangan
Keputusan Keuangan
Kebijakan Dividen (DPR)
Keputusan Investasi (TAG)
Struktur Modal (DER)
Nilai Perusahaan (PBV)
Keterangan :
= Diteliti = Tidak diteliti
24
1.6 Hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hubungan hal tersebut. Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah ada atau tidaknya hubungan yang ditimbulkan oleh variabel independent (variabel X) terdapat variabel dependent (variabel Y) baik secara langsung maupun tidak langsung, serta untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut. maka dapat disusun atau disimpulkan hipotesis penelitian ini adalah : Terdapat hubungan antara Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan baik secara Simultan maupun Parsial.
1.7 Metedologi penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatori survei
yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada (id.wikipedia.org) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Nazir (2003 : 54) bahwa pengertian metode deskriptif sebagai berikut : “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Sedangkan metode verifikatif menurut Rasyad (2003 : 6) sebagai berikut : “Metode verifikatif adalah
metode yang digunakan untuk melakukan
perkiraan (estimate) dan pengujian hipotesis”. Kedua metode penelitian ini dilakukan untuk mencari informasi faktual dan mengidentifikasikan suatu masalah, melakukan tes hipotesis serta memperoleh jawaban mengenai bagaimana hubungan suatu variabel terhadap variabel lain. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis korelasi. Kemudian metode analisis statistik secara bersamaan (simultan) yaitu uji hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik F yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel X1, X2, X3 secara
25
simultan berpengaruh terhadap variabel Y. Sedangkan uji statistik secara sendiri (parsial) yaitu uji hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik t dari masing-masing variabel. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: a. Studi pustaka Merupakan suatau penelitian dengan cara mempelajari literature-literatur, bukau-buku dan sumber lainnnya. Seperti majalah, jurnal, internet, dan Koran-koran yang berhubungan dengan penelitian. Untuk memperoleh data sekunder, dan selanjutnya akan dijadikan landasan teori. b. Penelitian lapangan Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data dari perusahaan dengan cara observasi yaitu mengunjungi secara langsung perusahaan yang diteliti melalui :
Pojok Bursa Efek Indonesia Data primer ini selanjutnya akan diolah, dianalisis, lalau diambil kesimpulan.
www.idx.co.id
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil sampel pada perusahaan sektor industri yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sumber data berupa laporan keuangan diperoleh dari internet malalui situs www.idx.co.id, Indonesia Capital Market Directory (ICMD), dan Pojok Bursa Universitas Widyatama. Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan guna penyusunan skripsi, maka penelitian ini dimulai bulan Agustus 2012.
26