BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perekonomian dunia terus berkembang seiring dengan munculnya potensipotensi ekonomi baru yang mampu menompang kehidupan perekonomian masyarakat dunia. Pada awalnya kegiatan perekonomian masyarakat dunia bertumpu pada perekonomian berbasis sumber daya alam (SDA), yaitu pertanian, kini perekonomian dunia sudah bergeser ke perekonomian berbasis sumber daya manusia (SDM), yaitu industri dan teknologi informasi. Pakar ekonomi dunia Alvin Toffler, membagi perkembangan peradaban ekonomi dunia ke dalam tiga gelombang ekonomi, yaitu gelombang ekonomi pertama berupa perekonomian yang didominasi oleh kegiatan pertanian, gelombang ekonomi kedua berupa perekonomian yang didominasi oleh kegiatan industri, dan gelombang ekonomi ketiga berupa perekonomian yang berbasis teknologi informasi. Alvin Toffler juga memperkirakan setelah gelombang ekonomi ketiga akan muncul gelombang ekonomi keempat atau yang disebut juga dengan gelombang ekonomi kreatif, yaitu perekonomian yang berbasis pada ide-ide atau gagasan yang kreatif dan inovatif. Gelombang ekonomi keempat inilah yang kini sudah mulai terlihat menggeliat di tanah air. Secara kebetulan indonesia memiliki banyak insaninsan dan kebudayaan kreatif yang mampu menghasilkan produk industri kreatif yang khas dan handal. Salah satu indutri kreatif yang pesat di indonesia adalah industri kreatif batik, bangsa indonesia telah mengenal batik sejak abad XVII batik merupakan warisan budaya bangsa indonesia yang memiliki nilai seni tinggi yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Saat ini batik telah mendapat pengakuan dari badan PBB yaitu United Nations
Educational,
Scientific,
and
Cultural
Organization
(UNESCO)
(Handingoro,2013), sehingga perkembangan industri kreatif batik sangat pesat tidak terkecuali yang ada di jakarta. Dengan perkembangan industri kreatif batik yang pesat banyak sekali industri batik di jakarta yang bersaing untuk menjadi yang terdepan dalam bidangnya. Dalam persaingan yang sangat ketat, setiap industri 1
2
dituntut untuk selalu berkompetisi dengan perusahaan lain didalam industri yang sejenis. Salah satu agar bisa memenangkan kompetisi tersebut adalah dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh industri lain sehingga dapat mengungguli produk yang dihasilkan oleh industri lain. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau ukuran kesesuaian suatu produk dengan pemakainya, dalam arti sempit kualitas diartikan sebagai tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan (Juita Alisjahbana, 2005). Jadi, kualitas yang baik dapat dicapai dengan melakukan pengendalian kualitas sesuai dengan yang ditentukan perusahaan. Pengendalian kualitas pada industri kreatif batik sangatlah diperlukan. Karena dapat memberikan dampak terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh industri tersebut. Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh suatu industri ditentukan berdasarkan ukuran - ukuran dan karakteristik tertentu. Walaupun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, namun pada kenyataan masih ditemukan terjadinya kesalahan-kesalahan dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan atau cacat pada produk tersebut. Kualitas produk yang baik dihasilkan dari pengendalian kualitas yang baik pula. Maka banyak industri yang menggunakan metode tertentu untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas yang baik. Untuk itulah pengendalian kualitas dibutuhkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang berlaku. Standar kualitas yang dimaksud adalah bahan baku, proses produksi, dan produk jadi (M.N Nasution, 2005). Oleh karenanya, kegiatan pengendalian kualitas tersebut dapat dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses produksi berlangsung sampai pada produk akhir dan disesuaikan dengan standar yang ditetapkan. PT. Wieda Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri kreatif batik yang terletak di daerah jakarta timur. PT. Wieda Sejahtera ini memproduksi dua macam merek batik yaitu merek “Arjuna Wieda” dan merek “Adikusuma”. PT. Wieda Sejahtera memiliki distribusi yang luas produksi batiknya banyak di distribusikan di counter dan sorum di jakarta dan di luar jakarta. . Oleh sebab itu kualitas merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga oleh PT. Wieda Sejahtera untuk menjaga daya saing dan loyalitas konsumen mereka. Dengan adanya produksi yang luas maka PT. Wieda Sejahtera mempunyai standar kualitas pada produksinya yaitu Gugus Kendali Mutu (GKM). GKM adalah sekelompok kecil
3
karyawan dari unit kerja yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinabungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah. Menurut wawancara yang saya lakukan dengan general manager PT. Wieda Sejahtera masih banyaknya kecacatan yang terjadi. Data jumlah produksi beserta produk cacat pada tahun 2013 - 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1 Data Jenis Cacat, Jumlah Produksi, dan Jumlah Cacat Batik Merk Arjuna Weda Periode Januari–Desember 2013 – 2014 BULAN Jan_13 Feb_13 Mar_13 Apr_13 May_13 Jun_13 Jul_13 Aug_13 Sep_13 Oct_13 Nov_13 Dec_13 Jan_14 Feb_14 Mar_14 Apr_14 May_14 Jun_14 Jul_14 Aug_14 Sep_14 Oct_14 Nov_14 Dec_14 Total
POTONGAN TIDAK BAGUS 195 285 273 453 302 475 598 323 350 189 202 197 380 448 398 545 498 360 305 423 275 320 298 338 8430
JAHITAN KURANG 98 110 102 250 101 200 234 124 110 98 101 115 176 235 201 137 230 218 198 203 120 110 96 119 3686
Sumber : data sekunder 2015
MERK TIDAK BAHAN NODA SESUAI DAN BELANG 7 33 19 80 16 42 22 133 17 59 25 118 28 100 21 50 23 70 5 68 6 54 10 17 15 131 19 175 18 98 22 65 20 138 13 173 10 130 16 161 8 76 11 90 9 92 14 75 374 2228
TOTAL CACAT 333 494 433 858 479 818 960 518 553 360 363 339 702 877 715 769 886 764 643 803 479 531 495 546 14718
JUMLAH PRODUKSI 13261 16479 15120 24461 16934 23232 27770 10550 15067 10079 15684 14068 11149 15989 19749 26589 26762 29641 28596 11679 17792 12919 12787 16616 432973
4
1.2 Data Jenis Cacat, Jumlah Produksi, dan Jumlah Cacat Batik Merk Adikusuma Periode Januari–Desember 2013 – 2014 BULAN Jan_13 Feb_13 Mar_13 Apr_13 May_13 Jun_13 Jul_13 Aug_13 Sep_13 Oct_13 Nov_13 Dec_13 Jan_14 Feb_14 Mar_14 Apr_14 May_14 Jun_14 Jul_14 Aug_14 Sep_14 Oct_14 Nov_14 Dec_14 Total
POTONGAN TIDAK BAGUS 253 275 202 198 315 267 245 201 194 115 192 85 175 235 192 315 323 175 365 70 204 220 143 255 5214
JAHITAN KURANG 157 103 98 83 153 111 125 87 77 63 94 30 85 82 66 150 142 117 167 20 92 98 98 101 2399
MERK TIDAK BAHAN NODA SESUAI DAN BELANG 18 45 17 42 11 52 9 43 21 101 17 67 13 62 10 42 6 26 4 29 8 64 2 14 7 46 10 48 9 41 13 86 14 92 6 91 17 108 4 12 8 27 11 51 5 65 12 28 252 1282
TOTAL CACAT 473 437 363 333 590 462 445 340 303 211 358 131 313 375 308 564 571 389 657 106 331 380 311 396 9147
JUMLAH PRODUKSI 11952 10173 7076 6912 15325 13300 11699 3244 5501 3351 9490 5931 2499 8494 8175 14703 16446 14096 15628 453 2663 5519 6999 8589 208218
Sumber : data sekunder 2015
Dari tabel di atas telah dijabarkan bahwa PT. Wieda Sejahtera memproduksi dua merk batik yaitu Arjuna Weda dan Adikusuma. Dan dari tabel diatas masih mengahsilkan banyak produk yang cacat dengan beberapa jenis kecacatan, maka penulis mengusulkan agar PT. Wieda Sejahtera menggunakan metode lain untuk memperbaiki standart kualitas yang dihasilkanya agar dapat meminimalkan produk cacat yang dihasilkan perusahaan. Metode SPC merupakan metode yang tepat untuk memecahkan masalah yang ada. Statistical Processing Control merupakan sebuah teknik statistik yang digunakan secara luas untuk memastikan bahwa proses memenuhi standar dengan menggunakan 7 alat satatistik dimana alat ini merupakan bagian dari spc. Dengan kata lain, selain Statistical Process Control merupakan sebuah proses yang digunakan
5
untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi. (Render dan Heizer, 2005, p286). Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian pada PT. Wieda Sejahtera mengenai metode SPC untuk meminimalkan produk cacat yang dapat terjadi. Berdasarkan latar belakang inilah, maka penelitian ini memiliki judul “Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakan Statistical Processing Control (SPC) Pada PT. Wieda Sejahtera”.
1.2 Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pelaksanaan pengendalian kualitas pada PT. Wieda Sejahtera berada dalam batas kendali. 2. Faktor – factor apa saja yang menyebabkan kerusakan/kecacatan pada produk yang di produksi oleh PT. Wieda Sejahtera. 3. Bagaimana penerapan SPC (Statistical Process Control) pada PT. Wieda Sejahtera.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas pada PT. Wieda Sejahtera dalam upaya menekan jumlah produk cacat. 2. Mengindentifikasi faktor–faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan/cacat pada produk yang di produksi oleh PT. Wieda Sejahtera. 3. Untuk mengetahui penerapan SPC (Statistical Process Control) pada PT. Wieda Sejahtera.
6
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, diantaranya adalah : •
Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan membantu perusahaan agar dapat mengambil langkah yang lebih baik lagi dalam melakukan pengendalian kualitas produk, sehingga dapat mengurangi jumlah produk yang cacat.
•
Bagi pembaca Dengan membaca hasil penelitian ini, penulis berharap agar pembaca mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan mengenai pentingnya pengendalian kualitas atau mutu pada suatu produk.
•
Bagi penulis Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pengendalian kualitas atau mutu suatu produk dengan metode SPC (Statistical Process Control) yang didapatkan selama perkuliahan guna memecahkan permasalahan yang ada di dunia nyata.
1.5 State Of Art Tabel 1.3 State Of Art NO. 1.
2.
Nama Pengarang
Nama Jurnal
A. scordaki, s. IJRET: Volume: 02, Paraki, International Journal of “Statistical Process Control in Service Industry An Application with Real Data in a commercial Company”. Tahun 2013, eISSN: 23191163, pISSN: 23217308 Enlik Jurnal Ekonomi dan Kresnaini Manajemen Volume 7 , Nomor 1. Analisis Statistical Quality
Hasil Penelitian Tujuan dari artikel ini adalah untuk mendapatkan fungsi atau kegunaan dari control charting pada proses produksi,
pengawasan kualitas merupakan salah satu solusi untuk mengurangi produk cacat yang dihasilkan. Dengan adanya
7
Control Dalam Penentuan Pengawasan Kualitas Produk. Tahun 2006 : 61-66
3.
Rami Hikmat Jordan Jurnal of Fouad, Adnan Mechanical and Mukattash Industrial Engineering, Volume 4, Number 6, December 2010, “Statistical Process Control Tools: A Practical guide for Jordanian Industrial Organizations” Tahun 2010, P 693-700.
pelaksanaan pengawasan diharapkan menjamin tercapainya sasaran-sasaran jangka pendek maupun sasaran jangka panjang yang telah ditetapkan perusahaan. Pengawasan kualitas dilakukan dengan harapan perusahaan akan mampu menghasilkan pruduk dengan kualitas yang baik. Kualitas yang baik dapat menciptakan produk dengan image yang tinggi dan mahal, karena biaya yang dikorbankan. Tetapi tidak semua kualitas yang baik menekankan dengan harga yang tinggi. Perusahaan juga harus mampu memberikan harga yang rendah dengan kualitas yang tetap baik. Dengan begitu lebih banyak konsumen yang tertarik dan merasa nyaman dengan produk tersebut. Dengan bersandar dari rasa aman saat mengkonsumsi, hal itu merupakan investasi dalam menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk. Hal tersebut adalah salah satu tujuan dalam strategi setiap produsen dalam merangkul kapasitas daya beli masyarakat yang tinggi. Bagi produsen yang mengikuti kemajuan teknologi akan pula mendapatkan keuntungan yaitu adanya efisiensi dan efektivitas biaya alat statistik proses kontrol adalah diagram kontrol. Department pengendalian kualitas menganalisa dan meninjau kualitas data seminggu sekali. Tujuan umum dari penelitian jurnal ini mengangkat dan mengimplementasikan alat-alat statistik yang lain, seperti : 1. SQC Tools, Department pengendalian kualitas pada Jordan Steel (JS), saat ini sedang mengimplementasikan satu hal, yaitu diagram alir
8
atau proses pembuatan produk di Pabrik JS. 2. Tujuan dari lembar periksa adalah untuk memastikan bahwa personel melakukan pencatatan tanggal secara seksama dan akurat. Data yang dikumpulkan seharusnya dibuat teratur sehingga dapat digunakan secepatnya dengan mudah dan dapat di analisa dengan cepat. Bentuk format dari lembar periksa dikategorikan untuk segala situasi dan didisain oleh tim kerja Besterfield. Lembar kerja tersebut dibuat dengan cara mengkalkulasi setiap kesalahan yang terjadinya pada waktu tertentu. Hal tersebut menunjukkan tipe kesalahan dan seberapa sering kesalahan tersebut terjadi pada periode waktu tertentu. Lembar periksa ini dapat menyediakan informasi yang baik untuk management yang dapat mengarah pada tindakan yang berdampak memajukan perusahaan. 3. Diagram pareto adalah alat yang sangat berguna kapanpun seseorang membutuhkan untuk memisahkan sesuatu yang penting dari hal yang kurang penting. Diagram pareto hanyalah sebuah frekuensi distribusi atribut data yang diatur dengan menggunakan kategori montgomery. Diagram pareto dibangun berdasarkan data yang dikumpulkan oleh lembar periksa untuk percobaan kinerja utama pada baja. 4. Histogram adalah barisan diagram untuk mengukur data. Dalam histogram, data dikelompokkan sesuai dengan
9
kategori nomor. Perbedaan antara diagram baris dan histogram adalah X-axis pada diagram baris 5. Diagram tebar adalah yang paling sederhana diantara ketujuh alat lainnya dan satu diagram yang paling berguna. Diagram tebar menjelaskan bahwa tidak adanya hubungan antara ukuran kekuatan tarik dan diagram alir . 6. Variable diagram kontrol biasanya digunakan untuk mempelajari sebuah proses. Data ukuran menyediakan lebih banyak informasi daripada atribut lainnya. 7. Pertukaran Pikiran dan Diagram Sebab-Akibat. Ini adalah sebuah teknik yang di gunakan untuk mengerucutkan ide ide yang dihasilkan oleh sebuah tim kerja. Diagram sebab akibat adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengatur kemungkinan kemungkinan yang terjadi yang dapat berdampak buruk bagi kualitas sebuah produk. 4.
RALLABANDI SRINIVASU , G. SATYANARA YANA REDDY , SRIKANTH REDDY RIKKULA
Jurnal “UTILITY
Teknologi metode spc telah dikenal secara OF luas sebagai pendekatan yang QUALITY CONTROL efektif untuk proses monitoring TOOLS AND dan diagnosis .Proses statistik STATISTICAL menggunakan prinsip statistik dan PROCESS CONTROL teknik statistik pada setiap TO IMPROVE THE tahapan produksi .Proses statistik PRODUCTIVITY AND kontrol ( spc ) bertujuan untuk QUALITY IN AN 35(A). mengontrol karakteristik kualitas INDUSTRY” Tahun 201, E- pada metode, mesin, produk, peralatan, dengan tujuh alat (7 ISSN:2076-3336. tools). Beberapa teknik sederhana seperti 7 dasar alat kualitas kontrol ( qc ), berfungsi untuk menyediakan sarana yang efektif dan biaya yang efektif untuk memenuhi tujuan. Akan tetapi, untuk membuat mereka sukses sebagai biaya efektif dan untuk
10
5.
Ria Arifianti
Jurnal Dinamika Manajemen. Volume 4, No 1. “Analisis Kualitas Produk Sepatu Tomkins”. Tahun 2013 : 46 – 58
Sumber : Jurnal dan Tesis
pemecahan masalah, komitmen dari top manajemen yang kuat juga sangat diperlukan. Proses statistik kontrol (spc) adalah salah satu alat penting dalam kualitas kontrol (QC). Dalam rangka untuk bertahan hidup di pasar yang kompetitif, meningkatkan produktivitas dan kualitas produk atau proses adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan. Produk yang berkualitas akan dihasilkan jika ada pengawasan kualitas (Quality Control) yang baik, maka banyak perusahaan yang menggunakan metode tertentu untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, Quality Control dibutuhkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standarisasi yang berlaku. Quality control di dalam perusahaan tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya dukungan informasi yang lengkap. Di dalam kaitannya dengan pelaksanaan quality control dalam perusahaan perlu adanya informasi yang lengkap, sehingga perlu pula diketahui cara menggali informasi yang berhubungan dengan quality control dalam perusahaan yang bersangkutan