BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Periklanan menjadi fenomena bisnis modern. Dimana tidak ada perusahaan yang ingin maju dan memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan. Demikian penting peran iklan dalam bisnis modern sehingga salah satu bentuk bonafiditas perusahaan terletak pada seberapa besar dana yang dialokasikan untuk iklan tersebut. Selain itu, iklan merupakan jendela kamar dari sebuah perusahaan. Keberadaannya menghubungkan perusahaan dengan masyarakat, khususnya para konsumen. Iklan merupakan bagian dari pemasaran suatu produk.Tidaklah heran apabila dalam beberapa tahun terakhir ini bisnis periklanan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Kesadaran pelaku usaha terhadap makna pengenalan produk atau jasa layanannya membuat bisnis periklanan ini semakin menunjukkan taringnya. Hasil survei Nielsen mencatat bahwa belanja iklan nasional secara berturut-turut naik dari tahun 2009 lalu sebesar Rp 48,6 trilliun, naik menjadi Rp 59,8 triliun (2010), lalu menjadi Rp 72,7 trilliun (2011), dan meningkat lagi menjadi Rp 87,5 trilliun (2012). Bahkan hingga triwulan III (2013), tercatat telah menyentuh angka fantastis senilai Rp 78,5 trilliun. PT. Dua Titik Advertama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang periklanan yang didirikan pada bulan juni 2008 oleh Daniel Simanjuntak adalah merupakan perushaan berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa dan penyedia media yang berhubungan dengan periklanan terutama papan reklame (Billboard). Perushaan ini berlokasi di Jln.laswi no.87 Bandung, Jawa Barat. Pendirian perusahaan ini didirikan melalui notaris Mumuh Muhsin Wiramihardja yang berkantor di Jln. Jend. Achmad Yani 344 bandung, Jawa Barat. No SIUP perusahaan ini adalah: 00273/PK/VI/2008, dengan nomor NPWP: 02.761.322.2-421.000. Perusahaan ini memiliki keunikan dalam hal penjualannya, 1
dimana tidak seperti kebanyakan perushaan lain, dalam perushaan ini untuk setiap produk yang dihasilkan baik barang maupun jasanya memiliki harga jual yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan begitu banyak faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan harga jual, dan nilai dari setiap dari variabel-variabel tersebut sangat bervariasi. Permasalahan yang terjadi di PT. Dua Titik Advertama adalah menurunnya kinerja kerja karyawan dimana menurut Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja karyawan yang menurun ditunjukan oleh adanya keluhan konsumen yang terus meningkat sebagaimana data yang didapatkan dari bagian SDM PT. Dua Titik Advertama sebagai berikut. Tabel 1.1 Jumlah Keluhan Konsumen Tahun 2015 Bulan / Tahun
Jumlah Keluhan
Januari / 2015
8
Februari / 2015
12
Maret / 2015
14
April / 2015
20
Mei / 2015
24
Juni / 2015
27
Sumber : SDM PT. Dua Titik Advertama (2015)
2
Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa terdapat peningkatan jumlah keluhan dari bulan januari 2015 hingga juni 2015. Keluhan konsumen tersebut berupa adanya keterlambatan pengerjaan proyek, dan pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan perjanjian sebelumnya atau standar yang dijanjikan oleh PT. Dua Titik Advertama. Kinerja karyawan yang menurun diduga dikarenakan gaya kepemimpinan yang dirasakan tidak sesuai dengan keinginan karyawan dimana berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa karyawan PT. Dua Titik Advertama ditemukan pernyataan bahwa pemimpin PT. Dua Titik Advertama lebih cenderung tertutup, tidak terdapat hubungan personal dengan bawahan serta kurangnya keramahan saat bertemu dengan karyawan. Dilain sisi gaya kepemimpinan yang diduga dapat meningkatkan kinerja karyawan adalah gaya kepemimpinan transformasional sebagaimana Cavazotti (2013) yang menyatakan bahwa : “The results suggest that perceived transformational leadership is associated with higher levels of task performance and helping behaviors”. Hasilnya menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dirasakan dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi kinerja tugas dan membantu perilaku. Lebih lanjut gaya kepemimpinan transformasional menurut Miftah Thoha (2010) adalah strategi pemimpin dalam mempengaruhi karyawannya sehingga tujuan organisasi tercapai. Strategi itu dilakukan dengan cara menularkan segala sesuatu yang dimiliki pemimpin (nilai, falsafah hidup, sikap, dan ketrampilan) kepada karyawannya. Proses penularan (transformasi) tersebut dilakukan dengan berbagai cara antara lain petunjuk, suri tauladan, bimbingan, pelatihan, penghargaan, dan merancang lingkungan agar proses kerja karyawan lancar. Selain gaya kepemimpinan yang diduga membuat kinerja karyawan yang menurun adalah motivasi kerja yang masih dinilai kurang baik didasari dari pertumbuhan tunjangan yang tidak meningkat sebagaimana disampaikan oleh karyawan saat dilakukan wawancara, adapun data mengenai tunjangan di PT. Dua Titik Advertama adalah sebagai berikut.
3
Tabel 1.2 Tunjangan Karyawan (Rupiah) Tahun 2009-2014 Tahun Tunjangan 2009
Rp.200.000
2010
Rp.225.000
2011
Rp.250.000
2012
Rp.300.000
2013
Rp.300.000
2014
Rp.300.000
Sumber : SDM PT. Dua Titik Advertama (2015) Berdasarkan tabel 1.2 terlihat bahwa tunjangan yang diberikan oleh PT. Dua Titik Advertama tetap dari tahun 2012 sampai 2014 hal tersebut mengecewakan para karyawan dikarenakan pada tahun 2013 terjadi peningkatan harga BBM yang di barengi dengan meningkatnya biaya hidup. Motivasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan sesuai dengan pernyataan Linz dalam Thatcher (2011) menemukan bahwa ada hubungan positif antara motivasi intrinsik dan performa kinerja sebaik hubungan motivasi intrinsik dengan kepuasan kerja. Ini sangat penting bagi perusahaan di lingkungan bisnis yang sangat kompetitif pada masa kini yang pada hakekanya karyawan yang termotivasi akan melaksanakan tugasnya dengan lebih baik, dan oleh karena itu, mereka akan menjadi lebih produktif, dan akan menjadi loyal kepada perusahaan karena tidak merasakan suatu tekanan apa pun yang memotivasi mereka untuk pindah ke perusahaan lain. lebih lanjut motivasi sendiri menurut Sedarmayanti (2011) mendefinisikan, motivasi sebagai keseluruhan proses pemberian motif kerja kepada para bawahan, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi untuk tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
4
Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis merancang sebuah penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Gaya Kepemiminan Transformasional Dan Motivasi Terhadap Kinerja karyawan Karyawan Pada PT. Dua Titik Advertama” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana
persepsi
karyawan
mengenai
gaya
kepemimpinan
transformasional, motivasi dan kinerja karyawan di PT. Dua Titik Advertama? 2. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan di PT. Dua Titik Advertama? 3. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Dua Titik Advertama? 4. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Dua Titik Advertama? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang
akan
digunakan
untuk
menganalisis
pengaruh
gaya
kepemimpinan
transformasional dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Dua Titik Advertama, Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui persepsi karyawan mengenai kinerja karyawan, motivasi dan gaya kepemimpinan transformasional di PT. Dua Titik Advertama. 2. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan di PT. Dua Titik Advertama.
5
3. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Dua Titik Advertama. 4. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Dua Titik Advertama. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Bagi Perusahaan 1. Bagi
Perusahaan/Organisasi,
Sebagai
masukan
pentingnya
gaya
kepemimpinan transformasional, motivasi dan kinerja karyawan bagi perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang serta memberikan kemampuan bersaing yang lebih baik. 2. Bagi Pihak Terkait , Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi perusahaan-perusahaan atau organisasi-organisasi lain
yang memiliki
permasalahan sehubungan dengan kualitas prosuk, motivasi dan kinerja karyawan. 1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu manajemen pemasaran. 2. Bagi Penulis, Menambah pengetahuan penulis mengenai variabel-variabel tersebut baik secara teori maupun penyelasaian kasusnya pada suatu perusahaan. Sehingga diharapkan penulis dapat mengaplikasikan teori-teori dan hasil penelitian-penelitian ini untuk bekal sebagai manajer yang berkompeten di kemudian hari. 3. Bagi Peneliti Lebih Lanjut , Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai referensi dan juga tolak ukur bagi penelitian selanjutnya agar lebih baik lagi dalam membuat suatu penelitian pada perusahaan.
6
1.5 Metode Penelitian Metode penelitian dalam proses penyusunan laporan skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Nasir (20011) tujuan metode penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau pelukisan secara sistematis, aktual, akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang akan diteliti. Sedangkan menurut Marzuki (2008) metode riset atau metode verifikatif adalah “menguji suatu pengetahuan”. Metode verifikatif bertujuan untuk melakukan pengujian hipotesis, pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Selain itu juga penelitian ini menggunakan metode survei, yang mengambil sampel data suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Proses pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu: a. Penelitian Lapangan Observasi , Menurut Sugiyono (2012), observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Wawancara / interview, Menurut Sugiyono (2012), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Melalui wawancara ini akan diketahui secara langsung dari informan yang benar-benar mengetahui informasi mengenai motivasi, gaya kepemimpinan serta kinerja karyawan pada PT. Dua Titik Advertama.
7
Kuesioner,
Menurut
Sugiyono
(2012),
kuesioner
merupakan
teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataantertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari respoden. Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu yang tidak terlalu lama. b. Studi Kepustakaan Menurut Sukardi (2008), studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis. Teknik ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku serta literatur lainnya. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Dua Titik Advertama yang berlokasi di Jln.laswi no.87 Bandung, Jawa Barat. Adapun waktu penelitian direncanakan dimulai dari Juni 2015 sampai dengan selesai.
8
9