BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin berkembang membuat perusahaan-perusahan berusaha meningkatkan kualitas produknya menjadi lebih baik.Semua ini dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif dari perusahaan lainnya. Pada saat ini perusahaan harus lebih fleksibel dizaman yang selalu berubah, ini akan menjadi suatu dorongan bagi perusahaan-perusahaan untuk selalu meningkatkan produk yang dihasilkannya baik dari segi kualitasnya maupun ragam produknya. Upaya yang harus dilakukan perusahaan dalam memenuhi
keinginan
dan
kebutuhan
konsumen
serta
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat dan terarah, seperti meningkatkan atribut produk, kebijakan harga dan memilih saluran distribusi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ketat pada saat ini. Usaha yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus memenangkan persaingan, perusahaan harus mempersiapkan strategi pemasaran yang tepat untuk produknya. Produk yang ditawarkan ke pasaran harus mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi agar memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya dan mencari manfaat tertentu dari suatu produk, dan konsumen akan mempertimbangkan produk mana yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat yang diperlukan. Dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan dipengaruhi oleh atribut dari produk. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan menyertai produk tersebut, seperti merek, desain, warna, kualitas dan sebagainya. Atribut merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong konsumen untuk membeli produk, semakin baik atribut produk maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli produk tersebut.
1
TVS adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor produksi otomotif yang memproduksi kendaraan roda dua (motor). TVS juga tidak terlepas akan persaingan yang semakin tajam khususnya dalam industri otomotif karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk sejenis. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitas penjualannya perusahaan harus dapat merancang strategi pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menciptakan dan meningkatkan pembelian konsumen terhadap produk tersebut. Produk motor yang ditawarkan oleh CV. Gutra Company adalah berbagai tipe kendaraan yang beraneka ragam beserta harganya pada saat ini, antara lain:
Tabel 1.1 Produk Motor TVS Tahun 2010/2011 TYPE TVS NEO X3i SW
Rp. 10.030.000
TVS NEO X3i SWD
Rp. 10.480.000
TVS NEO X3i CW
Rp. 11.470.000
TVS ROCKZ SW
Rp. 12.080.000
TVS ROCKZ CW
Rp. 13.080.000
TVS TROMAX DD
Rp. 14.860.000
TVS APACHE SD
Rp. 15.950.000
TVS APACHE DD
Rp. 17.610.000
Sumber: CV.Gutra Company
2
Tabel 1.2 Laporan Penjualan Produk Motor TVS Tahun 2010
DATE
TEST RIDE
Xi
Xi
WALK IN
UNIT COLOR
4-Aug-10
2
2
1
Blue Blue
02-Jan-10
2
2
1
Blue
7-Aug-10
3
3
2
05-Jan-10
1
1
1
Red
13-Aug-10
2
2
2
Red
26-Jan-10
2
2
1
Blue
14-Aug-10
3
3
2
Blue
Total
3
21-Aug-10
3
3
1
Red
22-Aug-10
4
4
1
Blue
28-Aug-10
2
2
Blue
Total
1 10
Xi 09-Feb-10
2
2
2
26-Feb-10
4
4
1
Red
27-Feb-10
3
3
1
Blue
Total
4
Blue
Xi
Xi 1-Sep-10
6
6
2
Green
2-Sep-10
4
4
1
Green
5-Mar-10
10
10
2
Blue
3-Sep-10
3
3
1
Blue
14-Mar-10
2
2
2
Blue
25-Sep-10
0
0
2
Blue
22-Mar-10
3
3
1
Blue
26-Sep-10
3
3
1
Blue
27-Sep-10
2
2
1
Green
29-Sep-10
2
3
2
Green
Total
10
Total
5
Xi 1-Apr-10
2
2
2
Red
7-Apr-10
4
4
2
Blue
18-Apr-10
1
1
1
Total
Blue
5
Xi
Xi 8-Oct-10
2
2
2
Blue
11-Oct-10
2
2
1
Green Blue
14-Oct-10
2
2
2
3-May-10
1
1
1
Red
22-Oct-10
0
0
2
Blue
13-May-10
2
2
2
Red
25-Oct-10
2
2
1
Green
26-May-10
4
4
2
Blue
29-Oct-10
2
2
1
Blue
28-May-10
4
Red
31-Oct-10
3
Blue
4
1
Total
6
3
1
Total
10
Xi
Xi
13-Jun-10
2
2
1
Blue
3-Nov-10
5
5
2
Blue
14-Jun-10
3
3
2
Geen
6-Nov-10
2
2
1
Blue
16-Jun-10
4
4
1
Blue
11-Nov-10
2
2
1
Red
23-Jun-10
2
2
2
Red
13-Nov-10
2
2
1
Blue
Total
6
14-Nov-10
2
2
2
Blue
Xi
24-Nov-10
5
5
1
Red
16-Jul-10
2
2
2
Blue
26-Nov-10
2
2
1
Green
18-Jul-10
2
2
2
Blue
28-Nov-10
3
3
Blue
19-Jul-10
3
3
1
Red
Total
2 11
23-Jul-10
3
3
1
Green
24-Jul-10
4
4
2
Blue
29-Jul-10
1
1
1
Red
Total
9
Xi 2-Dec-10
0
2
2
Green
5-Dec-10
5
3
2
Blue
10-Dec-10
4
4
1
Blue
11-Dec-10
9
2
1
Red
17-Dec-10
4
2
2
Blue
23-Dec-10
5
4
2
Green
26-Dec-10
10
2
1
Red
30-Dec-10
5
2
2 13
Blue
Total
3
Dari table 1.2 menunjukan data penjualan kendaraan bermotor TVS setiap bulannya mengalami peningkatan, hal tersebut disebabkan karena kebutuhan konsumen yang selalu meningkat untuk mambantu kebutuhan konsumen berkendaraan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Berbagai macam atribut
produk yang ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan, terutama TVS. Konsumen dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sulit mengenai atribut produk produk motor bebek, karena atribut produk yang baik serta dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dapat menunjang perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan seketat apapun. Atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing TVS tidak kalah hebatnya, seperti halnya Honda sudah mempunyai merek yang bagus dibenak konsumen dan terkenal dengan iritnya, Suzuki terkenal dengan kecepatan motor bebek sekelasnya, Kawasaki yang mempunyai keunggulan dari desain motornya, dan Yamaha yang terkenal memiliki kapasitas mesin besar. TVS NEO X3imerupakan motor bebek berkapasitas mesin 110 cc, berbahan bakar irit mempunyai kelebihan pada fitur dari motor lainnya. Disamping itu kelebihan lainnya adalah pada harga, desain, kualitas produk, merek, nilai jual, dan fasilitas yang dimiliki oleh dealer. Berdasarkan uraian fenomena munculnya merek-merek motor yang baru dan beragam yang memberikan banyak pilihan kepada konsumen, serta adanya persaingan dalam pasar motor bebek, maka penulis ingin mengetahui bagaimana minat beli konsumen berdasarkan atribut produk motor bebek yang ditawarkan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian
tentang:
“PENGARUH
ATRIBUT
PRODUK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK KENDARAAN BERMOTOR MEREK TVS NEO X3i”.
4
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang akan dibahas, sebagau berikut: 1. Apa saja kelengkapan atribut produk motor merek TVS NEO X3i yang ditawarkan oleh TVS 2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor merek TVS NEO X3i 3. Seberapa besar pengaruh atribut produk motor merek TVS NEO X3i terhadap minat beli konsumen
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mencari data dan informasiyang diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai seberapa besar pengaruh atribut produk terhadapminat beli pada CV.Gutra Company sehingga data-data, informasi dan gambaran tersebut dapat digunakan oleh penulis untuk penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Manajemen dan Bisnis jurusan Manajemen Universitas Widyatama. Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kelengkapan atribut produk dari motor merekTVS NEOX3i 2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor merek TVS NEOX3i 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk motor merek TVS NEOX3i terhadap minat beli konsumen
1.4 Kegunaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari ini dapat memberikan manfaat bagi produk:
5
a. Bagi perusahaan Dengan adanya penelitian ini penulis diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai atribut produk di masa yang akan datang b. Bagi penulis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai Manajemen Pemasaran khususnya mengenai atribut produk serta dampak terhadap minat pembelian konsumen, yang telah didapat penulis pada masa perkuliahan, sehingga penulis dapat membandingkan teori-teori tersebut dengan penerapan yang sebenarnya dilingkungan dunia usaha yang nyata.
c. Bagi pihak lain yang berkepentingan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai tambahan pengetahuan di bidang pemasaran khususnya atribut produk.
1.5 Kerangka Pemikiran Pada situasi ekonomi seperti sekarang ini, masyarakat akan lebih selektif dalam memutuskan apa yang akan mereka beli. Calon konsumenakan merasa perlu dan semakin berusaha meluangkan lebih banyak waktu untuk lebih memilih produk dengan membanding-bandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lain, sebelum akhirnya akan membuat keputusan pembelian. Dalam upaya memasarkan produknya dan menjaring konsumen, perusahaan harus berhadapan dengan lingkungan pemasaran yang terdiri dari pelaku dan kekuatan-kekuatan yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaannya. Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus memutuskan apa dan bagaimana strategi yang dijalankan atau dipakai menghadapi lingkungan eksternal dan internalnya. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix), misalnya variabel produk
6
(product), variabel harga (price), variabel lokasi (place), dan variabel promosi (promotion).Variabel-variabel ini dapat dikontrol oleh perusahaan dan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Pengertian bauran pemasaran menurut kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2007:23) adalah sebagai berikut: “Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.” Didalam bauran pemasaran, produk adalah unsur yang paling penting, karena produk mencakup, seluruh perencanaan yang mendahului produksi aktual, produk mencakup riset dan pengembangan, dan produk mencakup semua layanan yang menyertai produk seperti instalisasi dan pemeliharaan. Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2005:69)menyatakan bahwa: “Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.” Tujuan dari pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan demikian sehingga produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan konsumen dan menjual dengan sendirinya. Idealnya pemasar harus menghasilkan pelanggan yang siap untuk membeli, dengan demikian yang diperlukan adalah membuat produk atau jasa tersebut tersedia dan siap dijual. Produk tidak terlepas dari atribut produk. Pengertian atribut produk menurut Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran (2008:103) adalah sebagai berikut: “Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.” Atribut produk menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian atas produk dan mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen, maka perusahaan harus menjadikan atribut produk sehingga faktor penting dan merupakan dayatahan bagi konsumen.
7
Usur-unsur atribut produk yang cukup penting menutut Tjiptono (2008:104) dalam bukunya Strategi Pemasaran, yaitu: a. Merek b. Kualitas Produk c. Fitur Produk d. Gaya dan Desain Produk e. Pelayanan (Servive) f. Jaminan (Guaranted) g. Harga (Price) Atribut-atribut yang menyertai suatu produk dapat menjadikan suatu ciri yang dapat membedakan produk sejenis antara perusahaan satu dengan perusahaan lain. Dengan melihat uraian diatas dapat dilihat bahwa menyediakan berbagai atribut produk yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam pemasaran. Ciri berhasil atau tidaknya usaha pemasaran adalah besarnya tingkat penjualan dari produk atau jasa yang disediakan olehperusahaan. Salah satu cara mencapai keuntungan itu adalah dengan cara mempengaruhi konsumen agar melakukan keputusan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu penting yang menjadi tombak perusahaan dalam melakukan mempengaruhi minat pembelian konsumen adalah produk itu sendiri. Pemahaman terhadap hal tersebut memungkinkan pemasar untuk mengembangkan sebuah program pemasaran yang efektif dan penting artinya bagi pasar sasaran. Minat beli konsumen akan timbul dengan sendirinya, jika konsumen sudah merasa tertarik atau memberikan respon yang positif terhadap apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Menurut McCarty (2002:298) pengertian minat beli adalah: “Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya”.
8
Pemasar dapat menggunakan “Response Hierarchy Model” untuk dapat mengubah sikap konsumen atau membuat konsumen bertindak. Tahap-tahap respon konsumen dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 1.3 Model Hierarki Tanggapan (Response Hierarcy Model) Tahapan
Model “AIDA” (a)
Model “Hierarki” Pengaruh (b)
Model “Inovasi Adopsi” (c)
Kesadaran (awareness) Tahapan Kognitif
Perhatian (attention)
Model “Komunikasi” (d) Eksposur (exposure)
Kesadaran (awareness) Pengetahuan (knowlwdge)
Penerimaan (reception)
Tanggapan kognitif (cognitive response)
Tahapan Afektif
Minat (interest)
Rasa suka (liking)
Keinginan (desire)
Preferensi (preference)
Minat (interest) Sikap (attitude)
Evaluasi (evaluation)
Keyakinan (conviction)
Tujuan (intention) Percobaan (trial)
Tahapan Perilaku
Tindakan (action)
Pembelian (purchase)
Perilaku (behavior) Adopsi (adoption)
Sumber :Kotler (2003;633)
9
Semua model ini mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif, afektif, dan konasi. Urutan ini adalah untuk mempelajari dan melakukan kerangka kerja AIDA untuk mengusulkan mutu yang diharapkan dari pertama kali konsumen melihat sampai terjadi keputusan pembelian Pembentukan sikap melilui modal yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen menurut Kanuk (2004:225), yaitu: 1. Tahu atau Sadar (konitif) Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber. 2. Keterkaitan (afetif) Merupakan pernyataan atau ketertarikan emosi atau persepsi mengenai produk atau merek tertentu yang dapat meningkatkan pengalaman dan mempengaruhi apa saja yang timbul dipikiran individu. 3. Keputusan untuk membeli (konasi) Komponen
yang
berhubungan
dengan
kemungkinan
atau
kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau perilaku dengan cara tertentu. Komponen konasi ini sering dianggap sebagai pernyataan maksud konsumen untuk membeli barang dan jasa. Dengan semakin terbukanya wawasan konsumen mengenai produk yang baik dan berkualitas, maka bintang iklan suatu produk menjadi sangat penting karena konsumen akan selalu membanding-bandingkan antara produk yang sejenis. Perusahaan harus mampu menempatkan produknya pada posisi yang tinggi di masyarakat karena hal itu menjadi salah satu faktor yang menumbuhkan minat beli konsumen. Produk yang diyakini memiliki kualitas yang baik dalam persepsinya maka akan menarik minat beli konsumen dan mendorong untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
10
“Atribut produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i”
1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dimana metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. (Nazir, 2007:7) Sedangkan untuk pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan secara langsung ketempat objek penelitian dan memperoleh data primer. Caracara pengumpulan data primer melalui : a. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati dan meninjau secara langsung ke perusahaan atau objek yang diteliti. b. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulandata dengan cara bertanya secara langsung dengan pihak atau pejabat yang berwenang yang berhubungan dengan objek yang diteliti. c. Kuisioner, yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan dan pernyataan yang dapat mengolah data kualitatif menjadi kuantitatif dengan pengujian hipotesis. 2. Studi Literatur (Library Research) Yaitu informasi yang diperoleh dari buku-buku catatan dan sumbersumber lain yang berhubungan dengan objek dan masalah yang diteliti.
11
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Periode waktu yang digunakan dalam penelitianadalah Time Horizon yang bersifat Cross Section, yaitu informasi dari sampel dan respon yang dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat responden terhadap objek yang sedang diteliti. Sebagai objek penelitian adalah CV. Gutra Company yang berlokasi di Jl. Dr. Djunjunan No.76 Bandung, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Juni 2011 hingga selesainya penyusunan skripsi.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan suatu usaha dalam pengelolaan fungsi-fungsi organisasi atau perusahaan. Menurut Stoner (2001:14) mengatakan bahwa: “Manajemen
adalah
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya –sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Menurut Hasibuan (2007:10) yaitu: “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Dari beberapa difinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2.1.2 Pengertian Pemasaran Konsep
pemasaran
digunakan
dalam
kegiatan
pertukaran
atau
perdagangan.Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang dapat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.Tujuan aktivitas pemasaran adalah untuk meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba dengan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk atau jasa yang dihasilkan dengan tujuan akan memperoleh keuntungan dari proses pertukaran tersebut.
13
Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar penjualan atau periklanan, tetapi berpusat pada usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia mempunyai preferensi yang berbeda dari produk maupun jasa yang dibutuhkan mereka, semakin banyak pula pilihan yang tersedia bagi konsumen untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Karena itu pemasar harus berusaha mengidentifikasikan preferensi tersebut dan memuaskan kebutuhan konsumen. Pemasaran memiliki arti lebih dari sekedar menjual dan mempromosikan suatu produk. Mengerti, menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyalurkan nilai dan kepuasan konsumen akan suatu produk merupakan inti dari suatu pemasaran. Pemasaran telah berperan secara kritis dalam menentukan kesuksesan dari setiap kegiatan pemasaran. Pemasaran sering dipandang sebagai suatu tugas untuk menciptakan, memproduksikan, dan menyalurkan produk dan jasa kepada konsumen dan unitunit bisnis. Pemasaran diharapkan memiliki keahlian dalam merangsang permintaan akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Ahli pemasaran telah mengemukakan definisi pemasaran yang berbedabeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arti dari pemasaran, tetapi meskipun demikian dari pengertian tersebut mempunyai persamaan. Beberapa pendapat para ahli tersebut adalah sebagai berikut: Pengertian pemasaran
menurut
American
Marketing Association
(AMA)yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2007:6) yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan adalah sebagai berikut: “Suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.” Sedangkan menurut Marketing Association of Australian and New Zeland (MAANZ) yang dikutip oleh Buchari Alma (2007:3) memberikan pengertian pemasaran sebagai berikut:
14
“Pemasaran adalah aktivitas yang memfasilitasi dan memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui penciptaan, pendistribusian promosi, dan penentuan harga dari barang, jasa, dan ide.” Berdasarkan definisi mengenai pemasaran diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu aktivitas yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapanharga, promosi, dan penetapan ide, produk dan jasa melalui proses pertukaran dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pertukaran yang memiliki makna penting dalam pemasaran, mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Terjadi atau tidak terjadinya pertukaran tergantung kepada kedua belah pihak apakah kedua belah pihak sepakat mengenai syarat-syarat yang akan membuat keadaan kedua belah pihak menjadi baik.
2.1.3 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2007:6) yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: “ Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan membutuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.” Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa, manajemen pemasaran adalah suatu seni dan ilmu yang menjadi sasaran individu atau organisasi untuk mencapai tujuannya. Inti dari seni dan ilmu ini adalah memilih pasar sasaran yang tepat, untuk mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan. Usaha manusia dalam memuaskan kebutuhan salah satunya melalui proses pertukaran. Proses pertukaran tersebut menurut Kotler (2007:14) membutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:
15
1. Sekurang-kurangnya terdapat dua pihak. 2. Masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain. 3. Setiap pihak mampu berkomunikasi dan mengirimkan sesuatu produk kepada yang lain. 4. Setiap pihak bebas menerima atau menolak tawaran. 5. Setiap pihak percaya, bahwa memang tetap atau perlu berhubungan dengan pihak lain. Dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor agar dapat mencapai sasarannya, yaitu terpenuhinya kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut terdiri dari faktor-faktor yang tidak dapat dikuasai perusahaan (uncontrollable factors) dan faktor-faktor yang dapat dikuasai (controllable factors).Uncontrollable factors meliputi perkembangan teknologi, demografi alam, ekonomi, kebudayaan, dan kekuatan politik. Sedangkan controllable factors terdiri dari marketing resources yaitu produk, harga, tempat, dan promosi yang dikenal sebagai faktor-faktor dari kebijaksanaan bauran promosi (marketing mix) dan non marketing resources yaitu produksi, personalia, keuangan, citra perusahaan, serta research and development
2.2 Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Agar sukses, perusahaan harus melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada pesaingnya untuk memuaskan konsumen sasaran.Untuk itu perusahaan harus siap untuk merencanakan rincian dari bauran pemasaran, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan. Faktor-faktor ini biasa dikenal dengan namamarketing mix yang merupakan controllable marketing variabletidak
16
dpat dikendalikan oleh perusahaan secara individu. Seperti perubahan-perubahan faktor
kependudukan,
kondisi
perekonomian,
sosial,
undang-undang
kebijaksanaan pemerintah atau faktor alam. Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:23) yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan sebagai berikut: “Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya di pasar sasaran.” Sedangkan pengertian bauran pemasaran menurut Lamb, Jr, et all diterjemahkan oleh Octaveria (2001:55) adalah sebagai berikut: “Bauran pemasaran adalah paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang pasar untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dwengan pasar yang dituju.” Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan perpaduan dari variabel pemasaran yang terkait dan dapat dikendalikan serta dikombinasikan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
2.3 Produk 2.3.1 Pengertian Produk Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk juga merupakan seperangkat kepuasan yang diperoleh konsumen jika mereka melakukan transaksi (jual beli). Pengertian produk ada beberapa batasan baik itu produk nyata (tangible) dan produk yang tidak nyata (intangible) Pengertian
produk
menurut
Kotler
dan
Keller
(2007:4)
yang
diterjemahkan Benyamin Molan adalah sebagai berikut: “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan”.
17
Adapun pengertian produk menurut Stanton yang diterjemahkan oleh Buchari Alma (2008:139) mendefinisikan produk sebagai berikut: “ Produk ialah seperangkat atribut, baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko, yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya”. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada pelanggan yang diciptakan oleh perusahaan untuk digunakan dan di konsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen, baik bersifat berwujud maupun yang bersifat tidak berwujud. Pengertian di atas dapat diperjelas pada gambar berikut: Gambar 2.1 Pengertian Produk PEMENUHAN KEBUTUHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI
Penawaran PRODUSEN
PASAR
PRODUK
Permintaan
PROSES PERTUKARAN KOMPETISI DAN KAPASITAS ORGANISASI
KAPASITAS DAYA BELI
Sumber :Fandy Tjiptono(2008:95)Strategi Pemasaran
18
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetisi dan kapasitas perusahaan serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
2.3.2 Tingkatan Produk Dalam merencanakan tawaran pasar, pemasar perlu memahami tingkatan produk.Tiap tingkatan memiliki nilai tambah bagi pelanggannya, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy).
Menurut Kotler (2007:408) ada lima level produk, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat inti (core Benefit) Merupakan tingkatan yang paling dasar, yaitu manfaat atas jasa yang sebenarnya dibeli oleh pelanggan.Contohnya adalah seorang tamu hotelmembeli “istirahat dan tidur”. 2. Produk Dasar (Basic Product) Merupakan versi dasar dari produk atau manfaat umum yang diperoleh dari produk yang dikonsumsi.Contohnya adalah sebuahkamar hotel mencakup kamar mandi, tempat tidur, meja rias, meja tulis, dan lemari pakaian. 3. Produk yang Diharapkan (Expected Product) Merupakan seperangkat atribut atau kondisi minimal yang diharapkan oleh pembeli ketika membeli suatu produk.Contohnya adalah tamu hotel dapat mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk bersih, lampu baca, dan ketenangan. 4. Produk yang Ditingkatkan (Augmented Product) Merupakan produk yang memiliki manfaat tambahan yang lebih daripada expected product atau yang melampaui harapan pelanggan. Contohnya adalah suatu hotel dapat meningkatkan produknya dengan menyertakan
19
pesawat televisi dengan alat pengendali jarak jauh, bunga segar, check-in yang cepat, check-out segera, dan lain-lain. 5. Calon Produk (Potential Product) Merupakan keseluruhan penyempurnaan dan perubahan yang mungkin dialami sebuah produk di kemudian hari.Produk potensial menekankan pada evolusi dimana perusahaan mencari cara-cara baru yang agresif untuk memuaskan dan membedakan tawaran pesaing.Contohnya adalah suatu hotel menyediakan kamar president suite dengan berbagai fasilitas yang mewah. Gambar 2.2 Lima Tingkatan Produk
Sumber : Kotler (2005:70) Manajemen Pemasaran
2.3.3 Hierarki Produk Setiap produk berkaitan secara hierarkis dengan produk-produk tertentu lainnya.Hierarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan item tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Hierarki Produk terdiri atas enam tingkatan menurut Kotler dan Keller (2008:15) yaitu: 1. Keluarga kebutuhan (need family) Yaitu kebutuhan inti atau dasar yang membentuk product family.Contohnya adalah rasa aman.
20
2. Keluarga produk (product family) Yaitu semua kelas produk kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai.Contohnya adalah tabungan dan penghasilan. 3. Kelas produk (product class) Yaitu sekumpulan produk di dalam product family yang dianggap memiliki hubungan
fungsional
tertentu.Dikenal
juga
sebagai
katagori
produk.Contohnya adalah instrument keuangan. 4. Lini produk (product line) Yaitu sekumpulan produk didalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk ke dalam kisaran harga tertentu. Lini produk dapat terdiri dari berbagai merek, atau satu merek keluarga, atau merek individu yang sudah diperluas lininya. Contohnya adalah asuransi jiwa 5. Jenis produk (product type) Yaitu sekelompok barang di dalam lini produk yang memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk.Contohnya adalah asuransi jiwa berjangka. 6. Unit penyimpanan stok (stockkeping unit) Yaitu unit yang berbeda di dalam lini produk atau merek yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain. Contohnya adalah asuransi jiwa berjangka Prudential yang dapat diperbarui.
21
2.3.4 Klasifikasi Produk Dalam merencanakan strategi pemasaran untuk suatu produk pemasar telah mengembangkan beberapa klasifikasi produk yang didasarkan pada sifat atau ciri dari produk. Berdasarkan daya tahan dan wujud Fandy Tjiptono (2008:98) mengklasifikasikan produk sebagai berikut: 1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) Adalah barang berwujud yang dapat di konsumsi hanya sekali atau beberapa pengguna saja.Contoh sabun, pasta gigi, gula, dan kopi. 2. Barang tahan lama (durable goods) Adalah barang berwujud yang biasanya dapat digunakan berkali-kali. Contoh peralatan mesin, pakaian, lemari es. 3. Jasa (service) Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis. Akibatnya jasa biasanya memerlukan lebih banyak pengendalian, kredabilitas pemasok, dan kemampuan penyesuain. Contoh salon, perbaikan barang. Selain berdasarkan daya tahannya, Fandy Tjiptono (2007;98) juga mengklasifikasikan barang berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan klasifikasi dapat dibedakan menjadi: 1. Barang Konsumsi (Consumer Goods) Merupakan produk yang dibeli bertujuan untuk dikonsumsi pribadi atau digunakan untuk pelanggan akhir. Para pemasar biasanya mengelompokan barang-barang itu berdasarkan atas kebiasaan konsumen berbelanja, yang terdiri dari:
22
A. Barang mudah (convenience goods) Merupakan barang-barang yang biasanya dibeli pelanggan dengan cepatdan dengan upaya yang sangat sedikit.Contohnya meliputi produk tembakau, sabun dan koran. Barang mudah dapat dibagi lagi menjadi: 1. Kebutuhan pokok (staples) Yaitu barang yang dibeli konsumen secara rutin.Contohnya adalah seorang pembeli mungkin secara rutin membeli saus tomat Heiz, pasta gigi Crest. 2. Barang dadakan (Impulse goods) Yaitu barang yang dibeli berdasarkan keinginan seketika, tanpa perencanaan atau usaha pencarian. Barang impulse sering sekali diletakan dekat kasir, agar mudah terlihat konsumen dan konsumen menjadi teringat untuk membelinya. Contohnya adalah permen, majalah, dan lighter. 3. Barang darurat (emergency goods) Yaitu barang yang dibeli pada saat kebutuhan itu mendesak. Contohnya adalah payung di musim hujan, sepatu boot dan sekop saat badai salju pertama di musim dingin. B. Barang toko (shopping goods) Adalah barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembelian. Contohnya meliputi furniture, pakaian, mobil bekas, dan peralatan rumah tangga yang besar. Barang shopping di bagi menjadi:
23
1. Barang shopping homogen Yaitu barang dengan mutu yang serupa tetapi mempunyai harga yang cukup berbeda sehingga dapat dijadikan alasan perbandingan dalam berbelanja.Contohnya TV, Komputer, Handphone, dan lainlain. 2. Barang shopping heterogen Yaitu barang berbeda dalam hal keistimewaan dan jasa produk yang mungkin lebih penting dari harganya.Contohnya pakaian dan peralatan rumah tangga. C. Barang khusus (specialty goods) Adalah barang-barang dengan karakteristik unik atau identifikasi merek untuk memperoleh barang-barang itu.Sekelompok pembeli yang cukup
besar
bersedia
melakukan
usaha-usaha
khusus
untuk
membelinya.Contohnya meliputi merek dan jenis barang mewah, mobil, komponen stereo, peralatan fotografi, dan setelan pria. D. Barang yang tidak dicari (unsought goods) Adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui konsumen namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Produk-produk baru seperti pendeteksi asap dan pengolah makanan adalah barang unsought hingga konsumen diberitahu tentang produk itu melalui iklan. Contohnya adalah asuransi jiwa, tanah kuburan, batu nisan, dan ensiklopedia.
24
2. Barang Industri (industrial goods) Adalah barang yang dibeli oleh individu atau organisasi untuk keperluan bisnis atau untuk diproses lebih lanjut. Berdasarkan bagaimana mereka memasuki proses produksi dan harganya. Barang produksi dibagi kedalam beberapa kelompok, yaitu: a. Bahan baku dan suku cadang (material and parts) Adalah barang-barang yang memasuki produk yang dihasilkan. Barang-barang itu terdiri dari barang mentah (raw material), suku cadang pabrik dan bahan baku(manufactured materials and parts) b. Barang modal (capital items) Adalah
barang-barang
tahan
lama
yang
memudahkan
pengembangan atau pengelolaan produk akhir.Barang modal meliputi dua kelompok, yaitu instalasi dan peralatan. c. Pasokan dan layanan bisnis (supplies and business service) Adalah barang dan jaa tidak tahan lama yang membantu pengembangan atau pengelolaan produk akhir.
2.4 Atribut Produk 2.4.1 Pengertian Atribut Produk Atribut produk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang produk itu sendiri. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian atribut produk ini, penulis mengemukakan beberapa pengertian atribut produk dari para ahli sebagai berikut:
25
Pengertian atribut produk menurut Fandy Tjiptono (2008;103) adalah: “Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”. Sedangkan menurut Simamora (2001;103) mendefinisikan atribut produk sebagai berikut: “Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual dan lain-lain”. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan unsur-unsur dari produk, seperti harga, kualitas, fitur,desain, dan lainlain yang dipandang penting oleh konsumen serta dijadikan bahan pertimbangan konsumen dalam pengambilan keputusan dalam pembelian. Suatu atribut merupakan satu kesatuan unsur dari bermacam-macam atribut yang membentuknya, Dalam hal ini setiap produk mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan adalah faktor internal yang sulit dilihat atau diukur, sehingga konsumen akan memandang produk dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda-beda. Setiap perusahaan berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui produk yang ditawarkan, sedangkankonsumen mencari manfaat tertentu yang ada dalam suatu produk. Konsumen melihat suatu produk sebagai kumpulan dari sifat-sifat dan ciri-ciri tertentu dengan kemapuan yang berbeda dalam memberikan manfaat yang dicari dan dapat memuaskan. Konsumen membedakan ciri-ciri produk yang mana yang dilihat relevan atau menonjol, mereka akan memberikan perhatian yang lebih pada produk yang dapat memberikan manfaat yang dicari. Ciri-ciri produk tersebut tercermin dari atributatribut yang melekat pada sebuah produk.
26
Untuk yang berbentuk barang berwujud maupun yang tidak berwujud, pasti memiliki atribut atau karakteristik tertentu, atribut produk dapat berupa bentuk, merek, kemasan, jaminan, lebel, harga, pelayanan, dan sebagainya. 2.4.2 Unsur-unsur dalam Atribut Produk Menurut Tjiptono (2008;104) unsur-unsur yang penting dalam atribut produk diantaranya meliputi : 1. Merek Merupakan nama, istilah, tanda, symbol atau lambang, warna, desain, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Merek digunakan oleh perusahaan untuk beberapa tujuan yaitu sebagai identitas yang bermanfaat dan membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing, alat promosi, membina citra, dan untuk mengendalikan pasar. 2. Kualitas Produk Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsifungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioprasika dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. 3. Fitur Produk Fitur produk merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Menjadi produsen yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing. 4. Gaya dan Desain Produk Konsep desain lebih luas dibandingkan gaya. Gaya semata-mata mejelaskan penampilan produk tertentu. Gaya yang sensasional mungkin akan dapat perhatian dan mempunyai nilai seni, tetapi tidak selalu membuat produk tertentu berkinerja lebih baik. Sedangkan desain bukan sekedar tampilan saja,
27
tetapi termasuk ke dalam jantung produk.Desain yang baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya. 5. Pelayanan(Service) Pelayanan merupakan merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasranya tidak berwujud dan
tidak
mengakibatkan
kepemilikan
apapun.
Salah
satu
untuk
mendiferensiasikan suatu perusahaan adalah memberikan pelayanan yang tidak berkualitas dibandingkan dengan pesaing secara konsisten.Pelayanan mempunyai sumbangan penting terhadap keberhasilan produk dalam bersaing dipasar. 6. Jaminan (Guaranted) Adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, para konsumen akan diberi ganti rugi bila produknya ternayata tidak dapat berfungsi sebagai mana yang diharapkan atau dijanjikan. 7. Harga(Price) Harga merupakan uang yang dibayarkan atas suatu barang atau layanan yang diterima.Selain itu harga diartikan sebagai nilai yang diperlukan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, pengunaan atau kepemilikan barang atau jasa.Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga yang tepat. Bagi pembeliharga memberikan dampak ekonomis dan psikologis. Dampak ekonomisnya berkaitan dengan daya beli, sebab harga merupakan biaya (cost) bagi pembeli. Semakin tinggi harga semakin sedikit produk yang bias mereka beli begitu juga sebaliknya. Sedangkan dampak psikologinya yaitu apabila harga suatu produk tinggi maka mencerminkan kualitas tinggi dan harga rendah mencerminkan kualitas rendah pula.
28
2.5 Pengertian Perilaku Konsumen Menganalisa perilaku konsumen berarti memahami sebagian kebiasaan dari kehidupan manusia.Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Produsen menyadari bahwa perilaku konsumen memiliki kepentingan tersendiri bagi mereka, karena jika perusahaan dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen maka mereka akan loyal terhadap produk yang perusahaan tawarkan. Pemahaman atas perilaku konsumen menjadi sangat penting bagi keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan bukan hanya harus dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan ekonomi saja, melainkan juga kebutuhan sosial dan motivasi lain yang diharapkan konsumen. Perilaku konsumen terpusat pada ciriindividu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang sudah tersedia seperti, waktu, uang, dan usaha
guna
memperoleh
barang-barang
yang
berhubungan
dengan
konsumsi.Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan seperti psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan juga ilmu ekonomi, sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan gabungan dari semua bidang ilmu. Perusahaan yang ingin berhasil memasarkan produknya harus juga memperhatikan perilaku konsumennya. Menurut Setiadi (2003;2): “Perilaku
konsumen
adalah
merupakan
proses
pengambilan
keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan, atau mengatur barng-barang dan jasa”. Pengertian Perilaku Konsumen menurut Shiffman dan Kanuk yang diterjemahkan oleh Sumarwan (2007;13) adalah sebagai berikut:
29
“Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini”. Sedangkan menurut Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005;201) perilaku konsumen adalah: “Mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.” Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan seseorang untuk melakuklan pembelian dan menggunakan barang atau jasa dengan melakukan tindakan yang langsung terlibat untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
2.6 Pengambilan Keputusan Konsumen Pemahaman atas perilaku pembelian konsumen mencadi sangat penting bagi keberhasilan sistem pemasaran dari perusahaan. Dalam penyediaan barang dan jasa bagi konsumen perusahaan untuk memuaskan bukan hanya kebutuhan ekonomi saja tetapi juga kebutuhan sosial dan motivasi-motivasi lain. Untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen inilah pengetahuan dan apresiasi yang lebih terhadap perilaku konsumen diperlukan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:199) pengertian perilaku pembelian adalah sebagai berikut: “Perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir, dimana individu dan rumah tangga yang membelibarang atau jasa untuk konsumsi pribadi.”
30
Hampir seluruh perusahaan meneliti pengambilan keputusan pembelian konsumen secar menditail untuk memperoleh jawaban apa yang konsumsi beli, dimana membelinya, bagaimana caranya, dan seberapa banyak, kapan, dan mengapa mereka membelinya. Titik awal untuk dapat mengerti pembeli adalah dengan rangsangan dari luar, yaitu pemasaran dan lingkungan yang memasuki kesadaran pembeli, selanjutnya karakteristik pembeli dan proses keputusan membawa pada keputusan pembelian. Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005:221) membagi empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antara merek, yaitu: 1. Complex Buying Behaviour (perilaku pembelian yang kompleks) Dalam perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga tahap, yaitu:
Pembelian mengembangkan keyakinan mengenai produk tertentu
Mengembangkan dan membangun sikap terhadap produk tersebut.
Membuat pilihan yang penuh pemikiran.
Konsumen termasuk ke dalam Complex Buying Behaviour ketika mereka sangat dilibatkan dala pembelian dan sadar akan perbedaan signifikan di antara merek. 2. Dissonance-Reducing Buyer Behaviour ( perilaku pembelian yang mengurangi ketidak efisienan) Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam pembelian tetapi melihat sedikit perbedaan di antara merek. Keterlibatan tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian mahal, jarang dilakukan, dan beresiko.
31
3. Habitual Buying Behaviour (perilaku pembelian karena kebiasaan) Banyak produk dibeli dibawah kondisi keterlibatan konsumen rendah dan tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek. 4. Variety-Seeking
Buying
Behaviour
(perilaku
pembelian
mencari
keragaman) Beberapa situasi pembelian dikarakteristikan oleh keterlibatan rendah, tetapi perbedaan merek yang signifikan. Konsumen banyak melakukan pertukaran merek, hal ini terjadi karena alasan variasi bukan karena ketidakpuasan. 2.6.1 Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen Menurut Setiadi (2003:16) menyatakan bahwa: “Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkobinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah atu diantaranya”. Pengertian pengambilan keputusan menurut Plunkett, Attner, dan Allen (2004:212) adalah: “Decision making is the process of identifying problems and opportunities,
developing
alternative
solutions,
choosing
an
alternative, and implementing it”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternative penyelesaian masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen, dan mewujudkannya dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah proses tersebut, barulah konsumen itu dapat mengevaluasi pilihannya, dan menemukan sikap yang akan diambil selanjutnya. 32
2.6.2 Medel Rangsangan Tanggapan Keputusan Pembelian Menurut Kanuk (2007:6), titik tolak model rangsangan tanggapan keputusan pembelian diperlihatkan dalam gambar 2.3 berikut. Rangsangan pemasaran lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian konsumen. Gambar 2.3 Model Rangsangan Tanggapan Konsumen Rangsangan Pemasaran
Rangsangan Lain
Ciri-ciri pembeli
Proses Keputusan Pembeli
Keputusan Pembeli
Produk
Ekonimi
Budaya
Pengenalan Masalah
Pemilihan Produk
Harga
Teknologi
Sosial
Saluran
Politik
Pribadi
Pemasaran
Budaya
Psikologi
Pemilihan Merek Pencarian Informasi Keputusan Pembelian
Produksi Prilaku Pasca Pembelian
Pemilihan Saluruan Pembelian Penentuan Pembelian
Waktu
Jumlah Pembeian
Sumber :Kanuk (2007:6)
2.6.3 Tahapan-tahapan Proses Keputusan Pembelian Gambar 2.4 di bawah ini menunjukan bahwa proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pemasar perlu berfokus pada seluruh proses pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja.
33
Gambar 2.4 Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evalusai Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Sumber: Kotler (2006:224) Manajemen pemasaran
Menurut Kotler (2006:224), mengemukakan ada lima tahap yang dinilai konsumen dalam proses keputusan pembelian, yaitu: 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Seorang pemasar harus dapat mengindentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengindentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu akan katekori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen 2. Pencarian Informasi Proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif. Sumber informasi konsumen terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu: -
Sumber pribadi meliputi, keluarga, teman-teman, tetangga, kenalan.
-
Sumber niaga meliputi, periklanan, petugas penjualan, penjualan, kemasan, dan pemajangan
-
Sumber umum meliputi, media masa, dan organisasi konsumen.
-
Sumber pengalaman meliputi, pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk
34
3. Evalusi Alternatif Setelah pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah pilihan mengenai produk yang sejenis. Pemilihan alternatifini melalui beberapa tahap suatu evaluasi tertentu. Sejumlah konsep akan membantu memahami proses ini.Yang pertama adalah sifat produk, bahwa setiap konsumen memandang suatu produk sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan dengan kebutuhannya.Kedua adalah konsumen mencari keuntungan dari produk-produk yang ditawarkan tersebut.Dan yang ketiga adalah konsumen memandang tiap produk sebagai kumpulan atribut yang memiliki kemampuan yang berbeda dalam memberikan keuntungan yang dapat memuaskan kebutuhan. 4. Keputusan pembelian Proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Ada dua faktor penyebab konsumen melakukan keputusan pembelian, yaitu: -
Sikap orang lain, keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh temanteman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayainya.
-
Faktor-faktor situasi yang tidak terduga, yaitu faktor harga, pendapatan keluarga, dan keuntungan yang diharapkan dari produk tersebut.
5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk konsumen akan mengalami level kepuasan atau level ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk membeli melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Selain itu pemasar harus memantau tiga prilaku pasca pembelian yaitu: a. Kepuasan Pasca Pembelian Yang menunjukan bagai mana pembeli sangat puas, puas, atau tidak puas setelah melakukan pembelian.Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli terhadap suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembelian atas produk tertentu.
35
b. Tindakan Pasca Pembelian Kepuasn dan ketidak puasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi tindakan selanjutnya. Jika konsumen puas maka iaakan menunjukan menujukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersetut. Sedangkan pelangan yang tidak puas akan
melakukan
sebaliknya,
mereka
akan
membuang
atau
mengembalikan produk tersebut atau mereka akan mengambil tindakan produk seperti mengajukan keluhan keperusahaan, pergi kepengacara atau mengaju kelompok-kelompok lain(seperti lembaga bisnis, swasta atau pemerintah) c. Pemakaian dan Pembuangna Pasca Pembelian Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk.Jika konsumen menyimpan barang tersebut kedalam lemari, maka kemungkinan produk tersebut tidak memuaskan. Jika mereka menjual atau memperdagangkan produk, penjualan produk baru akan menurun. Jika konsumen menemukan kegunaan baru dari produk, pemasar harus mengembangkan produk tersebut.Jika konsumen menjual produk tersebut pemasar harus mengetahui bagaimana mereka menjualnya, terutama jika produk tersebut bisa merusak lingkungan. 2.6.4 Faktor-faktor yang Mempengaeruhi Proses Keputusan Pembelian Dalam proses keputusan pembelian konsumen, konsumen dipengaruhi oleh beberapa factor utama yang berasal dari karakteristikkonsumen itu sendiri. Kotler (2006:202), menjelaskan faktor-faktor utama tersebut adalah sebagai berikut :
36
1. Faktor Budaya Faktor budaya ini terdiri dari : a. Budaya Merupakan
penentu
keinginan
dan
perilaku
yang
paling
mendasar.Seseorang menciptakan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lainnya. b. Sub-budaya Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggotaanggotanya.Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. c. Kelas Sosial Pada dasarnya semua masyarakat memiliki stratasoial.Stratafikasi tersebut kadang-kadang terbentuk sistem kasta dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dalam peran tertentu dan tidak dapat mengubah
keanggotaan
kasta
mereka.Statifikasi
lebih
sering
ditemukan dalam kelas sosial.
2. Faktor Sosial Merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Dan faktorsosial ini kemudian diuraikan lagi menjadi : a. Kelompok Acuan Seseorang terdiri dari dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang dianamakan kelompok keanggotaan seperti keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan.
37
b. Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang sangat penting dalam masyarakat dan ia telah menjadi objek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga dibedakan menjadi keluarga orientasi dan keluarga proreaksi. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan soudara
kandung
seseorang.
Dan
dari
orang
tua
seseorang
mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Sedangkan pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari disebut dengan keluarga proreaksi yang terdiri dari pasangan dan anak-anak seseorang. c. Peran dan Status Seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang hidup keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang-orang itu di masingmasing kelompok dapat dibentuk berdasarkan status dan peran. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang dan masing-masing peran menghasilkan status. 3. Faktor Pribadi Keputusan pembeluan juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut terdiri dari: a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Setiap orang membeli barang-barang yang berbeda pada tingkat usia tertentu dan tingkat manusia terhadap pakaian, perabot, rekreasi, jugaberhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga, konsumsi seseorang pada saat muda dan bujangan akan berbeda dengan konsumsi seseorang yang sudah bekeluarga dan mempunyai anak. b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Seorang direktur perusahaan akan mempunyai pola konsumsi yang sangat berbeda dengan seorang dokter dan lain sebagainya. Dan pilihan
38
produk
juga
sangat
dipengaruhi
oleh
keadaan
ekonomi
seseorang.Pemasar barang-barang yang peka terhadap harga terus menerus
memperhatikan
kecenderungan
penghasilan
pribadi,
tabungan, dan tingkat suku bunga. c. Gaya Hidup Merupakan pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opini.Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. d. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian diartikan sebagai karakteristik psikologi seseorang yang berbeda dengan orang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.Yang juga berkaitan
dengan
kepribadia
adalah
konsep
diri/citra pribadi
seseorang.Pemasaran selalu berusaha mengembangkan citra merek yang sesuai dengan pribadi pasar yang ingin dituju. 4. Faktor Psikologi Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor utama psikologi yaitu: a. Motivasi Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.Kebutuhan yang bersifat biologis muncul dari tekanan seperti lapar, haus, dan tidak nyaman.Sedangkan kebutuhan lain bersifat psikogenis yang berasal dari tekanan psokologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keangotaan kelompok. Abraham Maslow mengatakan bahawa kebutuhan manusia tersusun dalam hirarki paling mendesak sampai kebutuhan yang
kurang
mendesak.
Berdasarkan
tingkat
kepentingannya,
kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
39
b. Persepsi Merupakan proses yang digunakan oleh seorang individu yang memilih,
mengorganisasi,
menginterpretasi
masukan-masukan
informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. c. Pembelajaran Meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian perilaku manusia adalahhasil belajar.Ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan dan penguatan. d. Keyakinan dan Sikap Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang sesuatu hal.Keyakinan dapat berdasarkan pengetahuan, pendapat, kepercayaan. Keyakinan seseorang terhadap produk tertentu akan berakibat dorongan yang positif atau negatif terhadap proses keputusan pembelian terhadap suatu produk. Sedangkan sikap, merupakan evaluasi perasaan emosional, dan kecenrungan tindakan yang tidak menguntungkan atau menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadp suatu objek atau gagasan. Sikap menyebabkan orang-orang berperilaku secara konsisten terhadap objek serupa.
2.6.5 Minat Beli Konsumen Dalam usaha menarik atau menumbuhkan minat beli konsumen, pemasar harus terlebih dahulu memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan. Menurut McCharty (2002:298), minat beli konsumen didefinisikan sebagai berikut: “Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya”. Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip oleh Durianto dan Liana (2004:44) adalah sebagai berikut:
40
“Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.” Sedangkan minat beli menurut Kinnear dan Taylor yang dikutip oleh Thamrin (2003:142) adalah: “Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku kosumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.” Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang. Menurut Bearman(2001:202) timbuhnya minat beli konsumen disebabkan oleh unsur-unsur yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu: 1. Rangsangan Rangsangan merupakan suatu isyarat yang ditujukan untuk mendorong atau menyebabkan seseorang bertindak 2. Kesadaran Kesadaran merupakan sesuatu memasuki pikiran seseorang.Kesadaran dipengaruhi oleh pertimbangan atas barang atau jasa itu sendiri. 3. Pencariaan Informasi Aspek pencarian informasi terdiri dari enam bagian yaitu:
a. Informasi interen Bersumber dari pribadi konsumen itu sendiri dalam memilih barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
41
b. Informasi ekstern Informasi yang diperoleh dari luar diri konsumen, seperti iklan (media cetak dan penjualan langsung) dan sumber sosial (keluarga, teman, kolega). c. Memastikan sifat yang khas dari setiap pilihan yang ada Pada tahap ini, konsumen mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan ciri dan sifat dari setiap pilihan. Setelah menentukan pilihannya, maka konsumen memutuskan barang yang akan dibelinya. d. Pemilihan alternatif Tahap ini dilakukan jika beberapa barang dan jasa merupakan suatu pilihan yang sulit bagi konsumen untuk mengevaluasi alternatif yang tersedia. e. Pembelian Suatu tahap suatu konsumen telah menentukan pilihannya dan benarbenar
bertindak
membeli
barang
atau
jasa
tersebut
dengan
mengeluarkan sejumlah uang untuk ditukar dengan barang atau jasa yang diperolehnya. Di dalam pembelian terdapat faktor atas reaksi yang mempengaruhinya antara lain: 1) Tempat pembelian. 2) Bentuk pembelian. 3) Barang atau jasa yang tersedia. f. Tempat dimana membeli Tempat pembelian merupakan salah satu pertimbangna konsumen ketika akan membeli barang atau jasa. Sebuah toko atau penyalur yang memiliki citra yang baik dalam pandangan konsumen akan merangsang konsumen untuk berbelanja lebih lanjut, sehingga diharapkan konsumen terbiasa membeli di tempat yang sama.
2.7 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat beli Konsumen
42
Simamora (2001:147)mendefinisikan atribut produk adalah faktor-faktor yang diberikan yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fiture), desain, layanan purna jual dan lain-lain. Atribut yang terdapat pada suatu produk mengidentifikasikan siapa penjual atau pembuat barang atau jasa. Didalamnya merupakan janji penjual untuk memberikan tampilan manfaat dan jasa tertentu untuk pembeli. Konsumem memandang atribut sebagai bagian penting dari suatu pruduk. Karena itu penjual berusaha untuk merancang, menciptakan kemudian merealisasikan sebuah atribut untuk produk. Thamrin (2003:142), minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanankan. Seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk mulai dengan pengenalan masalah untuk mengetahui kebutuhan apa yang mereka butuhkan tentang manfaat, kegunaan dari produk yang akan dipilih, informasi tersebut dapat diperoleh dari teman, tetangga, promosi iklan, atau pameran, ataupun dengan bereksprimen. Dari beberapa informasi yang didapat, diperoleh beberapa alternatif pilihan mengenai produk dengan berbagai macam atribut masing-masing, kemudian konsumen melakukan penelitian atas alternatif produk dengan atribut mana yang bermanfaat bagi konsumen. Soendjojo (1994) melakukan penelitian Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Sikap dan Minat Beli Konsumen Rokok Kretek Di Surabaya, menyimpulkan bahwa faktor rasa / taste merupakan urutan pertama,disusul faktor kesehatan sebagai urutan kedua, dan faktor harga urutan ketiga., faktor prestise urutan keempat, faktor persahabatan urutan kelima, faktor pergaulan urutan keenam, dan urutan terakhir adalah faktor kemudahan membeli. Faktor promosi disimpulkan tidak popular untuk mendorong masyarakat membeli rokok. Dari beberapa pemaparan teoritis diatas kita tidak dapat menganggapnya absolut atau mutlak seperti halnya yang ada di dalam teori, oleh karena itu perlu 43
diadakannya sebuah penelitian yang objektif mengenai konsep atribut produk dan pengaruh positif terhadap minat beli konsumen
BAB III
44
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini adalah perusahaan yang secara langsung sebagai sumber data. Penelitian ini dilakukan pada CV. Gutra Companny yang bergerak dibidang industry otomotif yang berlokasi di jln.Dr.Djunjunan No.76 Bandung. CV. Gutra company merupakan salah satu dealer resmi produk TVS untuk wilayah Bandung. 3.1.1 Sejarah TVS Group TVS Group merupakan kelompok industry besar yang didirikan oleh TV Sundaram Iyengar pada tahun 1911 dan memiliki lebih dari 37 anak perusahaan, serta memperkerjakan lebih dari 45.000 karyawan diseluruh dunia dengan omset 2,7 milyar USD. Dengan pertumbuhan yang stabil, ekspansi dan diversivikasi, TVS Group berhasil mendapatkan posisi yang kuat dalam industri sepeda motor, komponen otomotif dan perangkat computer.TVS Group juga sangat agresif dalam menjalankan bisnis trasportasi, keuangan, dan asuransi.37 perusahaan yang bernaung di bawah payung TVS disatkan oleh kesamaan prinsip kualitas, customer service dan tanggung jawab sosial.TVS Motor Company adalah salah satu perusahaan utama di bawah TVS Group. Bermodalkan semangat untuk terus menjadi pionir, TVS Motor Company akan menguatkan posisi sebagai salah satu perusahaan sepeda motor terbesar India, serta satu diantara 7 perusahaan sepeda motor terbesar di dunia. pada tahun1980 momen berkibarnya revolusi industry sepeda motor india dengan meluncurkannya TVS 50, Moped twin seater pertama dengan harga terjangkau. Sepeda motor ini langsung memimpin pasar transportasi pribadi di India. Kemudian pada September 1984 perusahaan India pertama yang memperkenalkan
45
sepeda motor Indo-Japannese 100 cc, Juni 1994 TVS Scooty, skuter sub 100cc otomatis pertama yang dibuat oleh perusahaan lokal India. Desember 1996 Shogun 110 cc, sepeda motor pertama India yang diaktifkan dengan catalytic converter. Oktober 1997 Shaolin, sepeda motor 5 speed pertama India. April 2000, Fiero 150 cc, 4 tak pertama India dengan digital ignition. Dan yang terakhir Agustus 2001 Victor sepeda motor 110 cc, 4 tak pertama India yang seluruh prosesnya, mulai dari desain hingga produksi dibuat oleh perusahaan local India. Dengan semakin berkembangnya zaman TVS melakukan berbagai inovasi dengan meluncurkan beberapa sepeda motor.Yaitu : Januari 2004 Centra, sepeda motor 100 cc, 4 tak yang menggunakan revolusioner VT-I yang paling irit dikelasnya. Serta meluncurkan Star City untuk pasar yang mementingkan style dan scooty pad yang merupakan skuter otomatis 90 cc yang lebih playful dan powerful. Terobosan terbaru TVS dengan memperkenalkan TVS Apache RTR 160, sepeda motor 4 tak, 160 cc, 5 speed yang berhasil merebut perhatian banyak orang, bukan hanya desainnya yang stylish tapi juga karena performanya yang tak tertandingi. 3.1.2 Sejarah Singkat CV. Gutra Company TVS Pasteur (CV.Gutra Company) merupakan Dealer Resmi TVS motor yang berlokasi di jl. Dr. Djunjunan No.76 Bandung.Yang memberikan pelayan 35 (sales, service, sparepart) atau pejualan, perawatan dan suku cadang kendaraan bermotor roda dua TVS. TVS Pasteur mulai beroperasi pada bulan Agustus 2007 dengan desain showroom yang representative berlokasi strartegis di pusat kota Bandung, dekat dengan pusat pmerintahan, perbelanjaan, pendidikan, dan pemukiman penduduk kota Bandung. Visi TVS Pasteur ingin memperkenalkan beragam jenis produk TVS Motor bagi masyarakat Bandung khususnya, dan misi TVS Pasteur adalah, untuk meningkatkan produktifitas penjualan, serta memberikan pelayanan terbaik
46
kepada konsumen maupun pada komunitas. Kepuasan konsumen atas pelayanan TVS Pasteur didukung oleh manajemen dan performa karyawan yang professional dalam memberikan pelayanan, sesuai dengan standard Customer and Community Satisfaction, dimana manajemen dari karyawan memperoleh pelatihan manajemen serta pelayanan terhadap konsumen TVS. Showroom TVS Pasteur didesain sesuai dengan standard Dealer TVS Motor untuk memudahkan konsumen mengenal, dimana showroom TVS Pasteur menunjukan identitas Dealer TVS Motor mulai dari eksterior dan interior secara mekanik dan jelas, dengan menggunakan dominasi warna biru, merah dan putih serta pemasangan logo TVS dan kuda sebagai identitas TVS Motor.Kecermatan dan ketepatan penataan tata letak showroom menciptakan keselarasan fungsi kerja dan aktivitas pelayanan dimana penataan produk penjualan, tempat pelayanan, perawatan, dan perbaikan serta suku cadang.Serta ditunjang tata etak administrasi dan pelayanan secara tepat. Strategi marketing TVS Pasteur meliputi pemasangan iklan di Koran, moving tempat strategis, personal selling, sales counter, pameran di beberapa tempat perbelanjaan, event kerjasama dengan radio, memfasilitasi kegiatan club TMC (TVS Club Community).
3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas CV. Gutra Company Gambar 3.1
47
STRUKTUR ORGANISASI CV. GUTRA COMPANY
Branch Manager
Marketing & Sales
Adm
Manager
Manager
Sales Counter
Service & Sparepart Manager
Adm Staff Mechanic
Salesman
Acc Staff General Staff
Berikut ini akan diuraikan job Description yang ada pada CV. Gutra Company: 1. Branch Manager Berikut ini tugas, wewenang, dan tanggung jawab Branch Manager: a. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan Gutra Company sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah di tetapkan. b. Pengambilan keputusan kebijakan Gutra Company dan persetujuan pengeluaran anggaran sesuai dengan otoritas yang dimilikinya.
2. Administration Marketing Berikut ini, tugas wewenang dan tanggungjawab Administration Manager:
48
a. Mengelola aktivitas administrasi dan keuangan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan b. Bertanggung jawab atas ketersediaan informasi administrasi, keuangan, maupun kegiatan umum. c. Mengatur dan membuat program kerja untuk peningkatan produktifitas serta mengevaluasi kinerja karyawan dalam divisi administrasi dan umum. d. Kegiatan administrasi dalam perencanaan, pemesanan, dan penerimaan
persediaan
kendaraan
sepeda
motor,
apparel,
accessories, dan sparepart. e. Menyampaikan laporan aktivitas administrasi kepada Branch Manager. 3. Marketing Berikut tugas, wewenang, dan tanggung jawab marketing: a. Mengelola aktivitas marketing sesuai dengan kebijakan dan prosedur. b. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas marketing dan mengelola ketersediaan informasi penjualan serta aktivitas marketing. c. Merencanakan program peningkatan produktivitas sales counter dan salesman. d. Menyampaikan laporan aktivitas marketing kepada Branch Manager. 4. Service & Sparepart Manager
49
Berikut ini tugas, wewenang, dan tangguingjawab divisi service dan part: a. Mengelola divisi service & sparepart sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. b. Merencanakan persediaan dan peramalan pengeluaran sparepart sepeda motor. c. Mengatur dan membuat program kerja untuk peningkatan produktivitas serta mengevaluasi kinerja staf counter service & spareparts, mekanik. d. Pengawasan standard pelayanan perawatan dan perbaikan. e. Menyampaika laporan seluruh aktivitas divisinya kepada Branch Manager. 5. Staf Administrasi dan Keuangan Staf administrasi dan keuangan menyelenggarakan kegiatan administrasi seperti kuitansi dan faktur pajak, surat pemesanan, surat penawaran, surat pembelian, dan penjualan surat jalan, administrasi kendaraan (BPKB, STNK), dan lain-lain. 6. Sales Counter dan Salesman Sales counter memberikan informasi produk dan penawaran produk TVS kepada calon konsumen atau konsumen yang datng langsung maupun melalui telepon. Salesman melakukan penawaran produk TVS secara langsung kepada calon konsumen melalui canvass, pameran, moving, dan lain-lain. 7. Staf Counter dan Mekanik Staf counter service & spareparts menyelenggarakan administrasi surat permintaan perawatan, perbaikan sepeda motor konsumen. 50
3.1.4 Aktivitas Gutra Company 1. Penjualan Gutra Company selalu menyediakan koleksi lengkap sepeda motor TVS dan konsumen akan mendaptkan kepuasan pelayanan yang ramah melalui sales counter dan salesman memberikan informasi fitur produk, harga, pembiayaan, program garansi, pengiriman, perawatan. Penjualan Gutra Companysemua jenis sepeda motor TVS, sparepart, apparel, dan accessories TVS. 2. Pemeliharaan Gutra Company memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor TVS dengan memberikan pelayanan purna jual dengan pelayanan kepada konsumen sesuai dengan standard Costumer and Community Satisfaction (CCS), yaitu salah satunya dengan memberikan pelayanan, perbaikan, dan perawatan secara terbaik. 3. Suku Cadang Gutra Company memberikan pelayanan ketersediaan Suku Cadang sepeda motor TVS. Produk suku cadang TVS yaitu TVS Genuine Parts & Accessories (TVSGPA) suku cadang tersebut terjamin keasliannya.
3.2 Meteodologi Penelitian Dalam melakukan penyusunan skripsi, penulis menggunakan 2 metode penelitian yaitu penelitian deskriptif dan metode survey.
Menurut Nazir (2007;7): “Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada maa sekarang”.
51
Sedangkan metode survey menurut Nazir (2007;7), yaitu: “Metode survey adalah penyelidikan yang dilakukan dengan membedah dan mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung”.
3.2.1 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka dibutuhkan pengumpulan data yang dapat mendukung hasil penelitian ini. Pengumpulan data tersebut diperoleh melalui pengumpulan data primer dan sekunder yaitu :
1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan langsung ke tempat obyek penelitian dan memperoleh data primer. Caracara pengumpulan data primer melalui: a. Wawancara Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak atau pejabat yang berhubungan dengan objek yang diteliti. b. Kuesioner yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan dan pertanyaan yang dapat mengolah data kualitatif menjadi kuantitatif dengan pengujian hipotesis. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi literature-literatur yang ada untuk ditelaah serta catatan yang diperoleh dibangku kuliah maupun mass media lainnya.Penelitian ini
52
dapat digunakan untuk mendapatkan data-data sekunder dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian tersebut. Penulis mencoba untuk mengelola analisis yang kemudian akan diambil kesimpulan dan saransaran dengan batas kemampuan penulis. 3.2.2 Variabel Penelitian Variabel
penelitian
merupakan
faktor-faktor
signifikan
yang
keberadaannya mempunyai pengaruh terhadap penilaian yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang sifat pengaruhnya perlu dipertimbangkan dalam penelitian keputusan. Dalam melakukan penelitian ini terdapat dua variabel yang dipergunakan yaitu : -
Variabel Independent (bebas) Menurut Umar (2002:62) variabel bebas adalah variabel
yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu atribut produk yang dilambangkan dengan X. -
Variabel Dependen (terikat) Menurut Umar (2002:62) variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independent.Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini yaitu minat beli konsumen yang dilambangkan dengan Y.
3.2.3 Operasional Variabel Variable-variabel yang digunakan dalam penulisan skripsi yaitu : 1. Variabel Independent (X) 53
Yaitu variable yang mempengaruhi variable lain. Dalam hal ini yang menjadi variable bebas adalah atribut produk. 2. Variable Dependent(Y) Yaitu variable yang tergantung pada variable lain. Dalam hal ini yang menjadi variable terikat adalah minat beli Tabel 3.1 Operasional Variabel variabel
Konsep
Indikator
Sub variabel
Uraian
Skala
variabel Atribut Produk (X)
Atribut produk adalah unsurunsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian Tjiptono (2008;103)
1. Merek
2. Kualitas Produk
3. Fitur
Identitas atau nama
TVS NeoX3i
Daya Tahan
Duralife engine (sistem pelumasan oli bertekanan tinggi untuk mengurangi gesekan agar mesin tahan lama)
Kehandalan
Digital Ignition Mapping (kekuatan mesin) Hemat bahan bakar
Alat pembeda dari produk lain
Icharge Iechono Istart
Penampilan produk
Ordinal
Sporty
54
Head lamp terbaru Desain sayap berlapis Teknolgi lampu sein yang dimensional
4. Gaya dan Desain
Pelayanan yang berkualitas
5. Pelayanan
6. Jaminan
7. Harga
Kewajiban produsen pada konsumen
Nilai yang diperlukan konsumen
Service terhadap produk yang ditawarkan 2 kali ganti oli dan 5 kali service Personal seling perusahaan, ramah,detail ,siap melayanani konsumen Garansi 5 tahun untuk block mesin Garansi 3 tahun untuk masalah mesin
Kompetitif dengan harga pesaing
55
Minat Beli Minat beli (Y) merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya McCharty (2002:298)
1. Minat beli berdasarkan pengenalan
Tingkat Produk
Pengenalan Produk
2. Minat beli berdaarkan manfaat
Tingkat Manfaat
Penguraian Manfaat
3. Minat beli berdasarkan ketertarikan
Tingkat Ketertarikan produk
Ketertarikan Produk
4. Minat beli berdasarkan fitur
Tingkat Fitur
5. Minat beli
Tingkat Minat Beli
Ordinal
Keunggulan fitur yang ditawarkan Minat beli Konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan
3.2.4 Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Menurut Murti (2002:85) pengertian data primer yaitu: “Data primer yaitu sumber data yang memberikan data kepada pengumpul data”. Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, dapat berupa tanggapan, saran, kritik, pernyataan, dan penilaian dari konsumen sebagai responden, serta penjelasan dan keterangan dari pihak manajemen CV. Gutra Company 2. Data Sekunder Menurut Murti (2006:85) definisi data sekunder yaitu:
56
“Data sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang didapatkan dari data atau arsip yang dimiliki oleh perusahaan dan sumber-sumber yang terkait lainnya, seperti literatur, buku, serta jurnal.
3.2.5 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pengertian populasi menurut Sugiyono (2008:155)adalah : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2008:115)adalah : “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Adapun penentuan ukuran sampel yang akan diteliti dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya, menggunakan rumus, menurut Umar (2002:7) sebagai berikut :
dimana : n
= Jumlah sampel
N
= Jumlah populas
57
= Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditelorir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%) Data yang diperoleh dari sub bagian konsumen TVS sebanyak 100 orang. Sehingga dengan batas kesalahan sebesar 10%, maka perhitungan jumlah sampel yang diambil sesuai dengan perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut :
(
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 responden
3.2.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Untuk memperoleh data yang digunakan dalam menjawab permasalahan yang
telah
diidentifikasikan
pada
bab
sebelumnya,
penulis
berusaha
memperolehnya dari beberapa sumber : a. Analisis Kualitatif Dalam analisis kualitatif ini, data yang diteliti dan dianalisis tidak dalam bentuk angka melainkan berupa tanggapan responden terhadap pengaruh kualitasnya dengan menggunakan table-tabel yang akan menggambarkan pendapat responden mengenai sikap mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, dimana setiap jawaban responden akan diberi bobot penilaian.
b. Analisis Kuantitatif Yaitu analiasis yang menginterpretasikan data dalam bentuk angka dan digunakan sebagai alat dalam statistik sehingga memudahkan dalam menaksirkan data yang diperoleh.
58
Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan berdasarkan skala likert. Menurut Simamora (2004:147), skala likert dapat juga disebut rating scale. Skala ini banyak digumakan karena memberikan peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pertanyaan. Adapun bobot penilaian jawaban dari kuesioner tersebut sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skala Likert Pertanyaan
Bobot 5
Sangat Setuju 4 Setuju 3 Cukup Setuju 2 Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju Data-data yang telah terkumpul kemudian di proses dan dianalisis. Analisis data dilakukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Analisa data secara kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan jawaban responden yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis data statistik, yang terdiri dari :
A. Uji Validitas dan Reabilitas Terdapat dua syarat penting didalam sebuah kuesioner, yaitu keabsahan sebuah angket untuk validitas dan reabilitas. Pengujian validitas menurut Simamora (2004:172), yaitu :
59
‘Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan keahlian suatu instrument, suatu instrument yang dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti”.
Semua item kuesioner yang digunakan mengukur atribut produk dan minat beli konsumen, akan diuji validitasnya. Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai Corrected Item-Total Correlation
masing-masing butir pertanyaan. Dengan r
tabel untuk 50 responden maka berdasarkan data perhitungan SPSS 17 koefisien korelasi (r) diketahui bahwa seluruh item variabel X lebih besar dari r tabel 0,3 maka instrument dinyatakan valid. Begitu pula untuk variabel Y, jika variabel Y lebih besar dari r tabel atau 0,3 maka instrument dinyatakan valid. Menurut Simamora (2004:177) “Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner”. Reliabilitas dapat didefinisikan sebagai indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Keandalan disini dapat berarti berapa kalipun variable-variabel pada kuesioner tersebut ditanyakan kepada responden yang berlainan maka hasilnya tidak akan menyimpang terlalu jauh dari rata-rata jawaban responden untuk variable tersebut. Atau dengan kata lain reliabilitas dapat menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama. Pengujian reliabilitasi instrument dilakukan dengan internal konsistensi dengan Teknik Belah Dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown.
Dimana : = Reliabilitas internal seluruh instrument
60
= Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Untuk keperluan itu maka butir-butir instrument dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan kelompok genap. Selanjutnya skor data tiap kelompok itu disusun sendiri.Untuk kelompok ganjil, skor butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Dalam teknik perhitungan digunakan dengan program SPSS B. Koefisien Korelasi Koefisien korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya serta arah dan hubungan atribut produk dengan minat beli konsumen. Kedua variabel diukur dengan skala ordinal. Analisis ini menggunakan korelasi Rank Spearman, dengan rumus :
∑
Jika terdapat rank kembar dalam perangkingan baik dalam variabel X maupun variabel Y, maka persamaan korelasi rank spearman dapat ditulis sebagai berikut :
∑
∑ √∑
∑ ∑
Dimana : ∑
∑
61
∑
=
Koefisien Korelasi
X
=
Variabel Bebas
Y
=
Variabel Terikat
n
=
Banyaknya pasangan data
=
Selisih Rank X dan Rank Y
∑
=
Jumlah kuadrat variabel X
∑
=
Jumlah kuadrat variabel Y
∑
Rank kembar dapat dikatakan berpengaruh terhadaprsnamun apabila proporsi dari rank kembar ini cukup besar, maka perhitungan (koefisien korelasi) perlu dimasukan faktor koreksinya, yang dapat mempergunakan rumus sebagai berikut :
Dimana: T = faktor korelasi t = menunjukan jumlah rank kembar dari penelitian Nilai korelasi Spearman (rs) dapat berbeda pada ranking -1
62
Berikut ini penulis menyajikan pedaoman interprestasi koefisien korelasi yaitu sebagai berikut : Table 3.3 Interpretasi Nilai Koefisien dan Korelasi Interval
Tingkat hubungan
0,00 – 0,19
Sangat Rendah
0,20 –0,39
Rendah
0,40 – 0,59
Sedang
0,60 –0,79
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2004 : 214)
Jika nilai (rs) sama dengan nol, maka hasil itu menunjukan tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut, dan untuk mengetahui beberapa besarnya pengaruh physical evidence terhadap kepuasan pelanggan. C. koefisien determinasi Analisa ini dipergunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi atribut produk terhadap minat beli konsumen. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka dapat menggunakan rumus ;
Dimana :
63
Kd
= Koefisien Determinasi
r
= Koefisien Korelasi Rank Spearman
100% = Untuk mengetahui ndalam bentuk persen Untuk mengetahui varibel X dan variabel Y mempunyai hubungan yang berarti atau tidak, maka penulis membuat pengujian hipotesis.
3.2.7 Rancangan Pengujian Hipotesis Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan oleh penulis sebelumnya, dimana hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Rumus yang dipergunakan untuk melakukan pengajuan hipotesis tersebut adalah :
√
Dimana : Rs = koefisien korelasi n = jumlah data dimana hipotesis tersebut dalam hipotesis statistik menjadi : Ho : t ≤ 0, artinya physical evidence tidak mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen H1 : t < 0, artinya physical evidence mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen Uji Statistik : Untuk mengetahui apakah hipotesis yang dikemukakan diterima atau tidak dihitung dengan nilai t yang terdapat pada table distribusi t.
64
Kriteria uji T : Jika
lebih
hipotesis(
besar
ditolak, (
atau
sama
dengan
(≥)
maka
diterima, terdapat hubungan positif dengan
minat beli konsumen pada produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i Jika
lebih kecil (<)
maka hipotesis (
diterima, (
ditolak, tidak terdapat hubungan positif antara atribut produk terhadap minat beli konsumen pada kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i. Taraf signifikansi (α) = 5% Derajat kebebasan (df) = n-2 3.2.8 Penarikan Kesimpulan Berdasarkan dari pengujian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasi t hitung dan t tabel.Penarikan kesimpulan dilakukan dengan didukung oleh landasan-landasan teori dan studi kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan. Gambar 3.2
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
65
4.1 Karakteristik Responden Dalam penelitian Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS Neo X3i di Bandung penulis membuat dan menyebarkan kuesioner pada sejumlah responden yang merupakan para pengguna motor TVS Neo X3i di Jl Dr. Djundjunan no. 76 Bandung. Hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 50 responden yang telah diteliti, memperlihatkan karakteristik responden yang berbeda, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan status pekawinan. Adapun karakteristik dari 50 responden tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
Laki-Laki
31
62%
Perempuan
19
38%
Total
50
100%
Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011 Tabel 4.1 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50 responde, mayoritas responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 31 orang (62%) sedangkan perempuan sebanyak 19 orang (38%). Data tersebut menunjukan bahwa populasi yang berhasil menjadi sampel lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan
66
perempuan.Hal tersebut dikarenakan respondenlaki-laki lebih tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang atribut produk TVS Neo X3i. Tabel 4.2 Usia Responden Usia Frekuensi Persentasi (%) < 21 Tahun 2 4% 21 - 30 Tahun 13 26% 31 - 40 Tahun 17 34% 41 – 50 Tahun 18 36% > 50 Tahun 0 0% Total 50 100% Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011 Tabel 4.2 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan usia. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, orang (4%) berusia kurang dari 21 tahun, 13 orang (26%) berusia antara 21 - 30 tahun, 17 orang (34%) berusia antara 31 - 40 tahun, dan 18 orang (36%) berusia antara 41 50 tahun. Data tersebut menunjukan bahwa populasi yang berhasil menjadi sampel lebih banyak berusia tua dibandingkan dengan usia muda. Hal tersebut dikarenakanusia 41-50 tahun adalah usia produktif, serta pada usia itu sudah dapat mengambil keputusan sendiri.
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase
67
SMP 5 10% SMA 13 26% Diploma 8 16% S1 15 30% S2 9 18% S3 0 0% Total 50 100% Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011 Tabel 4.3 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 5 orang (10%) berpendidikan SMP, 13 orang (26%) berpendidikan SMA, 8 orang (16%) berpendidikan diploma, 15 orang (30%) berpendidikan S1, dan 9 orang (18% berpendidikan S2. Data tersebut menunjukan bahwa populasi yang menjadi sampel lebih banyak lulusan S1 dibanding lulusan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan pada jenjang pendidikan tersebut responden Tabel 4.4 Status Perkawinan Responden Status Perkawinan
Frekuensi
Persentase
Menikah
31
26%
Belum Menikah
19
38
Total
50
100%
Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011 Tabel 4.4 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan status perkawinan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, 31 orang (62%) sudah menikah dan 19 orang (38%) belum menikah. Data tersebut menunjukan bahwa populasi yang menjadi sampel lebih banyak
68
sudah menikah dibandingkan belum menikah.Hal gtersebut dapat dilihat dari data angket yang telah diisi oleh responden.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Atribut Produk Kendaraan Bermotor Merk TVS NEO X3i Untuk mengetahui deskripsi atribut produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i berikut ini disampaikan hasil jawaban sebanyak 50 responden dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 16, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.5 Identitas Merk TVS NEO X3i
1. 2. 3. 4.
Kriteria 1. Sangat tidak penting 2. Tidak penting 3. Kurang penting 4. Penting 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 10 40 50
0 0 0 20 80 100
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa jawaban responden terhadap item pernyataan identitas merk TVS NEO X3i adalah jawaban sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20%, sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%, hal ini menunjukkan bahwa menurut responden identitas merk TVS NEO X3i sangat penting, karena dengan adanya identitas atau merek dapat
69
mempermudah konsumen untuk mengingat nama dari motor TVS NEO X3i serta mengetahui keunggulan dari produk TVS NEO X3i tersebut. Tabel 4.6 Duralife Engine yang ditawarkan TVS NEO X3i
5. 6. 7. 8.
Kriteria 1. Sangat tidak penting 2. Tidak penting 3. Kurang penting 4. Penting 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 10 0 40 50
0 0 20 0 80 100
Berdasarkan table diatas diketahuin bahwa Duralife engine (sistem pelumasan oli bertekanan tinggi untuk mengurangi gesekan secara dramatis dan membuatnya lebih tahan lama)yang ditawarkan TVS NEO X3i adalah jawaban sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%, sangat penting 80%. Maka jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan sangat penting sebesar 100% hal ini menunjukan bahwa menurut responden Duralife Engine yang ditawarkan TVS NEO X3i sangat penting, karena pada dasarnya semua konsumen menginginkan kendaraan bermotor tersebut irit, awet mesinnya, serta bertenaga
Tabel 4.7
70
Digital Ignition Mapping Kriteria 9. 1. Sangat tidak penting 10. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 11. 4. Penting 12. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 20 30 50
0 0 0 40.0 60.0 100.0
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa Digital ignition Mapping (kekuatan mesin) pada TVS NEO X3i adalah, jawaban sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 40%, dan sangat penting 60%. Jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal ini menurut responden menunjukan bahwaDigital Ignition Mapping pada TVS NEO X3i sangat penting.Karena
pada dasarnya setiap konsumen
menginginkan kendaraan bermotor khususnya TVS NEO X3i tersebut bertenaga sesuai dengan torsi maksimal 8,5 Nm/4500 RPM. Tabel 4.8 Hemat bahan bakar kendaraan bermotor TVS NEO X3i Kriteria 13. 1. Sangat tidak penting 14. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 15. 4. Penting 16. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 10 40 50
0 0 0 20.0 80.0 100.0
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa performa mesin hemat bahan bakar TVS NEO X3i sangat tidak penting 0%, tidak penting 0% , kurang
71
penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting yaitu sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa performa bahwa hemat bahan bakar untuk TVS NEO X3i sangat penting.Karena pada dasarnya setiap konsumen menginginkan kendaraan bermotor khususnya TVS NEO X3i tersebut hemat bahan bakar sehingga dapat menekan biaya operasional. Tabel 4.9 Fitur iCharge yang terdapat pada TVS NEO X3i Kriteria
Frekuensi
Persen
17. 1. Sangat tidak penting
0
0
18. 2. Tidak penting
0
0
30
60.0
20
40.0
0
0
50
100.0
3. Kurang penting 19. 4. Penting 20. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Berdasakan table diatas dapat diketahui bahwa fitur iCharge(teknologi utnuk men-charger HP) yang terdapat pada TVS NEO X3i sangat tidak penting 0%, Tidak penting, 0%, kurang penting 60%, penting 40%, sangat penting 0%.Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan penting yaitu sebesar 100%. Hal tersebut menurt responden menunjukan bahwa fitur iCharge yang terdapat pada TVS NEO X3i kurang penting .Karena tidak efektif dan kebanyakan responden tidak pernah men-charger HP dalam kendaraanya dengan alasan keselamatan. Tabel 4.10
72
iEcono untuk mengontrol system pengapian sesuai kondisi kendaraan pada TVS NEO X3i Kriteria 21. 1. Sangat tidak penting 22. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 23. 4. Penting 24. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 40 10 0 50
0 0 80.0 20.0 0 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa iEconountuk pengontrol penggunaan bahan bakar sesuai kondisi kendaraan pada TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 80%, penting 20% dan sangat penting 0%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa iEcono untuk pengontrol pengapian kurang penting.Karena tanggapan responden akan lebih boros pada pemakaian bahan bakar.
Tabel 4.11 Fasilitas iStart TVS NEO X3i siap digunakan kurang dari 3 menit pada pagi hari Kriteria 25. 1. Sangat tidak penting 26. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 27. 4. Penting 28. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 20 20 10 50
0 0 40.0 40.0 20.0 100.0
73
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa fasilitas iStart(sensor temperature) pada TVS NEO X3i untuk siap digunakan dalam waktu 3 menit , sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 40%, penting 40% dan sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting, penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa iStart pada TVS NEO X3i untuk digunakan dalam waktu 3 menit penting.Karena mempercepat pengendara untuksegera mengunakan motor.
Tabel 4.12 Penampilan Sporty TVS NEO X3i Kriteria 29. 1. Sangat tidak penting 30. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 31. 4. Penting 32. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 10 40 50
0 0 0 20.0 80.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penampilan sporty pada TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa penampilan sporty pada
TVS NEO X3i sangat penting.
Responden akan lebih percaya diri dengan mengendarai TVS NEO X3i karena sesuai dengan trend masa kini.
74
Tabel 4.13 Pemberian Headlamp Halogen Merk TVS NEO X3i Kriteria 33. 1. Sangat tidak penting 34. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 35. 4. Penting 36. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 20 20 10 50
0 0 40.0 40.0 20.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pemberian Headlamp pada TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 40%, penting 40% dan sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting, penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa pemberian Headlamp pada TVS NEO X3i penting. Karena memiliki pencahayaan yang lebih terang dan optimal serta terlihat lebih jelas bagi pengendara kendaraan lain. Tabel 4.14 Sayap desain berlapis untuk tampilan lebih modern TVS NEO X3i Kriteria 37. 1. Sangat tidak penting 38. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 39. 4. Penting 40. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 10 40 50
0 0 0 20.0 80.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sayap desain berlapis untuk memberikan tampilan lebih modern pada TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%,
75
tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan sayap desain berlapis pada TVS NEO X3i sangat penting. Karena memberikan model yang menawan bagi motor TVS NEO X3i. Tabel 4.15 Teknologi lampu sein yang dimensional untuk memencarkan sinar terang Kriteria 41. 1. Sangat tidak penting 42. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 43. 4. Penting 44. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 10 30 10 50
0 0 20.0 60.0 20.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa teknologi lampu sein pada TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%, penting 60% dan sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting, penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan teknologi lampu sein pada TVS NEO X3i penting.Karena dengan teknologi lampu sein yang dimensional akan memberikan nilai lebih pada penampilan TVS NEO X3i, serta untuk lebih memperjelas pengendara lain akan ke arah mana kendaraan tersebut melaju (ke kiri atau ke kanan).
76
Tabel 4.16 Pelayanan service terhadap produk TVS yang menawarkan 2 kali ganti oli dan 5 kali service Kriteria 45. 1. Sangat tidak penting 46. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 47. 4. Penting 48. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 20 30 50
0 0 0 40.0 60.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelayanan service terhadap produk TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 40% dan sangat penting 60%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa pelayanan service produk TVS NEO X3i sangat penting. Karena responden beranggapan dengan adanya service 2 kali ganti oli dan 5 kali service mesin seperti tune-up mengurangi pengeluaran perawatan pada motor, dan untuk menjaga kondisi motor agar lebih baik. Tabel 4.17 Personal seling ramah, detail, siap melayani konsumen Kriteria 49. 1. Sangat tidak penting 50. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 51. 4. Penting 52. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 20 30 50
0 0 0 40.0 60.0 100.0
77
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelayanan personal seling yang ramah, detail, dan siap melayanani konsumen pada TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 40% dan sangat penting 60%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa pelayanan personal seling yang ramah, detail, dan siap melayani konsumen pada TVS NEO X3i sangat penting. Karena responden beranggapan dengan adanya personal seling akan mempermudah konsumen untuk bertanya mengenai produk TVS NEO X3i serta konsumen akan lebih mengenal tentang produk TVS NEO X3i tentang product knowledge. Tabel 4.18 Pemberian garansi 5 tahun untuk block mesin Kriteria 53. 1. Sangat tidak penting 54. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 55. 4. Penting 56. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 20 0 30 50
0 0 40 0 60 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i memberikan garansi 5 tahun untuk block mesin, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 40%, penting 0% dan sangat penting 60%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut responden menunjukan garansi 5 tahun untuk block mesin pada TVS NEO X3i sangat penting.Karena responden berangapan bahwa block mesin ada kemungkinan mudah rusak sesuai dengan intensitas pemakaian.
78
Tabel 4.19 Pemberian garansi 3 tahun untuk masalah mesin Kriteria 57. 1. Sangat tidak penting 58. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 59. 4. Penting 60. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 20 30 50
0 0 0 40.0 60.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i memberikan garansi 3 tahun untuk mesin , sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 40% dan sangat penting 60%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa pemberian garansi 3 tahun untuk mesin pada TVS NEO X3i sangat penting. Konsumen akan merasa tenang bila ada kerusakan pada mesin selama 3 tahun dari awal pembelian.Hal ini merupakan hal terpenting untuk menjaga kondisi mesin. Tabel 4.20 Pemberian Harga yang kompetitif Kriteria 61. 1. Sangat tidak penting 62. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 63. 4. Penting 64. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 10 40 50
0 0 0 20.0 80.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i memberikan harga yang kompetitif, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang
79
paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa TVS NEO X3i memberikan harga yang kompetitif sangat penting.Semakin banyaknya pesaing-pesaing motor bebek sekelasnya TVS NEO X3i memberikan harga yang kompetitif sesuai dengan dengan kelengkapan fitur dari TVS NEO X3i. Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden.Untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut dibuat interval. Penentuan rentang skor menggunakan formula sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS)
=5
Setuju (S)
=4
Cukup Setuju (CS)
=3
Tidak Setuju (TS)
=2
Sangat Tidak Setuju (STS)
=1
Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5 (lima). Rumus yang digunakan menurut Riduwan (2004;81) sebagai berikut :
Dimana : Rentang Nilai
= Nilai tertinggi – Nilai terendah
Banyaknya kelas interval
=5
Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah
80
Maka interval dan kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebgai berikut : Sangat Tidak Puas (STP)
= 1,00 – 1,79
Tidak Puas (TP)
= 1,80 – 2,59
Cukup Puas (CP)
= 2,60 – 3,39
Puas (P)
= 3,40 – 4,19
Sangat Puas (SP)
= 4,20 – 5,00
Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden mengenai Atribut Produk No pertanyaan
SS
S
CS
TS
STS
1
40 40
10 0
0 10
0 0
0 0
30 40 0 20 10 40 10 40
20 10 10 30 20 10 20 10
0 0 40 0 20 0 20 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
10 30 30
30
10 0 0
0 0 0
0 0 0 0
30
0
20
0
30 40
20 10
0 0
0 0
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Identitas/nama Duralife engine yang ditawarkan Digital ignation mapping Mesin hemat bahan bakar Fitur icharge Iecono sistem pengapian Fasilitas istart Penampilan sporty Pemberian headlamp Kelengkapan sayap desain berlapis Teknologi lampu sein Pelayanan service Personal seling Garansi 5 tahun untuk block mesin Garansi 3 tahun untuk mesin Harga yang kompetitif Jumlah total variabel X Skor rata-rata
20 20
0 0
Rata Keter jml anga rata n SP 240 4,80 SP 230 4,60 SP 230 4,60 SP 240 4,80 CP 160 3,20 SP 220 4,40 P 190 3,80 SP 240 4,80 P 190 3,80 SP 240 4,80 P 200 4,00 SP 230 4,60 SP 230 4,60 SP 210 4,20 SP 230 4,60 SP 240 4,80 70,4 3520 0 SP 4,40
81
Bedasarkan penilaian 50 responden penelitian, skor rata-rata keseluruhan dari variabel Atribut Produk yang di peroleh sebesar 4,40. Hasil tersebut dapat menunjukan bahwa konsumen sangat puas terhadap atribut produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i.
4.2.2 Deskripsi Minat Beli Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS NEO X3i Untuk mengetahui deskripsi minat beli konsumen kendaraan bermotor merk TVS NEO X3i berikut ini disampaikan hasil jawaban sebanyak 50 responden dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 5 pernyataan, dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.22 Pengenalan produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i Frekuensi 65. 1. Sangat tidak penting 66. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 67. 4. Penting 68. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Persen 0 0 0 10 40 50
0 0 0 20.0 80.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden mengenal produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Haltersebut menunjukan bahwa responden mengenal produk TVS NEO X3i sangat penting. Karena dengan mengenal produk
TVS NEO X3i akan
memberikan minat pada responden untuk membeli produk TVS NEO X3i. Responden mengetahui merek berarti mengetahui product knowledgedan mengetahui keunggulan dari produk TVS NEO X3i. 82
Tabel 4.23 Manfaat setelah menggunakan TVS NEO X3i Kriteria
Frekuensi
Persen
69. 1. Sangat tidak penting
0
0
70. 2. Tidak penting
0
0
0
0
71. 4. Penting
30
60.0
72. 5. Sangat penting
20
40.0
50
100.0
3. Kurang penting
Total Sumber: data diolah 2011.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i dapat memberi manfaat setelah digunakan , sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 60% dan sangat penting 40%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut responden, menunjukan bahwa produk TVS NEO X3i dapat memberi manfaat setelah digunakan adalah penting. Responden beranggapan bahwa motor TVS dapat memberikaan manfaat dan membantu menjalankan aktivitas atau rutinitas mereka. Tabel 4.24 Ketertarikan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai TVS NEO X3i Kriteria 73. 1. Sangat tidak penting 74. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 75. 4. Penting 76. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 10 0 40 50
0 0 20 0 80 100
83
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden mempunyai ketertarikan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kendaraan bermotor TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%, penting 0% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut responden, menunjukan bahwa produk TVS NEO X3i mempunyai ketertarikan untuk mendapat informasi lebih lanjut mengenai TVS NEO X3i sangat penting. Karena dengan mendapatkan informasi yang lebih lanjut responden mempunyai pertimbangan untuk membeli produk kendaraan bermotor TVS NEO X3i. Tabel 4.25 Minat membeli kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i Kriteria 77. 1. Sangat tidak penting 78. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 79. 4. Penting 80. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 0 10 40 50
0 0 0 20.0 80.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa minat membeli TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden, minat membeli kendaraan bermotor TVS NEO X3i sangat penting. Karena menurut responden dengan minat membeli motor TVS NEO X3i merupakan suatu dorongan untuk pemenuhan kebutuhan responden sehari-hari
84
Tabel 4.26 Minat menggunakan TVS NEO X3i Kriteria 81. 1. Sangat tidak penting 82. 2. Tidak penting 3. Kurang penting 83. 4. Penting 84. 5. Sangat penting Total Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen 0 0 10 0 40 50
0 0 20.0 0 80.0 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa minat menggunakan TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%, penting 0% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut responden,
menunjukan bahwa
minat menggunakan TVS NEO X3i sangat
penting.Karena untuk purna jual dan bagi TVS NEO X3i tinggi rendahnya penjualan mempengaruhi minat beli pada kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i.semakin baik image dan penjualan terhadap produk tersebut maka semakin banyak yang menginginkan atau menggunakan produk tersebut. Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden.Untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut dibuat interval. Penentuan rentang skor menggunakan formula sebagai berikut : Sangat Setuju (SS)
=5
Setuju (S)
=4
Cukup Setuju (CS)
=3
Tidak Setuju (TS)
=2
Sangat Tidak Setuju (STS)
=1
85
Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5 (lima). Rumus yang digunakan menurut Riduwan (2004;81) sebagai berikut :
Dimana : Rentang Nilai
= Nilai tertinggi – Nilai terendah
Banyaknya kelas interval
=5
Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah:
Maka interval dan kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebgai berikut : Sangat Tidak Puas (STP)
= 1,00 – 1,79
Tidak Puas (TP)
= 1,80 – 2,59
Cukup Puas (CP)
= 2,60 – 3,39
Puas (P)
= 3,40 – 4,19
Sangat Puas (SP)
= 4,20 – 5,00
86
Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden mengenai Minat beli konsumen No
Pertanyaan
1 2 3
Pengenalan produk Manfaat setelah menggunakan Ketertarikan informasi Minat membeli berdasarkan 4 fitur 5 Minat menggunakan Jumlah total variabel Y Skor rata-rata
SS
S
CS
TS
ST S
40 20 0 40
10 30 40 10
0 0 10 0
0 0 0 0
0 0 0 0
40
0
10
0
0
jml 240 220 190 240 230 1120
Keter anga n SP 4,80 SP 4,40 SP 3,80 SP 4,80 SP 4,60
Ratarata
22,40 4,48
SP
Berdasarkan penilaian 50 responden penelitian, skor rata-rata keseluruhan dari variabel Y yang diperoleh sebesar 4,48. Hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa minat beli konsumen terhadap produk kendaraan bermotor TVS NEO X3i tersebut sangat tinggi.
4.3 Pengujian Validitas Instrumen 4.3.1 Hasil Pengujian Terhadap Validitas Variabel X Dari perhitungan uji validitas data variabel X yang diukur dengan 16 item pernyataan menggunakan software SPSS 17.0 for window, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.28 Uji Validitas Variabel X (Atribut Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS NEO X3i) Corrected Item No. Pernyataan Angka Kritis Keterangan Total Correlation 1.
Pernyataan 1
.901
0,3
Valid
2.
Pernyataan 2
.894
0,3
Valid
87
3.
Pernyataan 3
.330
0,3
Valid
4.
Pernyataan 4
.901
0,3
Valid
5.
Pernyataan 5
.316
0,3
Valid
6.
Pernyataan 6
.635
0,3
Valid
7.
Pernyataan 7
.798
0,3
Valid
8.
Pernyataan 8
.901
0,3
Valid
9.
Pernyataan 9
.798
0,3
Valid
10.
Pernyataan 10
.901
0,3
Valid
11
Pernyataan 11
.852
0,3
Valid
12
Pernyataan 12
.428
0,3
Valid
13
Pernyataan 13
.865
0,3
Valid
14
Pernyataan 14
.854
0,3
Valid
15
Pernyataan 15
.865
0,3
Valid
16
Pernyataan 16
.901
0,3
Valid
(Sumber : Pengolahan Data, 2011) Berdasarkan tabel diatas, maka hasil pengujian validitas variabel X (atribut produk sepeda motor roda dua TVS) tersebut lebih besar dari 0,3, dengan menggunakan rumus korelasi pearson moment butir instrumen yang paling tinggi adalah koefisien korelasi dengan nilai 0,936 dan butir instrumen yang paling rendah adalah koefisien korelasi dengan nilai 0,401. Dari uraian tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa butir instrumen variabel X dinyatakan valid dan mampu untuk mengukur variabel atribut produk sepeda motor rua dua TVS.
4.3.2 Hasil Pengujian Terhadap Validitas Variabel Y Dari perhitungan uji validitas data variabel Y yang diukur dengan 5 item pernyataan menggunakan software SPSS 17.0 for window, diperoleh hasil sebagai berikut:
88
Tabel 4.29 Uji Validitas Variabel Y (Minat Beli) Pernyataan
Corrected Item Total Correlation
1.
Pernyataan 1
2.
Angka Kritis
Keterangan
.976
0,3
Valid
Pernyataan 2
.503
0,3
Valid
3.
Pernyataan 3
.976
0,3
Valid
4.
Pernyataan 4
.976
0,3
Valid
5.
Pernyataan 5
.970
0,3
Valid
No.
(Sumber : Pengolahan Data) Berdasarkan tabel diatas, maka hasil pengujian validitas variabel Y (minat beli) tersebut lebih besar dari 0,3, dengan menggunakan rumus korelasi pearson moment butir instrumen yang paling tinggi adalah koefisien korelasi dengan nilai 0,922 dan butir instrumen yang paling rendah adalah koefisien korelasi dengan nilai 0,819. Dari uraian tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa butir instrumen variabel Y dinyatakan valid dan mampu untuk mengukur variabel minat beli kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i
4.4 Pengujian Relibilitas Instrumen 4.4.1 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for window diperoleh hasil pengujian reliabilitas variabel X sebagai berikut: Tabel 4.30 RELIABILITAS X (Atribut produk sepeda motor roda dua TVS) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
89
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.801
13
Hasil dari statistik reliabilitas variabel X diperoleh cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,50 yaitu 0,964 > 0,50 yang menyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel. 4.4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Y Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for window diperoleh hasil pengujian reliabilitas variabel X sebagai berikut: Tabel 4.31 RELIABILITAS Y (Minat beli) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .819
N of Items 18
Hasil dari statistik reliabilitas variabel Y diperoleh cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,50 yaitu 0,986 > 0,50 yang menyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel.
90
4.5 Pengujian Hipotesis Dari hasil jawaban kuesioner variabel X (atribut produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i) dan jawaban variabel Y (minat beli), maka penulis melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Terdapat pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek
TVS NEO X3i
terhadap minat beli”.
H0 = 0 Tidak terdapat pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i terhadap minat beli.
Ha ≠ 0 Terdapat pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i terhadap minat beli.
4.6 Analisis Korelasi Variabel Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for windowdiperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.32 Korelasi Variabel (Rank Sperman) Correlations Atribut produk Spearman's rho
Atribut produk
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Minat beli
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Minat beli
1.000
.949**
.
.000
50
50
.949**
1.000
.000
.
50
50
91
Correlations Atribut produk Spearman's rho
Atribut produk
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Minat beli
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Minat beli
1.000
.949**
.
.000
50
50
.949**
1.000
.000
.
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
Dari tabel di atas, dapat diperoleh korelasi antara pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i terhadap minat beli konsumen. Berarti pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merk TVS terhadap minat beli sangat kuat. Hal ini berdasarkan interpretasi pada tabel interpretasi pada bab III nilai 0.949 terletak pada kisaran angka 0.800 – 1.000 untuk kategori sangat kuat.
92
4.7 Koefisien Determinasi Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for windowdiperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.33 Uji Hipotesis (t-hitung) Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.675
1.071
Atribut produk
.309
.015
Standardize d Coefficients
Correlations
Beta
Zeroorder Partial Part
.947
t
Sig.
.630
.532
20.38 1
.000
.947
.947 .947
a. Dependent Variable: Minat beli
Dari tabel di atas, dapat diperoleh thitung sebesar 20,381,
ttabel diperoleh
darin-2 (50-1 = 49) maka diperoleh .ttabel = 2,000. Untuk menguji hipotesis, kita dapat membandingkan thitung dan ttabel yaitu 20,381 > 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif atribut produk sepeda motor roda dua TVS terhadap minat beli.
93
Gambar 4.1 Diagram daerah penerimaan Ha Uji Hipotesis X-Y
Hasil pengujian hipotesis diatas, maka Ho ditolak, dan Ha diterima, menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara atribut produk terhadap minat beli konsumen.
4.8 Kriteria Pengujian Untuk menghitung koefisien determinasi maka dihitung berdasarkan pada rumus di Bab III sebagai berikkut: Kd = rs2 x 100%
Kd = (0.949)2 X 100 % Kd = 90%
94
keterangan: Kd
= koefisien determinasi
rs
= koefisien rank spearman Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi tersebut diperoleh sebesar
90%, menunjukkan bahwa pengaruh atribut produk sepeda motor roda dua TVS terhadap minat beli sebesar 90%. Sedangkan sisanya 10% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar atribut produk, misalnya iklan atau promosi
95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada 50 orang responden mengenai pengaruh atribut produk terhadap minat beli konsumen pada produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tanggapan konsumen terhadap Atribut produk kendaraan bermotor TVS, dapat dikatakan sangat puas hal ini dilihat dari nilai rata-rata responden yang menujukkan sangat baik yaitu 4,40 yang berada pada interval 4,20 – 5,00.Hal yang mendukung atribut produk terhadap TVS NEO X3i antara lain karena mesin yang hemat bahan bakar, penampilan yang sporty, serta harga yang ditawarkan oleh perusahaan. 2. Tanggapan konsumen mengenai Minat beli terhadap produk kendaraan bermotor Merek TVS, dapat dikatakan sangat tinggi hal ini dlihat dari nilai rata-rata responden yang menujukkan sangat tinggi yaitu 4,48 yang berada pada interval 4,20 – 5,00.Hal-hal yang mendukung terjadinya minat beli konsumen kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i antara lain karena pengenalan produk kendaraan bermotor tersebut serta minat membeli berdasarkan fitur yang dimiliki oleh kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i tersebut. 3. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS Neo X3i berdasarkan hasil uji korelasi senilai 0.949 yang menunjukkan hubungan sangat kuat. Hasi uji koefisien determinasi sebesar 90%, menunjukkan bahwa pengaruh atribut produk sepeda motor roda dua TVS terhadap minat beli sebesar 90%. Sedangkan sisanya 10% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar atribut produk, misalnya iklan atau promosi dan uji hipotesis bahwa terhitung 20,381 dan tabel 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis
96
yang penulis ajukan pada bab I, yaitu “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS NEO X3i “, dapat diterima.
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk memberikan saran/usulan yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan TVS untuk dapat memberikan inovasi baru serta dapat lebih meningkatkan atribut produk untuk minat beli konsumen. 1. Berdasarkan hasil penelitian, pihak manajemen CV. Gutra Company secara keseluruhan telah cukup baik dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, hal yang perlu ditingkatkan dalam hal kedisiplinan waktu karyawan agar bekerja lebih efektif lagiagar dapat lebih memberikan keleluasaan pada konsumen untuk banyak bertanya mengenai speck yang ditawarkan perusahaan. 2. Dalam hal kenyamanan show room sebaiknya lebih di tata dengan rapi, pencahayaan ruang yang baik dan semenarik mungkin, dengan pelayanan yang lebih ramah dari sales perusahaan serta banyak memberikan bonusbonus menarik seperti pencucian motor gratis tiga kali, pemberian merchandise berupa, kaos, payung dan sebagainya, 3. CV.Gutra Company sebaiknya lebih sering mengadakan kegiatan road show dan menjadi sponsor tunggal dari acara, mengikuti pameran dan banyak memberikan informasi pada konsumen mengenai produk-produk terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan besar TVS beserta atribut produknya dengan cara menyebarkan flayer atau baliho, sehingga perusahaan mendapatkan informasi mengenai seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap minat beli konsumen pada kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i.
97