BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Sekarang ini perkembangan teknologi ponsel sangat menjanjikan apabila
dilihat dari dunia bisnis. Semakin maju perkembangan teknologi Ponsel semakin membantu orang-orang dalam melakukan segala aktifitas, karena ponsel dapat dikatakan sebagai indentitas seseorang. Ponsel merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, fungsi ponsel tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi orang juga dapat mengakses internet, SMS, berfoto dan juga saling mengirim data. Ponsel pada saat ini tidak hanya digunakan oleh kalangan dewasa saja. Sekarang anak-anak pun sudah banyak yang memiliki Ponsel dengan kecanggihan yang tidak kalah dengan Ponsel orang dewasa (www.kelompoke.blogdetik.com) Salah satu merek ponsel yang terkenal yaitu Blackberry,yang tahun 2004 resmi masuk ke Indonesia. Blackberry merupakan ponsel yang dibuat oleh RIM asal Kanada. Sejak itu, dari tahun ke tahun
permintaan Blackberry terus
meningkat. Popularitas Blackberry di tanah air bisa dibilang semakin meningkat. Bahkan, kehadiran iPhone, Android, dan Windows Phone belum mampu menggesar tahta RIM di posisi teratas. Meski Blackberry tidak lagi sepopuler di luar negeri, akan tetapi pasar Indonesia masih sangat besar. Inilah yang membuat Indonesia menjadi salah satu tempat yang tepat bagi RIM dalam memasarkan Blackberry. Pertumbuhan pembelian BlackBerry di Indonesia terus meningkat signifikan, informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi BlackBerry menyatakan bahwa pertumbuhan pengguna BlackBerry di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
1
2
Gambar 1.1 Ponsel yang Terjual di Indonesia Tahun 2012
Sumber : http://bakhoel-distro.blogspot.com
Keunggulan produk yaitu segala bentuk kelebihan yang dimiliki sebuah produk yang ditawarkan, oleh karena itu pihak BlackBerry telah memberikan segala bentuk kelebihan dari produk yang ditawarkan, yang menjadi keunggulan jika dibandingkan dengan Ponsel lain. Keunggulan dari BlackBerry yang bisa digunakan untuk chatting seperti halnya dengan Yahoo Messenger, namun dilakukan melalui jaringan BlackBerry dengan memasukkan pin/nomor identitas BlackBerry yang dikenal dengan BlackBerry Messenger (BBM), pengguna juga dapat terkoneksi ekslusif melalui layanan BlackBerry chat yang menghubungkan sesama pengguna BlackBerry, setiap saat dan setiap waktu dapat dengan mudah melakukan chatting BlackBerry Messenger (BBM) yang dikenal dengan istilah BBMan, selain itu dengan adanya forum grup BBM juga sangat baik untuk memaksimalkan penggunaan BlackBerry sebagai ajang silahturahmi pengguna dalam berkomunikasi. Adapun dengan menggunakan layanan BlackBerry Messenger seorang BB user (pengguna BlackBerry) yang mempunyai kepentingan dalam hal bisnis fashion pakaian maupun fashion lainnya dapat
3
mempromosikan produknya melalui BlackBerry Messenger (BBM) ke kerabat maupun teman yang juga menggunakan Ponsel BlackBerry dengan fasilitas BBM. (www.berryindo.com). Berikut ini data pengguna smartphone di karyawan di tahun 2012 yang menggunakan Smartphone :
Tabel 1.1 Pengguna Smartphone di Kalangan Karyawan Tahun 2012 Smartphone berbasis Operating System
Pengguna
Blackberry
32 %
Android
29 %
iPhone
25 %
Windows Phone
16 %
Sumber : SWA Media Group, 2013
Berdasarkan data pada tabel tersebut, terlihat bahwa volume penjualan pada perusahaan Blackberry menduduki nomor satu dan paling banyak diminati konsumen kalangan karyawan karena memenuhi kebutuhan konsumen dengan berbagai atribut yang disediakan untuk kepuasan konsumen sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang dan selalu meminati Smartphone Blackberry. Akan tetapi data diatas bertolak belakang dengan keadaan saat ini dimana penjualan Blackberry mengalami penurunan. PT Erajaya Swasembada Tbk selaku distributor Blackberry mencatat penurunan laba bersih 38,9% menjadi Rp 129,8 miliar di semester I-2013 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 212,4 miliar. Laba anjlok gara-gara penjualan BlackBerry yang mulai lesu sejak awal tahun ini (www.detik.finance.com) dan Seperti berita yang dilansir dari Bloomberg, bahwa Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia) menyatakan bahwa penjualan BlackBerry benar-benar menurun tajam dengan persentase yang sangat menyedihkan yaitu 70%. Hal tersebut disebabkan oleh keputusan pihak Blackberry untuk melepas feature andalan mereka Blackberry Messenger, sehingga aplikasi BBM dapat pasang di Ponsel pesaing.
4
Selain itu konsumen mulai jenuh dengan kualitas BBM yang disediakan oleh Blackberry, sehingga menyebabkan para konsumen mencari ponsel yang memberikan layanan berkualitas dan fitur-fitur yang lebih menarik pada pesaing Blackberry. Suatu produk yang ditawarkan ke konsumen oleh perusahaan akan bertahan di pasaran jika atribut dari produk tersebut diterima, atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli, manfaat dari sebuah produk ini dikomunikasikan oleh atribut produk yang meliputi dari merek, kemasan, label, layanan pelengkap, jaminan (garansi), atribut produk diberikan kepada konsumen bertujuan untuk menarik pembeli dan jika atribut ini diterima maka konsumen diharapkan akan merasa puas terhadap produk tersebut yang akhirnya membuat konsumen menjadi loyal terhadap produk tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2009;137) yang menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli. Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen untuk menetapkan kebutuhan akan barang dan atau jasa yang perlu dibeli serta mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih diantara alternatif merek. Konsumen cenderung membeli produk yang disukai dari segi merek yang paling disukai. Dan tugas dari produsen adalah memenuhi keinginan konsumen guna menarik konsumen untuk membeli produk mereka untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Proses keputusan Pembelian Konsumen pada Ponsel Blackberry”
5
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang akan diteliti adalah : “Penjualan Blackberry menurun pada tahun 2013”. Hal ini dipengaruhi oleh Atribut produk dan proses keputusan pembelian konsumen pada ponsel Blackberry sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan hal tersebut, maka dirumuskan masalah yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap atribut produk pada ponsel Blackberry? 2. Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen terhadap ponsel Blackberry? 3. Seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap proses keputusan pembelian konsemen pada ponsel Blackberry?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data,
mengolah, menganalisa dan mengimplementasikannya. Hasilnya akan penulis gunakan sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Sedangkan tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap atribut ponsel Blackberry? 2. Untuk mengetahui bagaimana proses keputusan konsumen terhadap ponsel Blackberry? 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen pada ponsel Blackberry?
6
1.4
Kegunaan Penelitian Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang
bermanfaat sesuai dengan tujuan penelitian diatas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna atau bermanfaat baik secara akademis maupun secara praktis. Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan baik teori maupun praktek mengenai atribut produk dan proses keputusan pembelian konsumen. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pihak Blackberry dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan atribut produk. 3. Bagi pihak akademik Untuk memberikan informasi dan referensi di bidang pemasaran yang berkaitan dengan atribut produk dan proses keputusan pembelian konsumen.
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pemasaran memainkan peranan penting dalam membantu kesuksesan
suatu perusahaan dalam berbagai kegiatan indutri dan juga merupakan suatu proses penting untuk memperoleh keuntungan keunggulan bersaing. Strategi pemasaran dilakukan untuk memenuhi permintaan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen, semakin puas konsumen maka semakin tinggi tingkat pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Tjiptono, 2009 : 6). Strategi pemasaran yang umum dipakai oleh perusahaan adalah bauran pemasaran. Strategi pemasaran ini memiliki empat unsur yang dikenal dengan 4 P, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Menurut Kotler dan Keller (2009:23) pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut :
7
“Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.”
Di dalam bauran pemasaran tersebut, produk merupakan unsur yang paling mendasar dan penentu bagi program bauran lain, misalnya penentuan harga, program promosi, maupun kegiatan pendistribusiannya. Produk menurut Kotler (2009 : 139) dalam buku Buchari Alma memberikan definisi sebagai berikut : “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan ide.”
Kepuasan konsumen akan produk yang ditawarkan akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat menawarkan produk yang memberikan manfaat-manfaat. Produsen dapat menambahkan atribut produk untuk mengkomunikasikan manfaat produk kepada konsumen. Dengan atribut produk, konsumen mendapatkan nilai kepuasan yang lebih dari manfaat produk yang ditawarkan. Pengertian atribut produk menurut Tjiptono (2009;103) adalah sebagai berikut : “Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.” Unsur-unsur produk menurut Tjiptono (2009;103) meliputi : 1. Merek Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, warna, desain, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan deferensiasi terhadap produk pesaing. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan yaitu sebagai identitas, alat promosi, untuk membina citra, dan untuk mengendalikan pasar 2. Kemasan Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan
8
pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Kemasan yang inovatif dapat memberikan perusahaan keunggulan terhadap pesaingnya. Terdapat beberapa fungsi utama kemasan yaitu melindungi produk, memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen, dan mempromosikan produk kepada konsumen. 3. Pemberian Label Label merupakan informasi tertulis tentang produk yang dicetak pada badan kemasan. Label menampilkan beberapa fungsi, menjelaskan beberapa hal mengenai produk, siapa yang membuatnya, dimana dibuat, kapan dibuat, isinya,
bagaimana
produk
tersebut
digunakan,
dan
bagaimana
menggunakannya dengan aman. Pemberian label harus dihubungkan dengan dua hal, yaitu kebutuhan konsumen dan ketentuan pemerintah. 4. Layanan Pelengkap Pelayanan merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan
apa
pun.
Salah
satu
cara
untuk
mendiferensiasikan suatu perusahaan adalah memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan pesaing secara konsisten. Pelayanan mempunyai sumbangan penting terhadap keberhasilan produk dalam bersaing di pasar. 5. Jaminan Jaminan merupakan janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi, dan sebagainya.
Sedangkan Kotler dan Amstrong (2009;347) mengelompokkan atribut produk dalam 3 unsur penting, yaitu :
9
1. Kualitas Produk yakni salah satu sarana positioning utama pemasar. Oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. 2. Fitur Produk yakni sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur, model dasar, model tanpa tambahan apapun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. 3. Gaya dan Desain Produk yakni cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau bahkan membosankan. Setiap konsumen mempunyai pandangan yang berbeda terhadap atribut-atribut produk yang dapat memberikan manfaat. Pandangan baik konsumen terhadap atribut produk akan memberikan hal yang positif pagi produk itu sendiri dan menarik konsumen untuk memutuskan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Keputusan pembelian yang dilakukan merupakan sikap yang ditunjukkan oleh konsumen akan atribut produk yang ditawarkan, serta dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Menurut Alma (2009:105) pengertian Keputusan Pembelian adalah sebagai berikut : “Keputusan membeli adalah tahap yang harus diambil setelah melalui tahapan
pengenalan
kebutuhan,
pencarian
informasi,
dan
pengevaluasian alternatif.”
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan suatu keputusan orang akan melalui suatu proses tertentu, demikian pula pada hal keputusan memilih produk atau merek mereka akan melaksanakan proses terlebih dahulu mungkin karena mereka tidak ingin menanggung resiko apabila membeli produk tersebut, sehingga mereka akan penuh dengan pertimbangan –
10
pertimbangan. Di dalam mengambil keputusan pembelian terdapat tahapantahapan yang dilalui, menurut Philip Kotler (2009:224) proses pengambilan keputusan pembelian pada konsumen di bagi menjadi lima tahapan yaitu: 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam sebuah kasus, rasa lapar, haus, dapat menjadi sebuah pendorong atau pemicu yang menjadi kegiatan pembelian. Dalam beberapa kasus lainnya, kebutuhan juga dapat didorong oleh kebutuhan eksternal, contohnya ketika seseorang mencium sebuah wangi masakan dari dalam rumah makan ia akan merasa lapar atau seseorang menjadi ingin memiliki mobil seperti yang dimiliki tetangganya. Pada tahap ini pemasar perlu melakukan identifikasi keadaan yang dapat memicu timbulnya kebutuhan konsumen. Para pemasar dapat melakukan penelitian pada konsumen untuk mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat mereka terhadap suatu produk. 2. Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi informasi yag lebih banyak. Dalam tahap ini, pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen dapat dibagi ke dalam dua level, yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan dengan penguatan informasi. Pada level ini orang akan mencari serangkaian informasi tentang sebuah produk. Pada level kedua, konsumen mungkin akan masuk kedalam tahap pencarian informasi secara aktif. Konsumen akan mencari informasi melalui bahan bacaan, pengalaman orang lain, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Yang dapat menjadi perhatian pemasar dalam tahap ini adalah bagaimana caranya agar pemasar dapat mengidentifikasi sumbersumber utama atas informasi yang didapat konsumen dan bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen selanjutnya.
11
Menurut Philip Kotler (2009:225) sumber utama yang menjadi tempat konsumen untuk mendapatkan informasi dapat digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu : 1. Sumber pribadi
: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan ditoko. 3. Sumber publik
: media masa, organisasi penentu peringkat
konsumen. 4. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian informasi tentang sebuah produk melalui sumber komersial-yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap-tiap informasi komersial menjalankan perannya sebagai pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi atau evaluasi. Melalui sebuah aktivitas pengumpulan informasi, konsumen dapat mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur yang dimiliki oleh setiap merek sebelum memutuskan untuk membeli merek yang mana. 3. Evaluasi alternatif Dalam tahapan selanjutnya, setelah mengumpulkan informasi sebuah merek, konsumen akan melakukan evaluasi alternatif terhadap beberapa merek yang menghasilkan produk yang sama. Pada tahap ini ada tiga buah konsep dasar yang dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Kedua, konsumen akan mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen akan memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
memberikan manfaat yang digunakan dan untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati oleh pembeli dapat berbeda-beda tergantung pada jenis produknya. Contohnya, konsumen akan mengamati perbedaan atribut seperti ketajaman gambar, kecepatan kamera, ukuran kamera, dan harga yang terdapat pada sebuah kamera.
12
4. Keputusan Pembelian Dalam melakukan evaluasi alternatif, konsumen akan mengembangkan sebuah keyakinan atas merek dan tentang posisi tiap merek berdasarkan masing-masing atribut yang berujung pada pembentukan citra merek. Selain itu, pada tahap evaluasi alternatif konsumen juga membentuk sebuah preferensi atas merek-merek yang ada dalam kumpulan pribadi dan konsumen juga akan membentuk niat untuk membeli merek yang paling di sukai dan berujung pada keputusan pembelian. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian. Atribut
produk mempunyai
peranan penting dalam
memberikan
pertimbangan bagi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian akan suatu produk. Semakin lengkap atribut produk yang ditawarkan maka proses keputusan pembelian akan meningkat. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa memberikan atribut yang lengkap untuk mempengaruhi keputusan konsumen membeli produknya. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulis merumuskan hipotesis yaitu: “Jika Atribut Produk lengkap maka proses keputusan pembelian konsumen pada ponsel Blackberry meningkat.” Sehingga penelitian ini mempelajari hubungan antara dua variabel. Variabel pertama adalah atribut produk sebagai variabel bebas yang diberi simbol X. Variabel kedua adalah proses keputusan pembelian konsumen, sebagai variabel terikat dengan simbol Y.
1.6
Metode Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, metode penelitian yang digunakan penulis
adalah metode deskriftif dan verifikatif. Pengertian Metode Deskriptif menurut Sugiyono (2010:29) adalah sebagai berikut:
13
“Metode
deskriptif
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.” Metode Deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan. Metode verifikatif menurut Umi Narimawati (2008:21) adalah sebagai berikut : “Metode penelitian Verifikatif adalah pengujian hipotesis melalui alat analisis statistik”. Disamping penentuan suatu metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data pun diperlukan untuk keperluan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penyusun adalah : 1. Penelitian Lapangan Yaitu pengamatan langsung ke obyek penelitian untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : Kuesioner Yaitu penulis memberikan formulir-formulir yang berisi pertanyaanpertanyaan yang dijawab oleh konsumen yang bersangkutan dalam obyek penelitian. 2. Studi Kepustakaan Yaitu teknik pengumpulan data teoritis yang berkaitan dengan variabelvariabel yang diteliti dalam skripsi ini melalui sumber bacaan guna mendapatkan data-data sekunder untuk dijadikan sebagai landasan teori.
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian di
Universitas Widyatama yang berlokasi di Jalan Cikutra no.204 A Bandung, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan pada November 2013 sampai selesai.