17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal organisasi, banyak organisasi melakukan penyesuaian dalam struktur maupun pengelolaannya dengan cara melakukan merger, akuisisi ataupun perubahan lainnya. Brown (1998 : 306) menyatakan bahwa budaya organisasi mengacu kepada sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota suatu organisasi, dan membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi yang lain. Tata nilai dalam budaya organisasi dapat berperan sebagai sumber kekuatan penting yang diyakini dan dianut secara luas dalam menghadapi tantangan perubahan lingkungan. Namun budaya organisasi dapat menjadi beban bagi keberhasilan apabila budaya organisasi tidak sesuai dengan tujuan organisasi. Misalnya situasi lingkungan bisnis yang menuntut adanya adaptasi dan perubahan organisasi, namun di sisi lain
budaya
organisasi
menginginkan
tidak
adanya
perubahan
dan
mempertahankan status quo, maka organisasi akan mengalami inertia yang pada akhirnya dapat mengalami kemunduran. Organisasi yang mampu mencapai dan mempertahankan keberhasilan dicirikan oleh budaya organisasi sebagai berikut : 1)
Nilai inti organisasi yang dianut secara kuat oleh anggota organisasi.
18
2)
Terdapatnya persepsi umum yang diyakini dan dijunjung tinggi secara bersama oleh para anggota organisasi.
3)
Budaya dianggap sebagai sumber kekuatan penting dan berharga.
4)
Segala sesuatu diatur dan berjalan dengan baik berdasarkan nilai-nilai budaya organisasi.
5)
Nilai-nilai budaya yang ada dirasakan bersama secara luas dalam organisasi.
6)
Para anggota organisasi merasa terikat kepada nilai-nilai inti yang ada dalam budaya organisasi.
PT Bank X sebagai hasil merger dengan 4 bank milik pemerintah lainnya telah memiliki sejarah yang panjang yang dimulai sejak kemerdekaan Indonesia. Perubahan politik, sosial dan budaya serta lingkungan global tidak dapat dipungkiri merupakan bagian dari perjalananya. Budaya pelayanan serta mengutamakan nasabah baru dimulai pada era deregulasi di tahun 1980-an sampai akhirnya liberalisasi tidak dapat dihindarkan telah membawa perbankan Indonesia ke dalam pasar global. Budaya organisasi perbankan secara otomatis dituntut untuk terus mengalami perubahan ke arah yang lebih kompetitif bukan hanya di pasar domestik tapi di pasar global. Persaingan yang ketat dalam dunia perbankan diakibatkan oleh globalisasi yang menuntut setiap bank untuk melakukan pengelolaan lebih baik dalam berbagai aspek. Salah satu pengelolaan paling penting dalam dunia perbankan disamping pemasaran bank adalah pengelolaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini disebabkan sumber daya manusia merupakan tulang punggung
19
dalam menjalankan roda kegiatan operasional suatu bank. Sumber daya manusia yang dibutuhkan setiap bank adalah karyawan yang memiliki keterampilan dalam dunia perbankan agar dapat melayani setiap produk perbankan yang ditawarkan secara cepat, tepat dan memuaskan. Dengan kata lain karyawan bank haruslah memiliki kualitas yang benar-benar dapat diandalkan atau menjadi seorang bankir profesional, sehingga mampu menjual setiap produk yang dimiliki oleh bank (Kasmir, 2004). Dapat dikatakan bahwa kehandalan karyawan profesional dalam memberikan layanan perbankan berpengaruh terhadap image bank tersebut di mata nasabah. Ada beberapa upaya yang harus dilakukan untuk memiliki karyawan yang benar-benar profesional sehingga bank tersebut memiliki daya saing yang tinggi. Menurut Wirawan (2007), setiap organisasi mempunyai budaya organisasi yang mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya secara individual dan kelompok. Baik buruknya layanan manajerial ditentukan oleh perilaku manajerial yang sebagian besar dipengaruhi oleh budaya organisasi. Oleh karena itu bank harus memiliki budaya perusahaan yang kondusif agar bank tersebut memiliki karyawan profesional dan menjadi keunggulan bersaing. Budaya perusahaan digunakan sebagai pengarah karyawan bank dalam bekerja agar sesuai dengan yang diharapkan oleh bank tersebut. Menurut Siagian (2002),
kemauan,
kemampuan
dan
kesediaan
seseorang
menyesuaikan
perilakunya dengan budaya organisasi, mempunyai relevansi tinggi dengan kemauan, kemampuan dan kesediaannya meningkatkan produktifitas kerjanya. Maka dengan dilakukannya budaya perusahaan oleh karyawan bank, selain
20
membantu mengarahkan kerja karyawan juga dapat menghasilan produktifitas kerja karyawan yang tinggi. Dalam penerapannya, budaya perusahaan (corporate culture) dapat mengalami perubahan. Menurut Wirawan (2007), jika budaya organisasi tersebut masih kondusif dan dapat mendukung organisasi dalam mencapai tujuannya, maka pemimpin perlu mengelola budaya organisasi untuk mempertahankannya dan memperbesar kontribusinya terhadap pencapaian tujuan organisasi. Di sisi lain, budaya organisasi juga dapat menjadi penghambat peningkatan produktifitas, perkembangan dan perubahan organisasi. Budaya organisasi menjadi penghalang terciptanya keunggulan kompetitif organisasi. Dalam keadaan seperti ini, organisasi perlu meneliti dan melakukan perubahan budaya organisasinya. Berdasarkan hal tersebut, bank haruslah peka dengan budaya perusahaan yang dimiliki. Jika budaya perusahaan semakin tidak kondusif dengan baik maka pimpinan bank harus melakukan perubahan budaya perusahaan. Salah satu bank yang telah melakukan perubahan budaya perusahaan adalah PT Bank X. Penyebab perubahan budaya perusahaan di PT Bank X adalah pergantian manajemen yang mencetuskan budaya perusahaan baru guna mengatasi masalah yang dihadapi PT Bank X saat ini. Perubahan budaya perusahaan yang terjadi di PT Bank X terlihat dari berubahnya budaya perusahaan PT Bank X dari yang sebelumnya terdari dari : 1. Berorientasi kepada nasabah (customer oriented) 2. Integritas (integrity) 3. Disiplin (dicipline)
21
4. Kerjasama (teamwork) 5. Saling percaya dan saling menghargai (mutual trust and respect) 6. Pemberdayaan SDM (human resources empowerment) 7. Keseimbangan (balance) 8. Kepemimpinan (leadership) 9. Peduli lingkungan (environmental concern) kemudian menjadi 1. Kepercayaan (trust) 2. Integritas (integrity) 3. Profesioanalisme (profesionalism) 4. Fokus pada pelanggan (customer focus) 5. Kesempurnaan (excellence) Mengingat budaya perusahaan berpengaruh terhadap produktifitas kerja karyawan, maka PT Bank X juga harus mengetahui apakah budaya perusahaan yang dilakukan PT Bank X juga berpengaruh terhadap produktifitas kerja karyawannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat judul penelitian “BUDAYA
PERUSAHAAN
(CORPORATE
CULTURE)
DAN
PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN ACCOUNTING GROUP PADA KANTOR PUSAT PT BANK X”.
1.2 Rumusan Masalah Terdapat dua rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian, yaitu:
22
1. Bagaimana persepsi karyawan Accounting Group pada Kantor Pusat PT Bank X terhadap pelaksanaan budaya perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh budaya perusahaan terhadap produktifitas kerja karyawan Accounting Group pada Kantor Pusat PT Bank X sebelum dan sesudah adanya perubahan budaya perusahaan?
1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan dengan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Yang akan diteliti adalah pengaruh budaya perusahaan terhadap produktifitas kerja karyawan. 2. Budaya perusahaan yang dikaji yaitu budaya perusahaan yang terjadi pada PT Bank X. 3. Karyawan yang dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah karyawan Accounting Group pada Kantor Pusat PT Bank X. 4. Produktifitas kerja karyawan yang dikaji yaitu : a. Kemampuan dari manajemen tenaga kerja b. Efisiensi tenaga kerja c. Kondisi lingkungan pekerjaan
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui persepsi karyawan Accounting Group pada Kantor Pusat PT Bank X terhadap pelaksanaan budaya perusahaan.
23
2. Menganalisis pengaruh budaya perusahaan terhadap produktifitas kerja karyawan Accounting Group pada Kantor Pusat PT Bank X sebelum dan sesudah adanya perubahan budaya perusahaan. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak terkait seperti : 1. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT Bank X dalam melakukan evaluasi pelaksanaan budaya perusahaan serta peningkatan produktifitas kerja karyawan. 2. Penulis Penulis dapat mencoba mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan menjelaskan permasalahan yang timbul didunia nyata berkaitan dengan budaya perusahaan dan produktifitas kerja karyawan, sekaligus melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana di bidang Ekonomi, Konsentrasi Manajamen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada Universitas Mercu Buana Jakarta 3. Universitas Mercu Buana Jakarta Menambah perbendaharaan pustaka dikampus Universitas Mercu Buana Jakarta.