BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Magelang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan kopi.
Jenis kopi yang ditanam di Magelang adalah jenis robusta. Kopi robusta adalah jenis kopi turunan dari spesies Coffee canephora yang berasal dari hutan equator Afrika. Jenis kopi robusta memiliki pertumbuhan yang kuat, hasil produksi yang tinggi, serta pemeliharaannya mudah dan murah. Hal inilah yang membuat kopi robusta banyak dibudidayakan di Indonesia. Kopi robusta dapat tumbuh di dataran rendah, namun kondisi paling baik untuk membudidayakannya adalah pada ketinggian 400-700m dpl, dengan suhu 24–300C dan curah hujan 200-3000 mm/tahun. Umumnya kopi robusta mulai berbuah pada umur 2,5 tahun setelah ditanam. Buah kopi (coffee cherries) yang dihasilkan adalah buah kopi mentah berwarna hijau dan pada saat matang berubah menjadi merah dengan karakteristik buah kopi berbentuk bulat. Periode kematangan adalah 9-10 bulan. Saat ini para petani kopi umumnya menjual kopi hasil panen dalam bentuk buah kopi basah kepada pengepul, buah kopi basah adalah buah kopi hasil petik dari pohon kopi tanpa melalui proses apapun. Untuk harga per kilogram buah kopi basah adalah 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Rp.3.500,- (Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah). Oleh para pengepul, sebelum mereka menjual buah kopi basah ke pabrik pengolahan kopi atau pasar, mereka akan mengeringkan buah kopi basah terlebih dahulu, kemudian buah kopi akan dikupas sehingga kulit kopi akan terpisah dari biji kopi, proses ini dikenal dengan proses kering. Harga jual untuk biji kopi yang telah dikeringkan adalah Rp.20.000,-/kg (Dua Puluh Ribu Rupiah per kilogram) Dari fakta yang ada dapat dilihat terdapat perbedaan cukup besar untuk harga jual buah kopi basah dengan biji kopi kering, yaitu Rp.3.500: Rp.20.000 atau 1: 5,714. Sedangkan perbandingan berat antara buah kopi basah dengan buah kopi kering adalah 2:1. Disini dapat dilihat bahwa petani yang menjual hasil panen dalam bentuk buah kopi basah menerima hasil yang lebih kecil dibanding dengan pengepul yang menjual hasil panen dalam bentuk biji kering. Perhitungan secara sederhana sebagai berikut: -
Petani menjual Buah Kopi Basah 100 kg x Rp.3.500 = Rp.350.000,-
-
Pengepul menjual Biji Kopi Kering 100 kg/ 2 = 50 kg 50 kg x Rp.20.000 = Rp.1.000.000,Karena perbedaan pendapatan yang signifikan, maka beberapa petani kopi mulai
meniru langkah yang dilakukan oleh pengepul, yaitu menjual hasil panen kopi dalam bentuk biji kopi kering. Untuk mengeringkan buah kopi basah, caranya adalah dengan menjemurnya di bawah sinar matahari dan untuk mengupas kulit kopi dapat dilakukan dengan cara tradisional atau menggunakan permesinan. Cara tradisional adalah dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
menumbuk-numbuk buah kopi yang telah dikeringkan agar kulit kopi terpisah dari biji kopi, kemudian memisahkan satu per satu biji kopi kering yang telah terpisah. Cara tradisional ini selain memakan banyak waktu dan tenaga, juga dirasa tidak efektif bila petani menghasilkan panen yang cukup banyak, diatas 300 kg. Sementara cara kedua yaitu menggunakan mesin yang dirancang secara spesifik untuk memisahkan kulit dan biji kopi seperti yang dilakukan oleh pengepul memang sangat efektif dan efisien, namun memerlukan biaya investasi yang besar, selain itu juga harus memperhatikan biaya bahan bakar serta biaya perawatan mesin. 1.2
Batasan Masalah Dengan memperhatikan masalah yang ada, maka penulis akan memfokuskan
masalah pada pembuatan mesin pengupas kulit buah kopi kering dan pemisah biji kopi dengan kulitnya. Spesifikasi mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering yang dirancang adalah mesin dengan kapasitas maksimum 5 kg/menit. 1.3
Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk merancang mesin pengupas kulit buah
kopi kering dan pemisah biji kopi dengan kulitnya yang mudah digunakan, konsumsi daya listrik yang rendah, mudah perawatan serta pemeliharaannya, dan Pemilihan bahan dan jenis struktural rangka mesin yang aman untuk digunakan. 1.5
Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan tugas akhir
ini dilakukan dengan dua metode, yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
1. Metode Studi Lapangan (Observasi) Dengan melakukan survei langsung ke Kabupaten Magelang tepatnya di Desa Ngargomulyo dan melakukan wawancara dengan petani kopi. Metode studi lapangan merupakan langkah awal yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan di lapangan dengan cara terjun langsung ke lapangan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research Method) Metode ini digunakan penulis untuk mengumpulkan teori yang relevan dengan topik tugas akhir, yaitu dengan cara membaca buku teks maupun ebook, lalu mengambil inti sari yang berhubungan dengan Tugas Akhir. 3. Diskusi (Brain Method) Metode ini dipakai penulis untuk mengadakan diskusi dengan orangorang yang memiliki wawasan tentang perancangan benda tersebut. 4. Pengujian dan Perhitungan (Eksperimen) Untuk mengetahui kinerja Mesin Pengupas dan Pemisah Kulit Buah Kopi Kering yang telah kami buat, maka dilakukan beberapa pengujian. Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini menggunakan Metode Pahl dan Beitz. 1.6
Sistematika Penulisan Penyusun tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
penulisan, sehingga permasalahan tersebut memiliki titik fokus dan tidak mengambang dari judul yang telah dibuat. BAB
II
LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori serta komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan variabelisasi data, metode pengambilan data, metode pengolahan data, metode analisis dan langkah-langkah perancangan mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering.
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS Bab ini berisi tentang hasil dari perhitungan pengembangan mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering dan pembahasannya mengenai perhitungan itu sendiri.
BAB V
HASIL PENGUJIAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH KULIT BUAH KOPI KERING Bab ini berisi tentang hasil dari pengujian mata pisau mesin pengupas kulit buah kopi kering.
BAB VI
PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pengembangan mesin pengupas dan pemisah kulit buah kopi kering tersebut.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
http://digilib.mercubuana.ac.id/