BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja dimana suatu ide atau informasi dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Selain menggunakan bahasa, gerak, isyarat, dan tanda, komunikasi juga dapat dilakukan dengan media lainya. Sebagai satu-satunya alat untuk berhubungan dengan orang lain komunikasi sangat penting dalam kehidupan
manusia. Sebagai makhluk sosial manusia
senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Rasa ingin tahu itu memaksa manusia perlu berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Era globalisasi informasi dewasa ini telah menempatkan komunikasi dalam peran yang begitu signifikan. Komunikasi telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam dunia informasi khususnya dibidang teknologi dimana dengan semakin berkembangnya zaman, kebutuhan akan informasi menjadi sangat tinggi. Hal ini menjadikan manusia haus akan informasi dan mencari melalui media mana informasi tersebut didapatkan.
1
2
Suatu perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi baik yang bergerak di pemerintahan atau swasta hampir semuanya membutuhkan fungsi dan peran seorang Public Relations atau humas. Humas sangat diperlukan untuk menjalin hubungan melalui komunikasi dengan para stakeholder ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program perusahaan kepada publik. Humas erat hubungannya dengan sebuah perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi, karena humas merupakan salah satu ujung tombak sari suatu perusahaan atau organisasi untuk bersaing dalam era globalisasi ini untuk menentukan keberhasilan perusahaan tersebut. Humas
adalah
aktivitas
komunikasi
dua
arah
dengan
publik
(perusahaan/organisasi), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya dan saling membantu/kerjasama dan pada akhirnya akan dihubungkan dengan tercapainya citra positif perusahaan. Sebagai sebuah aktivitas komunikasi dua arah dengan tujuannya, dapat diasumsikan bahwa hampir
setiap
organisasi/perusahaan
telah
menerapkannya. Namun,
pengertian Humas tidak hanya sekedar sebagai suatu aktivitas komunikasi, tetapi juga sebagai profesi. Humas merupakan “lapangan pekerjaan” yang dapat dianalogikan dengan keterampilan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan berkaitan dengan usaha meyakinkan dan membujuk orang lain, lobby atau relationship lainnya sedangkan komunikasi tulis diantaranya untuk bahan publikasi (pers), seperti penulisan release, company profile dan sebagainya.
3
Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan memiliki rasa saling pengertian antara suatu organisasi atau perusahaan dengan khalayaknya. Humas juga sebagai sumber informasi yang harus mampu menjembatani antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan yang terkait didalamnya. Humas terbagi menjadi dua yaitu Humas dalam suatu lembaga atau organisasi swasta dan Humas dalam instansi pemerintahan. Dimana kedua-duanya mempuyai fungsi dan peran yang sangat penting. Baik Humas swasta maupun pemerintah mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-sama menciptakan iklim pendapat umum yang menguntungkan dengan cara lobbying. Pendapat umum dianggap sebagai kunci untuk keberhasilan, karena itu pendapat umum yang positif harus diupayakan. Humas merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayan, saling pengertian dan citra yang baik dari publik/masyarakat, guna mencapai tujuan yang spesifik dari suatu organisasi atau perusahaan. Dengan demikian diharapkan masyarakat mengetahui bahwa perusahaan terus berupaya untuk melakukan yang terbaik untuk public internal maupun eksternal. Fungsi dan tujuan Humas memang sedikit sukar dibedakan. Namun, pada dasarnya tujuan dari Humas adalah menciptakan, memelihara, meningkatkan dan memperbaiki citra organisasi di mata publiknya. Kedudukan Humas dalam suatu perusahaan atau lembaga idealnya sangat strategis, yaitu berada di antara publik-publik yang ditanganinya. Humas merupakan saluran informasi bagi
4
public eksternal maupun public internal. Ruang lingkup Humas dibagi menjadi dua yaitu Humas internal yaitu kegiatan yang berada di dalam perusahaan, sedangkan Humas eksternal yaitu kegiatan yang berada di luar perusahaan. Dari bagian-bagian tersebut dapat kita ketahui bahwa bagaimana pentingnya peran Humas dalam pengembangan strategi promosi, karena strategi promosi adalah pokok dari sebuah perusahaan maupun organisasi pemerintahan. Salah satu fungsi promosi adalah untuk mengembangkan kepekaan audience. Dalam instansi pemerintahan yang peneliti teliti adalah Di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, peneliti memfokuskan kepada strategi promosi kegiatan Festival Batik yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan kecintaan masyarakat pengguna batik dimana kegiatan festival batik ini diselenggarakan dengan maksud untuk lebih memperkenalkan batik yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat yang setiap daerahnya memiliki ciri khas masing-masing. Promosi merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk menghadapi persaingan, memberikan informasi kepada orang-orang tentang produk dan mempersuasikan pembelian atau pelanggan dan distribusi untuk menarik minat khalayak. Masing-masing bentuk promosi memiliki kekuatan dan kelemahannya sehingga diperlukan strategi yang terintegrasi untuk dapat meningkatkan kekuatan masing-masing komponen dalam berpromosi yang efektif. Promosi secara universal merupakan suatu bentuk kegiatan yang tujuannya memperkenalkan dan menawarkan sebuah produk kepada konsumennya, agar
5
konsumennya tertarik sehingga mau menggunakan produk baru atau jasa yang akan di tawarkan oleh suatu perusahaan. Kegiatan promosi sangat penting karena merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu produk pemasaran, karena betapapun besar manfaat atau sangat baikknya kualitas suatu produk, nilai di tunjang dengan aktivitas promosi, produk tersebut tidak akan menciptakan pembeli. Organisasi harus mampu mempromosikan dengan baik sehingga semua konsumen yang menjadi target pasarnya, mengetahui akan keunggulan suatu produk tersebut, kemudian menyukainya disini produk tersebut adalah batik khas jawa barat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas mempromosikan kekayaan Jawa Barat serta kegiatan tersebut sangat menunjang dalam menambah devisa melalui para wisatawan yang datang ke daerah Jawa Barat. Keberhasilan dalam kegiatan promosi tidak terlepas dari peran humas yang senantiasa mempunyai kredibilitas yang tinggi, berkepribadian yang menarik, penampilan yang menarik dan dapat menyampaikan pesan dengan baik yang semuanya itu menentukan citra dari instansi pemerintah tersebut melalui Humas, selain itu kegiatan yang masuk dalam kategori Humas external ini juga dituntut untuk dapat menarik publik externalnya, yaitu dapat menarik masyarakat untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan kecintaan menggunakan batik yang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Definisi kecintaan adalah kecenderungan seluruh hati yang teru-menerus, kesediaan hati untuk menerima apa yang disukai dan cintai oleh orang tersebut. Disini kecintaan yang dimaksud adalah kecintaan pada batik. Berbagai cara
6
dilakukan untuk menggelorakan kecintaan terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, harus selalu ditumbuhkembangkan dan dilestarikan. Menurut Paul B. Horton dan C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian kegiatan di dalam kelompok/kumpulan manusia tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, mengenai strategi promosi festival batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan kecintaan masyarakat pengguna batik ditemukan permasalahan sebagai berikut : 1. Masih rendahnya perhatian masyarakat terhadap event festival batik Jawa Barat yang di selenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat di Graha Manggala Siliwangi. 2. Masih rendahnya rasa ingin tahu masyarakat terhadap event festival batik. 3. Publisitas yang kurang. Berdasarkan pengamatan peneliti, permasalahan-permasalahan tersebut diduga disebabkan oleh adanya faktor-faktor berikut : 1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat belum bisa menjalankan komitmennya dalam memberikan informasi mengenai festival batik, Kurangnya strategi promosi festival batik di masyarakat. Contoh : media iklan, cetak, dan elektronik yang kurang dipublikasikan ke masyarakat
7
2. Masih rendahnya rasa ingin tahu masyarakat tentang batik,
minat
masyarakat tentang batik semakin tahun semakin berkurang apa lagi dari kalangan remaja sekarang padahal batik seharusnya di lestarikan terlebih oleh para remaja yang akan menjadi penerus bangsa. Contoh : rata-rata masyarakat khususnya remaja menganggap batik adalah busana tradisional yang sudah kuno. 3. Publisitas yang kurang, batik sekarang sebenarnya sudah bisa bersaing dengan trend fashion tetapi karena publisitas yang masih kurang menarik dan inovatif sehingga masyarakat kurang simpatik dan kurang tertarik untuk sekedar mengetahui apa itu batik. Contoh : makin menurunnya pecinta batik karn masyarakat menganggap batik hanyalah salah satu busana tradisonal. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti berusaha untuk mengangkat permaslahan tersebut sebagai berikut : Bagaimana Strategi Promosi Festival Batik ?
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Advertising strategi promosi Festival Batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik.
8
2. Bagaimana Personal Selling strategi promosi Festival Batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik. 3. Bagaimana Publicity strategi promosi Festival Batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini selain sebagai syarat ujian sidang Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi Bidang Kajian Humas adalah Sebagai Berikut : 1. Untuk mengetahui Advertising strategi promosi Festival Batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik. 2. Untuk mengetahui Personal Selling strategi promosi Festival Batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik. 3. Untuk mengetahui Publicity strategi promosi Festival Batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik.
1.4 Kegunaan Penelitian
9
Kegunaan
penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
bagi
pengembangan suatu ilmu. Berkaitan dengan tema penelitian, maka penelitian ini terbagi menjadi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yang secara umum diharapkan mampu mendatangkan manfaat bagi pengembangan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Hubungan Masyarakat khususnya.
1.4.1 Kegunaan Teoritis a. Sebagai pengembangan pengetahuan Ilmu Komunikasi khususnya mengenai bidang Hubungan Masyarakat. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat melengkapi kepustakaan dalam hal menyampaikan Strategi Promosi Festival Batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik. c. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi pihak lain, khusunya mengenai materi yang penulis teliti.
1.4.2 Kegunaan Praktis a. Penelitian ini dapat menjadi penambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan konsep-konsep komunikasi, khususnya dalam kegiatan komunikasi yaitu Strategi Promosi Festival Batik di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik.
10
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan strategi promosi. c. dapat menambah pengetahuan dan juga pengalaman dalam menerapkan konsepkonsep ilmu komunikasi khususnya mengenai Public Relations.
1.5 Kerangka Penelitian Sebagai landasan untuk memecahkan masalah yang telah dikemukanan, peneliti memerlukan kerangka pemikiran yang berupa teori atau pendapat para ahli yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu teori mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang peneliti lakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menggunakan teori dari S-M-C-R-E sebagai titik tolak kontribusi strategi promosi Festival Batik di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan kecintaan masyarakat pengguna batik. S-M-C-R-E sendiri yaitu, S (source) sumber yaitu Humas di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, M (message) yaitu pesan yang disampaikan kepada khalayak dari pihak bidang promosi melalui media iklan, flayer, baligo, spanduk dan poster, C (channel) yaitu saluran yang digunakan seperti iklan melalui media cetak dan elektronik, R (receiver) yaitu penerima pesan disni adalah khalayak dan yang terakhir E (effect) yaitu efek setelah hasil dari mengikuti kegiatan Fesitival Batik dengan apa yang mereka lihat dan pelajari dari
11
kegiatan tersebut apakah dapat meningkatkan kecintaan masyarakat pengguna batik atau sebaliknya.
Gambar 1.1 Teori S-M-C-R-E SOURCE
MESSAGE
CHANNEL
RECEIVER
EFFECT
Sumber : Hasil Modifikasi Peneliti dan Pembimbing 2011
Promosi merupakan sarana penyampaian informasi yang bisa bersifat langsung dan tidak langsung sehingga dapat mencapai seluruh lapisan masyarakat. Definisi strategi menurut Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi adalah : Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, ,elainkan harus menunjukkan taktik operasionalnya. (1993:300) Dari definisi di atas dapat ditarik suatu analisis bahwa strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijadikan guna mencapai tujuan. Selain itu strategi juga merupakan keseluruhan dari tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasarannya. Promosi sendiri merupakan bagian dari pemasaran, suatu usaha pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang lain dan juga elemen yang vital bagi suatu instansi karena kegiatan tersebut berhubungan dengan produk atau jasa yang
12
dipasarkan. Menurut Effendy dalam bukunya Human Relations dan Public Relations : Promotion (promotion berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata yaitu pro yang berarti maju dan movere yang berarti bergerak), ini menunjukkan pengertian hidup, jadi promosi ialah membuat sesuatu tampak terbuka dan terlihat hidup. (2009:180) Dalam hal ini promosi dilakuka untuk memberikan informasi yang sifatnya terbuka agar khalayak lebih tahu dan mengenal produk yang dipasarkan pleh suatu instansi dengan tujuan agar dapat mendapat tempat di pasaran. Tujuan promosi
adalah
menginformasikan,
mempengaruhi,
membujuk,
serta
mengingatkan khalayak (masyarakat) tentang suatu produk. Menurut Effendy dalam bukunya Human Relations dan Public Relations : Promosi secara sederhana bertujuan untuk memberitahukan kepada orang banyak atau kelompok tentunya bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Agar dapat menarik pembeli produk harus diperkenalkan terlebih dahulu. Apa kelebihan dari produk-produk itu harus diperkenalkan terlebih dahulu. Apa kelebihan dari produk-produk lain dan dimana dapat membeli produk tersebut. (2009:180) Jadi secara singkat promosi merupakan suatu cara untuk mengarahkan khalayak (masyarakat) agar dapat mengenal produk yang dihasilkan suatu instansi lalu memahaminya, merubah sikap, menyukainya lalu akhirnya ingat akan produk tersebut. Winardi dalam bukunya Promosi dan Reklame mengungkapkan bermacam-macam jenis promosi : 1. Advertising (periklanan), yaitu bentuk persentasi nonpersonal serta promosi ide-ide, barang serta jasan-jasa yang dilakukan oleh seorang sponsor yang dapat
13
teridentifikasi, yang memberi imbalan untuk tujuan tersebut. 2. Personal Selling (penjualan tatap muka), merupakan suatu persentasi secara lisan dalam suatu percakapan dengan seorang calon pembeli (atau lebih) dengan tujuan untuk menjual produk atau jasa tersebut. 3. Publicity (publisitas) merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut hubungan masyarakat, dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menggantungkan antara organisasi dengan masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh, disamping juga calon pembeli. (1992:148-149) Promosi dalam suatu instansi sangat penting, karena jika tidak ada kegiatan promosi yang dilakukan, maka masyarakat luas tidak akan mengetahuiproduk atau jasa yang ditawarkan oleh instansi tersebut. Maka dari itu, tugas Humas adalah untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada konsumen atau khalayak sehingga konsumen dapat mengetahui hal tersebut dan tertarik untuk menggunakannya. Strategi promosi menurut Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran adalah : Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proposi personal selling, iklan dan promosi penjualan. (2008:233) Promosi dibutuhkan strategi agar tujuan dari promosi itu sendiri dapat sesuai dengan target yang diharapkan. Dalam mempromosikan barang atau jasa terlebih dahulu harus menentukan strategi promosi seperti apa yang akan di gunakan. Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan juga evaluasi komunikasi dari suatu organisasi
14
kepada konsumennya. Strategi dijalankan untuk mencapai target yang diharapkan, agar dapat menarik masyarakat untuk mendapatkan informasi dan melihatnya. Namun pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai adalah sama yaitu untuk mempengaruhi konsumen agar memanfaatkann produk barang atau jasa yang ditawarkan dalam jangka waktu yang panjang dan disini maksudnya adalah strategi promosi yang digunakan adalah melalu stategi promosi festifal batik. Dari penjelasan diatas bahwa banyak sekali kegiatan promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dilihat dari berbagai sudut sebagai media untuk mempromosikan produk atau jasa dalam hal ini kekayaan batik khas Jawa Barat. Berdasarkan uraian teori diatas, maka dengan setelah terselenggaranya kegiatan festifal batik dan dienganpublikasikannya hasil kegiatan tersebut melalui berbagai media sangat diharapkan kecintaan masyarakat pada batik akan meningkat. Berdasarkan uraian teoretis dan konseptual maka dapat dilihat kerangka pemikiran Variabel X: Strategi Promosi Festival Batik dan Variabel Y: Masyarakat Pengguna Batik dalam Gambar 1.2 berikut ini :
15
Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran Variabel X dan Variabel Y RUMUSAN MASALAH “Strategi Promosi festival Batik Di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dalam Meningkatkan Kecintaan Masyarakat Pengguna Batik”
Teori S-M-C-R-E
Source (sumber)
Message (pesan)
Channel (saluran)
Receiver (penerima)
Effect (efek)
Variabel X
Variabel Y
Strategi Promosi Festival Batik
Masyarakat Pengguna Batik
Sub Variabel : 1. Advertising 2. Personal Selling 3. Publicity
(Winardi, 1992:148)
Indikator : 1. Advertising (Iklan) a. Promosi Ide b.Promosi Jasa 2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka) a. Presentasi Secara Lisan b.Menjual Produk atau Jasa 3. Publicity (Publisitas) a. Publikasi Pemasaran b.Promosi Konsumen c. Promosi Penjualan Sumber : Hasil Modifikasi Peneliti dan Pembimbing 2011
Sub Variabel : 1. Perhatian 2. Keinginan 3. Kesan Bermanfaat
(Buchori, 1990:1360)
Indikator : 1. Perhatian a. Memusatkan Pemahaman b. Bertambahnya Pengetahuan Pada Produk atau Jasa 2. Keinginan a. Perasaan Suka dan Tidak Suka Terhadap Produk atau Jasa b. Ketertarikan Terhadap Produk atau Jasa 3. Kesan Bermanfaat a. Tredapat Kesan Perihal Produk atau Jasa b.Kesediaan Menggunakan Produk atau Jasa