BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari 17.000 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km atau dua kali keliling bumi melalui khatulistiwa. Wilayah pantai ini merupakan daerah yang sangat intensif yang dimanfaatkan untuk kegiatan manusia, seperti sebagai kawasan pusat pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian, pertambangan, perikanan tangkap, pariwisata, dan sebagainya. Kebanyakan daerah atau kota yang berada di daerah pantai berkembang dengan baik dan maju. Sebagai contoh kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya berada di daerah pantai.
Berbagai kegiatan yang ada di daerah pantai menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan dan pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut. Wilayah pantai yang sangat panjang, aktivitas manusia dan kegiatan kebutuhan akan lahan dan pembangunan di daerah pantai serta faktor alam seperti gelombang, pasang surut dan arus dapat menimbulkan dampak negatif di daerah pantai dengan dengan terjadinya erosi dan sedimentasi pantai. Erosi pantai dapat menyebabkan mundurnya garis pantai dan rusaknya berbagai fasilitas yang ada di daerah tersebut, seperti kawasan pemukiman dan prasarana umum, jalan, tempat ibadah, perkantoran, sekolah, lahan pertanian, persawahan, dan sebagainya. Pemanasan global yang terjadi beberapa tahun terakhir ini dapat mengakibatkan kenaikan muka air laut dan perubahan iklim. Kenaikan muka air laut menyebabkan semakin
I-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
mundurnya garis pantai sehingga gelombang bisa mencapai daerah yang lebih dalam ke daratan. Kondisi ini semakin memperparah kerusakan pantai.
Kerusakan pantai di daerah yang sudah berkembang dan padat penduduk dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar dengan berbagai rusaknya berbagai fasilitas umum. Perlu dilakukan perlindungan terhadap daerah yang mengalami kerusakan pantai. Perlindungan pantai dapat dilakukan secara alami atau dengan membuat bangunan. Pada daerah yang tingkat kepentingannya sangat rendah, misalnya lahan kosong yang tidak dihuni dan tidak ada fasilitas umum, perlindungan dapat dilakukan dengan menanam tanaman yang bisa berfungsi sebagai pelindung pantai seperti pohon bakau, api-api, nipah, atau tanaman lain yang disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. Pada daerah pantai yang sudah sangat kritis, misalnya garis pantai sudah sangat dekat dengan pemukiman, pertanian, dan fasilitas umum, perlu dilakukan pembuatan bangunan pelindung pantai, seperti revetmen, dinding pantai, pemecah gelombang, groin atau dengan penambahan pasir pada pantai yang tererosi. Salah satu pantai yang cukup terkenal di daerah Banten Jawa Barat adalah pantai anyer yang sangat strategis untuk di kunjungi oleh banyak orang terutama masyarakat jakarta. Pantai Anyer, merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang diandalkan oleh pemerintah daerah Propinsi Banten. Namun di samping perkembangan pariwisata bahari ini, petumbuhan industri di daerah ini juga cukup pesat. Di samping itu sub-sektor lain, seperti perikanan, baik tangkap maupun budidaya, juga tidak ketinggalkan untuk dikembangkan. Sehingga bagaimana kondisi lingkungan sumberdaya alam, khususnya perairan yang ada selama ini.
I-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
Gambar 1. 1 Letak Geografis Pantai Anyer Namun di balik potensi sumberdaya perikanan yang sangat baik ternyata kerusakan habitat ekosistem di wilayah pesisir dan laut yang mendukung produksi tersebut semakin meningkat, khususnya di wilayah pantai utara dan barat. Berbagai jenis kerusakan telah terjadi antara lain disebabkan oleh peristiwa alam abrasi dan akresi di Kabupaten dan Serang. Sedangkan kerusakan yang dipengaruhi oleh aktifitas manusia antara lain sedimentasi daerah pesisir (pantai) di Kabupaten Tangerang dan Serang, kerusakan dan konversi hutan mangrove di pantai utara khususnya akibat pengembangan lahan tambak dan praktek produksi yang tidak ramah lingkungan. Sumber pencemaran juga berasal dari berbagai kegiatan di laut, terutama dari kegiatan perhubungan laut. 1.2
Idenfikasi Masalah
Pantai Anyer di Kabupaten Serang, Provinsi Banten merupakan pantai yang mempunyai formasi pantai yang berpasir dan berkarang. Daerah pantai ini merupakan daerah pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, dan merupakan salah satu aset yang masih dapat I-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
dikembangkan oleh pemerintah setempat. Di sepanjang Pantai Anyer telah berdiri bangunan-bangunan hotel dan restoran yang dikelola baik oleh pihak swasta, pemerintah dan penduduk setempat. Sebagian besar penduduk setempat bermukim sangat dekat dengan garis pantai sehingga tidak ada lagi daerah sempadan pantai. Hal ini menjadi dasar pertimbangan usaha pemeliharaan dan perawatan kondisi pantai sehingga mendukung wilayah Pantai Anyer untuk dapat dikembangkan menjadi suatu daerah wisata yang lebih baik.
1.3
Perumusan Masalah a.
Apa saja karakter hidro-oseanografi Pantai Anyer ?
b.
Bagaimana tata lingkungan di Pantai Anyer ?
c.
Apa saja inventaris bangunan pelindung pantai di Pantai Anyer ?
d.
Bagaimana indeks kerentanan pesisir di Pantai Anyer ?
e.
Bagaimana cara penanggulangan abrasi di Pantai Anyer berdasarkan indeks kerentanan pesisir ?
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah mendapakan nilai indeks kerentanan pesisir di Pantai Anyer dengan parameter-parameter yang ada yang mendekati hasil perhitungan yang bisa diterapkan dalam menghitung indeks kerentanan pesisir. Dengan adanya penelitian ini juga dapat memberikan informasi dan juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang bagaimana kerentanan pesisir di Pantai Anyer.
I-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
1.5
Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini untuk menganalisis Indeks Kerentanan Pesisir di sebagai salah satu upaya penanggulangan abrasi yang berlokasi di Pantai Anyer Kabupaten Serang Provinsi Banten. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kerentanan pesisir di Pantai Anyer dengan metode Coastal Vertibility Index (CVI). Dimana indeks kerentanan pesisir memilik parameter geomorfologi, perubahan garis pantai, pasang surut, tinggi gelombang, kenaikan muka laut, dan elevasi pantai.
1.6
Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini dibatasi permasalahan pada:
1.7
a.
Melakukan analisis pasang surut Pantai Anyer.
b.
Melakukan pemodelan garis pantai dengan metode one model.
c.
Melakukan perhitungan gelombang Pantai Anyer
d.
Tidak dilakukan analisis biaya.
Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Studi Literatur Membaca dan mengkaji dari literatur seperti buku-buku, data-data internet, jurnal teknik sipil, modul perkuliahan, penelitian baik teori maupun rumusrumus yang berkenaan dan berkaitan dengan pembahasan abrasi pantai.
I-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
2.
Asistensi Mengadakan asistensi dengan dosen pembimbing mengenai data-data dari hasil studi kepustakaan dan data konsultan, perhitungan/perencanaan dan permasalahan yang penulis temui dalam penyusunan tugas akhir ini.
3.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di pantai anyer Banten, yang terletak 38 km dari kota Serang. Pantai ini menghadap ke Barat, sehingga kita dapat melihat pemandangan Gunung Rakata (anak Gunung Krakatau yang meledak pada tahun 1833).
4.
Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu penggunaan data yang sudah ada yang didapat dari instansi terkait. Data primer yaitu penggunaan data yang secara langsung didapat dari hasil survey langsung ke lokasi penelitian. Kemudian kedua data yang sudah terkumpul dapat diuraikan sesuai yang penulis butuhkan.
5.
Survei Lokasi Penelitian Melakukan survei lokasi penelitian yaitu di pantai Anyer yang terletak di Serang Provinsi Banten. Dengan melakukan survei langsung ke lokasi penelitian data-data yang dibutuhkan dapat di peroleh, sehingga penulis juga tahu situasi kondisi di lokasi penelitian.
1.8
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar pengerjaan Tugas Akhir ini lebih jelas dan mudah dimengerti. Sistematika penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut : I-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
1.
Bab I: Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan latar belakang dilakukannya penelitian tentang “Analisis Indeks Kerentanan Pesisir Sebagai Upaya Penanggulangan Abrasi Di Pantai Anyer Kabupaten Serang Provinsi Banten”. Selain itu juga dibahas mengenai perumusan masalah yang akan diselesaikan, tujuan serta manfaat yang akan didapatkan dari tugas akhir ini. Kemudian agar pembahasan masalahnya tidak terlalu luas dan fokus pada permasalahan yang akan dipecahkan, maka ditentukan batasan-batasan masalahnya. Agar tugas akhir dari penelitian ini dapat lebih mudah dipahami, maka dijelaskan pula sistematika dari penyusunan laporan.
2.
Bab II: Tinjauan Pustaka Pada bab kedua ini dijelaskan pustaka serta dasar teori yang digunakan sebagai landasan ilmiah dalam memecahkan permasalahan yang ada.
3.
Bab III: Data dan Metodologi Penelitian Pada bab ketiga ini berisi uraian tentang konsep pendekatan studi, jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan dan metodologi analisis yang akan menjadi petunjuk dalam proses penelitian sampai dengan tahap analisis.
4.
Bab IV: Hasil analisis dan Pembahasan Pada bab ke empat ini menjabarkan semua data yang diperoleh serta hasil analisa dari pengolahan data yang telah dilakukan dalam penelitian ini.
5.
Bab V: Kesimpulan dan Saran Pada bab ke lima berisi hasil kesimpulan dari permasalahan yang dipecahkan serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya yang dapat dilakukan.
I-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
I-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
I-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/