1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa dan budaya yang berbeda sering menjadi kendala dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Namun karena nalu...
1.1 Latar Belakang Bahasa dan budaya yang berbeda sering menjadi kendala dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Namun karena naluri dan kecerdasan manusia jugalah yang membuatnya dapat membangun jembatan antara budaya satu dan lainnya. Didasari oleh kebutuhan untuk bersosialisasi dan berinteraksi, manusia lambat laun mempelajari bahasa yang berbeda dengan bahasa tanah kelahirannya. Namun tentu tidak semua orang memiliki kemampuan dan sumber daya untuk mempelajari bahasa di luar budayanya. Karena itu penerjemahan menjadi solusi untuk mempermudah dan memperbanyak akses agar dua budaya atau lebih dapat saling berkomunikasi. Penerjemahan tentunya memiliki tantangannya tersendiri. Perbedaan kosakata dan struktur menjadi tantangan agar makna dari bahasa sumber dapat sampai ke bahasa sasaran. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman, sehingga informasi dapat disampaikan seakurat mungkin.
Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa memang
ada perubahan kalimat atau bahkan penghilangan, namun semua itu tentunya disesuaikan dengan bahasa sumbernya. Bell (1993 : 5) bahkan menyebutkan bahwa penerjemahan dapat dilihat sebagai seni ataupun ilmiah, walaupun hal itu sendiri juga masih diperdebatkan.
1
2
Kualitas
penerjemahan
dilihat
juga
dari kecermatan
serta
kepandaian
penerjemah dalam mencari kata di bahasa target yang kadang tidak dapat diterjemahkan secara langsung dari bahasa sumber. Penulis tertarik menganalisis bagaimana adjectvive clause diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia serta metode penerjemahan yang digunakan untuk mencari padanan dari adjective clause ke dalam bahasa target yaitu bahasa Indonesia. Penulis juga ingin melihat apakah adjective clause tetap menjadi adjective clause bila diterjemahkan atau mengalami pergeseran. Sumber data penulis peroleh dari novel karya JRR Tolkien, berjudul Lord Of The Rings : The Two Towers , baik versi bahasa Inggris karangan J.R.R Tolkien dan versi terjemahan Bahasa Indonesia yang berjudul Lord Of The Rings : Dua Menara yang dialihbahasakan oleh Gita Yuliani K.
1.2 Identifikasi Masalah 1. Metode penerjemahan apakah yang digunakan dalam menerjemahkan adjectives clause tipe defining dan non defining dalam novel Lord Of The Ring : The Two Tower tersebut?
2. Apakah terjadi pergeseran dalam terjemahan adjectives clause tipe defining dan non defining dalam novel Lord Of The Ring : The Two Tower tersebut?
3
3. Bila
terjadi
pergeseran,
jenis
pergeseran
apakah
yang
terjadi pada
penerjemahan adjective clause dalam novel Lord Of The Ring : Dua Menara tersebut?
1.3 Batasan Masalah Ada beberapa jenis klausa yang terdapat dalam bahasa Inggris antara lain noun clause, adverb clause, dan adjective clause. Adjective clause sendiri terbagi kedalam beberapa tipe seperti reduced adjective clause subject pattern, object, pattern, possesive pattern. Dalam
tugas akhir ini, untuk mencegah melebarnya
permasalahan, penulis membatasi hanya pada defining dan non-defining adjective clause saja. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan
dan
menganalisis
metode
terjemahan
apakah
yang
digunakan dalam menerjemahkan adjective clause tersebut. 2. Mendeskripsikan apabila terjadi pergeseran di dalam terjemahan adjective clause. 3. Mendeskripsikan dan menganalisis jenis pergeseran yang terjadi dalam pada adjective clause yang digunakan dan dalam terjemahannya bahasa Indonesia.
4
1.5 Objek dan Metode Penelitian Objek penelitian adalah adjective clause berjenis defining dan non-defining yang terdapat pada novel Lord of The Rings : The Two Towers karya J.R.R Tolkien dan novel terjemahannya dengan judul Lord of The Rings : Dua Menara yang dialihbahasakan oleh Gita Yuliani K. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2003: 11). Metode penelitian ini dimulai dengan memaparkan data yang akan dipakai dan dianalisis dari bahasa sumber dan bahasa sasaran lalu dibandingkan berdasarkan teori yang telah diuraikan sehingga dapat diambil simpulannya. Penelitian dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: Membaca novel asli berbahasa Inggris dan mengidentifikasi adjective clause defining dan non-defining sebagai sumber data. 1. Membaca novel terjemahan dan mencatat hasil terjemahan adjective clause dalam bahasa sasaran yaitu bahasa Indonesia. 2. Mengelompokkan adjective clause ke dalam dua kelompok, yaitu adjective clause defining dan non-defining 3. Menganalisis adjective clause defining dan non-defining serta terjemahannya dalam
bahasa
Indonesia
untuk
mengetahui
metode
terjemahan
digunakan serta mencari jika ada pergeseran dalam terjemahan. 4. Membuat kesimpulan.
yang
5
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari skripsi ini penulis susun berdasarkan
urutan
sebagai berikut. Bab
pertama
berupa
pendahuluan
yang
memaparkan
latar
belakang,
ruanglingkup penelitian, pertanyaan penelitian, dan tujuan. Hal ini juga menetapkan pentingnya penelitian, klarifikasi dari istilah-istilah kunci dan pengorganisasian dari skripsi yang dibuat. Bab
kedua
teoriteoriterkait
yang
berupa
kajian
dibutuhkan
teori
penelitian
yang
menyajikan
dan
ini sebagai pedoman
menjelaskan dasar
dan
tinjauanutama penelitian. Bab tiga berupa analisis data yang menjelaskan bagaimana datadikumpulkan dan metode apa yang digunakan untuk memproses semua data yang ada. Bab empat berupa simpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan yang didapatkan hasil dari analisis dan saran-saran yang dapat diusulkan oleh penulis.