BAB I PEDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Belanja
atau Shopping merupakan
suatu
kegiatan
untuk
membeli suatu barang. Kegiatan belanja pun identik di pasar, mall, supermarket, dan tempat belanja lainnya. Kegiatan belanja biasanya akan mempertemukan penjual dan pembeli dan biasanya pula kegiatan belanja
didominasi oleh para kaum wanita. Faktor offline store
merupakan hal utama dalam penjualan produk sehingga produk tersebut dapat dikenal di masyarakat, adanya offline store yang menjual berbagai produk dan ditunjang oleh suasana store yang bersih, nyaman, serta layout yang tepat akan menjadi daya tarik bagi toko itu sendiri. Konsumen dihadapkan pada banyak pilihan tempat untuk melakukan pembelian dengan semakin banyaknya produk dan toko sejenis yang berada di masyarakat, pilihan akan jatuh pada produk serta toko yang mampu memberikan manfaat dan kepuasan bagi konsumen seperti harga yang terjangkau, produk yang lengkap, lokasi yang strategis, informasi produk knowledge, suasana toko yang nyaman dan lain sebagainya. Namun sekarang ini, karena semakin marak dan canggihnya teknologi seperti teknologi internet, pola belanja masyarakat pun telah mengalami
beberapa
pergeseran.Pola
1
belanja
yang
sekarang
menjadi trenddi masyarakat adalah belanja melalui internet atau biasadisebut online shopping.Semua barang dan jasa pun tersedia di dunia maya, dengan sangat mudah, praktis, dan tidak membuang waktu, masyarakat bisa melakukan kegiatan belanja melalui internet.Belanja melalui internet tentu saja tidak terlepas dari toko online atau online store itu sendiri. Jika ada toko offline tentu saja ada juga toko online. Toko online (online store)adalah suatu toko yang biasanya memiliki nama situs/domain dan dapat berbentuk web/blogshop yang menjual barang dan jasanya melalui media internet. Menurut
situs
www.internetworldstats.comIndonesia
mempunyai pengguna internet sebesar 55,000,000 jiwa negara Indonesia berada pada urutan lima pengguna internet dari berbagai Negara (Joko, 2010), hal ini dikarenakan oleh jumlah pengguna yang cukup besar di indonesia. Table 1.1 Data Pengguna Internet Di Asia
Sumber:www.internetworldstats.com 2
Beragam bisnis online mulai ramai dijalankan para pelaku usaha di Indonesia, kemampuan internet sebagai alat pemasaran saat ini telah banyak digunakan oleh produsen. Hal ini tentulah sangat wajar mengingat semakin banyaknya masyarakat yang menjadi pengguna internet saat ini, karena melalui internet para produsen dapat dengan leluasa melakukan promosi terhadap barang dan jasa yang akan dipasarkan kepada masyarakat. Internet juga digunakan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi secara online yang disebut e-commerce. Perkembangan e-commerce membawa banyak perubahan pada sektor
aktivitas
bisnis
yang
selama
ini
dijalankan
didunia
nyata.Perubahan tersebut ditandai dengan adanya sejumlah upaya dari sektor aktivitas bisnis yang semula berbasis dunia nyata (real) kemudian dikembangkan ke dunia maya (virtual).Internet ini dapat menciptakan pasar virtual yang lebih ekonomis, efisien dan efektif. Belakangan ini banyak penjual yang awalnya melakukan bisnis secara offline melakukan ekspansi ke bisnis online karena dibuat sebagai pengembangan dari bisnis offline, dengan bisnis online bearti membuka cakupan pasar yang luas dan baru.
3
Bisnis online terus meningkat setiap tahun tidak sepenuhnya karena pengecer berbasis web murni, tetapi juga karena adanya pengecer multi-channelmelakukan bisnis baik secara online maupun secara offline. Multi-channelritel adalah himpunan kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada konsumen melalui lebih dari satu saluran (Levy dan Weitz 2009).Tujuan multi-channel adalah untuk memenuhi semua kebutuhan dan persyaratan konsumen saat ini bahwa tidak ada saluran pembelian tunggal yang dapat memenuhi kebutuhan (Schramm-klien dan Morschett, 2005).Akibatnya semakin banyak yang mengadopsi multi-channel ritel dan menjadi membeli multi-channel. Multi-channel dapat merangkul lebih luas pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan lebih interaktif dengan menawarkan informasi produk dan dukungan pelanggan menggunakan strategi multi-channel (Freed, 2005).Strategi memperbanyak channel (multi-channel) ini adalah salah satu cara paling bagus agar bisa tetap kompetitif di pasar yang semakin ketat, alasan yang paling utama mengapa
harus
memperbanyak
dan
memperluas channel adalah
semata-mata karena konsumen kita terus berubah dan juga karena perkembangan
teknologi
yang
demikian
pesatnya.Multi-channel
pengecer harus memahami persamaan dan perbedaan harapan pelanggan mereka pada
layananoffline dan online, sehingga dua
saluran dapat kompatibel dan saling melengkapi.
4
Berkembangnya teknologi media kini mulai dimanfaatkan The Body Shop untuk memasarkan produknya di Indonesia.Produk perawatan dan kecantikan tubuh itu meluncurkan toko online atau sistem penjualan electronic commerce (e-commerce).The body shop adalah perusahaan franchise kosmetika kedua terbesar di dunia, perusahaan ini berpusat di Little Hampton, Sussex Barat- Ingris didirikan oleh Dame Anita Roddick dan terkenal oleh produkproduknya yang menggunakan zat herbal mulai dari Peppermint foot lotion dan Hemp.Semakin banyaknya konsumen, The Body Shop mengadopsi pemasaran multi-channel dari gerai toko offline yang banyak dijumpai di pusat perbelanjaan ber-ekspansi ke oline store. Belanja via online sudah menjadi bagian dari gaya hidup
masyarakat Indonesia yang dinamis. Banyak warga Indonesia lebih senang belanja lewat sambungan internet, ketimbang harus datang ke gerai secara langsung The Body Shop berusaha untuk mempermudah konsumen belanja secara online dengan sesederhana mungkin. Proses pembayarannya pun mudah dan bisa dengan berbagai cara, yang bisa dilakukan oleh pelanggan pada saat membayar yaitu bisa menstrasfer dan debit. Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk atau jasa di pengaruhi oleh banyak hal terkait produk tersebut diantaranya manfaat, harga, merk, dll.Dalam lingkungan multi-channel ritel, kepercayaan konsumen adalah salah satu elemen kunci yang memungkinkan 5
pelanggan untuk mengadopsi multi-channel strategi ritel (Schlosser et al, 2006;. Winch dan Joyce, 2006). Kepercayaan konsumen telah diakui dalam literatur pemasaran sebagai faktor penting untuk perdagangan bisnis yang sukses dalam jangka panjang.kepercayaan adalah faktor yang berpengaruh kuat untuk melakukan pembelian dalam lingkungan baik offline maupun online, namun, dalam lingkungan online , kepercayaan dibangun terutama dalam sebuah situs orang-ke - web cara daripada orang-ke - orang komunikasi , dimediasi melalui teknologi . Oleh karena itu, tanpa kepercayaan dibangun, kemungkinan bahwa transaksi bisnis tidak akan mungkin dalam lingkungan online , sama seperti tidak akan mungkin dalam lingkungan offline( Winch dan Joyce , 2006; .Bart et al , 2005)dari masyarakat akan menciptakan suatu potensi pasar. Dimana kepercayaan ini tentunya adalah kepercayaan dalam melakukan pembelian produk melalui internet dalam terciptanya pasar internet atau pasar maya. Kepercayaan didefinisikan sebagai keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya, Barnes (dikutip oleh Kusmayadi 2007).
6
Pencarian
informasi
mulai
dilakukan
ketika
konsumen
memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari berbagai informasi berbagai jenis produk, berbagai merek, berapa harganya, dimana bisa dibeli, dan cara pembayarannya.
Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga bisa tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang didapat memuaskan ada dalam jangkuan konsumen memungkinkan akan membelinya, bila tidak konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
The Body Shop sejak pertama kali kemunculannya mampu menarik minat konsumen untuk menggunakan produk tersebut, varian produknya pun makin beragam sehingga konsumen pun bertambah cakupan konsumennya pun makin meluas, sehingga The Body Shop mengembangkan bisnisnya di jalur online dengan mengusung konsep multi-channel kepercayaan yang telah ada pada offline store akan berdampat postif terhadap online store pula, informasi produk pun sangat memadai karena selain karyawan yang dibekali dengan produk knowledge konsumen pun bisa memperloleh informasi produk melalui website resmi di www.The Body Shop.co.id , sehingga hal tersebut akan menimbulkan intense pembelian terhadap online store.
7
Berdasarkan uraian diatas hal ini membuat penulis tertarik untuk meneliti
dengan
judul
“Pengaruh
StoreTerhadapOnlineStore,
Pencarian
Kepercayaan Informasi
Offline Dan
IntensiPembelian (Studi Kasus The Body Shop )”.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kepercayaan offlinestoreterhadap kepercayaan online store?
2. Bagaimana pengaruh kepercayaan offline storeterhadap pencarian informasi?
3. Bagaimana pengaruh kepercayaan offline storeterhadap intense pembelian?
4. Bagaimana pengaruh kepercayaan online storeterhadap pencarian informasi?
5. Bagaimana pengaruh kepercayaan online store terhadap intensi pembelian?
6. Bagaimana pengaruh pencarian informasi online store terhadap intensi pembelian?
8
1.3
BatasanMasalah
Dari identifikasi masalah yang terpapar diatas diperoleh gambaran dimensi yang begitu luas.Namun menyadari keterbatasan waktu dan biaya yang ada, maka batasan masalah dalam penelitian ini ditujukan kepada konsumen yang menggunakan produk The Body Shop. 1.4
Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan offline store terhadap kepercayaan online store
2. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan offline store terhadap pencarian informasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan offline store terhadap intensi pembelian.
4. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan online store terhadap pencarian informasi.
5. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan online store terhadap intensi pembelian.
6. Untuk mengetahui pengaruh pencarian informasi online store terhadap intensi pembelian.
9
1.5
Manfaat penelitian
1. Bagi perusahaan
Untuk membantu perusahaan dalam pembuatan strategi multichannel dan memberikan pengalaman yang baik untuk konsumen serta menjaga kepercayaan perusahaan tersebut pada saat konsumen melakukan niat untuk melakukan pembelian.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan sebagai tambahan pengetahuan bagi peneliti-penelitian dalam bidang pemasaran khususnya dalam kajian multi-channel
3. Bagi penulis
Untuk memperluas pengetahuan dan menambah wawasan serta mengimpelmentasikan apa yang telah diajarkan oleh dosen-dosen ke dalam dunia kerja.
10