Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
BAB I. AKTIVA TIDAK BERWUJUD A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami akuntansi yang berhubungan dengan aktiva tidak berwujud. 2. Memahami pelaporan aktiva tidak berwujud dalam neraca.
B. TEORI SINGKAT Aktiva tidak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak memiliki wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Secara umum aktiva tidak berwujud adalah hak, hak istimewa, dan keuntungan kompetitif yang timbul dari kepemilikan suatu aktiva yang berumur panjang, yang tidak memiliki wujud fisik tertentu. Bukti pemilikan aktiva tidak berwujud bisa berupa kontrak, lisesnsi, atau dokumen lain. Dalam suatu perusahaan, aktiva tidak berwujud mungkin timbul dari: 1. Pemerintah Seperti Hak paten, hak cipta, merk dagang, dan nama perusahaan. 2. Perusahaan lain Misalnya adalah pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill. 3. Perjanjian tertentu Contohnya dalah Franchise dan lease. Akuntansi aktiva tidak berwujud sama dengan akuntansi untuk aktiva tetap. Seperti akuntansi pada aktiva tetap, akuntansi aktiva tidak berwujud juga dicatat atas dasar harga perolehan (cost) dan harga perolehan tersebut dihapus secara rasional dan sistematis selama masa manfaat (umur ekonomis) aktiva tidak berwujud yang bersangkutan. Aktiva tidak berwujud diakui jika kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tersebut dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
1
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
Istilah yang dipakai untuk menghapus aktiva tidak berwujud adalah amortisasi. Jumlah yang dapat diamortisasi dari aktiva tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari maa manfaatnya. Pada umumnya masa manfaat aktiva tidak berwujud tidak akan melebihi 20 tahun sejak tanggal aktiva siap digunakan. Amortisasi dihitung saat aktiva siap digunakan. Metode amortisasi harus mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis oleh perusahaan. Apabila pola tersebut tidak dapat ditentukan secara andal, maka harus digunakan metode garis lurus. Biaya amortisasi umumnya diakui sebagai biaya. Pencatatan amortisasi tidak berwujud dilakukan dengan cara: Desember
31
Biaya amortisasi – nama aktiva tidak berwujud Nama aktiva tidak berwujud
Rp xxx.xxx,xx Rp xxx.xxx,xx
C. PRAKTIK Tanggal 31 Desember 2003 PT. Merapi memutuskan untuk membeli PT. Turgo dengan harga Rp 61.000.000,00. Neraca PT. Turgo nampak dibawah ini: PT. Turgo Neraca 31 Desember 2003 Rp 2.000.000,00 Utang
Kas
Rp 11.000.000,00
Piutang Dagang
6.400.000,00 Modal, Amelda
Persediaan
5.600.000,00
Aktiva tetap
32.000.000,00
29.000.000,00 Rp 43.000.000,00
Rp 43.000.000,00
Harga pasar persediaan PT. Turgo Rp 8.100.000,00 dan harga pasar untuk aktiva tetap PT. Turgo Rp 47.000.000,00. Perhitungan aktiva bersih menurut nilai pasar: Jumlah aktiva Kas
Rp
2.000.000,00
Piutang dagang
6.400.000,00
Persediaan
8.100.000,00
Aktiva tetap
47.000.000,00
Total Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
Rp
63.500.000,00 2
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
Jumlah kewajiban Utang
Rp 11.000.000,00
Aktiva bersih menurut nilai pasar
Rp 52.500.000,00
Perhitungan Goodwil Harga beli (harga perolehan)
Rp 61.000.000,00
Kurangi: Harga pasar aktiva bersih
Rp 52.500.000,00
Goodwill
Rp
8.500.000,00
Jurnal untuk mencatat transaksi: Desember
31
Aktiva bersih
Rp 52.500.000,00
Goodwill
8.500.000,00 Kas
Rp 61.000.000,00
Apabila goodwill tersebut diamortisasi selama 20 tahun, maka jurnal amortisasi setiap tahun adalah Desember
31
Biaya amortisasi – Goodwill
Rp 425.000,00
Goodwill
Rp 425.000,00
D. TUGAS 1. PT.
Greng mendaftarkan Merk dagang untuk software yang dihasilkannya.
Biaya yang diluarkan oleh PT.Greng meliputi biaya perancangan merk dagang sebesar Rp 25.000.000,00, biaya konsultan hukum Rp 5.000.000,00 dan biaya pendaftaran merk dagang sebesar Rp2.500.000,00. Hitunglah harga perolehan merk dagang dan buatlah jurnalnya. Tunjukkan pelaporannya di Neraca. 2. Danung akan membuka warung makan dengan nama Texas Fried Chicken. Untuk dapat memakai nama Texas Fried Chicken, Danung membayar Franchise sebesar Rp 80.000.000,00. Franchise ini memiliki jangka waktu 10 tahun. Buatlah jurnal untuk perolehan Franchise dan amortisasi tiap tahunnya. 3. Laba bersih PT. Lucia adalah sebagai berikut Tahun 1998
Jumlah Rp 5.000.000,00
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
3
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
1999
4.500.000,00
2000
4.500.000,00
2001
6.000.000,00
2002
5.500.000,00
Pada tanggal 31 Desember 2002, total aktiva PT.Lucia berdasarkan nilai pasarnya adalah Rp 45.000.000,00, dan utangnya sebesar Rp 5.000.000,00. Penghasilan tiap tahun yang akan datang ditaksir Rp 5.000.000,00. PT Lucia akan dibeli PT. Gabby. Diminta hitunglah Goodwill dalam tiap kondisi berikut dan jurnal pengakuan goodwill: a. Hasil dari investasi diharapkan 10%. Metode penghitungan goodwill menggunakan metode kapitalisasi pendapatan bersih rata-rata. b. Hasil dari investasi diharapkan 10% dan kelebihan penghasilan akan dikapitalisir dengan tarif 20%. Metode penghitungan goodwill menggunakan metode kapitalisasi kelebihan pendapatan rata-rata.
4. Brenda Starr News mempertimbangkan untuk membeli CNN. Brenda membuat perhitungan sebagai berikut. Nilai pasar untuk aktiva tetap CNN sebesar Rp720.000.000,00, hutang CNN sebesar Rp 410.000.000,00 dan perkiraan laba bersih tahunan sebesar Rp 88.800.000,00. Brenda menginginkan return atas investasinya sebesar 24%. Diminta: a. Berapakah harga yang harus dibayarkan oleh Brenda untuk membeli CNN? b. Berapa besar Goodwil yang terjadi?
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
4
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
BAB II. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mengetahui Jenis-jenis kewajiban jangka pendek 2. Memahami akuntansi yang berhubungan dengan kewajiban jangka pendek
B. TEORI SINGKAT Kewajiban jangka pendek sering disebut juga kewajiban lancar. Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah utang yang diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan (tergantung mana yang lebih panjang), dan akan dilunasi dengan menggunakan aktiva lancar yang ada atau dengan menggunakan kewajiban lancar yang lain. Beberapa jenis kewajiban jangka pendek antara lain hutang dagang, hutang wesel, hutang dividen, hutang garansi dan hutang bonus. Hutang dagang terjadi karena aktivitas rutin perusahaan yang berhubungan dengan pengadaan barang dagangan atau bahan baku dalam perusahaan. Pada hutang dagang ini pihak kreditur memberikan pinjaman atas dasar kepercayaan kepada debitur. Kewajiban yang didukung dengan bukti tertulis secara formal, dalam bentuk wesel atau promes disebut dengan utang wesel. Ada dua jenis utang wesel, yaitu wesel dengan bunga dan wesel tanpa bunga. Hutang dividen timbul karena adanya dividen yang sudah diumumkan oleh perusahaan, tetapi perusahaan belum membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Hutang garansi terjadi karena pemberian jaminan perusahaan kepada konsumen atas barang yang dijual. Sedangkan hutang bonus merupakan hutang perusahaan yang timbul kepada karyawannya. Hutang bonus ini terjadi karena perusahaan mencapai laba tertentu.
C. PRAKTIK 1. PT. Pandu meminjam uang di bank Panin uang sebesar Rp 10.000.000,00 pada tanggal 1 September 2004. untuk itu bank Panin meminta PT. Pandu menandatangani promes dengan bunga sebesar 12% dengan jangka waktu 6 Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
5
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
bulan. Pencatatan / jurnal yang dibuat oleh PT. Pandu sehubungan transaksi diatas: September 1
Kas
2004
Rp 10.000.000,00
Hutang wesel
Rp 10.000.000,00
Seandainya PT. Pandu membuat laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2004, maka pada tanggal 31 Desember 2004 dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya bunga yang ada sebesar Rp 400.000,00 (Rp 10.000.000,00 x 12% x 4/12) yaitu bunga bulan September sampai Desember 2004. Jurnalnya adalah Desember
31
Biaya Bunga
2004
Rp 400.000,00
Hutang bunga
2. PT. Dita
Rp 400.000,00
menandatangani sebuah wesel sebesar Rp 100.000,00 dengan
jangka waktu 60 hari dan bunga 12% pada tanggal 1 Desember 2004. Atas transaksi tersebut, PT. Dita memperoleh uang tunai sebesar Rp 98.000,00. Sehubungan dengan transaksi tersebut, jurnal yang perlu dibuat adalah: Desember 1
Kas
Rp 98.000,00
2004
Diskonto hutang wesel
2.000,00
Hutang wesel
Rp 100.000,00
Pada tanggal 31 Desember 2004 dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya bunga sebesar Rp 1.000,00 (Rp 100.000,00 x 12% x 30/360) yaitu bunga bulan Desember 2004. Jurnalnya adalah Desember 2004
31
Biaya Bunga
Rp 1.000,00
Diskonto Hutang wesel
Rp 1.000,00
3. PT. Melly mencapai laba sebesar Rp 100.000,00 pada tahun 2003. perhitungan bonus yang diberikan kepada karyawan apabila perusahaan memberikan bonus dengan ketentuan: a. Tarif Bonus sebesar 20% atas laba sebelum bonus dan pajak. b. Tarif Bonus sebesar 20% atas laba setelah bonus. jurnal yang dibuat adalah:
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
6
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
a. Desember
31
Biaya Bonus
2003
Rp 20.000,00
Kas
Rp 20.000,00
b. Desember
31
Biaya Bonus
2003
Rp 16.666,67
Kas
Rp 16.666,67
D. TUGAS 1. Berikut ini transaksi yang terjadi pada PT. Alia: Agustus 2002 1 Dibeli peralatan dengan harga Rp 4.000.000,00 dengan mengeluarkan sebuah wesel yang berjangka waktu 1 tahun, 12%. Desember 2002
31
Diakui bunga wesel yang terutang
Agustus 2003
1
Dibayar hutang wesel pada tanggal jatuh tempo.
Catatlah transaksi diatas pada jurnal umum. Tunjukkan pelaporan hutang wesel dalam Neraca. 2. Pada tanggal 1 November 2003 PT. Sari memperoleh uang dari Bank Mustofa sebesar Rp 12.000.000,00. untuk itu, PT. Sari menandatangani wesel tanpa bunga senilai Rp 13.200.000,00 jangka waktu 12 bulan. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi peminjaman uang, pengakuan bunga, dan pelunasan hutang wesel PT. Sari tersebut. Tunjukkan Neraca PT. Sari tanggal 31 Desember 2003.
3. Berikut ini transaksi yang terjadi pada PT. Didit: Maret 31
Dijual barang dagangan secara tunai sebesar Rp 75.000.000,00 ditambah dengan PPN 10%.
April 6
Disetorkan PPN untuk penjualan yang terjadi pada tanggal 31 Maret
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi diatas. Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
7
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
4. Tahun 2003 PT. Spider memperoleh laba bersih (sebelum bonus dan pajak) sebesar Rp 400.000.000,00. tarif pajak penghasilan badan adalah 40%. Tarif Bonus ditetapkan sebesar 15%. Hitung dan buatlah jurnal untuk pemberian bonus kepada karyawan dengan masing-masing asumsi berikut: a. Berdasarkan laba sebelum dikurangi bonus dan pajak. b. Berdasarkan laba setelah dikurangi bonus tetapi sebelum dikurangi pajak. c. Berdasarkan laba sebelum dikurangi bonus tetapi setelah dikurangi pajak.. d. Berdasarkan laba setelah dikurangi bonus dan pajak. 5. PT. Sakti menjual Printer merk Nakula dengan garansi selama 1 tahun. Berdasarkan pengalaman masa lalu, perusahaan menaksir bahwa 2% barang yang terjual akan rusak pada masa garansi. Biaya untuk memperbaiki rata-rata ditaksir sebesar Rp 50.000,00. Harga jual printer tersebut adalah Rp 750.000,00. Pada tahun 2003 perusahaan menjual 200 printer dan
biaya garansi yang
dikeluarkan sebesar Rp 500.000,00. Buatlah jurnal untuk mengakui penjualan, taksiran utang garansi dan biaya garansi tahun 2003 apabila garansi dicatat dengan metode biaya.
6. Setiap konsumen PT. Adam memperoleh 1 lembar kupon setiap membeli 1 kotak susu bubuk. PT. Adam memberikan hadiah berupa boneka kepada konsumen yang menukarkankan 5 lembar kupon ditambah dengan uang sebesar Rp 2.000.00. Tahun 2003 PT. Adam membeli boneka sebanyak 11.000 buah dengan harga Rp 3.000,00 per boneka. Susu yang dijual sebanyak 50.000 kotak dengan harga Rp 12.000,00 per kotak. Selama tahun 2003 diterima pengembalian kupon sebanyak 40.000 dan ditaksir 20% dari sisa kupon yang bersedar akan dikirimkan ke PT. Adam. Buatlah jurnal untuk mencacat transaksi diatas.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
8
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
BAB III. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mengetahui Jenis-jenis kewajiban jangka panjang. 2. Memahami akuntansi yang berhubungan dengan kewajiban jangka panjang.
B. TEORI SINGKAT Kewajiban jangka panjang merupakan hutang-hutang yang pelunasannya akan dilakukan dalam lebih dari satu tahun aatu akan dilunasi dengan sumber-sumber yang bukan berupa aktiva lancar. Apabila perusahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham baru, maka perusahaan dapat memenuhinya dengan mencari utang jangka panjang. Dalam hal perusahaan tidak dapat mendapatkan utang dalam jumlah besar dari satu sumber, perusahaan dapat mengeluarkan hutang obligasi. Surat obligasi dapat dijual oleh perusahaan yang memiliki reputasi yang baik. Reputasi ini ditunjukkan oleh rating yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat obligasi. Di Indonesia, salah satu perusahaan pemeringkat adalah PT. PEFINDO (PT. Pemeringkat Efek Indonesia). Harga jual obligasi ditentukan oleh tarif bunga obligasi. Semakin besar bungannya, harga jual obligasi tersebut semakin tinggi. Penjualan obligasi ini dapat dilakukan secara langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan. Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dicatat sebesar nilai nominalnya. Dalam hal harga jual obligasi tidak sesuai dengan nilai nominalnya, selisihnya dicatat tersendiri. Apabila obligasi dijual diatas nilai nominalnya, maka selisih penjualan tersebut dicatat dalam rekening premi obligasi. Selisih penjualan yang berada dibawah nilai nominalnya dicatat dalam rekening diskonto obligasi. Biaya penjualan obligasi tidak dicatat dalam rekening tersendiri tetapi diperhitungkan sebagai pengurang harga jual. Pada masalah obligasi ditukarkan dengan aktiva tetap dan harga jual obligasi tidak diketahui, maka harga pencatatannya dapat menggunakan harga pasar aktiva tetap. Penjualan obligasi dengan harga yang tidak sama dengan nilai nominalnya menimbulkan premi atau diskonto obligasi. Premi atau diskonto merupakan penyesuaian terhadap tarif bunga normal karena tarif bunga obligasi tidak sama dengan Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
9
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
tarif bunga di pasar. Apabila penjualan obligasi menimbulkan premi, maka premi ini merupakan pengurangan terhadap biaya bunga obligasi yang dibayar selama umur obligasi dan dikreditkan ke rekening biaya bunga obligasi. Apabila penjualan obligasi menimbulkan diskonto, maka diskonto ini akan ditambahkan pada biaya bunga obligasi yang dibayarkan selama umur obligasi.
C. PRAKTIK 1. PT. Thintas menjual obligasi nominal Rp 700.000,00 dengan kurs 105 pada tanggal 12 Maret 2003. Jurnal yang dibuat adalah: Maret
12
2003
Kas
Rp 735.000,00
Utang Obligasi
Rp 700.000,00
Premi Utang Obligasi
35.000,00
2. PT. Thithot menerima pesanan 200 lembar obligasi nominal Rp 1.000,00 perl embar dengan kurs 101 pada tanggal 1 Mei 2003 saat itu dilakukan pembayaran pertama sebesar 40%. 1 Juli 2003 diterima pelunasannya. Jurnal yang dibuat adalah: Mei 2003
1
Kas Piutang pesanan obligasi
Rp
80.800,00 121.200,00
Utang obligasi dipesan
Rp 200.000,00
Premi Utang Obligasi
Juli 2003
1
Kas Utang obligasi dipesan Utang obligasi Piutang pesanan obligasi
2.000,00
Rp 121.200,00 200.000,00 Rp 200.000,00 122.200,00
3. PT. Dino menjual obligasi nominal Rp 1.000.000,00 umur 5 tahun, bunga 10% setahun dibayarkan tiap setengah tahun. Obligasi tersebut dijual dengan harga Rp 1.050.000,00. Perhitungan amortisasinya apabila dipakai metode amortisasi garis lurus adalah:
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
10
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
Tahun
Pembayaran bunga ke-
Bunga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rp50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00
1 2 3 4 5
Amortisasi premi
bunga efektif
Premi Nilai buku Obligasi Obligasi Rp50,000.00 Rp1,050,000.00 Rp5,000.00 Rp45,000.00 45,000.00 1,045,000.00 5,000.00 45,000.00 40,000.00 1,040,000.00 5,000.00 45,000.00 35,000.00 1,035,000.00 5,000.00 45,000.00 30,000.00 1,030,000.00 5,000.00 45,000.00 25,000.00 1,025,000.00 5,000.00 45,000.00 20,000.00 1,020,000.00 5,000.00 45,000.00 15,000.00 1,015,000.00 5,000.00 45,000.00 10,000.00 1,010,000.00 5,000.00 45,000.00 5,000.00 1,005,000.00 5,000.00 45,000.00 0.00 1,000,000.00
D. TUGAS 1. PT. Yus mengeluarkan obligasi sebesar Rp 20.000.000,00 pada tanggal 1 Juli 2000. Umur obligasi 10 tahun dengan tingkat bunga 12%. Bunga dibayarkan tiap tanggal 31 Desember dan 31 Juni. Buatlah jurnal untuk: a. Pengeluaran obligasi. b. Pembayaran bunga 6 bulan pertama. c. Pelunasan obligasi pada jatuh tempo. 2. PT. Citra mengeluarkan obligasi 9% berjangka 5 tahun dengan nilai nominal Rp 300.000.000,00 pada awal tahun 2000. Obligasi tersebut terjual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2000. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Buatlah jurnal untuk a. Penjualan obligasi. b. Pembayaran bunga tanggal 1 juli 2000. c. Bunga obligasi yang terutang tanggal 31 Desember 2000 3. PT. Wahyu menerbitkan obligasi dengan nominal seluruhnya Rp 1.000.000,00 Sampai saat ini Premi yang belum diamortisasi sebesar Rp 12.000,00. Pada saat ini perusahaan memutuskan untuk membeli 1/10 dari obligasi yang beredar dengan kurs 98%. Buatlah jurnal untuk penarikan obligasi tersebut. 4. PT. Noel megeluarkan Obligasi tanggal 1 Januari 2003. Nominal obligasi tersebut Rp 300.000.000,00 bunga 15%, jangka waktu 10 tahun. Bunga dibayarkan tiap tanggal 31 Desember dan 30 Juni. Tingkat bunga pasar pada Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM 11
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
tanggal dikeluarkannya obligasi adalah 16%. Hitunglah harga jual obligasi tersebut, buatlah jurnal untuk pengeluaran obligasi tersebut dan tabel amortisasi apabila perusahaan menggunakan metode amortisasi garis lurus. 5. PT. Namara mengeluarkan obligasi 15% berjangka waktu 5 tahun dengan nilai nominal Rp 400.000.000,00 pada tanggal 1 Mei 2003. bunga dibayar tiap tanggal 30 April dan 31 Oktober. Pada tanggal dikeluarkannya obligasi ini suaku bunga pasar adalah 12%. Hitunglah harga jual obligasi, buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi, tabel amortisasi dengan metode bunga efektif, dan jurnal tanggal 31 Oktober 2003. Berapa bunga yang dilaporkan di rugi laba tahun 2003?
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
12
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
BAB IV. MODAL DAN LABA DITAHAN A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami akuntansi yang berhubungan dengan Modal dan Laba ditahan.
B. TEORI SINGKAT Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai akibat penanaman (investasi) yang dilakukan oleh pemilik. Pada bagian ini akan dipelajari modal dalam bentuk saham-saham. Jumlah dan jenis saham ditetapkan dalam akte pendirian perseroan. Suatu perseroan mungkin mengeluarkan lebih dari satu jenis saham. Apabila saham yang dikeluarkan oleh perusahaan hanya satu jenis, maka saham tersebut disebut saham biasa. Pemilik saham biasa memiliki hak dalam RUPS, hak dalam penentuan pembagian laba atau hak menentukan penambahan saham baru. Selain mengeluarkan saham biasa, perseroan mungkin juga mengeluarkan saham preferen. Salah satu keunggulan saham preferen adalah hak untuk didahulukan pada waktu pembagian dividen. Proses penjualan saham kepada masyarakat untuk perusahaan yang go public dilakukan di pasar modal atau bursa efek. Di Indonesai terdapat dua pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saat pertama kali saham dijual, penjualan tersebut dinamakan initial public offering (IPO). Fenomena yang terjadi dalam pasar modal di Indonesia, harga saham pada saat IPO dibawah harga nominalnya. Hal ini menarik untuk investor yang bertindak untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Karena setelah IPO biasanya harga saham yang bagus di pasar sekunder akan mengalami kenaikan harga. Tetapi untuk pemegang saham yang bertujuan untuk mengendalikan perusahaan mereka tidak mencari keuntungan dari kenaikan harga ini. Mereka mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan. Dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Pada waktu pembagian dividen, pemegang saham preferen akan mendapat jumlah tertentu sebelum perseroan menentukan dividen untuk pemegang saham biasa. Dalam situasi tertentu pemegang saham preferen mungkin masih akan mendapat tambahan dividen bersama-sama dengan pemegang saham biasa. Saham Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
13
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
preferen demikian disebut saham preferen partisipatif. Keunggulan pemegang saham preferen yang lain adalah adanya hak untuk mendapatkan dividen kumulatif. Apabila dalam beberapa tahun perusahaan tidak membagikan dividen dan pada tahun ini perusahaan membagikan dividen, maka pemegang saham preferen mendapatkan hak untuk menerima dividen yang dihitung sejak tahun terakhir perusahaan tidak membagikan dividen. Pada waktu saham dijual ke pasar, perusahaan mengakui adanya selisih lebih atau selisih kurang harga jual dibanding nilai nominalnya. Selisih lebih harga jual diatas nilai nominalnya dicatat dalam Agio saham, sedangkan selisih kurang dicatat dalam disagio saham.
C. PRAKTIK 1. PT. Best menjual 1000 lembar saham preferen 7% dengan nilai pari (nilai nominal) Rp 100.000,00 per lembar . Kurs jual saat itu adalah 105. bulan xx tahun
Kas
Rp 105.000.000,00
Saham preferen – 7%
Rp 100.000.000,00
Agio Saham
5.000.000,00
2. PT. Namara menjual 1000 lembar saham preferen 7% dengan nilai pari (nilai nominal) Rp 100.000,00 per lembar . Kurs jual saat itu adalah 98. bulan xx
Kas
tahun
Disagio Saham
Rp 98.000.000,00 2.000.000,00
Saham Preferen – 7%
Rp 100.000.000,00
3. PT. Cie menerima tanah yang harganya Rp 700.000.000,00 dan untuk itu perusahaan harus menyerahkan saham dengan nilai nominal Rp 100.000,00 sebanyak 6.000 lembar. bulan 12 tahun
Tanah
Rp 700.000.000,00
Saham biasa
Rp 600.000.000,00
Agio saham
100.000.000,00
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
14
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
4. Saham perseroan terdiri dari 2.000 lembar saham biasa nominal Rp 100.000,00 perlembar dan saham preferen 6% dengan nominal Rp100.000,00 sebanyak 1.000 lembar. Perusahaan saat ini membagikan dividen Rp 20.000.000,00. Tabel pembagian dividen
preferen 6% saham biasa Total
saham preferen Rp6,000,000.00 Rp6,000,000.00
saham biasa Rp14,000,000.00 Rp14,000,000.00
total Rp6,000,000.00 Rp14,000,000.00 Rp20,000,000.00
D. TUGAS 1. PT. Aning mengeluarkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal per lembar saham Rp 70.000.00. Buatlah jurnal apabila a. Saham dijual pada nilai pari pada tanggal 1 September 2003. b. Saham dijual pada kurs 95 pada tanggal 1 September 2003.
2. Manajemen PT. Danis menyetujui mengeluarkan saham biasa sebanyak 300.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000,00 per lembar. Perusahaan mengeluarkan saham sebanyak 100.000 lembar dengan kurs 110. Pada akhir tahun 2003, perusahaan memiliki saldo laba ditahan sebesar Rp 300.000.000,00, dan mengumumkan sekaligus membagikan dividen saham sebanyak 30% dari saham yangt beredar. Pada tahun 2004 perusahaan mengumumkan dan membagikan dividen kas sebesar Rp 200,00 untuk setiap lembar saham. A. Buatlah jurnal pengumuman dan pembagian dividen saham. B. Buatlah jurnal pengumuman dan pembagian dividen tunai.
3. PT. Andre memiliki 20.000 lembar saham preferen (saham prioritas) 10% dan 30.000 lembar saham biasa yang beredar. Niali nominal masing-masing adalah Rp 10.000,00 perlembar saham. Selama tahun 2001 dan 2002 PT. Andre tidak membagikan
dividen.
Pada
tanggal
31
Desember
2003
PT.
Andre
mengumumkan membagikan dividen sebesar Rp 150.000.000,00. hitunglah dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham biasa dan para pemegang saham preferen berdasarkan masing-masing kondisi berikut: Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
15
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
a. Saham preferen tidak berpartisipasi dan tidak kumulatif. b. Saham preferen tidak berpartisipasi tetapi kumulatif. c. Saham preferen berpartisipasi dan kumulatif penuh.
4. Direksi PT. Youhed menyetujui untuk mengeluarkan saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar saham dengan niali nominal Rp 5.000,00 perlembar. 800.000 lembar saham biasa tersebut dipesan oleh suatu Yayasan dengan kurs 110. Pada saat saham dipesan, PT. Yuhed menerima uang muka sebanyak 55% dari harga saham, sedangkan sisanya akan dilunasi bulan depan. Apabila bulan depan pemesan tidak memenuhi kewajibannya dan saham dijual ke pihak lain dengan kurs 105, buatlah jurnal untuk a. Penerimaan pesanan saham. b. Pembatalan pemesanan saham. c. Penjualan saham yang dibatalkan, dengan kondisi masing-masing: i.
Uang pemesan dikembalikan semua.
ii.
Uang pemesan tidak dikembalikan.
iii.
Mengeluarkan saham senilai kas yang diterima.
5. Pada tanggal 1 Januari 2000 PT. Prisca memiliki modal saham biasa total sebesar Rp 400.000.000,00 (nominal per lembar Rp 1000,00). Agio saham pada tanggal itu Rp 500.000.000,00 dan laba ditahan Rp 100.000.000,00. Transaksi selama tahun 2000 Feb 1
Dibeli kembali saham yang sudah beredar sebanyak 5000 lembar dengan harga Rp 8.000,00 per lembar.
April 1
Dijual 1.000 lembar saham tresuri dengan harga Rp 1.000,00 per lembar
Agst 1
Dijual 2.000 lembar saham tresuri dengan harga Rp 9.000,00 per lembar
Nov 1
Dijual 1.000 lembar saham tresuri dengan harga Rp 6.000,00 per lembar
Tahun 2000 PT. Prisca memperoleh laba sebesar Rp 50.000.000,00. saham tresuri dicatat dengan metode cost. Diminta: a. Membuat jurnal untuk transaksi diatas. b. Menyajikan Modal di Neraca tahun 2000.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
16
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
BAB V. INVESTASI A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mengetahui Jenis-jenis Investasi. 2. Memahami akuntansi yang berhubungan dengan Investasi.
B. TEORI SINGKAT Investasi dalam sekuritas (seperti dalam saham dan obligasi) biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kelebihan dana. Proses pengalokasian dana dalam investasi dapat dilakuakn dalam jangka waktu pendek atau jangka waktu panjang. Didalam neraca, investasi jangka pendek termasuk dalam kelompok aktiva lancar. Surat berharga yang dibeli
digolongkan sebagai aktiva lancar apabila sekuritas tersebut
mudah diperdagangkan, dan dimaksudkan dimiliki dalam jangka waktu relatif pendek. Sekuritas yang mudah diperdagangkan adlah sekuritas yang yang mudah dijual kembali ke bursa dengan harga yang berlaku dipasr modal. Investai ini biasanya berumur tidak lebih dari satu tahun. Obligasi yang dibeli sebagai investasi jangka pendek dicatat dalam rekening investasi sementara sebesar harga perolehannya. Pendapatan bunag dicatat dalam rekening pendapatan bunga obligasi. Premi atau diskonto dari investasi sementara tidak diamortisasi. Apabila obligasi dijual kembali, maka selisih antara harga perolehan dengan harga jual dicatat sebagai laba atau rugi. Pembelian investasi sementara obligasi yang dilakukan diantara dua tanggal bunga tetap harus mengakui piutang bunga yang terjadi. Saham yang dibeli sebagai investasi sementara juga dicatat sebesar harga perolehannya. Pendapatan dividen akan dicatat dalam pembukuan investor, setelah perusahaan penerbit saham mengumumkan adanya pembagian dividen.karena pendapatan dividen tidak pasti akan dibayar, maka pada akhir tahun tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan deviden. Selisih harga perolehan dengan harga jual saat investasi dilepaskan diakui sebagai sebagi laba atau rugi. Investasi sementara dalam obligasi dan sekuritas utang lainnya, dicantumkan di neraca sebesar harga perolehannya. Sedangkan invesatsi sementara dalam saham dinilai Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
17
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
dan dilaporkan sebesar harga terendah antara keseluruhan harga perolehan dan keseluruhan harga pasar pada tanggal neraca. Selisih lebih rendah harga pasar dari harga pasar diakui dengan mendebetkan kerugian investasi sementara belum direalisasi dan mengkreditkan cadangan penurunan nilai investasi sementara. Cadangan penurunan nilai investasi sementara merupakan rekening kontra investasi sementara dalam neraca.
C. PRAKTIK 1.
Tanggal 1 Oktober 2001 PT. Merapi membeli 10 lembar obligasi PT Merbabu yang bernilai nominal Rp 1.000,00 perlembar, bunga 12% dengan tanggal bunga 1 Februari dan 1 Agustus. Obligasi dibeli dengan kurs 99 ditambah bunga berjalan dua bulan. Biaya komisi broker Rp 150,00. Harga kurs obligasi ( 99% x Rp 1.000,00 x 10) biaya komisi Harga perolehan Obligasi bunga berjalan (Rp 10.000,00 x12% x 2/12) jumlah yang harus dibayar
Rp 9,900.00 150.00 10,050.00 200.00 Rp 10,250.00
Jurnal yang dibuat saat pembelian obligasi Okt
1
Investasi sementara
2001
Rp 10.050,00
Piutang bunga Obligasi
200,00
Kas
Rp 10.250,00
Jurnal yang dibuat untuk mengakui bunga dari Oktober 2001- Desember 2001 Desember
31
2001
Piutang bunga Obligasi
Rp 300,00
Pendapatan bunga Obligasi
Rp 300,00
Jurnal yang dibuat untuk mengakui penerimaan bunga 1 Februari 2002 Feb 2002
1
Kas
Rp 600,00 Piutang bunga Obligasi Pendapatan bunga Obligasi
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
Rp 500,00 100,00
18
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
D. TUGAS 1. Pada tanggal 30 Juni 2002, PT. Prima membeli Obligasi 8% PT. Kuala pada kurs 92 sebagai investasi jangka pendek. Nilai jatuh tempo obligasi adalah Rp 50.000.000,00. PT Kuala membayar bunga setiap tanggal 31 Maret dan 30 September. Diminta: a. Jurnal pembelian Obligasi. b. Jurnal untuk mengakui Penerimaan bunga 30 September. c. Jurnal untuk mengakui pendapatan bunga yang terutang tgl 30 Desember.
2. Buatlah Jurnal untuk: a. Dibeli 300 lembar saham PT. Mutiara dengan harga Rp 44.000,00 per lembar, dengan komisi broker Rp 300.000,00. b. Diterima dividen tunai Rp 1.000,00 perlembar saham dari PT. Mutiara. c. Diterima 150 lembar saham PT. Mutiara sebagai dividen saham. d. Dijual 200 lembar saham PT. Mutiara dengan harga Rp 29.000,00 per lembar dengan biaya komisi Rp 450.000,00.
3. Tanggal 31 Maret 2002 Asuransi Harta Aman Pratama membeli Obligasi 9% PT. Kiat Indah pada kurs 97. Nilai jatuh tempo adalah Rp 500.000.000,00. Bunga obligasi dibayar tiap tanggal 31 Januari dan 31 Juli. Tanggal Jatuh Tempo Obligasi adalah 31 Juli 2006. Perusahaan menggunakan metode amortisasi garis lurus. Diminta: a. Pembelian Investasi Jangka panjang Obligasi tanggal 31 Maret 2002. b. Penerimaan bunga dan amortisasi diskonto 31 Juli 2002. c. Penyesuaian bunga yang terutang dan amortisasi diskonto tanggal 31 Desember 2002. 4. Pada Tanggal 31 Desember 2003, Portofolio investasi jangka pendek PT. Kandang Menjangan tampak sebagai berikut Surat Berharga Saham PT. Peny
Harga Pokok
Harga pasar
Rp 175.000.000,00
Rp 150.000.000,00
Saham PT. Chandra
125.000.000,00
140.000.000,00
Saham PT. Tiara
230.000.000,00
210.000.000,00
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
19
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
Pada tanggal 20 Januari 2004, PT. Kandang Menjangan menjual seluruh saham PT. Peny dengan harga bersih (setelah dikurangi biaya) Rp 149.000.000,00. Diminta: a. Buatlah Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2003 untuk melaporkan investasi sementara PT. Kandang Menjangan. b. Tunjukkan penyajian Investasi jangka pendek dalam Neraca dan rugi laba. c. Buat jurnal untuk penjualan investasi sementara tanggal 20 Januari 2004.
5. PT. Nugraha memiliki sebagian besar saham biasa yang dikeluarkan PT. Me2. berikut transaksi yang berkaitan dengan investasi tersebut: a. Pada tanggal 1 Januari 2003, PT. Nugraha membeli 400.000 lembar saham biasa PT. Me2 nominal Rp 10.000,00 per lembar dengan kurs 120 ditambah komisi broker sebesar Rp 40.000.000,00. Jumlah saham yang beredar PT. Me2 adalah 1.000.000 lembar. b. Pada akhir tahun 2003, PT. Me2 melaporkan laba sebesar Rp120.000.000,00 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 60.000.000,00. c. Pada akhir tahun 2004, PT. Me2 melaporkan laba sebesar Rp 30.000.000,00 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 60.000.000,00. d. Pada akhir tahun 2005, PT. Me2 menderita rugi sebesar Rp 15.000.000,00 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 60.000.000,00. Dengan informasi diatas buatlah jurnal untuk mencatat transaksi diatas dengan menggunakan: i.
metode biaya (cost method)
ii.
metode ekuitas (equity method)
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
20
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
BAB VI. KONTRAK JANGKA PANJANG A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami akuntansi yang berhubungan dengan kontrak jangka panjang
B. TEORI SINGKAT Dalam pekerjaan pembangunan jangka panjang (lebih dari satu periode akuntansi), pada akhir periode timbul masalah penilaian persediaan dan penentuan laba atau rugi untuk periode tersebut. Apabila pekerjaan yang belum selesai pada akhir periode tetap dicatat berdasarkan harga pokoknya, maka laba baru diakui pada saat pembangunan itu selesai maka metode ini disebut metode kontrak selesai (completed contract method). Tetapi bila pada setiap akhir periode dilakukan penghitungan rugi laba atas pekerjaan yang belum selesai maka metode ini disebut metode persentase penyelesaian (percentage of completion method). Dua metode yang dipakai dalam kontrak jangka panjang ini akan menghasilkan angka laba yang sama untuk perusahaan. Dalam metode kontrak selesai semua biaya yang dikeluarkan dalam kontrak pembangunan dikumpulkan dalam rekening bangunan dalam pelaksanaan. Uang yang diterima dari pemesan dikreditkan ke dalam rekening uang muka pesanan. Sebelum bangunan selesai tidak ada pendapatan yang diakui. Dalam metode persentase penyelesaian, semua biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan dicatat dalam rekening bangunan dalam pelaksanaan. Penerimaan uang dari pemesan dikreditkan ke rekening uang muka pesanan. Setiap akhir periode dilakukan penghitungan laba atau rugi berdasarkan persentase penyelesaian. Taksiran lab dicatat dengan mendebit rekeing bangunan dalam penyelesaian dan megkredit rekening pengakuan laba kontrak jangka panjang.
C. PRAKTIK 1. PT. Sharen menerima kontrak untuk membangun sebuah kompleks perumahan pada tanggal 1 Februari 2000 yang diperkirakan akan selesai dalam waktu 2,5 tahun. Harga kontrak pembangunan kompleks perumhana itu adalah Rp30.000.000,00. Data yang berhubungan dengan kontrak tersebut adalah: Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
21
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
2000 2001 2002 Biaya yang dikleuarkan Rp7,000,000.00 Rp11,000,000.00 Rp9,300,000.00 Taksiran biaya peneyelesaian (akhir tahun) 20,000,000.00 9,200,000.00 uang muka pemesan 6,000,000.00 11,500,000.00 12,500,000.00
Pencatatan transaksi tersebut dalam metode kontrak selesai adalah: 2000 Bulan xx
Bangunan dalam pelaksanaan
tahun
Rp 7.000.000,00
Kas
Rp 7.000.000,00
( Mencatat biaya pembangunan )
Bulan xx
Kas
tahun
Rp 6.000.000,00
Uang muka pesanan
Rp 6.000.000,00
( Mencatat uang muka pesanan )
2001 Bulan xx tahun
Bangunan dalam pelaksanaan
Rp 11.000.000,00
Kas
Rp 11.000.000,00
( Mencatat biaya pembangunan )
Bulan xx tahun
Kas
Rp 11.500.000,00
Uang muka pesanan
Rp 11.500.000,00
( Mencatat uang muka pesanan )
2002 Bulan xx
Bangunan dalam pelaksanaan
tahun
Rp 9.300.000,00
Kas
Rp 9.300.000,00
( Mencatat biaya pembangunan )
Bulan xx tahun
Kas Uang muka pesanan
Rp 12.500.000,00 Rp 12.500.000,00
( Mencatat uang muka pesanan )
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
22
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
Bulan xx
Bangunan dalam pelaksanaan
tahun
Rp 2.700.000,00
Laba pembangunan
Rp 2.700.000,00
( Mencatat pengakuan laba )
Bulan xx
Uang muka pesanan
tahun
Rp 30.000.000,00
Bangunan dalam pelaksanaan
Rp 30.000.000,00
( Mencatat penyerahan bangunan)
Sedangkan apabila perusahaan menggunakan metode penyelesaian pekerjaan, jurnal yang dibuat untuk masing-masing tahun adalah 2000 Bulan xx
Bangunan dalam pelaksanaan
tahun
Rp 7.000.000,00
Kas
Rp 7.000.000,00
( Mencatat biaya pembangunan )
Bulan xx
Kas
tahun
Rp 6.000.000,00
Uang muka pesanan
Rp 6.000.000,00
( Mencatat uang muka pesanan )
Bulan xx
Bangunan dalam pelaksanaan
tahun
Rp 777.780,00
Pengakuan laba kont. Jagka panj.
Rp 777.780,00
( Mencatat pengakuan laba )
2001 Bulan xx tahun
Bangunan dalam pelaksanaan
Rp 11.000.000,00
Kas
Rp 11.000.000,00
( Mencatat biaya pembangunan )
Bulan xx tahun
Kas Uang muka pesanan
Rp 11.500.000,00 Rp 11.500.000,00
( Mencatat uang muka pesanan ) Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
23
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
Bulan xx
Bangunan dalam pelaksanaan
tahun
Rp 1.075.160,00
Pengakuan laba kont. Jagka panj.
Rp 1.075.160,00
( Mencatat pengakuan laba )
2002 Bulan xx
Bangunan dalam pelaksanaan
tahun
Rp 9.300.000,00
Kas
Rp 9.300.000,00
( Mencatat biaya pembangunan )
Bulan xx
Kas
tahun
Rp 12.500.000,00
Uang muka pesanan
Rp 12.500.000,00
( Mencatat uang muka pesanan )
Bulan xx
Bangunan dalam pelaksanaan
tahun
Rp 847.060,00
Pengakuan laba kont. Jagka panj.
Rp 847.060,00
( Mencatat pengakuan laba )
Bulan xx
Uang muka pesanan
tahun
Bangunan dalam pelaksanaan
Rp 30.000.000,00 Rp 30.000.000,00
( Mencatat penyerahan bangunan)
D. TUGAS 1. Tembong Item Tbk. menandatangani kontrak untuk membangun pabrik sepatu pada tahun 1998 dengan total biaya Rp 4.500.000.000,00 untuk jangka waktu 5 tahun. Nilai kontrak Rp 6.300.000.000,00. Sampai dengan akhir tahun 1998 telah dikleuarkan biaya konstruksi sebesar Rp 1.190.000.000,00. Menurut taksiran, untuk menyelesaikan kontrak inimasih dibutuhkan biaya sebesar Rp 4.200.000.000,00. Tembong Item Tbk. Telah menerima pembayaran sebesar 30% dari harga kontrak. Dengan data diatas hitunglah laba kotor tahun 1998 apabila Tembong Item Tbk. Menggunakan metode persentase penyelesaian.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
24
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
2. PT. Sharas mendapat kontrak sebesar Rp 2.000.000.000,00 pada tahun 2000. Taksiran biaya untuk menyelesaiakan kontrak ini adalah 1.600.000.000,00. Kontrak ini akan selesai pertengahan tahun 2002. diminta: a. Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran biaya konstruksi selama tahun 2000 sebesar Rp 600.000.000,00. b. Buatlah jurnal untuk mencatat tagihan kepada pemesan selama tahun 2000 sebesar Rp 450.000.000,00. c. Buatlah jurnal untuk mencatat laba yang diakui pada akhir tahun 2000, apabila PT. Sharas menggunakan metode persentase penyelesaian. Ditaksir biaya yang masih harus dikeluarkan untuk penyelesaian kontrak ini besarnya adalah Rp 1.000.000.000,00.
3. PT. Maksi menggunakan metode persentase penyelesaian untuk mengakui laba periodik yang diperoleh dari operasional perusahaan. PT. Maksi memperoleh order pembuatan jalan Tol Jogja-Solo sepanjang 65 km dengan kontrak sebesar Rp 2.000.000.000,00. informasi dari PT. Maksi: 1993 1994 Biaya yang terjadi Rp300,000,000.00 Rp1,375,000,000.00 Taksiran biaya penyelesaian 1,200,000,000.00 0.00 Tagihan kepada pemesan 360,000,000.00 1,640,000,000.00 Penerimaan Kas dari pemesan 250,000,000.00 1,750,000,000.00
Diminta: a. Hitunglah persentase penyelesaian dan pendapatan kontrak yang diakui untuk tahun 1993 dan 1994 b. Buatlah jurnal yang berhubungan dengan kontrak tersebut, apabila perusahan menggunakan metode persentase penyelesaian. c. Buatlah jurnal yang berhubungan dengan kontrak tersebut, apabila perusahan menggunakan metode kontrak selesai.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
25
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
BAB VII. LEASING A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mengetahui Jenis-jenis Leasing 2. Memahami akuntansi yang berhubungan dengan leasing
B. TEORI SINGKAT Untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan memerlukan banyak jenis dan jumlah aktiva. Aktiva ini dapat diperoleh dengan cara membeli dari supplier ataupun dengan cara leasing. Dengan membeli sendiri, perusahaan dapat menggunakan aktiva tersebut secara bebas tanpa khawatir ditarik oleh pihak lain. Tetapi perolehan aktiva melalui pembelian perlu pertimbangan secara matang mengenai ketersediaan dana, dan masalah keusangan, masalah pemeliharaan dan sebagainya. Altrenatif lain yang dipakai untuk menyediakan kebutuhan aktiva operasional untuk perusahaan adalah melalui leasing. Leasing merupakan kontrak antara dua pihak, dimana pihak yang satu menyediakan aktiva dan pihak lain sebagai pengguna dan memiliki kewajiban untuk membayar secara berkala disertai dengan hak pilih bagi pemakai untuk memiliki atau tidak aktiva yang bersangkutan. Ada beberapa pengertian dalam leasing (sewa guna) ini. Lessor merupakan pemilik atau penyedia barang modal. Lessee merupakan pihak pemakai barang modal. Dalam leasing hak milik tidak berpindah secara otomatis kepada lessee (bandingkan dengan sewa beli) pada akhir sewa. Leasing berbeda dengan pembelian cicilan. Pada pembelian cicilan, hak milik berpindah ketika barang diserahkan kepada pembeli, sedangkan pada leasing hak milik tetap pada lessor. Dalam sistem pencatatan transaksi perjanjian leasing, baik untuk lessor maupun lesse, terdapat dua metode. Yaitu operating lease dan capital lease. Dalam operating lease, lessor membeli barang modal yang selanjutnya dileasingkan kepada lessee. Jumlah pembayaran oleh lessee secara berkala dilakukan untuk membayar beban yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut beserta dengan bunganya. Tabggung jawab atas aktiva tersebut tetap pada lessor sedangkan lessee tidak menanggung semua risiko atas barang tersebut. Dalam capital lease, lessee bertanggung jawab terhadap Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
26
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
pemeliharaan barang tersebut dan wajib membayar kembali modal yang disediakan lessor ditambah dengan bunga selama masa lease.
C. PRAKTIK 1.
PT. Melati menandatangani kontrak lease dengan PT. Bunas Leasing tanggal 5 Maret 2003 untuk memperoleh sebuah kendaraan. Jumlah kontrak yang ditandatangani sebesar Rp 48.000.000,00, nilai residu Rp 10.000.000,00 dan periode kontrak 4 tahun. Angsuran dilakukan setiap bulan. Alternatif Jurnal yang dilakukan oleh PT. Melati apabila menggunakan metode operating lease. Jurnal untuk pembayaran uang jaminan Maret
5
Uang jaminan leasing
2003
Rp 10.000.000,00
Kas
Rp 10.000.000,00
Jurnal untuk mencatat angsuran leasing tiap bulan Bulan
xx
Beban leasing
Tahun
Rp 1.000.000,00
Kas
Rp 1.000.000,00
Jurnal pembelian aktiva pada akhir masa leasing Bulan Tahun
xx
Kendaraan
Rp 10.000.000,00
Uang jaminan leasing
Rp 10.000.000,00
Jurnal kembali penarikan uang jaminan Bulan Tahun
2.
xx kas
Rp 10.000.000,00 Uang jaminan leasing
Rp 10.000.000,00
PT. Gambus menandatangani kontrak leasing dengan CV. Andini. PT. Gambus menandatangani kontrak senilai Rp 79.200.000,00, untuk dua kendaraan dengan masa 4 tahun mulai 1 Januari 2001. jurnal yang dibuat oleh PT. Gambus apabila PT. Gambus menggunakan metode capital lease Jurnal saat penandatanganan perjanjian
Bulan Tahun
xx Kendaraan - leasing
Rp 79.200.000,00
Utang leasing
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
Rp 79.200.000,00 27
Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah II
Jurnal saaat membayar angsuran berkala Bulan
xx Utang Leasing
Tahun
Rp 1.650.000,00
Kas
Rp 1.650.000,00
Jurnal untuk mencatat beban penyusutan akhir periode Bulan
xx Depresiasi kendaraan leasing
Tahun
Rp 9.800.000,00
Akumulasi depresiasi kendaraan leasing
Rp 9.800.000,00
D. TUGAS 1. Pada tanggal 2 januari 2003 PT. Telkom menandatangani kontrak leasing deng Siemens sebagai berikut: Jumlah kontrak yang harus dilunasi Rp 240.000.000,00 periode dua tahun. Angsuran dilakukan tiap bulan. Nilai residu aktiva tersebut adalah Rp 24.000.000,00. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi operating leasing bagi PT. Telkom.
2. PT.
Dewi
Leasing
menandatangani
kontrak
leasing
dengan
perusahaan
pengangkutan. PT. Dewi Leasing akan menyediakan dua buah kendaraan untuk rekanannya. Jumlah kontrak yang disepakati Rp 360.000.000,00. Harga perolehan kendaraan tersebut Rp 275.000.000,00. Beban penyiapan yang dikeluarkan sebesar Rp 10.000.000,00. Nilai residu kendaraan Rp 40.000.000,00. Angsuran dilakukan setiap bulan. Buatlah jurnal untuk PT. Dewi leasing untuk mencatat transaksi diatas dengan metode operating lease.
3. PT. Yanto leasing melakukan perjanjian leasing dengan PT. Aji untuk sebuah mesin. Harga perolehan mesin Rp 100.000.000,00 dan nilai residu Rp 20.000.000,00. Beban penyiapan telah dibayar oleh lessor sebesar Rp 4.000.000,00. Bunga 20% pertahun secara flat rate. Lama kontrak leasing 2 tahun. Pembayaran dilakukan 3 bulan sekali. Buatlah jurnal untuk lessor dengan metode capital lease apabila bunga dihitung secara flat rate.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
28