BAB 9 PROGRAM UNTUK ORANG MISKIN By Bambang Suprayitno, S.E.
1
Pengurangan Pajak
Pada dasarnya ketika pajak dikurangi maka beban akan berkurang dan sebaliknya kemampuan akan bertambah. Program ini diperlukan ketika perekonomian lesu, dengan dipotongnya pajak maka daya beli akan meningkat dengan demikian sektor produksi akan terdorong untuk tumbuh.
2
Pemberian Bantuan Tunai
Bantuan tunai juga bisa diberikan kepada si miskin. Bantuan tunai ini sebaiknya diberikan temporary. Jika bantuan diberikan secara permanen maka akan bersifat disinsentif bagi perekonomian. Jika diberikan secara permanen maka akan memunculkan insentif untuk tidak bekerja yang pada ujungnya akan menurunkan sumber dari pajak. 3
Peningkatan Human Capital
Peningkatan Kualitas Kesehatan Pemberian Pendidikan Pemberian Pelatihan dan Magang
4
BAB 9: BAGIAN KE-2 ASURANSI SOSIAL By Bambang Suprayitno, S.E.
5
Pertimbangan Asuransi Sosial
Ketika perusahaan berhadapan dengan masyarakat maka pihak asuransi tidak bisa mengadakan diferensiasi pemberlakukan premi. Secara umum pihak yang mempunyai resiko besarlah yang biasanya mengambil jasa asuransi. Semakin besar resiko terkena penyakit atau semakin besar resiko kerja yang dihadapi maka semakin besar permintaan terhadap asuransi (adverse selection). 6
Pertimbangan Asuransi Sosial
Semakin besar kelompok masyarakat yang tergabung dalam asuransi maka resiko semakin terdiversifikasi. Sehingga semakin besar kelompok masyarakat yang tergabung dalam asuransi maka semakin kecil resiko yang dihadapi dan sebaliknya. Dengan pertimbangan ini maka sebaiknya diberlakukan asuransi sosial sehingga masyarakat terjamin dan pihak asuransi juga tidak menghadapi resiko yang besar. 7
Pertimbangan Lainnya untuk Asuransi Sosial:
Paternalism Secara umum masyarakat kurang begitu melihat kepentingan adanya asuransi sebagai bagian kebutuhannya. Economize on Decision-Making Cost Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda. Oleh karenanya dibutuhkan dorongan formal sehingga sehingga asuransi mendapatkan efisiensi secara ekonomi. Income Distribution Asuransi sosial juga bisa digunakan sebagai instrumen melakukan distribusi pendapatan. 8
Jaring Pengaman Sosial Latar Belakang: Adanya krisis ekonomi 1997/1998 yang menyebabkan penurunan PDB riil sebesar 13,5% dan menciptakan pengangguran semakin membesarnya. Tercipta karena adanya kesadaran akan krisis yang beralih dengan cepat sekali dari suatu krisis moneter menjadi krisis ekonomi, krisis keamanan dan akhirnya jadi suatu krisis politik sosial dan krisis moral. 9
Jaring Pengaman Sosial (JPS)
Program JPS merupakan upaya pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat dalam wadah pengelolaan keuangan yang lebih terpadu, trasparan, dapat dipertanggunjawabkan, dan memberikan akses langsung kepada masyarakat secara cepat serta berkesinambungan. 10
Tujuan JPS
Menciptakan kesempatan kerja produktif bagi para penganggur di berbagai sektor kegiatan ekonomi. Meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. Meningkatkan kesejahteraan sosialekonomi masyarakat, terutama yang terkena dampak langsung kondisi krisis. Mengkoordinasikan berbagai program pembangunan penanggulangan dampak krisis dan berbagai program penanggulangan kemiskinan. 11
Program Prioritas JPS 1. Program ketahanan pangan, dilaksanakan agar masyarakat miskin dapat memperoleh pangan dengan mudah dan terjangkau, program ini dilaksanakan melalui empat skim yaitu ; -Skim cadangan pangan ; dengan memberikan subsidi harga komoditas� seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, dan kacang-kacangan. -Skim bantuan pangan dilaksanakan melalui Operasi Pasar Khusus (OPK),berupa penyediaan beras kepada Keluarga Sejahtera I dan Keluarga Prasejahtera. -Skim Intensifikasi Produksi pangan berupa pemberian bantuan teknis kepada para petani, yang dilaksanakan bekerja sama dengan lembaga penelitian dan universitas. - Skim subsidi pupuk dan modal berupa pemberian subsidi atas impor pupuk dan subsidi modal kepada petani yang akan membeli alat-alat produksi melalui program Kredit Usaha Tani (KUT). 12
Program Prioritas JPS 2. Program padat karya dan penciptaan lapangan kerja produktif dilakukan antara lain melalui perluasan progran padat karya yang telah ada selama ini yang mencakup pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur, seperti jaringan irigasi, sistem pengairan, jalan, dan gedung sekolah. Program ini dilaksanakan baik di wilayah pedesaan maupun perkantoran. 3. Program pengembangan usaha kecil dan menengah diarahkan untuk menciptakan mekanisme yang menjamin lingkungan bisnis yang adil dan produktif, termasuk pemberian kredit murah bagi usaha kecil, menengah, dan koperasi. 13
Program Prioritas JPS 4. Program peningkatan pelayanan sosial dasar dengan memperiolitaskan pelayanan masyarakat di bidang Kesehatan -untuk memperbaiki dan menjaga tingkat kesehatan serta gizi keluarga miskin melalui pemberian pelayanan kesehatan di puskesmas -pemeriksaan kehamilan dan pelayanan persalinan gratis bagi penduduk miskin, -pemberian makanan tambahan untuk memulihkan ibu hamil, nifas dan meyusui termasuk untuk bayi berusia 6-24 bulan yang mengalami kekurangan gizi kroni ). pendidikan -Untuk mempertahankan tingkat enrollment rate dan menjaga agar tidak terjadi drop out bagi siswa sekolah. Program ini dilaksanakan antara lain dalam bentuk pembebasan berbagai pungutan dan pemberian bea siswa.
14
Program Secara Umum di Negara Pendapatan Sangat Rendah (NPSR)
1. Transfer tunai program seperti pensiun, asuransi pengangguran, dan bantuan sosial mungkin saja tidak cocok dalam konteks NPSR. 2. Program pekerjaan publik adalah jenis intervensi dengan target mandiri yang dapat berjalan bagi negara yang menghadapi kendala informasi dan kapasitas. 3. Program pemberian makanan dan peningkatan gizi Program pemberian makanan yang tidak ditargetkan pada umumnya tidak dapat bertahan lama, dan banyak negera beralih kepada program yang memiliki target yang jelas. 15
Program Secara Umum di NPSR 4. Program pemberian makanan di sekolah-sekolah memiliki kelemahan dalam menentukan siapa saja yang berhak menerimanya karena sangat sulit untuk hanya mentargetkan anak-anak dari keluarga miskin, sementara tidak ada biaya yang cukup untuk membuat program ini secara universal. 5. Bahan baku pertanian Program-program yang mensubsidi bahan baku pertanian cenderung mengalami kebocoran. Pendistribusian pupuk dan bibit dalam jumlah yang lebih kecil tidak akan terlalu mendistorsi pasar. Program semacam ini juga dapat mengontrol hasil kerja petani dan bahan baku natural, sehingga memiliki efek penggandaan yang lebih besar. 16
Secara umum ada berbagai program untuk orang miskin
Tambahan Pendapatan Bantuan kesehatan Bantuan makanan n gizi Bantuan perumahan Program peningkatan pendapatan
17