BAB 8 PENUTUP Penanaman Modal adalah kegiatan pengusaha dalam menanamkan modalnya untuk melakukan aktivitas ekonomi produktif di Kabupaten Pandeglang yang dapat dilakukan oleh pengusaha baik yang berasal dari luar negeri (PMA), dalam negeri (PMDN, UMKMK) dan lainnya. Motif utama penanam modal adalah profit seeking, sedangkan motif pemerintah kabupaten Pandeglang mengizinkan penanaman modal beraktivitas ekonomi produktif adalah benefit seeking. Upaya untuk mempertemukan kedua motif ini diwaktu dan tempat yang sama secara bersamaan tentunya bukan merupakan hal yang mudah, sebab ukuran dari profit seeking dapat diukur dengan cepat dan mudah, secara matematis, sedangkan ukuran benefit seeking hanya bisa diukur dari impact/dampak dari berlangsungnya investasi. Artinya, manfaat investasi hanya bisa diukur dari dampak berlangsungnya aktivitas investasi dalam jangka waktu yang lama. Pada dasarnya manfaat investasi dapat di mitigasi jauh sebelum investor datang jika pemerintah Kabupaten Pandeglang melakukan valuasi ekonomi, sosial, dan lingkungan dari berbagai potensi investasi, bahkan materi valuasi tersebut dapat dijadikan Pemerintah Kabupaten Pandeglang sebagai materi negosiasi atau bargaining. Manfaat Investasi terhadap Ekonomi Secara umum manfaat investasi terhadap dinamika perekonomian lokal dapat asumsikan yaitu berkontribusinya investasi terhadap perputaran uang produktif perbankan, untuk membantu perbankan menunaikan kewajibannya membayar bunga bank terhadap nasabah, manfaat lainnya adalah meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) regional, hal ini disebabkan adanya aktivitas produksi regional (PDRB). Selain itu adanya aktivitas membayar jasa rumah tangga atas sarana produksi yang digunakan investor sebagai bahan baku atau sarana produksi dalam pola sewa, gaji, upah, bunga, laba, deviden, dll. Dampak rasional lainnya adalah, adanya aktivitas transaski pembayaran pajak oleh perusahaan/investor kepada pemerintah sebagai bentuk kewajiban regulatif investior, selain itu dampak positif lainnya adalah adanya aktivitas transkasi penjualan hasil produksi industri yang berpotensi melibatkan banyak lembaga dan kelembagaan yang berpotensi menimbulkan economic multiplier effect.
Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang8 - 1
Manfaat ekonomi seperti perputaran uang produktif perbankan, Laju Pertumbuhan Ekonomi, pembayaran jasa rumah tangga sebagai sarana produksi yang bersumber dari rumah tangga, transaksi pembayaran pajak, multiplier effect economic dari transkasi penjualan produk investasi sangat mungkin terealisasi terhadap jika investasi yang dilakukan adalah investasi yang sehat, yaitu investasi yang tidak bersifat economic backwash effect, tidak memproduksi barang dan jasa yang menyerap tenaga kerja banyak. Manfaat Investasi terhadap Dinamika Sosial Secara umum, manfaat sosial dari aktivitas penanaman modal akan dapat dirasakan dalam jangka waktu yang tidak singkat. Manfaat yang dapat dirasakan antara lain, jumlah serapan tenaga kerja (berkurangnya pengangguran), multiplier effect ekonomi disekitar lokasi produksi (peningkatan pendapatan). Manfaat sosial dari aktivitas penanaman modal yang diharapkan adalah meningkatnya mobilitas barang, jasa, dan manusia yang mungkin lintas sektor, lintas wilayah, sehingga menimbulkan kehidupan sosial masyarakat yang terlibat akan menjadi lebih dinamis. Manfaat Investasi terhadap Dayadukung dan Dayatampung Lingkungan Secara umum, kesadaran terhadap pentingnya daya dukung dan daya tampung lingkungan di Indonesia, Banten dan Kabupaten Pandeglang, masih relatif rendah jika di bandingkan dengan negara maju. Dimana di negara maju, daya dukung dan daya tampung lingkungan dinilai dari aspek ekologisnya, sedangkan di negara berkembang, daya dukung dan daya tampung lingkungan ditempatkan sebagai sebagai sumberdaya ekonomi (economic resources), sehingga akan sulit dalam proses pemanfaatan dan pengendaliannya. Hal ini berdampak kepada cara memperlakuan daya tampung dan daya dukung lingkungan itu sendiri. Dayadukung dan dayatampung lingkungan akan mulai dirasakan bermanfaat oleh masyarakat jika preasure terhadap kondisi dayadukung dan dayatampung tersebut sudah mengganggu dinamika ekonomi masyarakat. Saat ini, isu terkait lingkungan sudah menjadi isu global yang akan mempengaruhi cara bagaimana perusahaan berproduksi, bahkan isu lingkungan sudah menjadi isu strategis dan menjadi prasyarat memasuki pasar global. Manfaat dari kondisi seperti ini adalah, meningkatnya kepedulian masyarakat dan para pelaku usaha dalam melakukan proses produksi yang ramah lingkungan, meningkatnya
Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang8 - 2
partisipasi media yang transparan yang dapat mengadvokasi publik dalam mendukung daya dukung dan daya tambung lingkungan, serta meningkatnya aktivitas baik bermotif ekonomi produktif atau tidak, namun bertujuan mendukung keberdaan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Secara umum, Kabupaten Pandeglang memiliki 3 (tiga)alternatif pendekatan untuk meningkatkan aktivitas penanaman modalnya, ketiga alternatif tersebut adalah; Pendekatan Demand (Permintaan) Dalam hal ini Kabupaten Pandeglang akan dilihat dari kekuatan sumberdaya yang dimilikinya, yaitu sumberdaya ekonomi, atau dapat dikatagorikan sebagai sumberdaya alam, pola ruang, sumberdaya sektoral (primer dan sekunder). Sumberdaya ini merupakan tujuan utama investor menanamkan modalnya dengan pola “mengelola”. Sumberdaya ini akan sangat bernilai jika memiliki potensi pengelolaan jangka panjang. Namun, keberdaan sumberdaya ekonomi ini, akan menuntut ketersediaan sarana dan prasarana (infrsatruktur) yang layak dan memadai. Berdasarkan aspek demand, dapat diketahui bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang, yaitu; a) Kabupaten Pandeglang memiliki sumberdaya ekonomi yang menarik untuk investasi yang bersifat jangka panjang hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor primer yang cukup tinggi terhadap struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang secara umum. b) Status dan kewenangan sarana dan prasarana infrastruktur Kabupaten Pandeglang yang banyak dimiliki oleh pemerintah Pusat, Provinsi, dan kabupaten, menimbulkan potensi ketergantungan yang tinggi proses penyediannya Untuk meningkatkan investasi dari pendekatan demand, maka yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang adalah berusaha keras untuk menata potensi sumberdaya alamnya terutama sektor primernya. Hal ini membutuhkan effort yang besar, mengingat potensi sumberdaya alam belum teridentifikasi cukup dan layak dari aspek kualitas saja, namun juga harus layak dari aspek kuantitas yang tidak bisa disiapkan begitu saja oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang. Aspek Supply (Penawaran) Dalam hal ini Kabupaten Pandeglang akan dilihat dari kekuatan sosial yang dimilikinya, yaitu sumberdaya manusia yang didalamnya termasuk dinamika sosial dan ekonomi. Sumberdaya ini merupakan tujuan investasi bagi investor yang akan melakukan usahanya dengan pola “membangun”. Dimana umumnya pola seperti ini akan membutuhkan ruang yang cukup luas (proporsional), untuk mengimport paket produksi dari luar Kabupaten
Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang8 - 3
Pandeglang. Investasi dengan pendekatan seperti ini berpotensi tidak akan bermanfaat signifikan bagi Kabupaten Pandeglang sebab memiliki potensi enclave dan backwash effect. Sehingga jika Kabupaten Pandeglang ingin melakukan investasi dengan pendekatan seperti ini, maka harus melalukan beberapa strategi seperti penyiapan sumberdaya manusia berikut dengan teknologinya. Berdasarkan aspek supply, dapat diketahui bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang, yaitu; Ketersediaan lahan untuk investasi yang cukup luas, artinya regulasi (penertiban a) pemanfaatan ruang) dan mekanisme pasarlah yang akan menentukan pemanfaatnya, b) Supply sumberdaya manusia dapat memicu terjadinya enclave sosial dan berpotensi menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat sekitar aktivitas investasi. c) Clonning teknologi dapat memicu terjadinya backwash effect dan ekonomi biaya tinggi, yang pada akhirnya akan membuat nilai produk industri Kabupaten Pandeglang tidak kompetitif di pasar lokal, regional, nasional, maupun global. Aspek Service Area Dalam hal ini Kabupaten Pandeglang akan dilihat dari aspek geostrategis yang dimilikinya, yaitu sumberdaya alam (fixed resources) yang dimilikinya. Sumberdaya alam seperti ini dapat berupa DAS, Gunung, Air dan lokasi. Sumberdaya ini merupakan tujuan investasi bagi investor yang akan melakukan usahanya dengan pola “memanfaatkan” peluang dan potensi yang belum terfasilitasi. Umumnya pola investasi seperti ini tidak membutuhkan ruang yang cukup luas (proporsional) dan bahkan tidak membutuhkan sumberdaya alam yang eksploratif. Investasi dengan pendekatan seperti cukup bermanfaat bagi Kabupaten Pandeglang yang berupaya untuk melindungi dan mengoptimalkan nilai tambah basis sumberdaya alamnya. Sehingga jika Kabupaten Pandeglang ingin melakukan investasi dengan pendekatan seperti ini, maka harus melalukan beberapa strategi seperti penyiapan sumberdaya manusia berikut dengan teknologinya. Berdasarkan aspek service area, dapat diketahui bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang, yaitu; a) Investasi seperti ini sangat potensial ditempat di Kabupaten Pandeglang, mengingat tidak membutuhkan ruang yang besar dan tidak membutuhkan sumberdaya eksploratif.
Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang8 - 4
b)
c)
Investasi seperti ini cenderung tidak mega investasi namun memiliki potensi kapasitas transaksi yang cukup besar, sehingga perlu di mitigasi dengan kebijakan yang aplikatif, Investasi seperti ini sangat potensial untuk menimbulkan backwas effect, sehingga perlu didukung regulasi untuk meminimalisasi dampaknya
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dipertimbangkan pilihan model investasi yang terbaik untuk dinamika perekonomian Kabupaten Pandeglang secara komprehensif. Kemudian pilihan model investasi tersebut, di korelasikan dengan 7 (tujuh) arah kebijakan penanaman modal nasional, provinsi, dan Kabupaten Pandeglang. Berikut adalah mitigasi faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan internal (kekuatan dan kelemahan) di setiap arah kebijakan penanaman modal RUPM Kabupaten Pandeglang tahun 20162036. Dalam rangka terbangunnya keterpaduan dan konsistensi arah perencanaan penanaman modal, maka RUPM Kabupaten Pandeglang ini sudah mensinergikan antara arah kebijakan RUPM Nasional dan RUPM Provinsi, dalam bentuk 7 (tujuh) arah kebijakan penanaman modal sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal, yaitu: 1) Perbaikan Iklim Penanaman Modal, 2) Persebaran Penanaman Modal, 3) Fokus Pengembangan Pangan, Infrastruktur, dan Energi, 4) Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan (Green Investment), 5) Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK), 6) Pemberian Fasilitas, Kemudahan dan/atau Insentif Penanaman Modal, dan 7) Promosi Penanaman Modal.
Naskah Akademik - RUPM Kabupaten Pandeglang8 - 5