BAB 8 BATCH
Batch merupakan perintah untuk mempermudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan hanya dengan sekali eksekusi semua proses perhitungan dapat kita ketahui hasilnya. Sesuai dengan namanya Bath ini merupakan suatu tempat dimana semua perintah yang ada pada ACL disusun/dituliskan kedalamnya, secara otomatis Batch akan mengeksekusinya. Kelebihan batch ini adalah dapat kita gunakan berulang – ulang dengan menjalankan file batch tersebut. Setiap pembuatan suatu Batch akan menghasilkan sebuah file yang diperbaiki sesuai dengan kebutuhan. File hasil perintah Batch ini ditempatkan bawah root Batches pada jendela overview. Jadi dengan menggunakan command Batch semua pekerjaan akan lebih mudan dan efisien dan menyenangkan. Agar lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat batch. Ada beberapa cara dapat dilakukan dalam membuat Batch yaitu: 1. Melalui windows overview/batch window 2. Melalui menu Edit 3. Melalui bacth recarder Y Langkah – langkah membuat Batch dari windows overview: 1. Pada window overview klik batches lalu klik icon [new] Pemilihan fungsi Batch tampak pada tampilan berikut ini: New
Import from DOS File Copy from another document
2. ACL akan menampilkan jendela Batch dengan menamainya Untitled, sebelum batch tersebut disimpan dan diberi nama yang baru. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini: Fungsi dari icon – icon jendela batch:
Edit Command Find & replace Edit Batch Note Group Else End Loop Build new dialog
a. b. c. d. e. f. g. h.
Edit Command Find & replace Edit Batch Note Group Else End Loop Build new dialog
: Melakukan pengeditan pada batch yang telah diselected. : Melakukan pencarian dan penggantian text string. : Mengedit catatan yang lama atau membuat catatan baru : Membuat perintah group . : Membuat perintah else. : Membuat perintah end. : Membuat perintah Loop. : Mem0buat dan merangkai tombol baru.
3. Setelah itu masukkan perintah – perintah yang ada di ACL seperti: Count, total, statistic, profile dan sebagainya. 4. Atau jika ingin membuat perintah group, else, end, klik group tuliskan ekspresi pada group kemudian klik ok, setelah itu klik icon else tuliskan ekspresinya klik ok, klik icon end. Seperti gambar dibawah ini!
Tampilan setelah diklik icon group
Modul ACL Lanjut
Halaman
119
Tampilan setelah icon else diklik.
Tampilan setelah diklik tombol if pada window group.
Modul ACL Lanjut
Halaman
120
Contoh kasus BATCH pada acl dengan menggunakan dialog: file yang digunakan adalah: Persediaan.dbf Kasus: Buatlah laporan total Quantity on hand yang tersedia berdasarkan produk status dan lokasi selama tahun 1995 atau1996 atau 1997 dengan menggunakan dialog pada batch. Langkah – langkah dalam membuat batch di atas. 1. Pastikan file persediaan.dbf sudah di buka dan aktif pada window view.
Modul ACL Lanjut
Halaman
121
2. Buat batch baru dengan klik Batches pada window overview kemudian klik icon .
(gambar window batch) kemudian kita berikan coding sederhana dalam window batch yang baru kita buat, yang kemudian kita save dengan nama batch_awal. Contohnya sebagai berikut:
hasil output dari batch atas adalah sebagai berikut :
Modul ACL Lanjut
Halaman
122
3. Buat batch baru kemudian di baris pertama dan kedua buat coding seperti berikut: Accept “MASUKKAN PRODSTAT: “ to command_1 Open persediaan. Fungsi dari baris pertama adalah untuk membuat tampilan sebagai berikut :
yang mana setiap inputan yang kita masukkan akan disimpan pada variable command_1. Contoh kita masukkan a seperti diatas, maka a kemudian akan di simpan oleh variable command_1, sehingga bisa di panggil kapan saja. Setelah itu buat new dialog dengan klik icon akan menampilkan window user Dialog.
pada batch window. Setelah diklik
(gambar window user dialog pada batch) 4. Buat judul laporan yang akan kita buat pada dialog dengan klik icon . Kemudian isi label sesuai dengan judul yang akan kita buat. Contoh: “PERHITUNGAN STOCK TAHUN 1995”. 5. Dikarenakan pada kasus yang ditanyakan QTYOH berdasarkan prodstat dan lokasi, dimana lokasi yang kita miliki pada file persediaan.dbf lebih dari 1 pilihan maka kita menggunakan radiobuttons. Pada user dialog klik icon Modul ACL Lanjut
untuk membuat Halaman
123
radiobuttons. Kemudian pada Radiobuttons window, isi variable sesuai dengan yang kita inginkan dan isi label sesuai dengan menu pilihan pada kasus. Contoh: Variable diisi dengan “lokasi”, kemudian pada label diisi dengan “lokasi 01” Î Add ,kemudian “lokasi 02” Î Add, “lokasi 03”Î Add, dan “lokasi 04” Î Add, buat sampai lokasi 07. Setelah itu klik “OK”.
(gambar window Radiobuttons)
Modul ACL Lanjut
Halaman
124
(gambar hasil dialog setelah ditambahkan Judul dan Radiobuttons) •
Setelah selesai mendesign User dialog, close user dialog dan save. Kemudian mulai untuk mengisikan coding sesuai dengan kasus yang ingin diselesaikan kedalam batch, agar user dialog dapat berfungsi dengan menggunakan group , if , else dan end. Setelah selesai mengisi coding batch, close window batch dan save. Berikan nama batch1 pada file batch yang kita save.
Modul ACL Lanjut
Halaman
125
coding yang di isikan dibawah DIALOG yaitu: ÎGROUP IF lokasi = 1 ÎTOTAL FIELDS QTYOH IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "01" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) ÎEXTRACT FIELDS PRODSTAT LOC CSTDTE QTYOH TO "hasil_1" OPEN IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "01" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) ÎELSE IF lokasi = 2 Î TOTAL FIELDS QTYOH IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "02" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) Î EXTRACT FIELDS PRODSTAT LOC CSTDTE QTYOH TO "hasil_1" OPEN IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "02" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) ÎELSE IF lokasi = 3 Î TOTAL FIELDS QTYOH IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "03" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) Î EXTRACT FIELDS PRODSTAT LOC CSTDTE QTYOH TO "hasil_1" OPEN IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "03" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) ÎELSE IF lokasi = 4 Î TOTAL FIELDS QTYOH IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "04" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) Î EXTRACT FIELDS PRODSTAT LOC CSTDTE QTYOH TO "hasil_1" OPEN IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "04" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) ÎELSE IF lokasi = 5 Î TOTAL FIELDS QTYOH IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "05" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) Î EXTRACT FIELDS PRODSTAT LOC CSTDTE QTYOH TO "hasil_1" OPEN IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "05" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) ÎELSE IF lokasi = 6 Î TOTAL FIELDS QTYOH IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "06" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) Î EXTRACT FIELDS PRODSTAT LOC CSTDTE QTYOH TO "hasil_1" OPEN IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "06" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) Modul ACL Lanjut
Halaman
126
ÎELSE Î TOTAL FIELDS QTYOH IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "07" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) Î EXTRACT FIELDS PRODSTAT LOC CSTDTE QTYOH TO "hasil_1" OPEN IF PRODSTAT =UPPER("%command_1%") AND LOC = "07" AND ( CSTDTE >= `19950101` AND CSTDTE <= `19951231`) END Coding UPPER("%command_1%") berfungsi untuk memanggil command_1 yang kita masukkan tadi. Seperti contoh diatas berupa huruf a, dan UPPER berfungsi untuk membuat huruf a menjadi huruf A kapital. Ini bermaksud agar dikenal oleh data yang ada pada persediaan. Sedangkan EXTRACT berfungsi untuk menghasilkan output table pada default_view, dengan memberikan nama hasil_1. Ulangin kembali langkah 3 sampai dengan langkah 6 dengan mengubah tahun atau costdate menjadi tahun 1996,dan 1997.
7.
Setelah kita mengisi coding batch sesuai dengan kasus yang ada, maka kira2 hasil akhir dari batch ini secara berurutan jika dijalankan sebagai berikut :
Modul ACL Lanjut
Halaman
127
(gambar hasil batch)
Modul ACL Lanjut
Halaman
128