MATERI KULIAH KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
BAB 7 RUANG LINGKUP, TUJUAN, PRINSIP, STRATEGI DAN FUNGSI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 1
A.
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Komunikasi pembangunan merupakan disiplin ilmu dan praktikum
komunikasi dalam konteks negara-negara sedang berkembang, terutama kegiatan komunikasi untuk perubahan sosial yang berencana. Komunikasi pembangunan dimasukan secara sadar meningkatkan pembangunan manusiawi. Itu berarti komunikasi yang menghapuskan kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan. Komunikasi pembangunan yang diutamakan adalah kegiatan mendidik dan memotivasi masyarakat, bukan memberikan laporan yang tidak realistik dari fakta-fakta atau sekadar penonjolan diri. Secara pragmatis, dapat dirumuskan bahwa komunikasi pembangunan adalah komunikasi yang dilakukan untuk melaksanakan rencana pembangunan suatu negara. Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi diantara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan. Sedangkan dalam arti sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyimpanan gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas.
B.
TUJUAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Tujuan komunikasi pembangunan ialah untuk memajukan pembangunan.
Pembangunan memerlukan agar rakyat yang mempunyai kadar huruf serta pendapatan dan sosio-ekonomi yang rendah, haruslah diberitahu mengenai ide dan kemahiran yang belum mereka kenal, dalam jangka waktu yang singkat. Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 2
Roger dan Adikarya (1978) menyarankan perlunya dirumuskan suatu pendekatan baru dalam proses komunikasi antarmanusia. Menurut mereka, pendekatan konvergensi berusaha menuju suatu pengertian yang lebih bersifat timbal balik diantara partisipan komunikasi dalam hal pengertian, perhatian, kebutuhan, ataupun titik pandang.
D.
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Prinsip-prinsip Komunikasi Pembangunan menurut Roger dan Adikarya
(1978): 1.
Penggunaan pesan yang dirancang khusus (tailored massage) untuk khalayak yang spesifik.
2.
Pendekatan Ceiling effect yaitu dengan mengkomunikaskan pesan-pesan bagi golongan yang tidak setuju, katakanlah golongan atas, merupakan “redundansi” (tidak lagi begitu berguna karena sudah dilampaui mereka) atau kecil manfaatnya, namun tetap berfaedah bagi golongan khalayak yang hendak dijangkau.
3.
Penggunaan pendekatan narrow casting atau melokaliasasi penyampaian pesan bagi kepentingan khalayak.
4.
Pemanfaatan saluran tradisional
5.
Pengenalan para pemimpin opini dikalangan lapisan masyarakat yang berkekurangan,
dan
meminta
bantuan
mereka
untuk
menolong
mengkomunikasikan pesan-pesan pembangunan.
Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 3
6.
Mengaktifkan keikutsertaan agen-agen perubanahn yang berasal dari kalangan masyarakat sendiri sebagai petugas lembaga pembangunan yang beroperasi dikalangan rekan sejawat mereka sendiri.
7.
Diciptakan dan dibina cara-cara atau meanisme bagi keikutsertaan khalayak, sebagai
pelaku-pelaku
pembangunan
itu
sendiri,
dalam
proses
pembangunan, yaitu sejak tahap perencanaan sampai evaluasinya.
E.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Menurut AED (1985) ada empat strategi komunikasi pembangunan yang
telah digunakan selama ini: 1.
Strategi-strategi
berdasarkan
media
(media-based
strategies).
Para
komunikator yang menggunakan strategi ini biasanya mengelompokkan kegiatan mereka disekitar medium tertentu yang mereka sukai. Strategi ini strategi yang paling mudah, populer, dan yang pasti kurang efektif. 2.
Strategi-strategi desain instruksional. Menggunakan strategi ini pada umumnya adalah para pendidik. Strategi ini memfokuskan pada pembelajaran
individu-individu
yang
dituju
segabai
sasaran
yang
fundamental. 3.
Strategi-strategi partisipatori. Dalam strategi ini, prinsip-prinsip penting dalam mengorganisasi kegiatan adalah kerja sama komunitas dan pertumbuhan pribadi. Yang terpenting dalam strategi ini adalah pengalaman keikutsertaan sebagai seseorang yang sederajat dalam proses berbagai pengetahuan atau keterampilan.
Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 4
4.
Strategi-strategi pemasaran. Strategi ini tumbuh sebagai suatu strategi komunikasi yang sifatnya paling langsung dan terasa biasa.
F.
FUNGSI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Komunikasi pembangunan bersifat timbal balik mementingkan adanya
dialog antara kedua belah pihak yang memberikan penerangan atau yang menyampaikan pesan dengan pihak yang menerima pesan/penerangan, dan antara khalayak sendiri. Menurut Hedebro (1979) mengidentifikasi tiga aspek komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan tingkat analisisnya, yaitu: 1.
Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa dan bagaimana media komunikasi dapat menyumbang dalam upaya tersebut.
2.
Pendekatan yang memahami peranan media massa dalam pembangunan nasional.
3.
Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas local atau desa. Dalam karyanya Schramm (1964) merumuskan tugas pokok komunikasi
dalam suatu pembangunan sosial dalam rangka pembangunan nasional, yaitu: 1.
Menyampaikan
informasi
tentang
pembangunan
nasional
kepada
masyarakat. 2.
Memberikan kesempatan untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pembuatan keputusan kepada masyarakat.
3.
Mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan-pembangunan. Catatan tentang peranan komunikasi dalam pembangunan ini masih dapat
diperpanjang. Terutama karena semakin kompleksnya tuntutan pembangunan itu Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 5
sendiri. dari berbagai ulasan yang dikemukakan para ahli, Hedebro (1979) mendaftar 12 peran yang dapat dilakukan komunikasi dalam pembangunan, yakni: 1.
Komunikasi dapat menciptakan iklim dari perubahan dengan membujukkan nilai-nilai, sikap mental dan bentuk perilaku yang menunjang modernisasi.
2.
Komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru
3.
Media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan.
4.
Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan kepribadian.
5.
Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.
6.
Komunikasi dapat membantu masyarakat menemukan norma-norma baru dan pembuatan keputusan di tengah kehidupan bermasyarakat.
7.
Komunikasi dapat membuat orang lebih condong untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan.
8.
Komunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan pada masyarakat.
9.
Komunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagaii sesuatu yang mengatasi kesetiaan-kesetiaan local.
10.
Komunikasi dapat membantu mayoritas populasi menyadari pentingnya arti mereka sebagai warga negara.
11.
Komunikasi memudahkan perencanaan dan implementasi program-program pembangunan.
12.
Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik menjadi suatu proses yang berlangsung sendiri (self-perpetueting)
Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 6
Penerapan
komunikasi
pembangunan
di
sector
kehidupan
yang
menunjukkan kesamaan sejumlah karakteristik yang antara lain: 1.
Menerapkan prinsip, sistem, dan teknologi komunikasi, sebagai salah satu komponen yang tergolong utama dalam pencapaian tujuan kegiatannya.
2.
Memberikan peranan yang terbilang penting bagi komunikasi didalam rangkaian struktur kegiatan pembangunan yang bersangkutan.
3.
Menggunakan dan mengembangkan metodologi serta pendekatan yang sistemik dalam poemanfaatan komunikasi pada lingkup kegiatannya.
4.
Memperlihatkan kesinambungan dan saling belajar dari pengalaman di bidang yang lain khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi komunikasi. Komunikasi merupakan kegiatan menyampaikan informasi yang disebar
menurut nilai dan budaya yang ada didalam masyarakat. Penggunaan bahasa oleh suatu bangsa merupakan hasil perkembangan politik budaya bangsa. Dalam hubungan ini dapat dipergunakan analisis dari Edward Hall yang menganalisis komunikasi dan informasi dari nilai monokronik dan polikronik. Kebudayaan yang bersifat monokronik adalah dikuasai oleh waktu, kompartementalisasi adanya prioritas, sikap memandang sesuatu secara linier, mengalami kesukaran dalam menyatukan kenyataan dengan pikiran diri. Sebaliknya kebudayaan
polikronik
mencerminkan
sifat
totalitas,
interaksi
yang
banyak
antarindividu mauoun individu dengan lingkungannya, selalu melihat diri sebagai bagian/subsistem dari suatu sistem yang lebih besar. Masyarakat industry adalah masayrakat yang sibuk, kurang waktu. Karenanya maka dalam proses komunikasi, apa yang dikomunikasikan hanyalah ensensi dari apa yang dimaksudkan. Proses ini lebih menitikeratkan komunikasi dengan Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 7
sifat monokronik. Ditinjau dari segi kebudayaan, maka proses industralisasi sebenarbenarnya merupakan proses kemiskinan, halmana tercermin dalam arti yang diberikan kepada lambang uyang dipergunakan, apabila lambang-lambang tersebut diambil alih dari negara-negara industry yang lebih maju dalam teknologi daripada dirinya. Pada
masyarakat
yang
sedang
membangun
seperti
negara-negara
berkembang, penyebarserapan (difusi) inovasi terjadi terus-menerus. Difusi inovasi sebagai suatu gejala kemasyarakatan berlangsung berbarengan dengan perubahan sosial yang terjadi. Penyebarserapan inovasi menyebabkan masyarkaat menjadi berubah dan perubahan sosial pun merangsang orang untuk menemukan dan menyebarluaskan halhal baru. Dalam penyebarluasan inovasi terdapat unsur-unsur utama yang terdiri dari (Roger dan Shoemaker, 1971):
Suatu inovasi
Yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu
Dalam suatu jangka waktu
Diantara para anggota suatu sistem sosial Segala sesuatu ide, cara-cara ataupun objek yang dioperasikan oleh
seseorang sebagai sesuatu yang baru adalah inovasi. Baru dalam hal ini tidaklah sematamata dalam ukuran waktu sejak ditemukannya atau pertama kali digunakannya inovasi tersebut.kebaruan persepsi atau kebaruan subjektif hal yang dimaksud bagi seseorang yang menentukan reaksinya terhadap inovasi tersebut. Suatu inovasi biasanya terdiri dari dua komponen, yakni komponen ide dan komponen objek (aspek materiil atau produk fisik dari ide). Ada lima atribut yang menandai setiap gagasan atau cara-cara baru yang dimaksud, yaitu: Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 8
1.
Keuntungan-keuntungan relative, yakni apakah cara-cara atau gagasangagasan baru ini memberikan suatu keuntungan relative.
2.
Keserasian, yakni inovasi yang hendak didifusikan itu serasi dengan nilainilai, sistem kepercayaan, gagasan lain, dan sebagainya.
3.
Kerumitan, yakni apakah inovasi tersebut dirasakan rumit.
4.
Dapat dicobakan, yakni bahwa sesuatu inovasi akan lebih cepat diterima, bila dapat dicobakan dulu dalam ukuran kecil sebelum orang terlanjur menerimanya.
5.
Dapat dilihat, yakni jika suatu inovasi dapat disaksikan dengan mata, dapat terlihat langsung hasilnya, maka orang akan lebih mudaj untuk mempertimbangkan untuk menerimanya. Masyarakat yang menghadapi suatu penyebarserapan inovasi, oleh Rogers
dan Shoemaker (1971) dikelompokkan dalam golongan-golongan: a.
Innovator, yaitu orang-orang yang senang akan hal-hal baru dan sering melakukan berbagai percobaan.
b.
Penerimaan dini, yaitu orang-orang yang berpengaruh dengan kata lain merupakan orang-orang yang lebih maju dibandung orang sekitarnya.
c.
Mayoritas dini, yaitu orang-orang yang menerima inovasi selangkah lebih dulu dibanding orang-orang kebanyakan.
d.
Mayoritas belakangan, yaitu orang-orang yang menerima inovasi apabila orang-orang sekitarnya sudah menerima.
e.
Laggards, yaitu lapisan paling akhir dalam menerima suatu inovasi.
Materi Kuliah Komunikasi Pembangunan
Hal 9