DIKTAT KULIAH Elektronika Industri & Otomasi (IE-204)
BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2014 rudytiukm.blogspot.com
AI_230 PLC dari dnload epfl Bab 7. PLC = Programmable Logic Controller: 7.1. Definition Definition: “small computers, dedicated to automation tasks in an industrial environment" Pada saat awal (formerly) : cabled relay control (hence 'logic'), analog (pneumatic, hydraulic) “governors” Definisi terkini (Today) : real-time (embedded) computer with extensive input/output Functions : Measure, Control, Protect
7.2. Karakteristik PLC: • large number of peripherals: 20..100 I/O per CPU, high density of wiring, easy assembly • binary and analog Input/Output with standard levels • operate under harsh conditions, require robust construction, protection against dirt, water and mechanical threats, electro-magnetic noise, vibration, extreme temperature range (-30C..85C), sometimes directly located in the field. • programming: either very primitive with hand-help terminals on the target machine itself, or with a lap-top able to down-load programs. • network connection allows programming on workstations and connection to SCADA • field bus connection for remote I/Os • primitive Human-Machine-Interface for maintenance, either through LCD-display or connection of a laptop over serial lines (RS232) or wireless. • economical - €1000.- .. €15'000.- for a full crate. • the value is in the application software (licenses €20'000 ..€50'000)
7.3. PLC: Kedudukan / Location in the control architecture
Gambar 7.3.1 Kedudukan PLC dalam sistem otomasi
7.4. Jenis-jenis PLC: 1. Compact 2. Modular 3. PC (Personal Computer) sebagai PLC
Gambar 7.4.1 Soft PLC (PC sebagai PLC)
7.5. PLC: Fungsi dan konstruksi
Gambar 7.5.1. General PLC architecture
Gambar 7.5.2. The signal chain within a PLC
7.6. Bahasa Pemograman Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC. Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung dari sudut pandang kita sebagai user / pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemograman sederhana dari PLC , yaitu pemograman diagram ladder dan bahasa instruction list. (mnemonic code).Diagram Ladder adalah bahasa umum yang dimiliki oleh setiap PLC. Ladder Diagram Diagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical dimana garis vertical sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya. Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer, counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial. Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis tangga). Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program ladder diagram adalah : Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri. Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line.
Dengan diagram ladder, gambar diatas direpresentasikan menjadi
Gambar 7.6.1. Diagram Ladder Diantar dua garis ini dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol dari switch, sensor atau output. Satu baris dari diagram disebut dengan satu rung. Input menggunakan symbol [ ] (kontak normally open) dan [/] (kontak normally close). Output mempunyai symbol ( ) yang terletak paling kanan.
2. Prinsip-prinsip Ladder Diagram PLC Untuk memperlihatkan hubungan antara satu rangkaian fisik dengan ladder diagram yang mempresentasikannya, berikut contoh rangkaian motor listrik pada gambar dibawah ini. Motor dihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkai secara seri ditambah saklar over load sebagai pengaman. Motor akan menyala bila seluruh saklar dalam kondisi menutup. Safety
overload
Start Stop Start
Stop
m otor m otor
safety
Gambar 7.6.2. rangkaian start – stop motor
Kesimpulan : Ladder diagram tersusun dari dua garis vertical yang mewakili rel daya Diantara garis vertikal tersebut disusun garis horizontal yang disebut rung (anak tangga) yang berfungsi untukmenempatkan komponen kontrol sistem. 3. Praktek memori Circuit (Latch) Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya seringkali dibutuhkan dalam kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil keluaran dikunci (latching) dengan menggunakan kontak hasil keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudah berubah, kondisi output tetap. X1
X2
Y1
Gambar 7.6.3. Latching Circuit
Y1