Bab 5 Ringkasan
Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan segala informasi tentang Jepang. Salah satu media informasinya adalah majalah Jepang yang sudah bisa didapatkan di Indonesia, terutama di toko buku di kota-kota besar. Sebagai media yang memuat banyak informasi, majalah Jepang banyak dibaca orang dan jenisnya pun bermacam-macam, misalnya majalah kuliner, fashion, interior dan lain-lain. Membaca majalah merupakan salah satu cara untuk memperlancar bahasa Jepang bagi orang yang sedang mempelajari bahasa Jepang karena dalam majalah terdapat banyak kosakata baru dan penggunaan kanji. Karena banyak dibaca, majalah menjadi media yang tepat untuk mempromosikan barang dan jasa. Oleh karena itu, banyak iklan yang dimuat dalam majalah. Iklan-iklan ini ditampilkan dengan gambar dan kalimat headline yang singkat namun menarik. Setelah mencoba membaca dan memahami isi suatu iklan, saya menemui kesulitan karena kalimat iklan yang terlalu singkat dan penggunaan huruf kanji serta banyak unsur kalimat yang mengalami pelesapan. Pelesapan adalah penghilangan unsur tertentu dari satu kalimat atau teks. Dalam bahasa Jepang, ada banyak unsur yang dilesapkan, yaitu subjek, predikat, objek, kata keterangan dan partikel-partikel tertentu seperti partikel wa (は), ga (が) dan o (を). Dalam menganalisis pelesapan nomina sebagai subjek dalam iklan yang terdapat dalam majalah Orange Page Vol. 22 No. 12 (2006), Lettuce Club Vol. 627 (2007) dan Vol. 644 (2008), saya menggunakan teori-teori yang mendukung untuk menganalisanya
seperti teori tentang pelesapan (shouryaku「省略」) dari buku Iori, et al. (2003), Noda (2000), Miyajima dan Nitta (2000), teori mengenai periklanan dari buku Jefkins (1996), teori mengenai analisis iklan dari buku Kusrianti, et al. (2004), teori tentang retorika dari jurnal online karya Kenyon dan Hutchinson (2007), teori analisis medan makna dari buku Teori Semantik karangan Parera (2004), teori linguistik umum dari buku karangan Chaer (2007) dan tata bahasa Indonesia dari buku Chaer (2006) dan Moeliono et al. (2003). Metode yang saya gunakan untuk menganalisis kalimat headline yang mengalami pelesapan nomina sebagai subjek dalam korpus data adalah metode deskriptif dan metode kepustakaan, yaitu dengan cara membahas suatu permasalahan dan kemudian memberikan penjelasan sesuai dengan data-data yang telah terkumpul. Berikut ini adalah analisis kalimat headline iklan yang mengalami pelesapan nomina sebagai subjek. 1. Analisis data 1 “Iklan Attack” Kalimat headline iklan ini mengalami pelesapan nomina sebagai subjek, yaitu “watashi 「私」 (saya)”. Kalimat headline yang mengalami pelesapan : 大切な人は、本当にきれいな白さでくるんであげたい。 Taisetsuna hito wa, hontouni kireina shirosa de kurundeagetai. Kalimat headline sebelum terjadi pelesapan : (私の)大切な人は、(私は)本当にきれいな白さでくるんであげたい。 (Watashi no) taisetsuna hito wa, (watashi wa) hontouni kireina shirosa de kurunde agetai.
Terjemahan : Saya ingin membungkus orang berharga saya dengan putih yang benar-benar bersih. 2. Analisis data 2 “Iklan Toyota Sienta New” Kalimat headline iklan ini mengalami pelesapan nomina sebagai subjek, yaitu “watashi 「私」 (saya)”. Kalimat headline yang mengalami pelesapan : いま、大きくなっていくキミといたい。 Ima, ookikunatteiku kimi to itai. Kalimat headline sebelum mengalami pelesapan : いま、(私は)大きくなっていくキミといたい。 Ima, (watashi wa) ookikunatteiku kimi to itai. Terjemahan : Saat ini, saya ingin bersama dirimu yang tumbuh besar. 3. Analisis data 3 “Iklan Yashinomi Regular” Kutipan headline ini mengalami pelesapan subjek, yaitu “ anata 「あなた」 (anda)”. Kalimat headline yang mengalami pelesapan : 環境にこと、手肌のことが気になったら、やさしい洗剤を選びましょ う! Kankyou no koto, tehada no koto ga ki ni nattara, yasashii senzai wo erabimashou! Kalimat headline sebelum mengalami pelesapan : (あなたは)環境のこと、(あなたの)手肌のことが気になったら、や さしい洗剤を選びましょう! (Anata wa) kankyou no koto, (anata no) shuhada no koto ga kininattara, yasashii senzai o erabimashou! Terjemahan :
Kalau anda peduli dengan masalah lingkungan dan kulit tangan anda, ayo pilih sabun pencuci yang lembut! 4. Analisis data 4 “Iklan Dove” Kutipan headline iklan ini
mengalami pelesapan subjek, yaitu “watashi 「 私 」
(saya)”. Kalimat headline yang mengalami pelesapan : もう素肌は隠さない。 Mou suhada wa kakusanai. Kalimat headline sebelum mengalami pelesapan : (私は)もう(私の)素肌は隠さない。 (Watashi wa) mou (watashi no) suhada ha kakusanai. Terjemahan : Saya tidak akan menyembunyikan kulit saya lagi. 5. Analisis data 5 “Iklan Youki Ten Men Jan” Kutipan headline iklan ini mengalami pelesapan subjek, yaitu “watashi 「私」” (saya). Kalimat headline yang mengalami pelesapan : ジャン
こうし
「よい 醤 がなければ、食べない」と、言い切ったのは孔子でした。 “Yoi ‘jan’ ga nakereba, tabenai” to, ii kitta no wa Koushi deshita. Kalimat headline sebelum mengalami pelesapan : ジャン
こうし
「よい 醤 がなければ、(私は)食べない」と、言い切ったのは孔子でし た。 “ Yoi’ jan’ ga nakereba, (watashi wa) tabenai ” to, ii kitta no Koushi deshita. Terjemahan : “Kalau tidak ada bumbu yang enak, saya tidak mau makan”, kata Koushi.
Pelesapan ini dilakukan agar kalimat iklan ini menjadi efektif dan efisien dalam penyampaian pesan. Pelesapan terjadi pada unsur “watashi 「私」” (saya) dan “ anata 「あなた」 (anda)” sebagai subjek. Dalam iklan yang saya analisis, terdapat empat data yang mengalami pelesapan “watashi” dan satu data yang mengalami pelesapan “anata”. Dari kelima data di atas, empat iklan menyampaikan pesannya secara implisit sehingga pembaca harus memikirkan isi pesan yang sebenarnya dari iklan-iklan tersebut dan satu iklan menyampaikan pesannya secara eksplisit. Iklan yang menyampaikan pesannya secara implisit adalah iklan Attack (data 1), iklan Toyota Sienta New (data 2), iklan Dove (data 4) dan iklan Youki Ten Men Jan (data 5) dan iklan yang menyampaikan pesannya secara eksplisit adalah iklan Yashinomi Regular (data 3). Terdapat penggunaan retorika dalam iklan-iklan ini. Retorika digunakan untuk menyampaikan pesan. Dan menjadi pendorong pembaca yang pada awalnya tidak tertarik untuk membaca iklan-iklan ini menjadi tertarik dan mulai membacanya. Retorika yang digunakan dalam iklan-iklan ini adalah gabungan verbal rhetoric (katakata) dan visual rhetoric (gambar).