BAB 5 PENUTUP 5.1
Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan
otomotif PT Smart Mulia Abadi Sidoarjo dalam melakukan pengukuran kinerja yang didasarkan pada metode Balanced Scorecard, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan, yaitu: 1. Berdasarkan pada hasil analisa, maka dapat disimpulkan bahwa dengan metode balanced scorecard mampu membantu manajemen perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan yang dapat diukur dari keempat perspektif. Hal ini terbukti dari beberapa pengukuran yang dilakukan menunjukkan suatu kinerja yang cukup baik dilakukan perusahaan. 2. Hasil pengukuran yang dilakukan pada perspektif keuangan menggunakan tolok ukur ROI, Net Profit Margin, Tingkat Pertumbuhan Pendapatan (Revenue Growth Rate), seluruhnya mengalami peningkatan yang cukup baik. Dalam ROI terjadi peningkatan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan penggunaan seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pada tahun 2011 ROI mencapai 9.35% sedangkan pada tahun 2012 meningkat 12.4% menjadi 21.75%. Sedangkan dalam ukuran Net Profit Margin terjadi peningkatan yang cukup baik dalam kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan melalui kegiatan penjualan. Hal ini dibuktikan dengan 82
83
besarnya persentase Net Profit Margin pada tahun 2011 sebesar 4.86% sedangkan pada tahun 2012 meningkat sebesar 6.61% menjadi 11.47%. sedangkan pada sektor tingkat pertumbuhan pendapatan (Revenue Growth Rate) juga terjadi peningkatan pendapatan yang dicapai oleh perusahaan. Pada tahun 2011 pendapatan yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 73,298,898,741. Sedangkan pada tahun 2012 pendapatan yang diperoleh perusahaan meningkat sebesar 12.0% menjadi sebesar Rp 83,292,348,589. Dari seluruh pengukuran diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaaan dalam mengolah seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba melalui kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dikatakan cukup baik.
3. Hasil pengukuran yang dilakukan pada perspektif pelanggan dengan tolok ukur Retensi Pelanggan, Akuisisi Pelanggan (Number of New Customer), Kepuasan Pelanggan (Number of Complain), Profitabilitas Pelanggan (Customer Profitability) seluruhnya mengalami peningkatan yang cukup baik. Dalam pengukuran retensi pelanggan terjadi peningkatan yang dimana menunjukkan bahwa alat transportasi (mobil) memiliki peran penting dalam kebutuhan sebagian besar masyarakat kalangan menengah keatas. Persentase retensi pelanggan tahun 2011 mencapai 68.80% sedangkan pada tahun 2012 meningkat sebesar 11.33% menjadi 80.13%. sedangkan dalam pengukuran Number of New Customer, juga terjadi peningkatan yang menunjukkan adanya kemampuan perusahaan dalam menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama dengan
84
berbagai layanan yang diberikan. Pada tahun 2012, persentase Number of New Customer, meningkat sebesar 35.6% dari tahun 2011. Dalam menilai kepuasan pelanggan, juga terjadi peningkatan dalam kepuasan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini diketahui melalui jumlah komplain yang diterima oleh perusahaan. Persentase komplain yang diterima oleh perusahaan pada tahun 2011 sebesar 34.78% sedangkan pada tahun 2012 menurun sebesar 15.18% menjadi 19.6% yang menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan sudah semakin baik. Persentase profitabilitas pelanggan yang dicapai pada tahun 2011 sebesar 4.86% sedangkan pada tahun 2012 meningkat sebesar 6.61% menjadi sebesar 11.47%. hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam melakukan penjualan kepada para pelanggan sudah cukup baik.
4. Hasil pengukuran yang dilakukan pada perspektif Proses Bisnis dan Internal yang dilakukan dengan menggunakan tolok ukur Process Time dan Layanan Purna Jual dapat dikatakan sudah dilakukan dengan baik. Melalui kegiatan Process Time dapat diketahui bahwa persentase Process Time tahun 2011 sebesar 19.97%. Sedangkan pada tahun 2012 besarnya Process Time mengalami penurunan sebesar 6.05% menjadi 13.92%. hal ini menunjukkan bahwa semakin efisiennya waktu pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan walaupun jumlah layanan yang dilakukan semakin meningkat. Dalam pengukuran layanan purna jual, terdapat 2 layanan yang diberikan kepada para pelanggan yaitu layanan pra jual dan layanan pasca jual. Hal ini dirasa memberikan kepuasan tersendiri kepada
85
para pelanggan yang tidak hanya dilayani pada saat sebelum membeli mobil namun juga memberikan layanan setelah pembelian mobil. 5. Hasil pengukuran pada perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan yang menggunakan tolok ukur Employee Turn Over menunjukkan adanya penurunan. Pada tahun 2011 tingkat turn over yang terjadi sebesar 0.85%. Sedangkan pada tahun 2012, persentase turn over meningkat sebesar 1.02%. Hal ini dirasa kurang baik karena menunjukkan bahwa pihak manajemen
perusahaan
kurang
mampu
dalam
mempertahankan
keberadaan para pegawainya yang banyak mengundurkan diri dikarenakan ketidak mampuan pegawai dalam pencapaian target yang ditetapkan. Pada tolok ukur Employee Training terjadi peningkatan sebsar 1.89% yang menunjukkan bahwa setiap tahunnya jumlah karyawan yang mengikuti kegiatan training semakin meningkat. Namun hal ini hanya dilakukan pada para pegara baru sehingga hal ini dirasa kurang maksimal dalam upaya peningkatan kualitas dan kempetensi para karyawan. Akan lebih baik jika training juga dilakukan kepada seluruh karyawan secar berkala sehingga dapat menghasilkan para SDM yang semakin berkualitas dan kompeten.
Berdasarkan pada hasil kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, dapat diketahui bahwa kinerja pada PT Smart Mulia Abadi Sidoarjo jika dukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dilihat dari sebagian besar ukuran pada perspektif – perspektif Scorecard yang menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Meskipun pihak perusahaan belum
86
mampu sepenuhnya mencapai visi dan misi yang diterapkan, namun pihak manajemen perusahaan selalu berupaya dalam pencapaian visi dan misinya.
5.2
Saran Berdasarkan pada kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, berikut ini
beberapa saran bagi pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penerapan strategi pencapaian visi dan misi perusahaan. 1. PT Smart Mulia Abadi Sidoarjo sebaiknya menerapkan sistem pengukuran kinerja perusahaannya menggunakan metode Balanced Scorecard. Dengan demikian penilaian kinerja perusahaan tidak hanya dinilai sebatas pada perspektif keuangan saja namun dapat dilakukan dari berbagai perspektif non keuangan lainnya yang juga berperan penting bagi perspektif keuangan. 2. Pihak manajemen perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan tingkat retensi pegawai yang keluar agar tidak semakin meningkat. Perlunya suatu sistem baru agar dapat mengurangi tingkat turn over pegawai dengan memberikan beberapa pelatihan dan pemahaman terhadap para pegawai agar lebih kompeten. 3. Mengembangkan strategi – strategi baru yang mampu meningkatkan berbagai aspek yang ada sehingga tetap menjaga peningkatan kinerja perusahaan seiring dengan perkembangan teknologi.