BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka
dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1.
Penerimaan pajak reklame kota Surabaya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi disisi lain data menunjukkan bahwa penerimaan pajak reklame masih jauh dari target yang diharapkan, terutama pada tahun 2008 sampai dengan 2011 data penerimaan pajak menunjukkan bahwa realisasi penerimaan jauh dibawah target hingga mencapai hampir 30% (tiga puluh persen). Tetapi pada tahun 2012 realisasi pajak reklame mulai meningkat melebihi target yang diharapkan.
2.
Analisis laju pertumbuhan pajak reklame digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan pajak reklame. Laju pertumbuhan pajak reklame kota Surabaya di tahun 2008 hingga 2012 rata-rata mencapai 19,61% pertahun.
3.
Penerimaan pajak reklame selama tahun 2008 hingga 2012 secara nominal rata-rata berfluktuatif setiap tahunnya dan rata-rata mengalami kenaikan meskipun tidak secara signifikan. Tetapi jika dibandingkan dengandata target dan realisasi penerimaan pajak reklame, maka dapat diketahui bahwa penerimaan pajak reklame kota Surabaya masih jauh dari target yang ditetapkan oleh pemerintah. Selisih antara target dan realisasi pajak reklame ini mencapai 30% (tiga puluh persen).
ii
109
4.
Analisis kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang dapat disumbangkan oleh pajak reklame terhadap pajak daerah. Kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah dari tahun 2008 sampai dengan 2012 berada dalam kriteria kurang. Hal ini bisa dilihatberdasarkan hasil penelitian bahwa prosentase rata-rata kontribusi pajak reklame pada tahun 2008 hingga 2012 sebesar 12,26%.
Kontribusi
terbesar
terjadi
pada
tahun
2010
dimana
pencapaiannya 18,79%, sedangkan kontribusi terendah terjadi pada tahun 2011, dimana nilai kontribusinya hanya mencapai 6,06%.Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pajak daerah pada sektor lain, yaitu bertambahnya objek pajak daerah antara lain Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan serta Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan yang dimulai pada tahun 2011, sedangkan disisi lain perolehan pajak reklame mengalami pada tahun tersebut juga mengalami penurunan. 5.
Kontribusi Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerahdigunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang dapat disumbangkan pajak reklame terhadap peningkatan PAD. Kontribusi pajak reklame terhadap PAD dari tahun 2008 hingga 2012 dinilai masih sangat kurang. Hal ini bisa dilihat dari hasil pengolahan data dimana nilai rata-rata kontribusi pajak reklame terhadap PAD selama lima tahun tersebut hanya mencapai 7,45%.Sebagaimana dengan kontribusi pajak reklame terhadap pajak daerah yang pencapaian terendahnya adalah tahun 2011, kontribusi
110
pajak reklame terhadap PAD juga mengalami hal yang sama. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya penerimaan PAD di sektor lain pajak daerah, tetapi justru perolehan pajak reklame mengalami penurunan. 6.
Tingkat efektivitas pajak reklame di kota Surabaya berfluktuasi, tetapi jika dilihat dari rata-rata dari tahun 2008 hingga 2012, tingkat efektivitas pajak reklame
berada
dalam
kriteria
culup
efektif.Tingkat
efektivitas
pengelolaan pajak reklame kota Surabaya terjadi pada tahun 2012 dimana tingkat efektivitas pajak reklame mencapai 104% atau berada pada kriteria sangat efektif. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan dari sektor pajak reklame mulai mengalami kemajuan yang positif. 7.
Pemerintah kota Surabaya khususnya Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
telah
berupaya
menciptakan
meningkatkan penerimaan pajak reklame.
strategi
dalam
rangka
Salah satunya dengan
menggalang kerjasama dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan masalah reklame untuk melakukan pengawasan serta penertiban atas penyelenggaraan reklame. Pemerintah kota menggandeng beberapa pihak untuk bekerja sama dalam rangka penertiban ini, diantaranya dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), satpol PP, Dinas Pendapatan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Kegiatan penertiban reklame ini dilaksanakan dengan cara melakukan survey bersama-sama untuk mengecek keberadaan reklame yang diindikasikan bermasalah, misalnya jika terdapat reklame yang perijinannya sudah habis tapi masih terpasang maka reklame akan ditutup
111
dengan kain atau dengan tanda silang dari satpol PP, selain itu reklame yang tidak berijin maka akan langsung dicopot. Semua upaya ini dimaksudkan agar pemilik reklame segera mengurus ijin reklame dan bersedia membayar pajak secepatnya.
5.2
SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil kesimpulan yang
telah didapatkan, maka saran-saran dari penulis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Perlu untuk meningkatkan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya peran serta masyarakat dalam meningkatkan pajak reklame.
2.
Penyederhanaan prosedur administrasi penyelenggaraan reklame, sehingga dapat mempermudah masyarakat untuk membayar pajak, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan membayar pajak.
3.
Peningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola pajak reklame, seperti misalnya dengan mengikutsertakan aparatnya dalam program-program pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan daerah.
4.
Adanya sanksi yang tegas di bidang perpajakan bagi pelanggar pajak, sehingga segala bentuk kecurangan bisa diminimalkan dan pemungutan pajak bisa dilaksanakan secara optimal.
112
5.3
KETERBATASAN Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data target penerimaan pajak
daerahyang diperoleh tidak disertai dengan langkah-langkahpemerintah daerah dalam menetapkan target dari masing-masing pajak daerah, dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih dapat dikembangkan lagi, sehingga hasil penelitian bisa dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.