BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Dari hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) Dari pengidentifikasi kesenjangan pembangunan ekonomi wilayah di Kabupaten Pamekasan melalui perhitungan indeks williamson, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 7 komponen dari 9 komponen yang mempunyai nilai indeks tinggi atau melebihi 0,5 yang tersebar di 4 kecamatan dan 2 komponen memiliki nialai indeks di bawah 0,5. Adapun komponen – komponen tersebut adalah sebagai berikut : -
Komponen rata-rata pendapatan rumah tangga, jumlah penduduk dan sarana pasar yang terjadi di Kecamatan Pamekasan.
-
Komponen jumlah tenaga kerja industri dan tenaga kerja pertanian serta jumlah industri yang terjadi di Kecamatan Proppo.
-
Komponen hasil pertanian yang terjadi di Kecamatan Batumarmar.
-
Untuk komponen kemiskinan dan prasarana transportasi (jaringan jalan) tidak ada satupun kecamatan yang memiliki kesenjangan.
2) Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kesenjangan pembangunan ekonomi wilayah di Kabupaten Pamekasan yang diurut berdasarkan kepentinngannya adalah sebagai berikut : a. Faktor kwalitas SDM atau tingkat pendidikan yang masih rendah khususnya terjadi di Kecamatan Proppo b. Faktor demografis atara wilayah yang berbeda khususnya terjadi di Kecamatan Pamekasan. c. Factor mobilitas factor produksi yang masih rendah khususnya terjadi di Kecamatan Proppo.
d. Factor sumber daya alam yang berbeda antar wilayah khususnya terjadi di Kecamatan Batumarmar.
95
3) Sedangkan arahan pemerataan pembangunan ekonomi wilayah di Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan
kualitas
SDM
baik
dilakukan
melalui
penyediaan atau pengembangan layanan pendidikan yang dilaksanakan secara formal atau non formal seperti balai latihan kerja (BLK) dan lain sebagainya khususnya untuk Kecamatan Proppo. b. Mengembangkan usaha ekonomi kerakyatan seperti UKM atau sejenisnya yang dapat menampung banyak tenaga kerja khususnya untuk Kecamatan Pamekasan. c. Perlu adanya kebijakan kependudukan berupa transmigrasi local dari satu daerah ke ke daerah yang lain dengan penduduk tidak padat dan wilayah tersebut potensial untuk digarap khususnya untuk Kecamatan Proppo. Dan juga disertai dengan pengembangan prasarana dan sarana transportasi d. Penggalian
dan
pemanfaatan
SDA
secara
tepat
dan
berkelanjutan yang dilakukan untuk melestarikan fungsi SDA tersebut khususnya untuk Kecamatan Batumarmar. Adapun aspek pendidikan yang diharapkan dapat mendukung arahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Perlu pengembangan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang sesuai dengan potensi masing-masing kecamatan dalam upaya meningkat SDM sebagai pelaku ekonomi dan pengembangan potensi tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. b. Perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) mengenai berwirausaha (interpreneur) yang baik dan pendirian UKM yang sesuai dengan kebutuhan serta dapat menampung tenaga kerja. c. Perlu adanya kebijakan kependudukan berupa transmigrasi local dari satu daerah ke ke daerah potensial dengan penduduk tidak padat, adalah bagi penduduk yang pindah perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan untuk bekerja di lokasi yang baru dan
96
perlu studi banding bagi pemerintah dalam penyusunan kebijakan tersebut. d. Perlu pengkajian analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sehingga dalam pengelolaannya tepat guna dan bermanfaat untuk generasi sekarang dan yang akan datang. 5.2. Saran a. Perlu dikaji lebih lanjut mengenai bentuk secara teknis mengenai arahan pemerataan pembangunan ekonomi wilayah di Kabupaten Pamekasan yang sesuai dengan kondisi masing-masing kecamatan b. Perlu pengkajian lebih lanjut materi yang terkait dengan hal yang mendorong
pemerataan
pembangunan
ekonomi
wilayah
untuk
pengembangan konsep. c. Perlu perencanaan lebih lanjut mengenai kebutuhan layanan pendidikan khususnya sekolah menengah atas (SMA) dan kebutuhan program keahlian di SMK yang sesuai dengan potensi daerah yang semuanya diharapkan dapat mendukung pemerataan pembangunan ekonomi wilayah di Kabupaten Pamekasan.
97
DAFTAR PUSTAKA
Buku Adisasmita. Raharjo.H. (2005). Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah. Graha Ilmu. Yogyakarta. __________________, (2008) Pengembangan Wilayah Konsep dan Teori. Graha Ilmu. Yogyakarta. Akhmadi (2006). Field Report : Studi Keluar dari Kemiskinan Kasus di Komunitas RW 4, Dusun Kiuteta, Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Lembaga Penelitian SMERU. Jakarta. ISBN 978-979-3872-36-0. Alkadri (1999). Manajemen Teknologi Untuk Pengembangan Wilayah. Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah, BPPT. Jakarta. Arifin, Bustanul. (2007). Kemiskinan Kian Parah, Pemerataan Dilupakan. Suara Karya. Jakarta. Arikunto, Suharismi. Prof.Dr. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). PT. Asdi Mahasatya. Jakarta Aziz, Iwan Jaya (1993), Demokrasi Ekonomi, Masalah Sistem Kekuasaan atau Tradisi Kebudayaan Kekuasaan, Yayasan Keluarga Bhakti. Surabaya. Aziz, Sri Woelan.SH. (1996). Aspek-Aspek Hukum Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Citra Media. Surabaya Bappenas, (2003), Modul Isian SIMRENAS, (www.bappenas.go.id), akses 26 Nopember 2007. Bappenas. (2007) Pola Kesenjangan Kesejahteraan Masyarakat Antar Daerah. Direktorat Kewilayahan 1, Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah. (www.bappenas.go.id) Bappenas. (2004). Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan Untuk Percepatan Pembangunan Daerah. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal Bappenas. Jakarta. (www.bappenas.go.id) Bappenas, (2006), Bab 25 : Pengurangan Ketimpangan dan Pembangunan Wilayah, (www.bappenas.go.id)
99
Danim, Sudarman. Dr. Prof. (2004). CV. Pustaka Setia. Bandung
Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Direktorat Pembinaan P2M Ditjen Dikti, (2002). Buku Panduan Pelaksanaan P2M Edisi IV. Ditjen Dikti, Depdiknas Ginandjar. Kartasasmita (1997) Orasi Ilmiah pada Dies Natalis ke-15 Universitas Bengkulu 1997. (http://www.ginandjar.com) Handayani, Fitri Ami. (2006). Analisis Kesenjangan Wilayah di Gerbagkertosusila Ditinjau dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Tugas Akhir, Jurusan Perencanaan Wilayah Kota, FTSP, ITS. Surabaya. Indrayani, Yoyoh. (2006). Disparitas Tingkat Kesenjangan Masyarakat : Tinjauan Sosial Ekonomi Rumah Tangga. UNDP & LPPM IPB. Bogor Kodoatie, Robert J. Ph.D. (2005). Pengantar Manajemen Infrastruktur. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Laporan Akhir Penelitian. (2007) Kesenjangan Pelayanan Pendidikan di Kabupaten Pamekasan. Balitbangda Kab. Pamekasan kerja sama dengan Balitbang Keluarga Madura Yogyakarta (KMY). Nogroho, Iwan., Dahuri,Rokhmin. (2004). Pembangunan Wilayah : Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta. Nurzaman, Siti Sutriah. (2002). Perencanaan Wilayah di Indonesia pada Masa Sekitar Krisis. Penerbit ITB. Bandung. Patton, Adri. (2005). Asset Based Community Development : Strategi Pembangunan Di Era Otonomi Daerah. FISIP Universitas Mulawarman Pranadji.Tri. (2004). Perspektif Pengembangan Nilai-nilai Sosial-Budaya Bangsa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial-Ekonomi. Bogor. (Download tanggal 03 Mei 2008). Samosir. Agunan P., Tri Wibowo. (2004).Analisis Efektivitas Pemberian Insentif Fiskal di Kawasan Timur Indonesia (KTI) (Studi Kasus: Kapet Parepare). Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol 8, No. 1, Sugiono. Prof.Dr. (2006). Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung Supadi & Achmad Rozany Nurmanaf (2004) Pendapatan Dan Pengeluaran Rumah Tangga Pedesaan Dan Kaitannya Dengan Tingkat
100
Kemiskinan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor. (www.) Download tanggal 2 Nopember 2008 Supriadin & Rohana Rahmania. (2007). Sintesis Kajian Kemiskinan Partisipatif Kota Kendari, Kota Bau-Bau, Kabupaten Konawe, Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. YPSHK & JPKP. Sulawesi Utara Sutabri, Tata. S.Kom, MM. (2003). Peran Pendidikan Tinggi Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Wirausahawan. Deputy Chairman of STMIK INTI INDONESIA Suryadi,
Agus., M.Sc.Ph.D. (2002). Pendidikan, Investasi SDM Pembangunan : Isu, teori dan Aplikasi. Balai Pustaka. Jakarta.
dan
Tambunan, Tulus T.H., (2001). Perekonomian Indonesia : Teori dan Temuan Empiris. Ghalia Indonesia. Jakarta __________, (2006). Upaya-Upaya Meningkatkan Daya Saing Daerah.Kadin Indonesia – Jetro. Tarigan, Robinson.Drs.MRP. (2005). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. PT. Bumi Aksara. Jakarta Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. III. Balai Pustaka. Jakarta Usman, Husaini.Dr.M.Pd., Akbar, Setiady, Purnomo, M.Pd. (2006). Metodologi Penelitian Sosial. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Widodo, Tri. SE.,M.Ec.Dev. (2006). Perencanaan Pembangunan : Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah). UPP. Stim YKPN. Yogyakarta
Peraturan dan Perundang-Undangan Bappeda Kabupaten Pamekasan. 2001. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pamekasan tahun 2001 – 2011. Pamekasan Dirjen Dikti - Depdiknas RI. (2004) Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 2010 Keputusan Presiden (Keppres) No. 124 Tahun 2001 jo No. 8 Tahun 2002 tentang pembentukan Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) Pemerintah Kabupaten Pamekasan. (2006). Potensi Investasi Kabupaten Pamekasan. Bappeda Kab. Pamekasan
101
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2007 Kabupaten Pamekasan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004 – 2009 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pamekasan 2008 – 2013 Rencana Induk Pembangunan Ekonomi Kab.Pamekasan 2006 – 2009 Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Undang-Undang No 22 dan 25 tahun 1999 tentang otonomi daerah UU. RI. Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005 – 2025
102