BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai konsep pemerataan akses layanan pendidikan tingkat menengah kejuruan berdasarkan karakteristik wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebagai berikut : Faktor-faktor
yang mempengaruhi tidak meratanya
akses layanan
pendidikan menengah kejuruan terdiri atas lima faktor yaitu, faktor demografi, fasilitas pendidikan, kemiskinan, jarak dan pendapatan. Kelima fakor ini secara signifikan berpengaruh meningkatkan Angka Partisipasi Kasar. Pemetakkan wilayah dikelompokkan menjadi 6 klaster berdasarkan faktor – faktor dan komoditas unggulan daerah yang berpengaruh terhadap APK tingkat menengah kejuruan, terdiri dari : Klaster I yaitu daerah dengan tingkat demografi dan fasilitas Pendidikan yang tinggi meliputi : Kecamatan Tanimbar Selatan. Klaster II yaitu daerah dengan tingkat demografi rendah meliputi : Kecamatan Wertamrian, Nirunmas dan Kormomolin. Klaster III dengan tingkat kemiskinan sedang meliputi : Kecamatan Selaru. Klaster IV dengan tingkat pendapatan rendah meliputi : Kecamatan Wermaktian. Klaster V dengan jarak sekolah yang jauh dari pemukiman sekolah meliputi : Kecamatan Tanimbar Utara dan Yaru. Klaster VI dengan tingkat kemiskinan tinggi meliputi Kecamatan Wuarlabobar. Rumusan konsep pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan berdasarkan
karakteristik
wilayah
Kabupaten
Maluku
Tenggara
Barat,
menggunakan pendekatan pengembangan wilayah secara integritas fungsional dengan faktor-faktor yang mempengaruhi akses layanan pendidikan menengah kejuruan pada keenam klaster yang terbentuk. Adapun konsep pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan berdasarkan karakterfistik wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebagai berikut : 1. Klaster I untuk Kecamatan Tanimbar Selatan
1
a. Pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan di Kecamatan Tanimbar Selatan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk usia sekolah 16-18 tahun b. Pemerataan ketersediaan layanan pendidikan menengah kejuruan berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah sesuai dengan komoditas unggulan dan upaya-upaya pengadaan gedung sekolah dan memperbaiki sekolah yang rusak di Kecamatan Tanimbar Selatan c. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan kejuruan di Kecamatan Tanimbar Selatan memberikan kesempatan dan kemudahan bagi masyarakat pengguna untuk dapat mengaksesnya. d. Pemerataan aksesibilitasi lokasi sekolah meningkatkan minat dan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan menengah kejuruan di Kecamatan Tanimbar Selatan. e. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan menengah kejuruan yang terjangkau sesuai kemampuan masyarakat pengguna dengan pelaksanaan program-program pemerintah di Kecamatan Tanimbar Selatan 2. Klaster II untuk Kecamtan Wertamrian, Nirunmas dan Kormomolin a. Pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan berdasarkan jumlah penduduk usia sekolah menengah pada klaster II
perlu dilakukan
penggabungan layanan pendidikan menengah kejuruan pada ketiga kecamatan tersebut. b. Pemerataan availibilitas layanan pendidikan menengah kejuruan perikanan dan pertanian secara integrasi/terpadu dengan fasilitas pendunkung lainnya pada Klaster II c. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan menengah kejuruan yang terjangkau bagi penduduk miskin secara integrasi dengan mengupayakan program-program pemberantasan kemiskinan yang berpotensi terhadap akses pendidikan di tiap kecamatan pada Klaster II. d. Pemerataan aksesibilitas lokasi fasilitas sekolah dengan meminimalkan jarak masyarakat untuk mencapai sekolah dengan penambahan angkutan umum di Klaster II.
2
e. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan menengah kejuruan yang lebih terjangkau dari aspek financial dan dapat diakses oleh masyarakat pengguna pada klaster II
3. Klaster III untuk Kecamatan Selaru a. Pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan di Kecamatan Selaru berdasarkan kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk usia sekolah 16-18 tahun b. Pemerataan ketersediaan fasilitas pendidikan menengah kejuruan memberikan kesempatan masyarakat pengguna untuk memperoleh layanan dengan pembangunan satu unit sekolah baru sesuai dengan komoditas unggulan pada Klaster III. c. Pemerataan penyediaan pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat miskin sesuai dengan potensi yang dimiliki secara integrasi melalui program penyediaan subsidi pemerintah bagi siswa-siswi dari keluarga miskin pada klaster III d. Pemerataan aksesibilitas spasial lokasi layanan pendidikan menengah kejuruan pada klaster III perlu diupayakan dengan ketersediaan fasilitas transportasi dan perbaikan jalan menuju lokasi sekolah. e. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan menengah yang terjangkau bagi masyarakat pengguna sesuai dengan kemampuannya untuk memperoleh layanan pendidikan menengah kejuruan dan keberlanjutan pendidikan masyarakat pada Klaster III diupayakan penyediaan sentra-sentra produksi pertanian dan perikanan untuk pengembangan ekonomi keluarga. 4. Klaster IV untuk Kecamatan Wermaktian a. Pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan di Kecamatan Wermaktian berdasarkan kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk usia sekolah 16-18 tahun. b. Pemerataan ketersediaan fasilitas pendidikan menengah kejuruan sebagai bentuk pelayanan public disesuaikan dengan tingkat kebutuhan akan ruang belajar dan fasilitas praktek serta perbaikan gedung sekolah yang rusak pada klaster IV. 3
c. Pemerataan penyediaan pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat miskin sesuai dengan potensi yang dimiliki secara integrasi melalui program penyediaan subsidi pemerintah bagi siswa-siswi dari keluarga miskin pada klaster IV d. Pemerataan aksesibilitas spasial lokasi layanan pendidikan menengah kejuruan pada klaster IV perlu diupayakan dengan ketersediaan fasilitas transportasi dan perbaikan jalan menuju lokasi sekolah. e. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan sesuai dengan kemampuan masyarakat pengguna dengan mengupayakan penyediaan sentra-sentra produksi perikanan bagi masyarakat dalam pengembangan ekonomi keluarga pada klaster IV. 5. Klaster V untuk Kecamatan Tanimbar Utara dan Yaru a. Pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan berdasarkan jumlah penduduk usia sekolah menengah pada klaster V
perlu dilakukan
penggabungan layanan pendidikan menengah kejuruan pada kedua kecamatan tersebut. b. Pemerataan availibilitas layanan pendidikan menengah kejuruan perikanan dan pertanian secara integrasi/terpadu dengan fasilitas pendukung lainnya pada klaster V. c. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan menengah kejuruan yang terjangkau bagi penduduk miskin secara integrasi dengan mengupayakan program-program pemberantasan kemiskinan yang berpotensi terhadap akses pendidikan di kedua kecamatan pada Klaster V. d. Pemerataan aksesibilitas spasial lokasi layanan pendidikan menengah kejuruan pada klaster V perlu diupayakan dengan ketersediaan fasilitas transportasi dan perbaikan jalan menuju lokasi sekolah e. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan menengah kejuruan yang lebih terjangkau dari aspek financial dan dapat diakses oleh masyarakat pengguna pada klaster V 6. Klaster VI untuk Kecamatan Wuarlabobar
4
a. Pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan di Kecamatan Wermaktian berdasarkan kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk usia sekolah 16-18 tahun. b. Pemerataan ketersediaan fasilitas pendidikan menengah kejuruan sebagai bentuk pelayanan public disesuaikan dengan tingkat kebutuhan akan ruang belajar dan fasilitas praktek bagi siswa-siswi SMK pada klaster VI. c. Pemerataan penyediaan pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat miskin sesuai dengan potensi yang dimiliki secara integrasi melalui program penyediaan subsidi pemerintah bagi siswa-siswi dari keluarga miskin dan pemberlakuan sekolah gratis untuk Kecamatan Wuarlabobar pada klaster VI d. Pemerataan aksesibilitas spasial lokasi layanan pendidikan menengah kejuruan pada klaster VI perlu diupayakan dengan ketersediaan fasilitas transportasi dan perbaikan jalan menuju lokasi sekolah. e. Pemerataan penyediaan layanan pendidikan menengah yang terjangkau bagi masyarakat pengguna sesuai dengan kemampuannya untuk memperoleh layanan pendidikan menengah kejuruan dan keberlanjutan pendidikan masyarakat pada Klaster VI diupayakan penyediaan sentra-sentra produksi pertanian dan perikanan untuk pengembangan ekonomi keluarga.
5.2 Rekomendasi Rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Memprioritaskan pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan adalah pada klaster dengan tingkat pencapaian Aangka Partisipasi Kasar rendah terutama pada kecamatan dengan tingkat kemiskinan tinggi. 2. Untuk kesempurnaan penelitian dalam hal pemerataan akses layanan pendidikan menengah kejuruan berdasarkan karakteristik perlu dikaji terhadap sosial budaya masyarakat, sehingga diperoleh konsep dan arahan implementatif yang holistik
5
6